kisah seorang pemuda bernama BARKAH yang selamat dari kobaran api , ia melakukan perjalan spiritual ke pulau jawa. hal-hal diluar nalar pun di dapatnya setiap kali ia membantu orang yang datang kepadanya .
sempat dirancun oleh orang tak di kenalnya , untungnya, tangisan Diana membuatnya seakan hidup kembali ..
bagaimana kisah perjalanannya , simak terus tiap episode nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Titik.tiga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 6
" karena mba diana, perjalananku terpaksa di tunda " .
di pagi hari, sekitar pukul 4 kurang aku dibangunkan oleh salah satu bapak yang sebelumnya ngobrol mengenai hal ghoib . Dalam setengah sadar aku pun bangun dari tidurku .
Sang bapak tanpa basa basi berkata . " mas, tolongin saya , " ucapnya dengan panik .
" allahhuakbar . Yaa allah ,,
Ada apa pak , sudah dapat jawaban , yaudah semoga selamat sampai tujuan ya pak . " jawabku sambil menggisikan kedua mataku .
" bukan mas, ini soal saudara saya mas , saya minta tolong mas , pagi ini temani saya , ga jauh ko mas . Nanti saya antar balik lagi kesini . Mau yah mas .?? " ucapnya sambil memegang tanganku .
Bodohnya aku, dengan spontan aku menjawab " iya, nanti aja habis sholat subuh berangkatnya . " ..
disaat itu, aku sama sekali ga tau apa yang terjadi, dan salahnya lagi, aku ga sempat tanya lebih detail pada sang bapa tersebut .
Sang bapak lalu mengambil handphone nya kemudian berbicara lewat telfon yang mana aku sendiri ga tau apa yang mereka bicarakan .
setelah bapa tersebut berbicara lewat telfon nya , beliau kemudian memasukan handpone nya ke saku kemeja yang dikenakan . Saat bapak tersebut akan menceritakan maksudnya, aku langsung menghentikan ucapannya dengan kalimat . " udah, gausah di cerita in pak, semua nya bakal baik-baik aja ko . "
Jujur, aku penasaran juga dengan apa yang terjadi, tapi entah kenapa disaat itu ada rasa so tau dan merasa hebat seakan akan memiliki ilmu spiritual .
Bapa tersebut akhirnya diam saja , sambil menunggu waktu subuh tiba, aku pun membuka ranselku dan ku keluarkan rokok yang sebelumnya ku beli saat di mesjid raya kudus, untungnya masih tersisa . Aku pun menawari bapak tersebut .
Sambil menghisap rokok , dengan polosnya aku berkata . " dunia ini kejam dan ga adil . Orang baik akan selalu jadi korban kejahatan , baik itu secara langsung atau pun lewat perantara yang ghoib . Tapi ya, mau gimana lagi ,,semua itu sudah takdirnya .. "
Ucapanku itu rupanya kena kehati nya, seakan aku tahu semua yang terjadi dengan saudara nya . wajahnya terlihat panik, menatap kosong kearahku .
Aku pun bertanya .. " kenapa pak, ada yang salah ya .? " ,,
Si bapak pun menjawab dengan sedikit gemetar . " engga mas ,
maaf mas , sebelumnya saya mohon maaf bila saya lancang . Kalau boleh tahu , alasan mas kesini tuh apa ya ? "
Aku pun menjawab dengan penuh bumbu kebohongan , " oh itu ,, saya jelasin sebentar ya pak biar bisa dapat benang merahnya .
ini ktp saya , ini tiket bus saya .
jadi saya ini dapat tugas dari salah seorang guru lah , intinya , menyuruh untuk menyadarkan orang-orang yang masih mencari hal-hal ghoib untuk urusan duniawi nya , dan mengingatkan kepada orang-orang yang masih suka menipu dengan bawa-bawa agama dan ilmu kanuraga yang sebetulnya mereka itu ga punya sama sekali . Bapa juga tahu lah , , mustahil seorang anak seperti saya ini bisa ke sini dalam waktu relatif singkat hanya dengan jalan kaki . Sudah pasti bawa bekal dong , ga mungkin kosong , ,, " ,, ucapku sembari menghisap rokok .
entah kenapa, ucapanku malah dianggapnya serius, dan menganggap aku ini punya kemampuan ilmu spiritual .. padahal secara logika dan fikiran waras, perkataanku itu jelas bohong adanya .
