NovelToon NovelToon
Tersisih Dari Nagari Minang

Tersisih Dari Nagari Minang

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Konflik etika / Cinta Paksa / Mengubah Takdir / Kontras Takdir
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Spino29

Seorang Pemuda bernama Miko yang tinggal di ranah minang Bukittinggi nan jauh dari kata sederhana. namun kekurangan itu tak membuat ia mengeluh sedikitpun akan kehidupannya. rajin beribadah dan juga apapun pekerjaan ia lakukan dengan ikhlas dan sepenuh hati. sampai pada akhirnya disuatu malam, ia dijebak oleh beberapa orang yang tidak menyukai dirinya sehingga ia diusir dari kampung halamannya. akankah Miko dapat melanjutkan kehidupannya dengan baik di kampung antah berantah...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Spino29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 23 : Gema takbir diseluruh Nagari

***

matahari mulai menenggelamkan diri dari balik perbukitan. hawa dingin dan sejuk membuat suasana begitu nyaman di malam itu. terdengar suara takbir saling bersahutan tak hentinya.ya! malam kemenangan yang di nanti-nantikan oleh seluruh umat muslim diseluruh penjuru dunia sebentar lagi akan tiba. hari dimana setelah satu bulan lamanya bersusah payah menahan makan dan minum serta emosi diri kini telah usai.

Di desa tempat miko tinggal, terlihat semarak pawai obor berkeliling kampung sambil meneriakkan takbir kemenangan membuat desa terasa begitu ramai. Rata-rata anak muda dan anak-anak turun kejalan untuk memeriahkan malam takbiran dipenuhi semangat yang menggebu.

Sorot pandang beralih ke miko yang tengah memasang obor dihalaman rumahnya. setelah selesai iapun duduk sambil melihat pasai obor yang melintas didepan rumah. miko teringat kalau terakhir kali dirinya mengikuti pawai dua tahun silam. dan itu didampingi oleh elya yang mengenakan busana adat Minangkabau sedangkan miko mengenakan busana seperti pendekar silat yang serba hitam dan sedikit hiasan corak keemasan.

Namun itu semua hanyalah kisah dua tahun silam. entah mengapa kini ketika melihat dan menatap elya secara langsung, hatinya langsung merasakan kecewa dan rasa pesimis kembali menghantui dirinya. walau bibir telah berkata namun hati belum bisa menerima maaf dari elya setelah bertemu kembali.

lamunan miko terpecah ketika matanya terfokus melihat salah seorang gadis yang mengenakan busana adat minang yang tak lain adalah elya. selama beberapa saat mereka saling menatap sampai akhirnya elya berinisiatif untuk menghampiri miko yang tengah duduk dibawah cahaya obor.

Elya duduk tepat disamping miko yang masih terdiam. sambil menatap wajah miko, elya pun memulai pembicaraan dengan miko.

"da... sampai bilo da miko berang ka bakeh ambo?... jujur, ambo sabana manyasa akan apo nan alah ambo pabuek di maso lampau. ambo maminta maaf dan ampun kapado da miko. jan di acuah kan elya da... elya indak sanggup kahilangan uda... maafkan elya da miko... " ucap elya yang matanya mulai berkaca-kaca.

miko menghela nafas panjang lalu menatap tajam kearah elya. sebenarnya miko tak tega melihat elya yang sedih karena maafnya belum diterima oleh miko. miko pun mulai membuka mulut untuk menjawab perkataan elya.

"dih... mungkin di bibia sangat mudah untuak manarimo kato maaf dih elya. namun hati alah talanjua sakik katiko dih campakkan uda sabalun manarimo penjelasan dari uda. amak boleh memaafkan dato' rahman dengan ikhlas tapi indak bararti uda biso juo mamaafkan kato nan baitu manyayat hati aahinggo uda tasisiah dari kampung halaman tanah kelahiran uda surang... "ucap miko yang meluapkan emosi dan sakit hati terhadap ayah elya yang tak mendengar penjelasan apapun dari miko.

"tapi uda... bukankah sado manusio indak luput dari kekhilafan? manga uda baitu mempermasalahkan kekhilafan ayah dan melampiaskannyo jo elya da?... "

"buah jatuah indak jauah dari pohonnya. baitu juo parangai anak indak labiah kurang dari sang ayah. hati uda sabana taluko sahinggo alun biso manarimo perlakuan dato' rahman ka bakeh ambo."

"dih elya lai sabana cin~~..."

"cukuik elya!... pulanglah lai... biakan uda surang diri sambia mamikiakan kembali untuak manarimo kato maaf dih elya... uda mohon pulanglah dih... "

mendengar ucapan miko yang memotong kalimatnya, Elya pun berlari sembari menangis pergi meninggalkan miko. benar-benar menjadi sebuah api dendam yang perih ketika miko mengingat ketika dulu ia diusir dari tanah kelahirannya sendiri.

