NovelToon NovelToon
Love In Troble

Love In Troble

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO
Popularitas:951
Nilai: 5
Nama Author: rantingpraba

menjadi seseorang yang di tuntut untuk kuat itu hal yang melelahkan,
aku hasil dari ke egoisan orang tua,
menjadikan manusia lain selalu salah di mata,
menuntut keadaan,merasa tidak adil akan takdir, berakhir selalau sendiri, gelap, dingin mencekam tak ada tempat bersandar,
sampai akhirnya seorang gadis merubah suasana dingin ku menghangat,
tempat gelapku bersinar,
menjadikan pundaknya sandaran ternyaman saat lelahku, meski tak semudah itu perjalanan nya, namun dengan senyum maninsnya ia selalu menampakan kekuatan yang membuat aku semakin bertahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rantingpraba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 24

Pada akhirnya semua baik-baik saja, setelah kita mampu menerima keadaan, ketenangan menyelimuti, meski harus di hancurkan oleh ekspektasi, rasa sakit, kekecewaan dan beberapa ujian, ada kalanya rasa pasrah dan ikhlas adalah kunci kedamaian yang kita cari, berdamai dengan diri sendiri memang tidak mudah namun saat bisa menggapainya itu akan jadi obat penenang sepanjang hidup kita.

"akhirnya kita balik ke masa ini juga, gua kek dejavu masa kuliah kita deh, bisa nongkrong sambil ngerokok sedia kopi + kacang di tambah bang mika si tukang gitarnya, sekarang kita udah tua kenapa makin sok sibuk yah bini pada gak punya, pusingi berkas-berkas, sama dinas keluar kota mulu, jarang ketemu bjir kita hidup udah kek masing-masing" cerocos ichan panjang lebar, mereka kini telah duduk di ruang tv apartemen jeno, di suguhi beberapa box pizza, dan beberapa snack diserati minuman dingin jelas kopi adalah pendamping terbaik, renan,jevan,ichan, mika dan jeno, setelah sekian lama mereka menjauh,hidup dengan kesibukan masing-masing kini mereka kembali bersama di tempat yang baru, dengan suasana yang baru.

"lo harus berterimakasih sama jeno! berkat dia kita jadi sering ngumpul gini lagi!" celetuk jevan.

"kenapa? bukanya dia biang masalahnya!" timpal ichan. yang di balas pukulan pada kepalanya oleh renan.

"sakit ren!" ican mendengus kesal

"ya untung jeno gila! jadi kita sering kesini deh berakhir kita sering kumpul, walaupun si gila ini kagak ada kontribusi setiap kita kumpul" celetuk jevan kembali

di balas tatapan ngeri dari renan dan mika, tatapan yang tajam seperti ingin memakan jevan.

"ada benarnya bacotan jeje, kalo gua gak gila bisa aja gua gak pernah ketemu kalian lagi, atau mungkin udah gak di dunia ini" balas jeno.

"gak gak gitu maksud gua jen" jevan terlihat panik.

"lo kalo ngebacot di pikir dulu nyet dia masih sensitif". tiba-tiba dari arah belakang ichan berbisik.

"makasih adek abang mau bertahan, bangga gua sama lo! abis ini jangan sakit-sakit lagi ya dek, kalo ada apa-apa bilang abang, atau renan, tapi jangan sekali-kali sama dua bajingan itu, abang yakin. mereka bakal memperumit hidup lo!!" mika mengusap punggung jeno memberi kekuatan kembali.

"emang jen kita berdua tu gak seberguna itu kok, sampah pun malu berteman sama kita, gua bersyukur aja ada yang mau mungut kita contohnya renan!" ichan bersuara sembari merangkul pundak jeno.

"maksud lo apa!! gua lebih sampah dari pada sampah gitu!!" dengan nada menaik renan tak terima.

"gua gak pernah bilang gitu loh! lo sendiri yang mem validasi see!!" ejek ichan menggerakan kedua bahunya ke atas.

"gua pecat lu!"

"lu mah ngancemnya karir gua! ok ok sorry becanda bos, maafin bos sungkem yak sungkem" dengan nada memelas ichan memohon pada renan.

"mampus lo haha!!" jevan menggoda ichan.

"diam je!! lo juga sama aja kayak dia!" sungut renan.

"ampun bos!"

"ren!!" jeno bersuara dengan nada rendahnya

semua orang memberi atensi penuh pada jeno, suasana sedikit berubah menengang.

"sorry!"

"sorry!" suara renan dan jeno bersamaan

"wiih jodoh udah gua bilang renan tu tipe bini yang baik buat lo jen"celetuk ichan asal.

"diem bangsat itu lagi serius" suara jevan lirih.

"ren kayaknya yang harus minta maaf gua deh! gak seharusnya gua semarah ini sama lo!"

"lo berhak marah sama gua!"

"ren gua siap dengerin penjelasan lo"

ketegangan dalam ruang pun menyelimuti, atensi semua orang beralih pada renan, ia yg menghembuskan nafas beratnya menetralkan rasa gugupnya.