Memang Benar aku ini ga kosong, tapi bukan maksudnya punya ilmu , ga kosong itu karena aku pergi bawa bekal seperti baju ganti , sarung dan lainnya . Tapi si bapa menganggap nya lain .
melihat wajahnya yang seakan bingung sambil terus melihat ktp dan tiket bus ku membuat aku jadi ingin tertawa sendiri .
" yaa allah hampura, teu maksud nipu ieu mah , aslina.. " ucapku dalam hati menggunakan bahasa sunda .
Sang bapak lantas mengembalikan ktp dan tiket bus ku sambil berkata . " ini mas , sebetulnya saya sudah 2 minggu disini , saya cari orang buat bantu saya tapi bukannya sembuh , yang ada uang saya habis . bapa yang bareng saya itu juga sebetulnya baru kenal disini , dia bilang bila saudara saya bisa sembuh kalau punya 3 batu dan tongkat itu, katanya buat penangkal . Kalau cuma di doa'in saja bakalan , jadi lagi .. Saya bingung mas . "
dari cerita itu aku langsung bisa menyimpulkan . " ohh ini mah kalau ga kesurupan , kena santet . Ga usah ditanya juga cerita sendiri . Hee.. " ucapku dalam hati .
tak terasa waktu sholat subuh pun tiba , aku pun mengakhiri percakapannya kemudian mematikan rokok ku dan mengajaknya untuk sama-sama mengambil air wudhu .
Karena suasana hati nya masih diliputi nuansa mistis, aku pun mensugesti nya dengan berkata . " nanti sholatnya disamping saya saja ya pak , setelah saudara bapak sembuh, bapak gausah kesini dulu , jagain saudara bapa itu sampai 100 hari kedepan . Kalau memang kelihatannya sudah sembuh total, bapa silahkan pulang ke rumah . Kasih tau istri bapa, kalau perlu ajak istri bapa untuk tinggal bareng dengan saudara bapa . Nanti biar saya yang jelasin sama saudara bapa itu . " ..
Sebetulnya, alasan aku berkata seperti itu adalah biar si bapa ga terus-terusan dimanfaatin oleh oknum-oknum penipu yang mengatasnamakan orang pintar . Karena mau bagaimana pun juga , urusan ghoib itu ga bisa dianggap 100% ga ada , secara logika memang gabisa di buktikan , tapi bukan berarti ilmu tersebut tidak ada, karena ada juga yang masih melakukan perjanjian dengan hal ghoib meskipun tak terekpos .
Sang bapa pun mengangguk tanda mengiyakan . Sehabis sholat dan berzikir , kami pun pergi menuju rumah saudara nya tersebut . Sang bapa membawaku ke jalan raya yang berada di sebelah kiri mesjid . Tanpa prasangka buruk aku pun mengikuti langkahnya dari belakang . baru beberapa langkah kami berjalan, sang bapa di datangi seorang pemuda yang ternyata saudara nya .
Rupanya si bapa menyuruh saudara nya untuk menjemputnya . Akhirnya aku pun dibawa nya masuk ke dalam mobil sedan silver . Dalam hati aku berkata " ah kalau ini orang mau niat jahat salah besar , aku ga bawa harta berharga , kalau di jual juga , cuma cukup buat bensin doang . " gumamku dalam hati.
entah kemana aku dibawanya , aku sama sekali ga tau , cukup lama juga perjalanannya , kira-kira setelah 2 jam perjalanan , akhirnya mobil pun berhenti di pinggir jalan , sang bapa pun berkata . " rumahnya masih harus kedalam lagi mas , yu mas . " ucapnya sembari membuka pintu mobil kemudian keluar , akupun ikut keluar sambil mengambil ranselku .
" mari mas , lewat sini . " ucapnya sembari mempersilahkan aku jalan .
" iya pa, silahkan jalan duluan saja, biar saya ngikut dari belakang. " jawabku dengan santai .
sedikit panik karena takut juga bila terjadi apa-apa, akhirnya agar mengurangi kepanikan, aku pun berhenti kemudian menyalakan sebatang rokok.
tak lama dari itu, si bapa menghentikan langkahnya kemudian berkata . " sudah sampai mas, itu rumahnya . Yang ada pohon mangga . " , ucapnya sambil menunjuk pada salah satu rumah .
