NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Dadakan Gus Dingin

Menjadi Istri Dadakan Gus Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Anak Yatim Piatu / Cerai
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: elva erviana

Bilqis aulia aulfa gadis yang berusia 17 tahun ia mengalami hal yang
tidak di inginkan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elva erviana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam pertama Rara dan Gus yusuf

"Ih.... Gombal ya. Abang " ucap Rara cemberut.

     "Kenapa bibirnya" jawab Gus Yusuf .

     "Tau" ucap Rara cemberut.

   "Hmmm, maaf sayang jangan marah yah maafin Abang."jawab Gus yusuf.

     "Iya, mau makan" ucap Rara.

      "Boleh kok saya, ayo kita makan dulu yah." Jawab Gus Yusuf.

     "Setelah ini, apa boleh izin untuk menghadiri acara di pasantren" sambung Gus Yusuf.

"Pastinya, Abang! Izin diberikan. Kamu selalu bisa menghadiri acara di pesantren dengan izin dan dukungan dari Rara," jawab Rara dengan senyum cerah.

Gus Yusuf tersenyum lega mendengar persetujuan dari Rara. Dia sangat menghargai kebijakan yang diberikan oleh Rara dan senang bisa melanjutkan kegiatan di pesantren dengan dukungan dari istri tercintanya.

"Makasih, sayang. Aku sungguh beruntung memiliki Rara yang selalu mendukung aspirasi dan kegiatan ku di pesantren," ucap Gus Yusuf dengan penuh rasa terima kasih.

Mereka berdua duduk di meja makan dan menikmati hidangan mereka. Setelah makan, mereka berencana untuk beristirahat sejenak sebelum Gus Yusuf pergi ke acara di pesantren.

Dalam ketenangan dan kebersamaan mereka, mereka saling memberikan dukungan dan mempererat hubungan mereka sebagai pasangan suami istri. Terikat oleh cinta dan keyakinan mereka, Gus Yusuf dan Rara siap menghadapi perjalanan hidup mereka dengan semangat dan kebahagiaan.

Rara, memilih pergi dari hadapan Gus Yusuf. Ia keluar kamar berjalan ke arah pintu belakang.

     Rara berhenti ketika melihat kumpulan santriwati, sedang menghapal, ada yang lagi membaca masih banyak lagi.

    Rara yang mendengarkan tentang sedekah subuh. Rara terdiam ketika melihat semua para santri dengan seriusnya mendengarkan dari ustadz paling muda di sana.

Rara melihat kumpulan para santriwati yang sedang terlibat dalam kegiatan agama. Dia merasa tertarik dengan keceriaan dan ketenangan mereka yang tengah menghapal dan membaca pelajaran agama.

Rara mendekati kelompok santriwati yang sedang mendengarkan ustadz, dan dia merasakan kedamaian dan ketenangan yang terpancar dari mereka. Dia sangat terkesan dengan semangat dan kesungguhan para santriwati dalam menuntut ilmu agama.

Tanpa mengganggu konsentrasi para santriwati, Rara memilih untuk duduk di sudut belakang dan mendengarkan dengan hati yang penuh perhatian. Dia merasa terinspirasi oleh semangat keagamaan yang ada di sekitarnya.

Rara merenung dalam hatinya, menyadari betapa pentingnya mendalami ilmu agama dan berkomitmen untuk terus belajar dan memperdalam keyakinannya. Dia berjanji pada dirinya sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan mengembangkan hubungannya dengan Tuhan.

Dalam keheningan dan penghormatan, Rara menjalani waktu yang berharga di tengah-tengah para santriwati. Dia merasa didorong untuk terus belajar, tumbuh, dan menginspirasi orang lain dengan kebaikan dan keikhlasan hatinya.

Sedekah subuh adalah sebuah amalan yang bisa dikerjakan oleh umat muslim di pagi hari. Sedekah subuh tidak hanya bisa dikerjakan ketika memiliki harta atau materi.

Ada begitu banyak tausiyah dan ceramah yang mengangkat tema dahsyatnya sedekah subuh dan banyaknya manfaat yang bisa didapat setelah menjalankannya. Dzikir dan berinfak yang dilakukan pagi hari masuk dalam kategori sedekah subuh. Bahkan melakukan kebaikan atau bersikap ramah pada sesama juga termasuk bagian dari sedekah.