PLAKKK!!!

Sebuah tamparan mendarat tepat di pipi miko hingga membuat wajahnya merah merona. miko begitu terkejut ketika melihat amak yang kini berada di hadapannya. raut wajah amak begitu marah kepada miko.

"sajak bilo amak ma ajakan ang mandandam co iko?!... apo salah dih elya ka bakeh ang yuang!?... istighfar yuang! jan dituruikkan kahandak nafsu untuak mambaleh apo nan alah dipabuek oleh urang lain. indak elok mananam benih dandam nan bakapanjangan. amak sabana indak manyangko ang alah jauah barubah yuang... " ucap amak yang sangat sedih lalu pergi meninggalkan miko.

Miko terduduk lemas tak bisa berkata-kata. beberapa kali ia beristighfar dan menenangkan hati maupun pikirannya. setelah miko tenang, miko membenarkan perkataan amak dan berpikir apa yang ia lakukan terhadap elya adalah salah.

"astaghfirullah hal 'adzim. ya allah manga diri ambo indak biso meredam amarah jo dandam di hati nan ko... ambo alah mambuek elya sakit hati dek ulah ucapan ambo... maafkanlah hamba mu ya allah... elya... "

***

Berlanjut di waktu pagi. miko yang baru saja sampai di surau dengan amak untuk melaksanakan sholat hari raya. suasana surau sangat ramai pagi itu hingga jama'ah memenuhi tiap sudut ruangan. gema takbir tak kunjung berhenti mengisyaratkan hari kemenangan telah tiba. semua orang di desa berbondong-bondong menuju surau untuk melaksanakan sholat Idul Fitri berjama'ah.

Semua orang begitu khusyuk dan khidmat menjalani sholat hingga mendengarkan khutbah.setelah selesai, semua orang pun satu persatu bubar dan pergi meninggalkan surau. amak juga lebih dahulu pulang dari miko karena miko masih harus bersalam-salaman dengan para pengurus surau karena walau bagimana pun miko sedikit banyak telah menurunkan ilmu untuk membaca alquran untuk penerus yang lebih muda dimasa depan.

ketika hendak akan pulang, miko kembali bertemu elya yang mengenakan mukena serba putih seolah memang menunggu kepulangan miko. miko langsung tertunduk malu di hadapan elya karena perkataan menyakitkan yang semalam miko ucapkan kepada elya.

"dih elya... uda sabana minta maaf soal ucapan ida nan mambuek hati dih taluko. uda tamakan ego dan emosi katiko ingek kanangan lamo... maafkan uda yo dih. " ucap miko yang meneteskan air matanya dan merasa bersalah.

Bukannya elya langsung berkata melainkan ia berlari lalu memeluk miko dengan erat sembari menangis.

"uda... sabalun uda mangatokan maaf dih alah labiah dahulu mamaafkan uda... dih lai sabana sayang ka bakeh uda. jan tinggakan dih surang lai yo da... " ucap elya sembari tersenyum lalu menyeka air matanya.

"selamat datang kembali da miko... " ucap elya sambil merapikan kerah dan memasang kancing kemeja miko.

"yaaahh... uda pulang dih... "

Mereka pun akhirnya pulang bersama dan seperti biasa mereka berpisah di persimpangan jalan menuju rumah masing-masing.

Lepas sudah segala dendam maupun amarah yang tersulut bagai api di hati miko. hal itu telah ia buang jauh dari dirinya dan kembali menjadi miko yang dahulu. sebelum miko benar-benar pulang kerumah, miko menyempatkan diri untuk berziarah ke makam ayahnya yang tak jauh dari persimpangan jalan.

Terlihat dihadapan miko sebuah batu nisan yang tampak sudah dibersihkan dari rerumputan oleh penjaga makam desa. tak banyak yang miko lakukan selain hanya berdo'a untuk keselamatan akhirat sang ayah dan berharap ketenangan di alam sana.

"ayah... meskipun miko tak selalu mengunjungi makam ayah, InsyaAllah miko akan selalu mendoakan ayah dan juga miko berjanji akan merawat amak dengan baik. dan ayah tak perlu mengkhawatirkan miko. cepat atau lambat miko pasti akan mengetahui jati diri miko yang sesungguhnya. "

Setelah bergumam didepan batu nisan sang ayah, miko pun berlalu pergi meninggalkan makam dan kembali pulang kerumah. namun lagi-lagi miko tidak sadar bahwa gelang yang ia kenakan kembali memancarkan sinar biru ketika berjalan pulang. misteri apa yang akan menunggu miko kelak dikemudian hari. semua masih belumlah jelas.

