NovelToon NovelToon
Bukan Wanita Suci

Bukan Wanita Suci

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Cinta pada Pandangan Pertama / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Arif C

Aku adalah wanita yang tak bisa bekerja. Satu-satunya cara untukku mendapatkan uang adalah menjajakan diri. Akan kutukar harga diri menjadi uang, demi menghidupi ibu.

Dia memang tidak mengajariku untuk melakukan hal ini. Tapi ini adalah satu-satunya cara untuk kami bertahan hidup.

"DASAR PELAC*R!"
"TIDAK PUNYA HARGA DIRI!"
"BAGAIMANA RASANYA DITIDURI BANYAK LAKI-LAKI?!"

... dan masih banyak lagi cemoohan yang aku terima dari mereka. Jika mereka lebih suci dariku, kenapa mereka tidak membantu masalah ekonomi kami? Jika saja ada yang membantu, aku tidak perlu susah payah digagahi oleh banyak pria hanya untuk uang!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arif C, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

"Keterlaluan sekali Anna itu. Aku saja tidak pernah melabrak dia, meski dia banyak berebut pelangganku. Tetapi baru satu pelanggan saja berpindah, marahnya sudah seperti orang kesetanan!" Rossa semakin sengit dengan perilaku Anna, karena anak sudah berani melabrak Laura.

Rossa merasa sangat geram karena Anna sudah bersikap kasar kepada Laura. Rossa merasa kalau Anna begitu serakah untuk bisa mendapatkan banyak pelanggan.

"Bar aku yang yang membalas Anna. akan kulabrak balik dia. Sebab dia itu playing Victim selalu berasa menjadi korban Padahal dia sendiri sudah sewenang-wenang," ujar Rossa dengan nada berapi-api. Namun Laura menggelengkan kepalanya.

"Tidak perlu, Rossa. Mungkin aku yang salah. Aku juga tidak tahu kalau Jimmy adalah pelanggan Anna," jawab Laura menenangkan Rossa. Namun tetap saja Rossa mendengus kesal.

"Tidak bisa begitu, Laura. Kamu sudah disakiti oleh Anna dan aku tidak akan tinggal diam. Sebab Anna juga sudah sering merebut pelangganku," cerocos Rossa.

"Jadi apa salahnya aku membuat perhitungan kepada Anna," balas Rossa. Laura pun hanya terdiam mendengarnya. Ia juga ingin bisa membalas Anna.

Tetapi Laura begitu takut dengan Lucas jika sampai Lukas marah, maka ia jika Rossa yang akan jadi sasarannya.

Rossa memperhatikan lagi bekas merah di pipi Laura.

"Lalu mengapa pipimu merah begini, Laura? Apakah Anna menamparmu?" tanya Rossa. Laura pun menganggukkan kepalanya.

"Tidak hanya Anna yang menamparku, Rossa. Tetapi juga Jimmy. Dia tega menampar pipiku, karena aku tidak mau melayaninya," jawab Laura.

"Padahal dia sudah terpergok oleh tunangannya. Tetapi tetap saja Jimmy memaksaku untuk melayaninya," tutur Laura dengan berderai air mata lagi.

Rossa pun kemudian memeluk Laur. Ia merasa sangat kasihan kepada gadis itu, karena melalui hari yang sangat berat.

"Bersabarlah, Laura! Aku yakin pasti semua akan berlalu. Kamu tenang saja! Besok aku akan bicara kepada Anna. Bahkan kepada Tuan Lukas," nasihat Rossa.

"Aku akan bicara kepada Tuan Lukas, supaya tak ada lagi perebutan pelanggan. Agar tak ada lagi kejadian seperti ini,” Rossa berusaha menenangkan Laura.

Laura kemudian melepaskan pelukan Rossa. Mendengar penuturan Rossa membuat hati Laura menjadi sedikit tenang.

"Terima kasih, Rossa. Kamu selalu bisa menenangkan diriku. Entah bagaimana jika tak ada dirimu di tempat ini. Mungkin aku sudah sangat menderita," kata Laura. Ia seperti mendapatkan kekuatan untuk bisa bertahan di bawah cengkeraman Lukas.

Rossa hanya tersenyum. Seetelah menenangkan Laura. Rossa kembali ke kamarnya.

Akan tetapi esok hari, ia akan bicara pada Anna dan Lukas untuk mencari solusi dari masalah ini.

Keesokan harinya Anna sudah siap dengan rencananya. Ia kemudian tersenyum menyeringai sambil menatap kamar Laura.

Anna akan belajar kan rencAnnanya untuk bisa membuat Laura celaka. Karena Anna begitu merasa dendam kepada Laura yang sudah melayani Jimmy, salah satu pelanggan tetapnya.

Walau Anna sudah melabrak dan menampar Laura, tetapi Anna belum puas juga. Anna jadi berusaha untuk berambisi untuk bisa menyingkirkan Laura.