Ustadz fatih. Bagenda Ali dalam bukunya yang berjudul Jika Sedekah Menjadi Lifestyle, menjelaskan sedekah adalah salah satu amalan yang memiliki beberapa tujuan dan juga manfaat. Salah satu tujuan yang dapat dirasakan dalam berbagi adalah sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki yang telah diberikan Allah SWT.

Sedekah subuh merupakan amalan umat Islam yang telah melaksanakan sholat Subuh. Di waktu subuh (sebelum matahari terbit), seseorang dapat menyedekahkan hartanya di jalan Allah dengan niat ikhlas dan untuk kebaikan. Secara istilah, tidak ada yang membedakan sedekah subuh dengan sedekah biasa kecuali waktu pelaksanaannya.

Dalam sebuah hadits diriwayatkan, "Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Nabi Muhammad SAW bersabda: "Tidak ada satu subuh pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa: "Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfak", sedangkan yang satu lagi berdoa, "Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya)." (HR. Bukhari).

Rara juga ikut menjelaskan tentang sedekah subuh. Rara yang berdiri di belakang para santri, ia menundukan kepalanya karena semua para santri didik suamimya.

      Bentuk sedekah subuh, beberapa sedekah subuh yang dapat dilakukan oleh umat muslim  antara lain, berzikir, berinfak  di masjid (selepas melaksanakan sholat subuh), memberikan sarapan gratis kepada orang yang membutuhkan (entah itu tetangga, anak yatim, hingga orang miskin), dan berdonasi di lembaga sosial.

      Sedekah subuh juga bisa dilakukan sendiri di rumah dengan memasukan uang ke dalam kotak. Uang di sisikan itu dan dikumpulkan ke dalam kotak tersebut nantinya diserahkan kepada orang yang lebih membutuhkan. Hal ini dapat dilakukan dengan mudah karena tidak memerlukan begitu banyak syarat.

      Selain dengan uang dan materi, kita juga bisa bersedekah dengan hal lain seperti misalnya memberi salam,tersenyum, menolong orang, menyingkirkan duri di jalan, berucap dan berbuat baik. Sasaran dari sedekah juga diutamakan adalah yang Selalu ikhlas.

   Semua santri memandang istri kedua Gus Yusuf itu. Ustadz fatih melangkah, mendekat ke arah Rara.

      "Assamualaikum" salam.ustadz Fatih.

     "Walaikumsallam. Ustadz" jawab Rara menundukan kepala.

       "Kenapa Ning Rara ada di sini. Nanti Gus Yusuf akan marah." Ucap ustadz fatih.

     "Tapi Rara bosan dikamar Ter" ucapan Rara langsung terpotong oleh ucapan Gus Yusuf.

"Iya, Rara. Ayo kita kembali ke kamar," ujar Gus Yusuf sambil mendekatinya.

Rara mengangguk mengerti, menundukkan kepalanya, dan segera mengikuti Gus Yusuf menuju kamar. Dia merasa sedikit malu karena melanggar aturan yang mungkin berlaku di pesantren tersebut.

Ustadz Fatih melihat kepergian mereka dengan senyuman pengertian. Dia tahu bahwa Rara hanya ingin merenggangkan kebosanan di kamar dan mencari kedamaian.

Setelah pulang ke kamar, Rara duduk di samping Gus Yusuf, merasa lega dan tenang dalam dekapan suaminya. Mereka berdua saling memahami bahwa Rara hanya ingin memperoleh pengalaman baru dan mencari ketenangan dalam lingkungan pesantren tersebut.

Dalam kebersamaan mereka, Gus Yusuf dan Rara berjanji untuk selalu menjaga aturan yang berlaku di pesantren dan menghormati peraturan yang telah ditetapkan. Mereka bertekad untuk tumbuh dan belajar bersama, dengan kesadaran bahwa kebersamaan dan kerukunan adalah kunci dalam menjalani kehidupan mereka dalam lingkungan yang penuh dengan nilai-nilai agama.

Gus Yusuf tidak mengubis perkataan istrinya itu. Ia terus menerus berjalan ke arah rumah utama di ruangan sudah banyak  anggota keluarga sedang berkumpul.