Secara bentuk , rumah tersebut terbilang mewah bila di bandingkan dengan rumah yang ada di sekitarnya . Meskipun hanya 1 tingkat tapi ukurannya cukup besar , seperti 3 rumah digabung jadi 1 . halamannya pun cukup bersih .
Ketika aku dan bapa menginjakan kaki di halaman rumahnya, terdengar jeritan dan teriakan dari dalam rumah tersebut . Sang bapa pun berkata . " itu mas , ayo mas tolongin . " ucapnya sembari bergegas masuk .
Si bapa lalu mengetuk pintu nya cukup keras , tak berselang lama pintu pun terbuka . terlihat seorang ibu membukakan pintu nya kemudian sun tangan pada si bapa.
" ini istri saya mas ,
bu ini mas barkah, dari bandung . Diana gimana bu .? " ucap si bapa sambil memperkenalkan aku dan menanyakan saudara nya yang baru aku tahu bila namanya DIANA .
Sang ibu pun menjawab . " ya begitulah pa, bapa bisa denger Sendiri kan .
mari masuk mas . " ucap sang ibu sambil mempersilahkan aku masuk .
" iya bu . " jawabku singkat . aku pun melangkahkan kaki ku mendekat ke arah pintu , entah kenapa tiba-tiba saja jantungku berdebar ga karuan , dada terasa sesak seperti mau muntah , kepala pun pusing seperti terkena benturan . Sontak aku pun mundur kebelakang tanpa sadar .
Disaat itu, aku ga tau apa yang terjadi padaku, difikiranku mungkin ini efek dari ac mobil makanya aku mual .
Kaki gemetar dan tubuhku seketika lemas, nyaris jatuh tapi kutahan , dengan posisi seperempat jongkok seperti sedang posisi kuda-kuda tak sempurna, aku menahan kedua lututku dan disaat itu aku pun muntah .
tak lama setelah muntah , terdengar suara ketawa dari dalam rumah . " hahaaaaha , lemah.. kamu bakal mati disini , hahahaha.. " kurang lebih seperti itulah kalimat yang ku dengar .
Jujur, disaat itu aku bingung dengan apa yang terjadi, apakah ini benar karena hal ghoib atau sekedar sugesti saja . Aku mencoba menggunakan logika ku , aku anggap orang yang ada di dalam itu sekedar depresi atau sedang trauma tanpa ada campur tangan ghoib didalamnya .
Si bapa dan ibu yang melihat keadaanku langsung mendekatiku sambil berkata . " mas kenapa , duduk dulu mas , bu tolong ambilkan minum . "
Aku pun dengan santai nya tertawa sambil berkata .. " ha ,, haaa , maaf pak kecolongan , aman ko pa , maaf pak halamannya jadi kotor karena muntahan saya , izin duduk ya pak . " ucapku kemudian mengeluarkan air yang ada di dalam ranselku . Akupun dengan santai nya berkata . " saya boleh minta air 1 ember , sama gayung atau mangkuk , saya coba beresin sekarang . " ucapku dengan PD nya .
Si bapa pun kemudian izin meninggalkanku untuk mengambil ember berisi air dan gayung . sementara itu , si ibu datang membawakan aku air putih dalam gelas . Air tersebut ku terima tapi tak ku minum, ku simpan air tersebut diatas tanah halaman rumahnya sedangkan aku minum dari air yang kubawa .
Aku pun bertanya pada si ibu. " maaf ya bu , diana nya dimana ya bu ? "
" di kamar itu mas . " jawabnya .
" di belakang jendela itu, atau di ruang belakangnya ? " tanyaku .
" iya di balik jendela itu mas, kalau belakang nya ga ada ruangan lagi , langsung dapur sama jalan untuk ke kamar yang itu . " jawab si ibu sambil menunjuk .
" oh gitu, yaudah , izin merokok ya bu , oh iya bu , maaf ya bu kalau diana menjerit kesakitan . " ucapku dengan entengnya .
" iya mas nda apa-apa , yang penting sembuh " , jawabnya dengan wajah nya yang sedikit lusuh .
Tak berselang lama si bapa pun datang dengan membawa ember cat berukuran cukup besar seraya berkata . " maaf mas , adanya cuma ini , " ucapnya .
" gpp pa , bagus malah , jadi lebih banyak air nya . izin ya pak . " jawabku kemudian duduk bersila .