"lo inget waktu bokap lo ke beijing!"

jeno menganggukan kepalanya

"bokap lo pengen ngajak lo pergi! tapi malah ketemu gua! sebenarnya gua tau waktu itu lo kabur sama bang mika, tapi gua kira emang lo lagi ada masalah sama bokap lo, sampai akhirnya gua ketemu dia sedang tergeletak di asrama lo, gua panik waktu itu di situ posisi gua sendirian, gua memutuskan buat hubungin lo, tapi hp lo gak aktif, gua bawa bokap lo ke rumah sakit, sampai di sana gua syok karena bokap lo di vonis kena jantung koroner, disitu gua kalang kabut gak tau harus apa, akhirnya gua hubungin bokap gua, bokap gua yang ngurusin bokap lo selama ini.

nafas jeno seketika tercekat mendengar fakta itu, nafasnya mulai tersenggal, gemuruh pada dadanya semakin kuat.

"jen are you ok" suara mika menenangkan, mengusap punggung jeno dengan lembut.

"ok bang! lanjut ren!"

"lo beneran ok kan jen?" renan mencoba memastikan.

"gua ok ren! lanjutin gua gak papa!" jeno terus meyakinkan, sorot mata khawatir dari sahabat-sahabatnya

"saat bokap lo siuman gua pengen ngasih tau lo, tapi bokap lo ngelarang gua, dia gak mau lo liat betapa lemahnya dia waktu itu, setelah satu tahun gua lega bokap lo semakin membaik dia memutuskan untuk menyusul lo ke sanghai gua yang nemenin bokap lo waktu itu karena gua gak mungkin biarin bokap lo sendirian dalam keadaan seperti itu, tapi yang ia temui adalah om malik, yang pada saat itu om malik menyodorkan surat perceraian bokap lo dan nyokap lo, gua yakin waktu itu bokap lo sangat amat menyesali perbuatanya, karena menandatangani surat perceraian itu, bokap lo tau betul kesalahanya yang terus menerus menyakiti nyokap lo, tapi bokap lo sangat amat mencintai nyokap lo".

"kalau papah memang cinta sama mamah kenapa dia sakitin mamah!" pertanyaan yang sebenarnya jeno sendiri tak ingin mendengar jawabanya namun ia ingin memastikan ucapan renan.

"gua gak tau patisnya jen! hanya saja bokap lo pernah bilang, tidak ada paksaan dalam dirinya saat menikahi nyokap lo, dari awal bokap lo memang sangat mencintai nyokap lo, bahkan beliau pernah bilang, hari paling bahagia yang pernah bokap lo rasakan adalah, saat menikahi nyokap lo dan saat hadirnya lo, bokap lo juga bilang banyak sayatan dalam hatinya saat melihat istrinya berulang kali keguguran, selama ini bokap lo hanya di tuntut untuk sempurna oleh keluarganya, lo jangan salah paham soal bokap lo bawa kabur uang perusahaan! benar memang beliau membawa itu,bahkan beliau membawa berkas penting perusahaan, tapi pada saat itu di saat perusahaan lagi kritis-kritisnya AR.group akan di ambil alih oleh kakek lo dan saudara dari bokap lo. suara renan terjeda saat melihat tubuh jeno bergetar, namun jenon memberi tanda untuk melanjutkan ceritanya.

"AR.group didirikan langsung oleh bokap dan nyokap lo, dengan nama ArunaRanggara, sampai akhirnya lo lahir jadilah AR.group, namun bodohnya AR.group berdiri di tanah kakek lo yang belum resmi jadi hak milik bokap lo, namun saat AR.group naik pesat kakek lo minta royalty akan hasil itu dan paman lo yg bejat itu meminta separuh saham namun tak di berikan malah terus menyebar rumor buruk akan produk AR.group berakhir AR.group krisis, di saat krisis itu kakek lo dan paman lo mulai mengambil alih perusahaan, bokap lo terus-terusan di teror oleh keluarganya, sampai beliau tidak berani membagi deritanya dengan siapapun termasuk nyokap lo, namun tanpa bokap lo sadari bokap lo malah melampiaskan semua rasa sakitnya pada nyokap lo, amarah, rasa takut, tertekan bokap lo gak bagi itu tapi beliau tak sadar menyakiti nyokap lo setiap hari.

"ren! lo serius tau semua ini ? bokap gua sepercaya itu yah sama lo? gila gak guna banget gua selama ini, malah gua merasa yang paling tersakiti bodoh!!" jeno terus menyalahkan dirinya sendiri.

"maaf jen gua gak bermaksud!"suara renan melirih

"it's ok ren! terus kenapa bokap gua memilih untuk kabur?"

