NovelToon NovelToon
Kallea Jidan

Kallea Jidan

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Berondong / Cintamanis / Kaya Raya / Cinta Murni
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Alquinsha

Jidan bersumpah tidak akan pernah membiarkan siapapun menyakiti Kallea.

Jidan akan menjadi malaikat pelindung bagi Kallea dan akan menjadi mesin penghancur bagi siapapun yang berani menyakiti Kallea.

Tentang gadis penuh luka bernama Kallea dengan penyembuh lukanya, Jidan Xavier.

Bagaimana kisah selengkapnya? ikuti terus ya...



Instagram: lightquinsha_
Tiktok: candylight_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Alquinsha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KJ #17

Bagas pergi dari kostan Kirana setelah mendapatkan kepuasan dari mantan kekasihnya itu.

Di dalam kamar, Kirana menutupi tubuh telanjangnya dengan selimut putih. Kali ini Bagas tidak hanya meminta uang dari Kirana, tapi juga meminta untuk dipuaskan.

Kirana merasa menjadi perempuan kotor karena Bagas kembali menyentuhnya malam ini.

"Jayden pasti kecewa sama gue," lirih Kirana dengan wajah yang penuh dengan air mata.

Kirana tidak ingin seperti ini, tapi semua diluar kendalinya. Kirana tidak memiliki kekuatan untuk melawan Bagas. Tetangga kostnya juga tidak tahu kemana.

"Gue mau ngasih tahu Jayden soal ini, tapi Jayden pasti kecewa sama gue," lirihnya lagi.

Kirana ada diposisi serba salah, disatu sisi Kirana ingin memberitahu Jayden, disisi lainnya Kirana takut membuat Jayden kecewa.

"Gue gak bisa bikin Jayden kecewa. Jayden pasti bakal lebih susah ninggalin Kallea kalau gue bikin Jayden kecewa," dengan perasaan kacau, Kirana memunguti pakaiannya yang berserakan.

Kirana sudah memutuskan untuk tidak bercerita apapun pada Jayden, demi supaya Jayden tetap terus berada di sampingnya.

Di tempat lain, Jayden terlihat sedang menatap room chatnya dengan Kirana. Sudah dua puluh menit sejak Jayden menelepon Kirana, tapi perempuan itu masih belum juga ada kabar.

"Kirana marah sama gue? dia gak mungkin ngelakuin hal bodoh, kan?" gumam Jayden khawatir.

Perasaan khawatirnya bukan semata-mata karena Jayden masih mencintai Kirana, tapi Jayden khawatir sebagai orang yang pernah mencintai Kirana.

Meskipun perasaan Jayden terhadap Kirana sudah hilang, bukankah wajar Jayden merasa khawatir terhadap perempuan yang pernah dicintainya itu?

"Mungkin Kirana udah tidur," Jayden berusaha berpikir positif dan meletakkan handphonenya di meja nakas.

Dari banyaknya pesan yang Kirana kirim pada Jayden, tidak ada satupun pesan Kirana yang mengancam akan bunuh diri. Seharusnya Kirana baik-baik saja sekarang. Mungkin benar kalau Kirana sudah tidur.

-

-

Kallea meraba-raba benda sekitar saat menyadari lampu di kamarnya mati. Tidak tahu jam berapa sekarang, yang jelas Kallea langsung disuguhi pemandangan hitam pekat saat matanya terbuka.

"Jidan," Kallea memanggil nama Jidan dengan suara bergetar karena handphonenya masih belum bisa ditemukan.

"Kemana handphone ku?" Kallea masih berusaha mencari handphonenya sampai benda-benda disekitarnya berjatuhan ke lantai.

Prang!

Tanpa sengaja Kallea menyenggol gelas diatas nakas dan membuat gelas itu pecah. Kallea terlalu panik sampai tidak bisa mengontrol dirinya, bahkan Kallea tidak sadar kakinya menginjak pecahan kaca di lantai saat turun dari kasur.

"Jidan," panggil Kallea lagi. Hanya nama itu yang ada dalam pikiran Kallea sekarang.

Kallea teringat saat dirinya sedang berada di taman sendirian. Saat itu Kallea memiliki janji dengan Jayden, tapi Jayden tiba-tiba saja memberitahu tidak bisa datang dan saat itu pula lampu di taman mati.

Kallea berusaha menghubungi Jayden, tapi saat itu Jayden mendadak tidak bisa dihubungi. Ditengah rasa takutnya, Kallea langsung memikirkan satu nama dan langsung menghubungi orang itu.

Berbeda dengan Jayden, Jidan langsung menerima pangggilan Kallea dan langsung datang saat Kallea memintanya untuk datang ke taman.

Mungkin itu alasan Kallea hanya memikirkan nama Jidan disaat dirinya sedang ketakutan seperti sekarang. Karena hanya Jidan yang bisa diandalkan dalam hidupnya.

Cek lek

Seseorang membuka pintu kamar Kallea, lalu Jidan muncul dari celah pintu kamar diterangi senter dari handphonenya.

"Kak! kakak baik-baik aja?" tanya Jidan. Nafasnya terdengar tidak beraturan karena habis berlarian dari kamarnya.

Ternyata bukan hanya lampu di kamar Kallea yang mati, semua lampu di apartemen Kallea mati karena memang sedang ada pemadaman.

Jidan langsung ke kamar Kallea saat mendengar benda jatuh di kamar Kallea dan menyadari semua lampu di apartemen mati.

Orang lain biasanya linglung saat baru bangun tidur, tapi Jidan langsung sadar sepenuhnya dan langsung datang ke kamar Kallea untuk melihat keadaan perempuan itu.