     "Abang, sakit tangan Rara" ucap Rara lirih.

      "Abang" Rara terus menangis.

Gus Yusuf segera merasa bersalah dan khawatir melihat Rara menangis dengan sakit tangan.

"Maafkan aku, sayang. Aku tidak bermaksud menyakitimu," ucap Gus Yusuf dengan suara penuh penyesalan.

Dia segera melepaskan genggaman tangannya yang kuat dan memeluk Rara dengan penuh kasih sayang.

"Sudah, sayang. Abang tidak akan menyakitimu lagi. Maafkan Abang, ya. Ayo, biarkan Abang melihat tanganmu," ucap Gus Yusuf dengan suara lembut.

Gus Yusuf melihat luka pada tangan Rara dan terasa sangat bersalah. Dia segera meminta maaf dan mengusahakan penanganan yang tepat untuk merawat lukanya.

"Mohon maaf, semuanya. Saya harus membawa Rara ke ruang perawatan sekarang," ucap Gus Yusuf kepada anggota keluarga yang berkumpul.

Dengan hati yang berat, Gus Yusuf meninggalkan ruangan utama dengan Rara di sisinya. Dia memastikan bahwa Rara mendapatkan perawatan yang diperlukan untuk lukanya, dan berjanji pada dirinya sendiri untuk belajar mengendalikan rasa cemburunya dan tidak menyakiti orang yang dicintainya.

Dalam perjalanan mereka ke ruang perawatan, Gus Yusuf terus merasa menyesal, berjanji untuk menjadi yang lebih baik untuk Rara, dan berupaya untuk memperbaiki kesalahannya.

Setelah beberapa menit Gus Yusuf sampai di depan rumah ia membuka pintu rumah utama, di sana sudah di sambut keluarga besar Gus Yusuf.

       Gus Yusuf melangkah ke dalam sembil menarik paksa tangan Rara, yang menangis karena tangannya sangat sakit sekali.

      "Assalamualaikum" salam ke duanya.

      Semau orang menoleh, ke arah Gus Yusuf dan Rara tidak berhenti menangis.

    "Walaikumsallam, nak kenapa Rara. Menangis ?" Tanya semua orang.

    "Tidak, hanya saja Ning Rara melakukan ke salahan dia harus di hukum" jawab Gus Yusuf.

   "Tapi, Abang Rara gak lakukan salah" ucap Rara menatap suaminya.

    "Tetap, saja kamu sayang harus di hukum" jawab Gus Yusuf.

    "Ummi, tolong Rara. Abang mau hukum Rara yang tidak melakukan ke salahan sama sekali. Kenapa Abang mau hukum Rara." Ucap rara memohon.

     "Sayang, maafkan ummi, kalau suami kamu berkata itu. Maka dia akan tetap dengan keputusannya." Jawab ummi Anita.

      "Ummi"

     Gus Yusuf membawa Rara masuk kamar karena ingin langsung menghukum istrinya itu. Gus Yusuf tidak mengubis perkataan istri pertamanya.

      Setelah sampai di kamar Gus Yusuf langsung mengunci pintu kamar terlebih dahulu. Agar tidak ada yang masuk.

  Rara sadar kalau suaminya itu mengunci pintu kamar. Ia melangkah mundur sehingga terjatuh di atas ranjang.

   Sedangkan Gus Yusuf terus memdekat saat Rara terus mundurkan langkahnya.

     "Saya ingin Ning Rara melakukan tugasnya sebagai istri." Ucap Gus Yusuf.

    "Tap"

Belum sempet menjawab Gus Yusuf udah menyerangnya Rara hanya pasrah saat suaminya melakukan berkali-kali keluarkan di dalam rahimnya.

    "Aaa....aaahh sakit" teriak Rara saat bergerak.

     "Sayang jangan banyak gerak dulu." Ucap Gus Yusuf.

Setelah melakukan malam pertama Rara dan Gus Yusuf, setelah mandi, Gus Yusuf langsung membawa Rara ke dalam pelukannya lalu tidur.

*

*

*

Di tempat lain ada sepasang pengantin baru sedang berada di satu ruangan, mereka sama sama canggung untuk saling berbicara atau menanyakan  satu sama lainnya.

