NovelToon NovelToon
Cinta Annisa

Cinta Annisa

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:193.7k
Nilai: 5
Nama Author: Umi Fia

Cerita ini hanya khayalan Author semata ya...

Menerima kritik dan saran ya namun yang membangun bukan menjatuhkan.

Bercerita tentang Cinta Annisa (36 tahun) harus menikah dengan Rafael Ibrahim (27 tahun) karena sebuah keadaan.

Keadaan seperti apa yang mengharuskan mereka menikah?.

Apa saja yang harus mereka lalui untuk bisa hidup bahagia bersama?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Fia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 Episode 6

Karena pagi ini Rafael libur, maka ia mengajak Annisa dan kedua putranya menjenguk Nesha. Kedua putranya itu sudah banyak tingkah lucu yang diperlihatkannya hingga semakin menggemaskan.

Rugi jika momen itu tidak diceritakan Rafael pada sang istri tercinta. Rafael yang harus menemui dokter pun meminta Annisa untuk masuk lebih dulu ke dalam ruang rawat Nesha. Annisa mendorong stroller berisi dua anak kembar tersebut. Namun langkahnya terhenti kala melihat lagi pria yang sama yang keluar dari ruangan Nesha.

Kali ini Annisa memanggil pria yang telah diketahui namanya. Ia pun ingin tahu ada kepentingan apa hingga menemui adiknya yang sedang koma.

"Pak Evan!."

Pria yang dipanggil namanya itu berbalik dan melihat ke arah Annisa.

"Anda?."

"Iya, saya Annisa." Annisa mengatupkan tanganya di depan dada.

Evan mengangguk sambil tatapannya tertuju pada Hasan dan Husein.

"Saya Kakak nya Nesha. Kalau boleh tahu kedatangan Pak Evan ke sini hanya menjenguk adik saya atau ada keperluan yang lain?."

"Adik?." Kening Evan mengerut.

"Iya" sahutnya segera.

Annisa memperhatikan dengan seksama wajah Evan yang terlihat mulai gugup namun berusaha ditutupinya dengan sebuah senyum.

"Emmm, aku hanya menjenguknya saja. Aku turut prihatin dengan kondisi Nesha. Maaf aku baru datang menjenguk." Meski terdengar sangat tulus namun Annisa sangat tahu jika pria tahu sedang menyembunyikan sesuatu. Karena ini sudah kedua kalinya Evan menjenguk Nesha.

"Iya, Mohon doanya saja semoga Nesha cepat sadar dan bisa menemani kedua putranya."

Deg

Wajah gugup yang berusaha disembunyikan Evan kini terlihat jelas kala pria menatap intens wajah Hasan dan Husein. Bahkan kedua kakinya ditekuk dan berlutut di depan kedua anak tersebut.

"Jadi beberapa malam kemarin, aku menyelamatkan anak Nesha?."

"Iya, namanya Hasan dan memiliki kembaran Husein."

"Jadi mereka kembar?." Mata Evan berbinar bahagia.

Annisa bisa melihat itu dan hanya mengangguk sebagai jawaban.

Rafael mempercepat langkah kakinya kala tahu Annisa berdiri di depan ruangan Nesha dan ia melihat ada seseorang yang berlutut di depan Annisa.

"Ada apa, Nis?." Rafael memegang lembut pundak Annisa sambil menatap perempuan itu.

"Oh ini, Pak Evan. Ternyata Pak Evan teman Nesha dan ia datang ke sini mau menjenguk Nesha." Rafael langsung mengalihkan pandangannya terhadap Evan yang sedang berdiri.

Evan mengangguk tapi ia sangat berterima kasih karena Annisa yang mengatakan itu pada Rafael.

"Terima kasih sudah mau menjenguk Nesha, baru mau menjenguk atau sudah?" Rafael bertanya pada Evan.

Pria itu menatap mata Indah Annisa.

Rafael pun jadi ikut melakukannya, ia melirik ke arah Annisa yang menatapnya.

"Ada apa dengan mata istri saya?."

"Maaf, tidak ada. Hanya saja tadi aku mau bilang sudah masuk dan melihat kondisi Nesha. Pas keluar aku baru bertemu dengan kalian ini." Jawabnya sedikit gugup. Namun masih tersamarkan karena senyumannya.

"Ok, iya aku mengerti" sahut Rafael menimpali.

Sekilas Evan menatap Hasan dan Husein lalu tak berselang lama pamit pada Rafael dan Annisa. Sebab urusannya sudah selesai dan pekerjaan sudah menunggunya di kantor.

"Baik, sekali lagi, terima kasih" kata Rafael.

"Iya, sama-sama." Evan pun segera melangkah meninggalkan ruangan Nesha dengan perasaan yang campur aduk. Senang, haru dan sedih.

.

.

.

.

Rafael dan Annisa cukup puas hari ini karena hampir empat jam lamanya bisa berada di ruangan Nesha. Kedua orang itu secara bergantian bercerita pada Nesha tentang kelucuan tingkah si kembar. Hanya si kembar yang mereka bahas tanpa ada yang lain.

Hasan dan Husein menggerakkan sendiri tangan-tangan mungil mereka menyentuh bagian dari badan Nesha yang bisa digapainya. Bahkan kedua anak itu mengeluarkan tawa khasnya kala Annisa dan Rafael membuatnya tertawa.

Sesekali Rafael menujukkan rasa rindunya pada Nesha dengan mengecup pipi, kening atau pucuk kepala Nesha. Itu dilakukannya di depan Annisa. Annisa baginya tidak lebih dari pengasuh anak-anak dan kakak ipar nya.