Pagi itu Anna sudah bangun untuk bisa melancarkan aksinya. Anna kemudian berjalan mengendap-endap menuju ke depan kamar Laura.

la kemudian menuangkan cairan pembersih lantai yang cukup kental di depan pintu kamar Laura. Ia berharap Laura terpeleset dan akhirnya terluka.

'Semoga saja rencanaku bisa berhasil dan membuat anak baru itu cedera. Tetapi ini baru permulaan, akan lebih menyakitkan lagi di kemudian hari, kata Anna sambil tersenyum menyeringai.

Setelah menuangkan cairan pembersih lantai itu, Anna segera kembali ke kamarnya. Namun ia harus terus memperhatikan dari celah pintu kamarnya yang sengaja tidak ia tutup rapat.

Anna merasa yakin kalau rencananya akan berhasil. Tetapi saat mata Anna terus mengawasi ke depan kamar Laura yang sudah diberikan cairan pembersih lantai.

Tiba-tiba ponsel Anna berdering, ia merasa terkejut dan lalu mengangkat telepon yang ternyata adalah dari salah satu pelanggannya, yang ingin dilayani oleh Anna di malam itu.

Anna merasa sangat senang dan sangat siap untuk bisa melayani salah satu pelanggan setianya. Kemudian saat Anna menutup teleponnya, tiba-tiba terdengar suara gedebam di depan kamar Laura yang terdengar sampai telinganya.

Lalu terdengar juga suara teriakan kesakitan. Anna pun bersorak senang, karena pastinya rencananya sudah berhasil untuk bisa mencelakai Laura.

“AH! SAKIT SEKALI!" teriak seseorang itu. Anna merasa sangat senang mendengar teriakannya lagi. Pekikan itu terasa begitu menggembirakan di telinganya.

"Mampus kamu, Laura. Sekarang rasakan akibatnya, karena telah berani melawan Anna. Kini kamu sudah menerima karmamu,' kata Anna dengan senyum penuh kemenangan.

la pun segera melihat di celah pintunya dan Anna pun terkejut saat melihat Siapa yang terjatuh.

Sementara itu, Laura juga mendengar ada suara benda berat terjatuh dan teriakan dari depan kamarnya.

la langsung terbangun dari tempat tidurnya dan keluar kamar, dan betapa terkejutnya Laura melihat ada seseorang yang terbaring sambil menjerit kesakitan.

“Astaga, Rossa. Ada apa denganmu?" seru Laura yang segera menghampiri Rossa. Laura pun begitu terkejut saat melihat bagian belakang tubuh Rossa penuh dengan cairan pembersih lantai.

Bahkan baju Rossa juga basah karenanya, tetapi yang membuat Laura makin hawatir adalah darah yang mengucur di bagian belakang kepala Rossa.

“Astaga, Rossa. Kepalamu berdarah, sebaiknya kita segera ke rumah sakit,” sahut Laura. Ia segera menghubungi ambulans untuk bisa membawa Rossa melalui ponselnya.

Laura pun berusaha untuk membangunkan Rossa, tetapi sepertinya badan Rossa terasa terlalu sakit untuk bisa bangun.

Laura pun merasa kebingungan mengapa ada cairan pembersih lantai di depan kamarnya. Beberapa orang yang terkejut mendengar teriakan itu, juga melihat kondisi Rossa yang begitu mengkhawatirkan, terutama Lukas.

“Ada apa, Laura? Ada apa dengan Rossa?" tanya Lukas.

“Lihatlah, Tuhan! Sepertinya Rossa terjatuh di depan kamarku. Aku tidak tahu kenapa banyak sekali cairan pembersih lantai di depan kamar ini," jawab Laura.

Lukas pun merasa heran dengan banyaknya cairan pembersih lantai yang berceceran di di depan pintu kamar Laura.

Ada apa ini? Sepertinya ada yang sengaja melakukannya, pikir Lukas. Kemudian Lukas mengambil ponselnya untuk menelepon ambulans, karena ia juga begitu khawatir dengan kondisi Rossa.

“Tidak perlu, Tuan. Aku sudah menelepon ambulans untuk bisa membawa Rossa ke rumah sakit,” sahut Laura. Lukas pun tersenyum tipis karena mendengar inisiatif Laura.

“Bertahanlah, Rossa. Sabar sebentar, pasti ambulans segera datang untuk bisa membawamu ke rumah sakit. Kamu tenang ya," kata Laura berusaha menenangkan Rossa.

“Sakit sekali, Laura! Sungguh, tubuhku rasanya remuk. Kepalaku sangat merasa pusing dan sakit,” rintih Rossa. Laura masih terus berusaha menenangkan Rossa.

Tak lama kemudian, sirine Ambulans Terdengar di depan mess tersebut dan beberapa orang segera membantu mengangkat tubuh Rossa untuk dibawa keluar dari mess.

Petugas ambulans sudah siap dengan ranjang dorong mereka untuk bisa membawa Rossa ke rumah sakit. Laura ingin sekali bisa ikut dengan Rossa, tetapi Lukas menahannya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!