Disaat itu, jujur aku bingung dengan apa yang harus kulakukan . aku pun berdo'a pada allah agar disembuhkan dan di normalkan kembali .
Dengan polosnya aku berdo'a " yaa allah, aku ga tau harus ngapain , kalau memang engkau ada, bantu aku , sembuhkan orang tersebut dan normalkan dia , seandainya orang tersebut tidak sembuh , saya khawatir si bapa akan jauh menyimpang dan benar-benar mencari barang yang dianggap pusaka sakti . bantu aku ya allah, kehadiranmu di pertaruhkan disini . Aku mohon .. "
do'a itu ku utarakan dalam hati karena jujur aku ga tau sama sekali tentang ilmu per ghoiban , disaat itu bener-bener gambling .
Akhirnya dengan penuh ke sok tahu an ku , aku pun mencampurkan air yang kubawa itu ke air yang ada di ember .
kemudian aku gunakan air tersebut untuk berwudhu . Setelah selesai berwudhu aku pun mendekat ke arah jendela sambil membawa air dalam gayung .
Saat aku tepat berada di depan jendela , terdengar suara diana menjerit kesakitan dan mengeluarkan kata-kata yang kurang aku mengerti .
Dengan PD nya aku berkata dengan nada pelan . " pulanglah , aku ga sanggup bila harus menyakiti mu , tapi kalau kamu menolak , terpaksa aku pakai cara kekerasan ... "
sambil menjerit dan berteriak diana meledekku seakan mendengar ucapanku yang pelan itu , ia malah menantangku . Akhirnya , aku pun mengguyurkan air yang ada di gayung yang ku pegang ke jendela kamarnya .
Guyuran pertama membuatnya menjerit kesakitan . Aku pun terus membasahi area luar kamarnya , setelah air yang ada di ember tinggal setengah, aku pun membawa nya kedalam , dengan bantuan si bapa yang menunjukan kamarnya , aku pun bisa bertemu dengan DIANA itu , tanpa berfikir panjang , setelah izin pada si bapa, aku pun mengusapkan air tersebut ke wajahnya , kubasahi seluruh tubuh nya dari rambut sampai kaki layaknya sedang berwudhu .
Disaat itu, ga ada fikiran apa-apa selain terus berdo'a meminta kesembuhan .
Setelah selesai di basahi , sisa airnya ku tuangkan di atas kepalanya karena disaat itu ku rasakan kepalanya sangat panas .
tak berselang lama, diana tiba-tiba saja kejang , mulutnya mengeluarkan busa kemudian tak sadarkan diri .
Disaat itu aku semakin panik karena ku fikir DIANA meninggal dunia . " yaa allah , aku kan minta nya sembuh , bukan game over , kalau gini saya bisa di penjara . Ah gimana sih .. " ucapku dalam hati dengan penuh kepanikan .
sang ibu pun langsung menjerit histeris karena melihat kondisi diana .sambil menangis si ibu mengoyak-oyak diana agar bisa bangun .
Si ibu pun menatap tajam kearah ku, dengan penuh amarah si ibu menggamparku , memukulku, dan mencakarku , pokonya disaat itu aku dianiaya oleh si ibu .
Aku pun hanya bisa pasrah saja , karena mau gimanapun juga disaat itu aku yang salah .
Serangan terus bertubi tubi menimpa tubuhku , si ibu terus saja memukulku sambil menjerit dan menangis hingga akhirnya semua terpatung saat terdengar suara dari diana .. " BERISIKKKK ,, ganggu tidur aja , kalau mau ribut diluar jangan di kamar , ganggu aja . " ...
Kalimat itu sontak membuat si ibu dan si bapa terdiam sejenak lalu saling bertatapan . Kemudian berkata sambil memeluk DIANA .. " bu , denger kan? ,, yaa allah , terimakasih gusti .. " teriakan bercampur tangis haru memenuhi kamar . Diana pun bangun dengan perasaan bingung dan risih . Disaat itu aku langsung pergi ninggalin kamar nya dan keluar menuju halaman karena ransel ku masih diluar .
" gebleg , niat nyembuhin malah di aniaya , kalau ada yang minta tolong kaya gini lagi , moal daek nulungan na ge ah , kapok.. " ucapku terus ngedumel .
Sambil menepuk nepuk ransel ku , aku pun duduk bersandar di pohon mangga . sambil mengatur nafas aku pun kembali menyalakan sebatang rokok .
*****