"Jidan?" dengan tubuh lemas Kallea berjalan menghampiri Jidan dan memeluknya. Hatinya merasa tenang karena akhirnya bisa melihat cahaya di ruangan itu.

Tidak salah Kallea bergantung pada Jidan, karena Jidan satu-satunya orang yang selalu ada saat Kallea dalam keadaan seperti ini.

Seketika bayangan-bayangan saat Jidan menolong Kallea terlintas, bukan hanya di taman, Jidan sudah berkali-kali menolong Kallea.

Jidan juga menjadi satu-satunya orang yang setia menemani Kallea di rumah sakit saat Kallea mengalami kecelakaan parah.

"Lo gak sakit? kenapa lo gak nangis?" tanya Jidan saat itu.

Jidan dan Kallea terlibat dalam kecelakaan beruntun yang disebabkan oleh pengguna motor yang tidak bertanggung jawab.

Kallea menjadi salah satu korban yang mengalami luka parah saat itu, tapi Kallea sama sekali tidak menunjukkan rasa sakit yang membuat Jidan merasa heran melihatnya.

Dan saat itu adalah pertemuan pertama mereka sekaligus saat pertama Jidan mulai peduli terhadap Kallea yang memiliki nasib seperti dirinya.

Dalam kecelakaan beruntun itu memakan banyak korban, tapi hanya ada dua korban yang tidak dijenguk oleh keluarga, yaitu Kallea dan Jidan.

"Keluarga lo gak dateng ya? Gapapa, ada gue yang bakal jagain lo. Rumah sakit ini punya keluarga gue, lo gak perlu pusing soal biaya."

Kallea memejamkan mata mengingat apa yang Jidan katakan waktu itu. Sudah satu setengah tahun lebih sejak Jidan mengatakan akan menjaga Kallea dan Jidan menepatinya sampai hari ini.

"Gapapa, kak. Ada aku," ucap Jidan menenangkan Kallea dan membalas pelukan Kallea.

"Makasih udah datang kesini," ucap Kallea mengeratkan pelukannya.

Kallea tidak tahu kenapa dirinya begitu takut dengan kegelapan. Padahal kalau dipikir-pikir selama ini Kallea hidup dalam kegelapan.

Cup

Jidan mengecup puncak kepala Kallea untuk menenangkannya. Persis seperti yang Jidan lakukan saat mereka di taman.

"Besok kita ganti semua lampunya biar lampunya tetep nyala meskipun mati lampu," ucap Jidan masih berusaha menenangkan Kallea.

Kallea mengangguk dalam pelukan Jidan dan kembali mempererat pelukannya. Kallea merasa semua akan baik-baik saja selama ada Jidan disampingnya.

"Sekarang kakak tidur lagi ya, aku bakal temenin kakak sampe kakak tidur," Jidan berniat melepaskan pelukan mereka, tapi Kella tidak membiarkan pelukan mereka terlepas begitu saja.

"Kak?" Jidan tidak keberatan Kallea memeluknya seperti ini, tapi sekarang masih malam dan Kallea harus istirahat.

"Besok kakak ada kelas pagi, kan? sekarang kakak tidur ya?" bujuk Jidan.

Kallea ingin kembali menolak, tapi bertepatan dengan itu semua lampu menyala. Sekarang Kallea bisa melihat dengan jelas benda-benda di dalam kamarnya.

"Lampunya udah nyala, ayo tidur," bujuk Jidan lagi dan membiarkan Kallea melepaskan pelukan mereka lebih dulu.

"Iya," akhirnya Kallea melepaskan pelukan mereka dan berjalan kembali ke tempat tidurnya.

"Tunggu, kak!" Jidan menahan tangan Kallea saat menyadari ada darah di kaki perempuan itu.

"Kaki kakak kenapa?" Jidan berjongkok untuk mengecek apa yang terjadi dengan kaki Kallea sampai kakinya mengeluarkan darah.

Tanpa sengaja Jidan melihat kearah pecahan gelas di dekat tempat tidur Kallea dan ada sedikit darah Kallea disana. Sepertinya itu penyebab kaki Kallea sampai berdarah.

"Kakak nginjek kaca?" Jidan mengangkat wajah menatap Kallea yang berdiri di hadapannya.

"Astaga, kak! darah kakak banyak banget, kakak gak sadar kaki kakak luka?" tanya Jidan panik melihat kaki Kallea mengeluarkan banyak darah.

Jidan sudah berusaha menjaga Kallea, tapi kenapa sekarang kaki Kallea bisa sampai terluka seperti ini?

"Kakak baik-baik aja," ucap Kallea supaya Jidan tidak khawatir.

Kallea tadi terlalu takut melihat kamarnya gelap, bagaimana bisa Kallea merasakan kakinya berdarah?

BERSAMBUNG

Terimakasih sudah membaca novel ini...

Jangan lupa tinggalkan jejak biar semangat update 😉

1
anyarai
alur nya lambat ya kk,,
tp ok kok
Syaira Liana
sangat bagus ceritanya seru
⋆ ˚。⋆୨ Light 🧸 ୧⋆ ˚。⋆: terimakasih ❤
total 1 replies
anyarai
baru mampir kk
⋆ ˚。⋆୨ Light 🧸 ୧⋆ ˚。⋆: terimakasih udah mampir ❤
total 1 replies
i am. Virgo
baru nyampe eps 5 aja udah seru❤
Syaira Liana
sabar ya jidann
Syaira Liana
sabar ya jaydenn
Syaira Liana
jidañ ayooo kejar kalea terus 🫣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!