Mantan Istriku Ternyata Sultan

Mantan Istriku Ternyata Sultan

Eps 1

"Jiaaaa.... Apa-apaan kamu jam segini belum ada masakan sama sekali. Menantu macam apa kamu ini ." Teriak Bu Arum yang menggelegar di dalam rumah.

"Kenapa sih Ma masih pagi juga sudah teriak-teriak tidak jelas." Ucap Rangga sambil membenahi seragam kerjanya agar rapi.

"Dimana istrimu? Lihat meja makan jam segini masih kosong."

Jawab Bu Arum yang membuat Rangga menoleh ke arah meja makan lalu melototkan matanya.

Tidak seperti biasanya Jia jam segini belum masak. Bukankah dia sudah tidak ada di kamar pikir Rangga.

"Lho dia tadi sudah tidak ada di kamar, ku kira dia sedang berkutat di dapur." Jawab Rangga dengan bingung.

"Ck sudah numpang tidak tahu diri." Gumam Bu Arum yang geram dengan tingkah Jia.

"Lho Ma kok belum ada sarapan? Mana sudah hampir jam 7 ini aku bisa telat kerja kalau begini caranya." Ucap Rendi, Kakaknya Rangga yang tiba-tiba datang ke dapur.

"Ini tuh ulah Adik ipar mu. Sudah tahu semua orang di rumah ini butuh sarapan pagi-pagi malah belum ada masakan sama sekali." Jawab Bu Arum mendengar ucapan anak sulungnya itu.

"Terus gimana ini? Masa iya aku bekerja tidak sarapan sih. Yang ada aku bisa kelaparan dan tidak fokus kerja nantinya." Jawab Rendi.

"Kamu suruh Istrimu memasak sana. Atau tidak kamu makan saja di kantor terlebih dahulu." Jawab Bu Arum membuat Mayang yang baru sampai langsung melototkan matanya.

"Aku mana bisa masak Ma. Suruh Litta saja itu." Jawab Mayang seadanya sembari menggendong Azura anak semata wayangnya.

"Lagipula aku juga harus mengurus Azura ini." Lanjut Mayang dengan alasan.

"Dih mana bisa aku masak Mbak. Kamu jangan ngarang deh, sini Azura biar aku gendong, Mbak masak aja buat kita." Jawab Litta yang tidak terima dengan ucapan Mayang.

"Ma, terus bagaimana ini?" Ucap Rendi memelas.

"Sudahlah kalian makan di kantor dan kampus saja. Dan kamu Mayang, kamu masak buat Mama sana biar Azura Mama yang menjaganya." Ucap Bu Arum memberi solusi.

Mau tidak mau akhirnya Rangga dan Rendi pamit pergi kerja dan Litta pamit pergi ke kampus.

Sedangkan Mayang, berjalan dengan malas menuju kompor.

"Ma ini mana bumbu dapur kosong semua bagaimana bisa masak kalau begini?" Ucap Mayang yang celingukan mencari bumbu masakan.

"Kamu cari saja di situ. Tidak mungkin Jia tidak belanja bulanan untuk bumbu dapur." Jawab Bu Arum seadanya.

"Tapi memang tidak ada Ma, kosong semua. Tinggal cabe 2 biji ini." Jawab Mayang dengan kesal.

Mendengar jawaban Mayang akhirnya Bu Arum berjalan mendekati Mayang dan benar ternyata bumbu dapur tinggal cabe 2 biji saja.

"Apa-apaan ini, kenapa Jia belum belanja bulanan untuk bahan dapur. Menantu kurang ajar. Sudah miskin, numpang di rumah orang, tidak tahu diri lagi." Geram Bu Arum.

"Ya sudah kamu ikut Mama beli nasi bungkus. Kita makan nasi bungkus saja sementara, nanti kalau Jia sudah pulang akan Mama caci maki saja dia." Ucap Bu Arum yang langsung di angguki oleh Mayang.

Bu Arum menyerahkan Azura pada Mayang untuk di gendongnya. Setelah itu mereka berdua berjalan keluar.

Tetapi ketika sampai didepan kamarnya Amira, anaknya Jia dan Rangga tiba-tiba saja Bu Arum menghentikan langkahnya dan membuat Mayang hampir saja menabrak tubuhnya dari belakang.

"Kenapa bu?" Tanya Mayang yang bingung karna Bu Arum tiba-tiba saja berhenti.

Bu Arum menatap Mayang sekilas lalu dia mencoba membuka pintu kamar Amira. Namun, ternyata pintu kamar Amira terkunci dan tidak dapat di buka.

"Berarti Jia sedang keluar sama Amira, Ma. Pintu kamar Amira saja terkunci." ucap Mayang yang mengerti maksud Bu Arum ingin membuka pintu kamar Amira.

Bu Arum menganggukkan kepalanya. Lalu dia melanjutkan langkah keluar rumah.

"Jangan lupa di tutup pintunya." Ucap Bu Arum yang dibalas dengan anggukan kepala oleh Mayang.

"Nanti pesankan saja anak mu. Jangan biarkan dia memilih lauk yang mahal." Ucap Bu Arum seraya berjalan beriringan dengan Mayang.

Mayang hanya diam tanpa menjawab.

"Kenapa ya Ma, kok tiba-tiba saja Jia tidak masak hari ini?" Ucap Mayang yang heran dengan tingkah laku Jia hari ini.

"Beberes rumah juga tidak tadi." Jawab Bu Arum.

"Hahhh?" Ucap Mayang yang bingung seraya menatap ke arah Bu Arum.

"Kamu tidak lihat rumah masih berantakan kayak gitu?" Tanya Bu Arum menatap balik ke arah Mayang.