     Tapi di awali oleh Gus all. " Bilqis apa boleh saya keluar kamar. Saya tau kamu kurang nyaman berada di samping saya."

      "Gus, mau kemana?" Tanya Bilqis bergegas memegang tangan Gus all yang akan hendak melangkah.

     "Mau keluar kamar, saya tau kamu masih akan takut kalau saya ada di sisi kamu Bilqis, mending saya ke luar dulu menunggu kamu tidur, baru saya akan masuk kembali." Ucap Gus all membuat Bilqis berkaca-kaca

      "G-gus mau meninggalkan iqis di kamar sendirian.?" Tanya polos Bilqis.

Gus All melihat ke dalam mata Bilqis yang berkaca-kaca dan dengan lembut mengusap pipinya. Dia merasa tidak tega melihat Bilqis merasa takut dan tidak nyaman.

"Sayang, aku tidak akan meninggalkanmu sendirian dengan sengaja. Hanya saja, aku mengerti bahwa kamu merasa canggung dengan kehadiranku di sini. Aku ingin memberimu ruang untuk merasa lebih nyaman dan tenang. Aku akan menunggu di luar, dan jika kamu siap, aku akan kembali ke dalam kamar," ucap Gus All dengan penuh pengertian.

Bilqis menatap Gus All dengan penuh rasa haru. Dia merasa terharu dengan ketulusan dan perhatian suaminya.

"Gus, maafkan aku jika aku membuatmu merasa seperti ini. Aku hanya butuh waktu untuk beradaptasi. Tapi tolong jangan meninggalkan aku. Aku sangat membutuhkanmu di sini," ucap Bilqis dengan suara lirih.

Gus All tersenyum lembut dan menggenggam erat tangan Bilqis. "Sayang, aku selalu ada di sini untukmu. Aku tidak akan meninggalkanmu sendirian. Kita akan menghadapi semua ini bersama-sama. Jika kamu merasa canggung atau takut, kita akan melewati itu bersama dan saling mendukung."

Dalam kebersamaan yang penuh cinta dan pengertian, Gus All dan Bilqis berjanji untuk saling mendukung dan saling memahami. Mereka akan melalui fase ini bersama-sama, membangun hubungan yang kuat dan harmonis sebagai pasangan yang baru menikah.

Gus all menatap heran ke arah istrinya, kalau jauh ia tidak mau jauh. Kalau dekat gak mau dekat, apa ini yang namanya bawaan s kecil.

     "Bukan begitu maksudnya saya ke luar hanya ingin kamu merasa tenang kalau mau tidur jadi, jangan khawatirkan saya." Jawab Gus all tersenyum.

Bilqis merasa bingung melihat reaksi Gus All yang tampak heran. Dia mencoba menjelaskan dengan suara lembut.

"Gus, maafkan jika ada kebingungan. Aku hanya ingin kamu tahu bahwa aku menghargai kehadiranmu. Aku tidak ingin membuatmu merasa jauh atau dekat. Aku hanya sedang berusaha menyesuaikan diri dengan situasi baru ini. Aku tetap ingin kamu berada di dekatku, karena kamu adalah pendampingku yang kusayangi."

Gus All tersenyum lagi dan merapatkan pelukannya pada Bilqis. "Maafkan aku jika ada kebingungan atau ketidaknyamanan. Aku belajar dan belajar lebih baik setiap hari. Aku akan selalu ada untukmu, tak peduli betapa jauh atau dekat kita berada. Kita akan mengatasi semua ini bersama-sama."

Bilqis dan Gus All merasa lebih dekat dan saling memahami satu sama lain. Mereka berdua menyadari bahwa dalam pernikahan, terdapat tantangan dan penyesuaian yang perlu dilalui. Namun, dengan komunikasi yang terbuka dan cinta yang kuat, mereka siap menghadapi segala hal sebagai pasangan yang saling mendukung dan mencintai.

1
Raditia Akbar
ceritanya lerlalu berbelat belit
Elva Evoot: kalau gak suka gak usah di baca kak.
total 1 replies
Elva Evoot
bagus
rhani bhelLo💕
ini tuh tokohnya Bilqis apa Yumna si ???????????
Elva Evoot: Bilqis aku lupa di ubah
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!