NovelToon NovelToon
Jodoh Dari Allah

Jodoh Dari Allah

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

kisah Muhammad Azam Rizwan dan Delia Putri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23

Setelah mendapatkan telpon dari nomor majikan nya tadi , Delia langsung pergi dengan perasaan nya yang kalut . Pikiran nya hanya tertuju pada majikan nya itu .

Tidak sempat pamit , karena keadaan yang menurut Delia terlalu runyam , mereka pada sibuk dengan pertengkaran yang menurut Delia tidak lah penting .

Pikiran Delia terlalu kalut pada Azzam , diri nya takut terjadi sesuatu pada pria itu .

Tadi orang yang menghubungi Delia sudah memberikan informasi alamat nya , dan Delia langsung memesan ojek agar cepat sampai di lokasi tersebut . .

Delia turun dari ojek yang di pesan nya tadi , diri nya langsung menyerahkan selembar uang lima puluh ribu itu kepada bapak paruh baya.

"Neng ini kembalian nya . " Ucap bapak itu .

Delia tersenyum.  "Untuk bapak saja . Terimakasih ya banyak ya pak, sudah mau mengantarkan saya ." Ucap Delia dan langsung berlalu pergi .

Sang bapak ojek itu mengucapkan banyak terimakasih pada Delia , gadis itu sungguh sangat baik.

Delia terus melangkah menyusuri lorong demia lorong di arena bangunan yang menjulang tinggi ini . Ya diri nya berada di apartemen . Entahlah apartemen siapa diri nya juga tidak tau , yang penting saat ini Delia bisa bertemu dengan majikan nya itu, dan menyelamatkan nya . Ya segitu perhatian nya Delia . .

Sampai di depan unit yang di ucapkan oleh seseorang , Delia langsung meraih kenop pintu itu , dan pintu itu memang tidak terkunci, memudahkan Delia untuk langsung masuk ke dalam . .

Suasana tamaram itu membuat Delia sangat kesulitan untuk mencari keberadaan majikannya.  Pikiran Delia was-was untuk sesaat, diri nya takut jika diri nya di jebak oleh seseorang .

Delia pun merutuki diri nya sendiri, karena diri nya terlalu terburu - buru datang langsung ke tempat ini . Padahal kan bisa saja diri nya menghubungi Abi Abian, ayah dari Azzam . Tapi pikiran Delia terlalu kalut , membayangkan terjadi sesuatu pada Azzam . .

"Pak Azzam " panggil Delia , diri nya berusaha menenangkan debar jantung nya yang berpacu cepat akibat takut .

Menghembuskan nafas nya berulangkali , Delia lalu melangkah menyusuri ruangan itu .

"Pak Azzam "

Tidak ada sahutan , Delia menghela nafas nya kasar , mungkin benar , jika diri nya di kerjai oleh seseorang di sini .

Karena tidak menemukan keberadaan Azzam, Delia berniat pergi saja dari tempat ini.  Delia tidak mau sesuatu yang buruk terjadi pada nya . Masalah majikan nya nanti diri nya akan singgah ke rumah pria itu dulu , Delia ingin memastikan jika majikan nya baik-baik saja . .

Delia hendak melangkah , namun langkah nya terhenti saat sebuah tangan merengkuh tubuh nya.

Delia memekik histeris , diri nya sungguh sangat ketakutan luar biasa . Di tambah cahaya tamaram itu , membuat bulu kuduk nya langsung meremang , bukan takut hantu atau makhluk sejenis nya , dan Delia percaya jika yang memeluk nya itu manusia . Dan itu yang semakin menjadi ketakutan terbesar nya .

Delia mencoba menghempaskan tangan itu, namun sayang tenaga nya tidak sebanding dengan tenaga seseorang yang memeluk nya .

"To--tolong " teriak Delia .

Tempat ini sangat sepi jadi tidak ada yang bisa mendengar suara teriakan dari Delia .

"To--tolong " teriak Delia kembali , namun tidak ada satu orang pun yang mendengar nya .

