NovelToon NovelToon
Tabib Pilihan Langit : Ditemukan

Tabib Pilihan Langit : Ditemukan

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Spiritual / Pusaka Ajaib / Ilmu Kanuragan / Penyelamat
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mardi Raharjo

Pemuda tampan yang sakit-sakitan dan pengangguran di usianya yang telah 30 tahun meski bergelar sarjana, ia dicap lingkungan sebagai pengantin ranjang karena tak kunjung sembuh dari sakit parah selama 2 tahun.

Saat di puncak krisis antar hidup dan mati karena penyakitnya, Jampi Linuwih, mendapat kesempatan kedua.

Jemari petir, ilmu pengobatan, hingga teknik yang tak pernah ia pelajari, tiba-tiba muncul dalam pikirannya. Ia dipilih langit untuk mengemban tugas berat di pundaknya.

Mampukah ia memikul tanggung jawab itu? Saksikan perjalanan Jampi Linuwih, sang Tabib Pilihan Langit.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mardi Raharjo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15_ Lawan Tanpa Kepala

"Huft, untung berhasil menghindar!", pikir Jampi. Entah mengapa gerak tubuhnya begitu lincah. Refleknya mendadak sangat bagus dan peka terhadap serangan lawan.

Tanpa menunggu lama, sosok kekar itu kembali menyerang dengan kombinasi api dan lecutan cambuk. Jampi merasa sedikit besar kepala karena terus bisa menghindar.

Dahulu ia pernah belajar beladiri karate, taichi, dan sedikit dasar ninjitsu. Meski belum menyerang sekalipun, itu sudah lumayan karena bisa menghindari seluruh serangan.

Brakk

Jampi mengambil sebongkah batu dari bekas cambukan lawan dan berhasil melesakkan hantaman telak di tulang leher lawan yang mencuat. Nampak sosok kekar itu terduduk seakan merasakan sakit tanpa suara.

Tak membuang kesempatan, Jampi melompat santai ke arah pintu yang terbuka lebar.

Slash

Sosok itu berhasil melukai tungkai kanan Jampi. Tak ingin terluka lebih parah, Jampi bergegas menjauh. Namun, nampaknya sosok kekar itu tak ingin mengejarnya.

" Huh, aduh!", dengus Jampi sembari memegangi kaki kanannya yang terluka. Darahnya nampak masih mengucur meski tidak deras.

"Pantas saja tadi banyak mayat tersayat-sayat. Pasti si jelek itu pelakunya!", lirih Jampi. Ia fokus memperhatikan lukanya, berpikir serius bagaimana mengobatinya.

Tanpa ia sadari, cahaya keemasan muncul dari ubun-ubunnya dan mengobati lukanya. Secara ajaib, luka itu menutup. Meski tidak lagi berdarah, luka itu masih terbuka dan terasa perih.

" Apa itu tadi ya? Apa ini yang dimaksud jin tua itu?", pikir Jampi yang merasa heran dengan cahaya keemasan yang tiba-tiba muncul dan menolongnya.

"Ah sudah lah. Aku harus segera pergi dari tempat aneh ini!", tekad Jampi dalam dada.

Jampi terus berjalan menyusuri lorong yang diterangi obor setiap 1 meter. Sepanjang jalan tak ada apapun kecuali bekas-bekas darah mengering. Seperti bekas tubuh yang diseret. Melihat itu, mental Jampi cukup terpengaruh namun segera ia menenangkan diri.

Tak lama, Jampi melihat ujung lorong yang terhubung ke area luas dengan cahaya remang-remang.

" Apa itu ya?", batin Jampi sembari mengedarkan pandangan. Namun sayang, ia tak bisa melihat apapun karena cahaya yang amat terbatas.

"Hadapi saja lah!", pikir Jampi dengan tekad kuat melangkahkan kaki keluar lorong.

Dung dung dung

Terdengar riuh suara genderang. Saat itu juga menyala api unggun besar di tengah lingkaran dan obor di seluruh tepi lingkaran.

" Ini..", ucap Jampi belum selesai. Ia yakin tengah berada di dalam arena entah apa.

"Selamat datang pejuangku! Tunjukkan betapa spesial dan layaknya kamu menjadi pendampingku", terdengar suara jelas di telinga Jampi.

" Ini, bukan kah suara perempuan tadi?", pikir Jampi sembari mencari asal suara. Di kejauhan, ia bisa melihat sosok perempuan dengan gaun yang sama, hanya saja selendangnya berwarna hijau keemasan, duduk di singgasana emas dengan empat dayang. Kakinya menginjak dua punggung pria yang terbelenggu kaki, leher, dan tangannya.

Bedanya, kini ia sangat jaga image di hadapan banyak penonton. Sangat bertolak belakang dibanding saat berdua di dalam kamar tadi.

"Ya, aku lah ratu lautan selatan! Nyai Roro Kidul",  perempuan itu memperkenalkan diri.

" Sosok yang bersamamu adalah putriku. Calon penerusku. Namun, karena dia gagal mendapatkanmu, maka kamu harus menentukan nasibmu sendiri. Lawan dan menangkan lah pertempuran ini, maka kamu bisa putuskan pergi dari sini atau menjadi suamiku", jelas perempuan itu.

