NovelToon NovelToon
LEMBAYUNG DI BALIK JENDELA

LEMBAYUNG DI BALIK JENDELA

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / duniahiburan / Fantasi Wanita
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dedhy Karlang

Kehidupan Aira berubah ketika seorang pria misterius bernama Arga pindah ke rumah di sebelahnya. Arga adalah seorang penulis yang mencari inspirasi untuk novel terbarunya. Pertemuan mereka yang tidak disengaja menumbuhkan rasa penasaran di hati masing-masing. Seiring berjalannya waktu, keduanya mulai saling membuka diri dan berbagi cerita, menemukan bahwa mereka memiliki lebih banyak kesamaan daripada yang mereka duga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dedhy Karlang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ANGIN SEGAR DI ANTARA KEHIDUPAN YANG TENANG

Hari-hari Aira dan Arga berlalu dengan penuh kebahagiaan dan cinta. Mereka menikmati setiap momen bersama, menjalani hidup dengan penuh semangat dan dedikasi. Galeri seni mereka terus berkembang, menarik perhatian banyak orang dan menjadi pusat kebudayaan di kota kecil mereka. Namun, seperti halnya dalam kehidupan, kadang-kadang angin perubahan datang tanpa diduga.

Suatu pagi yang cerah, Aira sedang bekerja di galeri, menata ulang beberapa lukisan untuk pameran yang akan datang. Suara lonceng pintu masuk berbunyi, menandakan kedatangan seseorang. Aira menoleh dan melihat seorang pria tampan berdiri di pintu. Pria itu tinggi, dengan rambut hitam yang rapi dan mata yang tajam. Pakaiannya rapi dan berkelas, menunjukkan bahwa dia bukan orang sembarangan.

"Selamat pagi," sapa pria itu dengan senyum ramah. "Apakah ini galeri seni milik Aira?"

Aira tersenyum dan mengangguk. "Ya, ini galeri saya. Ada yang bisa saya bantu?"

Pria itu melangkah masuk dan mengulurkan tangan. "Nama saya Reza. Saya mendengar banyak tentang galeri ini dan pemiliknya yang berbakat. Saya ingin melihat-lihat dan mungkin membeli beberapa karya seni."

Aira menjabat tangan Reza dan merasa kagum dengan penampilannya yang berwibawa. "Senang bertemu dengan Anda, Reza. Silakan lihat-lihat. Jika ada sesuatu yang menarik perhatian Anda, jangan ragu untuk memberi tahu saya."

Reza berjalan mengelilingi galeri, mengamati setiap lukisan dengan perhatian penuh. Aira memperhatikannya dari kejauhan, merasa ada sesuatu yang berbeda dengan pria ini. Reza tampak sangat tertarik dengan seni, dan caranya berbicara menunjukkan pengetahuan yang mendalam tentang dunia seni.

Setelah beberapa saat, Reza berhenti di depan salah satu lukisan favorit Aira. "Lukisan ini sangat indah," katanya dengan penuh kekaguman. "Siapa yang melukisnya?"

Aira tersenyum. "Itu adalah salah satu karya kakek Arga, suamiku. Dia adalah seorang seniman hebat."

Reza menoleh ke Aira dan tersenyum. "Saya bisa melihat bakat besar dalam lukisan ini. Arga pasti sangat bangga dengan karyanya dan dengan galeri ini."

Aira merasa bangga mendengar pujian itu. "Terima kasih, Reza. Kami berdua sangat mencintai seni dan berusaha untuk menjaga warisan kakeknya tetap hidup."

Reza mengangguk. "Saya bisa melihat dedikasi itu. Galeri ini luar biasa. Saya ingin membeli lukisan ini dan mungkin beberapa lukisan lainnya. Bisakah Anda membantu saya memilih?"

Aira dengan senang hati membantu Reza memilih beberapa lukisan. Mereka berbicara panjang lebar tentang seni, kehidupan, dan impian mereka. Aira merasa nyaman berbicara dengan Reza, yang tampaknya memiliki kepribadian yang hangat dan perhatian.

Ketika transaksi selesai, Reza berkata, "Aira, saya sangat terkesan dengan galeri ini dan dengan Anda. Saya akan mengadakan pesta di rumah saya akhir pekan ini dan ingin mengundang Anda dan Arga. Ini akan menjadi kesempatan bagus untuk berbicara lebih banyak tentang seni dan mungkin berkolaborasi di masa depan."

Aira merasa tersanjung dengan undangan itu. "Terima kasih, Reza. Kami akan sangat senang datang ke pesta Anda."

Setelah Reza pergi, Aira merenungkan pertemuan mereka. Reza adalah pria yang menarik, baik hati, dan memiliki ketertarikan yang tulus terhadap seni. Meskipun ia mencintai Arga dengan sepenuh hati, Aira tidak bisa menolak pesona dan kebaikan Reza.

Malam itu, Aira menceritakan tentang Reza kepada Arga. "Arga, aku bertemu seseorang yang sangat menarik hari ini di galeri. Namanya Reza, dia kaya dan sangat mencintai seni. Dia bahkan membeli beberapa lukisan kita."

Arga tersenyum. "Itu kabar baik, Aira. Senang mendengar ada orang yang menghargai karya seni kita. Apakah dia hanya pembeli atau lebih dari itu?"

Aira ragu sejenak sebelum menjawab. "Dia juga mengundang kita ke pestanya akhir pekan ini. Aku pikir ini bisa menjadi kesempatan bagus untuk bertemu dengan orang-orang baru dan mungkin menjalin hubungan profesional yang bermanfaat."