Tak jarang air matanya menetes, cinta dan rindunya terhadap Nesha tidak terbendung lagi. Ada sesak di dalam dada yang tidak pernah dikeluarkannya. Berbagi sama orang lain pun tidak dilakukannya karena baginya hanya Nesha tempatnya bercerita.

Waktu pun berjalan sangat cepat, kini mereka sudah dalam perjalanan pulang. Namun Rafael mengajak Annisa dan kedua anaknya makan di sebuah restoran yang menjadi tempat favoritnya bersama Nesha.

Tentu saja itu tidak membuat Annisa bersedih, justru ia membiarkan Rafael mengenang cinta dan momennya bersama Nesha di tempat itu.

"Ini memang tempatnya sangat indah ya?." Annisa sendiri sangat menyukai pemandangan yang disuguhkan restoran tersebut.

Rafael mengangguk sambil melahap habis makanan penutupnya.

"Makanannya juga enak-enak, tadi saya minum jus nya sangat enak juga. Mungkin restorannya punya racikan rahasia ya?."

"Hmmm, itu yang selalu Nesha katakan setiap kali menemukan makanan atau minuman yang sama dengan restoran lain namun di sini rasanya jauh lebih enak."

Annisa tersenyum, senyum yang tidak bisa dilihat Rafael karena cadarnya.

"Oh, iya. Besok kan masih libur, apa malam ini kita menginap di rumah Mama Nur?."

"Memang kamu mau?" tanya Annisa.

Mengingat selama ini, selama satu tahun menikah dengan Nesha tidak ada satu malam pun Rafael menginap di rumah Mama Nur. Jangankan menginap, hanya sekedar mendatangi Mama Nur saja tidak. Padahal seharusnya layaknya seperti anak yang datang ke rumah orang tuanya sendiri.

Namun meski demikian, baik Mama Nur atau diirnya dulu tidak memandang buruk terhadap Rafael dan Nesha. Mereka mencoba mengerti dengan kesibukan pasangan suami istri.

"Mau." Rafael mengangguk.

"Maaf kalau selama menikah dengan Nesha saya memang tidak pernah menginap atau datang ke rumah Mama Nur. Waktu kami berdua habis untuk bekerja. Tengah malam baru lah waktu bagi kami berdua." Sambung Rafael menyesalinya.

Annisa tertawa pelan.

Pria itu tertegun ketika mendengar suara tawa Annisa yang terdengar enak pada telinganya. Mata bulat yang menyipit akibat dari di dorongan pipi karena sudut bibir Annisa tertarik sempurna ke atas. Itu menjadi khayalan Rafael, Rafael bisa membayangkan dan tanpa sadar ada sebuah rasa yang masuk ingin tahu senyum dan wajah dibalik cadar Annisa.

"Oekkk...Oooeeekkk...oooeeekkk." Si kecil Husein menangis. Rafael segera melirik Annisa yang sedang mengecek diapers.

"Oooo, Husein ee ya. Bentar ya, Tante ambil tas dulu ya. Baru Tante bersihkan." Annisa membuka resleting tas lalu mengeluarkan perlengkapan yang dibutuhkan.

Sambil terus mengajak Husein bercanda, selesai sudah Annisa membersihkan kotoran Husein lalu memasukkannya ke dalam plastik dan mengikatnya kencang. Anak itu terus tertawa karena candaan atau gerakan Annisa.

"Kamu sangat pintar dalam mengurus anak-anak, kamu juga selalu bisa membuat mereka tertawa terus menerus." Entah sadar atau tidak, Rafael telah memberikan satu pujian untuk Annisa.

Annisa yang tidak terlalu mengindahkan pujian Rafael, perempuan itu mengalihkannya dengan bertanya pada Rafael dengan topik yang lain.

"Jadi kita pulang ke rumah Mama Nur kan?."

Rafael mengangguk.

Bersambung

Jangan lupa like, komen, gift dan vote. Terima kasih 🙏🙏

1
Novi Fajarsusianti
hasan Husain sama siapa ya
Rono Kustomo
perjalan hidup usahakan akad nikah untuk pertama kali nya untuk laki laki akan mendapatkan perempuan jodoh nya.
Sugiarti
Luar biasa
mahira
terima kasih kk di tunggu cerita selanjutnya
Atik Rahma
nggak ada ekstra part ka,udah Ending aja.....
mahira
siapa ya🤔
Endang Supriati
kenapa ya anisa diam aja tdk klarifikaai!
bodohhh
Endang Supriati
kenapa anisa tdk mati aja ya,, ketabrak container saking tololnya.
Endang Supriati
bisa batal pernikahan itu, klu faisal dan anisa blom melaksanakan ritual suami istri!!! goblog nih penulis!
Retno Harningsih
up
Watinih
selmt atas pernikahannya darwin dan fauziyah samawa sell
Maz Andy'ne Yulixah
Alhamdulilah,semoga bahagia selalu ya Fauzia😇😇
Maz Andy'ne Yulixah
Rina banyak yang suka juga Kakak Adik juga,sama Fero😅😅
Lala Fitriana
Luar biasa
Watinih
salsa bahgia punya papa seperti darwin
Retno Harningsih
up
Atha 😘😘
💪💪💪💪💪👍👍👍👍👍😘😘
Asri Anna
lanjut kk jgn lama"👍👍
Riska Desi
bagus banget ceritanya ,,,
Watinih
sama fauziya aja darwin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!