"Ssshhhh, De , kamu jangan teriak-teriak sayang . Nanti tenggorokan kamu sakit . "

Deg 

Suara itu , suara itu Delia sangat hafal  . Delia dengan sigap langsung menghentak tangan itu , menepis nya dengan kasar , namun lagi-lagi tenaga nya kalah , tubuh nya yang mungil  semakin di rengkuh oleh tubuh kekar itu .

"Pak Azzam , lepas " ucap Delia .

Azzam menggeleng kan kepala nya , efek alkohol masih membuat kepala nya pening luar biasa , namun ilusi nya terus memikirkan Delia . Ya Azzam tengah berilusi . Diri nya tengah memeluk Delia .

"Biarkan seperti ini De . Saya rindu sekali dengan kamu " Azzam menyibak hijab yang di kenakan oleh gadis itu ,lalu menyerukan kepala nya di leher gadis cantik itu , Azzam menghirup aroma khas tubuh gadis itu yang membuat hasrat nya tiba-tiba naik .

Delia terperanjat kaget saat mendapatkan perlakuan seperti itu dari Azzam , Delia berusaha melepaskan diri dari Azzam ,namun lagi dan lagi Azzam merengkuh tubuh nya dengan erat , dan diri nya sama sekali tidak bisa lepas dari Azzam .

"Pak ! Kita bukan mahram !" Teriak Delia saat merasakan geli dan sakit saat Azzam menggigit leher nya .

Azzam seakan tuli dengan suara teriakan dari Delia , diri nya sibuk dengan hasrat yang tengah memenuhi diri nya itu.

"De , saya tidak tahan lagi " ucap Azzam lalu menarik tubuh Delia membawa nya memasuki kamar yang ada di apartemen itu .

Delia menjerit histeris , meronta-ronta , mencoba melepaskan cekalan tangan Azzam ,namun kalah , diri nya kalah . Tubuh mungil nya tidak akan kuat melawan tubuh kekar Azzam .

"Hiks , hiks ssssh sakit pak " Isak Delia saat Azzam terus-menerus menggagahinya , Azzam seakan tidak ada henti-hentinya melakukan lagi dan lagi . Rasa perih di area bawah Delia membuat Delia menangis histeris.

Azzam sungguh sudah kelewatan , kesucian yang selama ini diri nya jaga   terenggut   sudah . Delia sudah tidak suci lagi . Kehormatan nya sudah hilang dan di ambil oleh majikan nya ini.

Delia tidak pernah menyangka , jika majikan nya yang di kenal sangat taat beribadah itu bisa melakukan hal sekejih ini kepada diri nya.

"Hiks hiks "

Delia hanya bisa menangis . Pasrah di bawah kungkungan tubuh kekar pria itu .

"Kamu enak banget De . Saya cinta sama kamu" racau Azzam , dan setelah nya Azzam menyemburkan cairan kental milik nya di dalam rahim Delia untuk yang kesekian kali nya .

Azzam kemudian ambruk di samping Delia yang terus menangis .

"Terimakasih sayang.  Kamu sudah menjaga nya untuk ku" bisik Azzam lalu memeluk tubuh polos  Delia dengan erat.

Delia hanya diam , diri nya terlalu jijik dengan diri nya sendiri , diri nya seakan menjadi wanita yang paling hina saat ini . .

Silau matahari yang menyeruak di balik celah sedikit di atas gorden membuat tidur Azzam terusik , mata Azzam langsung mengerjap-ngerjap . Azzam merasakan pening di kepala nya yang hebat .

"Sssssh " ringis  Azzam sambil memegangi kepala nya yang berdenyut sakit .

Azzam membuang nafas nya kasar , melirik jam yang berada di atas dinding , ini sudah pukul sepuluh pagi , diri nya melupakan shalat subuh.

"Astaghfirullah " lirih Azzam beristighfar berulangkali , Azzam berdoa di dalam hati nya agar Allah mau mengampuni dosa nya yang telah meninggalkan shalat subuh .

Azzam berniat bangkit dari tidur nya , namun seketika mata Azzam membulat saat melihat sosok yang tengah meringkuk di balik selimut yang sama dengan nya .

Azzam berulangkali mengerjapkan kedua bola nya nya , jantung nya langsung berdebar tidak karuan , apa lagi saat melihat tubuh nya yang polos tanpa sehelai benangpun .

1
Uswatul Khasana
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!