Arga mengangguk setuju. "Kedengarannya seperti ide bagus. Kita harus datang dan melihat apa yang bisa kita pelajari dari mereka."

Ketika akhir pekan tiba, Aira dan Arga bersiap untuk menghadiri pesta di rumah Reza. Rumah Reza adalah sebuah vila megah yang terletak di pinggiran kota, dikelilingi oleh taman yang indah. Aira merasa kagum dengan kemewahan dan keindahan tempat itu.

Setibanya di sana, mereka disambut oleh Reza yang tersenyum hangat. "Selamat datang, Aira dan Arga. Senang sekali kalian bisa datang."

Pesta itu dipenuhi oleh orang-orang berkelas dari berbagai latar belakang, semua tampak menikmati malam dengan penuh kebahagiaan. Aira dan Arga berbicara dengan banyak tamu, menjalin hubungan baru dan berbagi cerita tentang seni dan kehidupan.

Di tengah pesta, Reza mendekati Aira dan Arga. "Aira, Arga, mari ikut saya. Ada seseorang yang ingin saya kenalkan kepada kalian."

Mereka mengikuti Reza ke sebuah ruangan di sisi lain vila, di mana seorang pria tua yang ramah duduk dengan tenang. "Ini adalah Pak Anton, salah satu kolektor seni terbesar di negeri ini," kata Reza dengan bangga. "Pak Anton, ini Aira dan Arga, pemilik galeri seni yang saya ceritakan."

Pak Anton tersenyum hangat dan mengulurkan tangan. "Senang bertemu dengan kalian. Saya telah mendengar banyak tentang galeri kalian dari Reza. Saya sangat tertarik untuk melihat karya-karya kalian."

Aira dan Arga berbicara dengan Pak Anton tentang seni dan visi mereka untuk masa depan galeri. Pak Anton tampak sangat terkesan dan bahkan berjanji untuk mengunjungi galeri mereka dalam waktu dekat.

Saat malam semakin larut, Reza membawa Aira ke balkon yang menghadap ke taman yang indah. "Aira, aku ingin berbicara denganmu sebentar," kata Reza dengan suara lembut.

Aira merasa gugup tapi juga penasaran. "Apa yang ingin kamu bicarakan, Reza?"

Reza menatap mata Aira dengan penuh keseriusan. "Aira, sejak pertama kali aku bertemu denganmu, aku merasa ada sesuatu yang istimewa tentang dirimu. Kamu sangat berbakat, cantik, dan memiliki hati yang baik. Aku tahu kamu sudah menikah dengan Arga, tapi aku tidak bisa menahan perasaanku. Aku suka padamu, Aira."

Aira terkejut mendengar pengakuan Reza. Ia tidak tahu harus berkata apa. "Reza, aku tidak tahu harus berkata apa. Aku mencintai Arga, dan aku tidak bisa membayangkan hidup tanpanya."

Reza mengangguk dengan pengertian. "Aku mengerti, Aira. Aku hanya ingin kamu tahu perasaanku. Aku tidak akan memaksamu untuk melakukan apa pun. Aku hanya ingin kita tetap berteman dan bekerja sama untuk kebaikan galeri dan seni."

Aira merasa lega mendengar kata-kata Reza. "Terima kasih, Reza. Aku sangat menghargai kejujuranmu. Aku berharap kita bisa tetap berteman dan bekerja sama dengan baik."

Mereka kembali ke pesta dengan perasaan yang campur aduk. Aira merasa senang bisa berbicara secara terbuka dengan Reza, tapi juga merasa bingung dengan perasaannya. Ia tahu bahwa cinta dan kesetiaannya tetap pada Arga, tapi perhatian dan kebaikan Reza membuatnya merasa dihargai dan istimewa.

Ketika malam berakhir, Aira dan Arga pulang ke rumah dengan banyak kenangan indah dari pesta tersebut. Aira merenungkan semua yang telah terjadi dan merasa bersyukur memiliki Arga di sisinya. Ia tahu bahwa tantangan dalam hidup akan selalu ada, tapi dengan cinta dan dukungan dari Arga, ia merasa siap untuk menghadapi apa pun yang datang.

1
Rha
susah di tebak ini alur ceritanya, keren pokoknya
Fitry Aryani
Tmlambah menarik ceritanya
Umi Anis
sangat bagus cerutanya.sedih tidakk berteke
Umi Anis
.
Rahayu Putri pratiwi
hai kak aku mampir nih..

saling sport ya🙏
Citra
saya suka baca ceritanya, sangat menarik
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 1 replies
Fitry Aryani
Kayak kisah nyata/Facepalm/
Fitry Aryani
Keren alurnya, baru baca bab 1
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 1 replies
Citra
kapan update bab baru pagi, ngk sabar nunggunya
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 1 replies
Citra
begadang demi selesaikan babnya saya baca
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 1 replies
Citra
Semangat mulisnya, aku suka baca novelnya
Citra
Tambah seru jalan ceritanya
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 2 replies
Evi
sedih njirtt/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 1 replies
Evi
Sumpah, jalan ceritanya bagus sekali.
Muhammad Supri Prasetyo
ini kisah yang menarik...sebuah perjalanan...seseorang
Dedhy Karlang: Makasih da mampir membaca karyaku
total 1 replies
Muhammad Supri Prasetyo
kisah nya sangat menyentuh
Muhammad Supri Prasetyo
kisah nya sungguh mengharu kan
Evi
sampai di bab ini ajq dulu, sudah ngantuk soalnya
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 1 replies
Evi
100 buat penulisnya
Evi
Wahhhh, baru baca separoh tapi menarik. layak mendapatkan pujian
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!