"puncaknya saat separuh saham bokap lo akan di jual oleh kakek lo! semua berkas kepemilikan di ambil alih oleh kakek lo, dan pada saat itu bokap lo gak punya pilihan lain selain, membawa kabur berkas itu dan sebagian uang untuk mempertahankan AR.group tetap di tangan bokap lo itu sudah mustahil, namun yang sangat di sesali bokap lo adalah beliau gak pernah kasih tau soal ini ke nyokap lo,dan bokap lo hanya memikirkan satu hal yaitu lo adalah harapan beliau satu-satunya, itu sebabnya waktu itu bokap lo pengen ngajak lo kabur, tanpa membawa nyokap lo, karena bokap lo gak mau nyokap lo di sakitin oleh keluarganya, dengan meninggalkan nyokap lo, keluarganya akan berfikir kalau bokap lo memang tidak peduli sama nyokap lo, bokap lo ingin memberikan semua berkas AR.group waktu itu, sayangnya bokap lo gagal menjaga berkas kepemilikan AR.group, namun bokap lo berhasil membawa uang yang ia bawa kabur waktu itu, satu lagi gua adalah salah satu pemilik saham terbesar di AR.group saat ini, dan itu adalah uang bokap lo, itu bukan uang curian itu memang hak miliknya, yang mencuri adalah kakek lo.

"bajingan orang tua macam apa kek gitu, memperlakukan anak sendiri kek sapi perah!" suara ichan menimpali dengan kesal meninju meja.

"bokap lo senang akhirnya nyokap lo menikah lagi dengan orang yang sangat baik, selama ini bokap lo terus memantau lo dari mana saja, beliau lega saat tau AR.group jatuh ke tangan om malik, bokap lo percaya om malik orang yang baik, bisa ngejaga lo dan nyokap lo, itu sebabnya bokap lo gak mau nunjukin diri lagi di hadapan lo atau nyokap lo, karena beliau melihat keluarga bahagia yang di ciptakan om malik untuk lo dan nyokap lo, yang selama ini tidak pernah beliau berikan pada keluarganya".

detak jantung jeno semakin memburu setelah mendengar penjelasan panjang renan, jeno merasa dirinya tak berguna, selama ini dirinya terus menyalahkan keadaan, menyalahkan orang di sekitar, tanpa dirinya tau apa yang terjadi sebenarnya, penyesalan macam apa yang harus jeno tebus, ini sudah sangat menyakitkan hati, dua pov yang berbeda dari sudut pandang mamah dengan segala rasa sakit yang mamah dapatkan, begitu pula sekarang saat jeno tau dari sudut pandang papah yang begitu kuat mencoba mempertahankan semuanya, walau pada akhirnya papah yang sakit, papah yang mencoba tetap hidup di saat semua dunia tak ada yang berpihak padanya, penyesalan seperti apa lagi yang harus jeno tebus rasa sakit nya tak seberapa di banding rasa sakit nya tak seberapa di banding rasa sakit yang di rasakan kedua orang tuanya, kenapa selama ini jeno begitu mengulur waktu untuk tau fakta ini, sampai akhirnya jeno kehabisan waktu,

yah kini hanya penyesalan yang ada di dirinya.

tubuh jeno meluruh ke lantai,

"gua gak guna! bahkan bokap nyokap gua lebih percaya sama orang lain di banding anaknya!haha... ren gua iri sama lo bangsat! lo bisa di kasih kepercayaan segitu besar sama bokap gua gimana caranya!" kepala jeno mulai berisik satu tangan meremat rambut-rambutnya sampai beberapa helai terputus.

"sorry jen! jen! ini titipan bokap lo!"renan menyerahkan map berwarna biru.

"apa ini?" jeno membuka map tersebut seketika ia di buat kaget.

"ren!"

"iya itu berkas separuh saham AR.group yang gua beli, itu hak lo! itu milik bokap lo!usaha bokap lo sampai ke titik ini gak mudah, jadi gua serahkan kembali ke pemilik aslinya"

"thank you ren thank you hiikss... hiikkss... makasih udah jagain bokap gua selama ini, makasih udah ada buat bokap gua di saat bokap gua terpuruk, makasih buat bokap lo, kenapa kalian baik banget sama gua?" jeno memeluk renan dengan air mata yang mengalir membasahi

"gua cuma hidup sebagai manusia dan hanya ingin berbuat baik kepada sesama itu yang bokap gua tanam pada diri gua, lagian lo, bokap lo, bang mika, Ichan, dan jevan kita udah seperti keluarga, bukanya itu hak kita untuk saling membantu sesama keluarga yah!"final renan dengan senyum manis nya.

Jevan dan Ichan yang sedari tadi sudah di buat banjir air mata karena cerita renan, semakin di buat menangis mendengar penuturan terakhir Renan.

"huuuaaa ren lo kok sweet banget sih sini peluk dulu" ucap Ichan berdrama sembari menarik renan untuk berpelukan.

1
Selfi Selfi
Lanjutkan Thor... semangat 🔥


~saling suport yuk
Aja
Gelut Mulu heran
Aja
jangan di gantungin kelamaan Jen, ayo jadian
Aja
ajisa😭
Aja
lanjut
Aja
ceritanya keren bikin penasaran setiap part ayo cepat up lagi kak
Aja
aduh di bikin penasaran sama jeno dan mika sebenarnya ada apa😭
Aja
baper🥴
Aja
sedih banget deh
Má lúm
Tolong update cepat, jangan biarkan aku mati penasaran 😩
Min meow
Terima kasih sudah menulis cerita yang sangat menghibur dan memikat hati kita semua!
PetrolBomb – Họ sẽ tiễn bạn dưới ngọn lửa.
Terharu banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!