"Heleh, semauku apanya. Kamu kan pembohong, mana bisa kusandarkan nasibku kepada ucapanmu itu?", Jampi merasa tidak senang. Dia ke sini karena diculik, bukan kemauannya sendiri. Berbeda dengan jin tua yang baik-baik meminta bantuan.

Rona wajah ratu itu nampak marah namun diam menjaga wibawanya. Tangannya terangkat dan muncul lah sosok kekar yang tadi melukai tungkai kanan Jampi.

Jampi menguatkan tekad. Mau tak mau, ia harus melawan dan segera keluar dari tempat asing ini. Segera ia berdoa meminta kekuatan kepada Tuhan. Hanya Dia satu-satunya harapan.

Di saat seperti itu, Jampi ingat bahwa ia membawa kantong semar lusuh itu. Tanpa mengeluarkan dari kantong saku, ia membaca basmalah dan merogoh kantong, membayangkan senjata yang paling hebat untuk melawan monster di depannya.

Saat mencabut tangannya, Jampi reflek mengangkat tangan kanannya ke atas.

" Hahahaha", riuh tawa terdengar di seluruh tribun. Jampi yang heran pun melihat ke arah tangan kanannya. Bukannya senjata keren, ia hanya menggenggam sepotong dahan sepanjang 1 meter, setebal 10cm berwarna cokelat gelap.

"Waduh, apaan ini? Benar kata bapak. Kantong ini punya batas. Ah, lagi pula aku tidak melihat ada pedang dan senjata lainnya di goa waktu itu, hanya batu mulia", Jampi mengomel sendiri.

Sosok kekar tanpa kepala itu melesat cepat tanpa suara, dua kali lipat lebih cepat daripada saat di dalam ruangan sebelumnya. Kini ia mengarahkan pukulan apinya ke kepala Jampi.

Brakk

Jampi mencoba menangkis pukulan api lawan dengan dahan yang ia genggam. Dahan kayu itu pun langsung pecah berkeping-keping terkena dampak pukulan lawan. Tubuh Jampi juga terlempar hingga 5 meter hingga jatuh terduduk.

Sosok kekar itu seakan sesumbar dengan tidak langsung menyerang. Melihat senjata dan kemampuan Jampi yang memalukan, tentu sia-sia saja jika dia terlalu cepat mengerahkan seluruh kemampuannya. Cukup bermain-main dan menyiksanya sampai mati.

Ngiiing

Dahan yang semula digenggam Jampi telah hancur dan menunjukkan bentuk aslinya yang tersembunyi. Pedang berukir bola bola dan petir berwarna keemasan. Bilah tajamnya berwarna hitam legam, sama sekali tak berkilau. Gagang pedang bergambar semar dengan gaya jawa kuno.

"Pedang apa ini?", gumam Jampi. Ia sama sekali tak punya wawasan senjata tajam, baik modern apalagi kuno.

" Apa apa lah, lawan saja dulu!", ujar Jampi segera bangkit. Dengan kikuk, dia mengayunkan pedang ke arah lawan setelah berlari cepat.

Clang

Terdengar benturan logam antara pedang emas semar mesem dengan lengan cambuk dari sosok kekar itu.

Krak

Tak lama, lengan itu retak. Sontak sosok kekar itu melompat ke belakang, memeriksa lengan kirinya.

Buss

Bruk

Lengan kirinya berasap dan terjatuh ke tanah begitu saja. Nampak sosok kekar itu begitu marah dan segera melesat menyerang Jampi sekuat tenaga dengan pukulan lengan kanan apinya.

Wush

Cring cring cring

Beberapa kali ia menyerang. Jampi hanya menahannya dengan pedang semar mesemnya. Tak nampak goresan sedikit pun di pedang milik Jampi.

Berbeda dengan sosok kekar itu, nampak ia menahan diri untuk tidak gegabah menyerang. Meski hanya beberapa kali memberi serangan, sosok itu tahu, lengannya bukan tandingan pedang emas Jampi.

"Ayo, kita tuntaskan atau mengakulah kalah. Eh, tapi kau kan tanpa kepala. Bagaimana bisa mengaku kalah?", canda Jampi yang merasa senang bisa menahan serangan lawan sembari mengisyaratkan agar lawan kembali menyerang.

Ini ia lakukan agar mentalnya menguat. Ia sendirian di sini. Kalau pun mati di sini, ia tak ingin mati terhina. Setidaknya ia harus memberi perlawanan keras dan kuat.

1
Andi Suliono
judulnya tabib,tapi ceritanya jauh dari hal2 tabib y thor
ahmad nabawi
ceritanya menarik, original
Jimmy Avolution
hadir
Aman 2016
lanjut Thor 💪
Aman 2016
top top markotop lanjut Thor 💪
Aman 2016
mantab Thor 💪
anggita
hadiah iklan lagi buat thor.
anggita
like👍☝iklan, semoga novelnya lancar jaya.
Tabuut: aamin. terimakasih./Smile/
total 1 replies
anggita
si Jampi jadi Sakti👏💪
31_PUTU WIDIARTA
Keajaiban kata
Yoko Littner
Wah, gak kerasa sampe akhir. Makasih thor!
Alexo. ID
Keren abis, pengen baca lagi!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!