"Aku tidak memperhatikan keadaan rumah tadi." Jawab Mayang, yang hanya di jawab decakan saja oleh Bu Arum.

***

"Tumben bro sarapan di kantin? Berantem sama istri?" Tanya Adam pada Rangga.

Rangga mengangkat bahunya." Gak sih, cuma gak tahu aja tadi istri ku tidak masak di rumah." Jawab Rangga seadanya.

"Lah!!! emang kenapa dia tidak masak?" Tanya Adam lagi. "Tidak kau beri jatah uang bulanan atau memang lagi malas saja?" Lanjutnya dengan nada yang heran.

"Soal uang sih aku kasih ke Mamaku semua. Kata Mama semua bumbu dapur dan keperluan rumah itu sudah Mama yang ngatur." Jawab Rangga jujur.

"Jadi istrimu gak kamu beri pegangan uang sama sekali?" Tanya Adam lagi.

Rangga menggelengkan kepalanya sembari menyantap sarapan paginya itu.

"Kamu gila!!" Ucap Adam dengan tatapan heran.

Rangga menoleh ke arah Adam dengan bertanya.

"Kenapa kamu bilang aku gila?" Tanya Rangga yang membuat Adam semakin geram.

"Gini ya Bro. Kamu sudah menikah, yang berhak membawa uang nafkah mu itu istrimu bukan Mama mu." Jawab Adam menahan rasa kesalnya.

"Tapi kata Mamaku, dia juga memberikan beberapa uang kepada istriku untuk belanja bahan dapur. Jadi tidak masalah kan jika keuangan ku di atur oleh Mama. Lagian, aku juga masih menumpang di rumah orang tua ku." Jawab Rangga apa adanya.

"Bukan begitu maksudnya Ga. Walaupun kamu menumpang, setidaknya jangan semua kamu berikan sama Mamamu. Berikan juga ke istri mu setengahnya. Itu sudah kewajiban mu apalagi untuk biaya anak mu." Jawab Adam setelah mendengar jawaban Rangga.

"Aku cuma tidak mau di anggap anak durhaka saja sama Mama karna tidak menuruti ucapan Mama ku." Jawab Rangga acuh.

Adam yang geram mendengar jawaban Rangga pun segera pergi meninggalkan Rangga sendiri dari pada nanti malah ribut tidak jelas dengan Rangga.

***

Di sisi lain Jia istrinya Rangga sedang melamun memikirkan bagaimana kondisi keluarganya kedepannya.

Ya pagi-pagi buta Jia mengajak Amira untuk berjalan-jalan di taman bermain.

Jia menatap Amira yang sedang bermain dengan kegembiraannya dari kejauhan.

Jia yang sedang melamun di kagetkan dengan notif HP miliknya. Segera dia lihat siapa yang sudah mengirimkan pesan untuknya.

[Jia, Papi mau ketemu sama kamu. Apa kamu sibuk sayang?]

"Papi?." Gumam Jia ketika sudah melihat isi pesan tersebut.

Dengan cepat Jia menekan ikon telepon untuk menghubungi Papinya.

"Halo sayang. Assalamualaikum." Sapa Pak Alan Ayah dari Jia.

Jia tersenyum kala mendengar sapaan dari sang Ayah.

“Iya Papi waalaikumsalam.” Jawab Jia.

"Kamu gak lagi sibuk?" Tanya Pak Alan.

"Nggak, Pi, ini Jia lagi ada di taman bermain sama Amira." Jawab Jia dengan jujur.

"Jia, Mami kamu beberapa hari terakhir ini bermimpi buruk tentang kamu. Nak, kamu baik-baik saja kan di sana?" Ucapan Pak Alan berhasil membuat Jia terdiam, ternyata feeling seorang ibu sangatlah kuat.

"Halo Jia." Ucap Pak Alan lagi yang merasa tidak mendapat jawaban dari Jia.

"Ah iya Pi. Jia sama Amira baik-baik saja kok. Kasih tahu Mami untuk tidak berfikiran negatif ya, Pi "Jawab Jia cepat.

"Alhamdulillah kalau seperti itu. Kalau ada apa-apa tolong kamu segera kabari Papi ya, Nak. Paling tidak kamu kabari Adik kamu." Ucap Pak Alan.

"Iya Pi, pasti Jia kasih tahu Papi atau Jio kalau Jia atau Amira kenapa-napa." Jawab Jia.

"Ya sudah, Papi hanya memastikan keadaan kamu saja sayang. Kalau begitu Papi matikan dulu sambungan teleponnya. Papi juga mau lanjut kerja lagi. Sebentar lagi ada meeting penting jadi Papi harus mempersiapkan berkasnya." Ucap Pak Alan yang pamit kepada sang putri.

"Iya Papi semangat kerjanya ya. Semoga meetingnya lancar." Ucap Jia menutup sambungan telepon mereka.

"Maafkan Jia Pi, Mi, Jio. Kalau Jia sudah tidak kuat lagi Jia akan segera pergi dan meminta Jio untuk menjemputku." Batin Jia seraya menatap ponsel yang dia genggam.

********

********

Terpopuler

Comments

Danny Muliawati

Danny Muliawati

pergi aza Jia pamit SM suami, masa di jadiin babu yg lain terima brs

2024-10-29

0

Bunda

Bunda

nyimak dulu kak 🙏🏻

2024-11-21

0

Capricorn 🦄

Capricorn 🦄

keren

2024-11-20

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1
2 Eps 2
3 Eps 3
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Bab 6
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Bab 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Bab 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Eps 1
2
Eps 2
3
Eps 3
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Bab 6
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Bab 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Bab 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!