***

Sesampainya miko dirumah, ia pun langsung bersujud didepan amak dan meminta maaf dihari yang fitri ini. segala ucapan dan kesalahan yang selama ini miko perbuat pada amak memohon untuk dimaafkan.

"yuang... apopun kesalahan buyuang pado amak alah sapanuahnyo amak maafkan... jadilah urang nan pandai manahan emosi jo nafsu nan indak buliah dipaturuikkan. dan selalu ingek kapado tuhan nan kuaso dimanopun buyuang barado... " ucap amak.

Miko mengangguk mengiyakan apa yang telah amak pesankan kepada dirinya. setelah itu amak pun langsung mengajak miko untuk sarapan pagi.

"assalamu'alaikum...uda miko! "

Tiba-tiba terdengar salam dari halaman depan rumah miko dan betapa terkejut sekaligus membuat miko merasa terharu saat sekumpulan anak-anak yang belajar mengaji di surau berkumpul dan masuk kerumah miko. suasana rumah seketika menjadi ramai dipenuhi oleh anak-anak yang ingin sekali melepas rindunya terhadap miko.

para anak-anak itu ternyata dibawa oleh Melissa kemari dan memberitahu kalau miko telah pulang ke desa. Melissa pun segera menyalimi amak dan meminta maaf hari raya dengan tulus. tak lupa Melissa juga menyalimi miko untuk saling bermaaf-maafan. Anak-anak pun kemudian diajak oleh miko makan bersama dengan dirinya begitu juga dengan Melissa.

"bagaimana kalau selepas ini kita berfoto bersama dengan anak-anak ini. kebetulan mel juga membawa kamera. " tawar Melissa pada miko.

"ahh baiklah itu pasti akan menjadi sebuah kenangan dengan anak-anak disini. "

Setelah makan merekapun dengan antusias berfoto bersama dengan miko dan juga Melissa. Tak lupa miko memberikan amplop hari raya kepada mereka semua. anak-anak pun dengan riang menerima apa yang diberikan oleh miko lalu setelah puas bermain dan melepas kangen pada dirinya, anak-anak pun pamit pulang dan Jalan-jalan kerumah yang belum mereka datangi.

Kini tinggallah Melissa dan miko yang sedang duduk didepan halaman rumah sembari mengobrol.

"apakah kamu menikmati kehidupan di desa ini lagi? " tanya Melissa.

"yah... semua hal menjadi kembali seperti semula ketika diriku belum terusir dari desa ini. ingin sekali rasanya menetap lebih lama lagi namun aku tidak boleh egois. sekarang kita sudah memiliki tujuan hidup masing-masing yang belum tercapai. mungkin ketika sudah mendapatkan apa yang aku inginkan pasti aku akan menghabiskan sisa hidupku untuk beristirahat di sini. "jawab miko sembari tersenyum.

"kalau begitu mari kita buat momen tak terlupakan yang indah ini ketika selama tinggal di desa sengan foto... ciiiissss! "

Tiba-tiba Melissa merangkul miko dan saling mendekatkan kepala menghadap ke kamera yang Melissa pegang lalu menekan tombol memotret. miko sontak langsung berekspresi senang menghadap kamera dan juga senang karena dirinya kini berada tepat disamping Melissa.

Sepanjang hari suara takbir terdengar di mana-mana bahkan desa tetangga yang berada dibalik bukitpun juga menyuarakan suara takbir kemenangan. tak ada syair yang merdu selain dari suara adzan dan takbir hari raya...

1
anggita
miko.. sivia, makan bareng"🤭
anggita
oke 👌thor, terus berkarya tulis. semoga novelnya sukses.. 🤲
anggita
elya.. cincin💍, miko... gelang
anggita
like👍+☝iklan utk novel berlatar daerah Minang sumatra barat👌.
anggita
Elya..💞..Miko👏👏👏
Waspray Aja
kurang sreg melissa tinggal di rumah miko, karena mereka bukan muhrim, apalagi di sini miko sebagai tokoh cerita yg berperan sebagai orang yg taat agama yg mesti paham hukum syariah islam yg melarang pria wanita tinggal serumah walaupun itu sahabat paling istimewa sekalipun karena akan timbul fitnah, gitu thor..
Waspray Aja
buruk sangka itu suudzon, kalau husnudzon orasangabaik 🙏
Seki kun
sangat menarik untuk dibaca,. disini juga bisa belajar salah satu budaya melayu juga sih yang ada di sumbar
Waspray Aja
miko itu guru ngaji ya thor waktu dikampung ya thor? kok hobinya bangun kesiangan? berarti nggak pernah sholat subuh dong thor, terus katanya cinta setengah mati elya tapi terpikat sama melisa, wah miko playboy katrok dong?
Rdn Medy: kebiasaan miko selalu terlambat bangun jika dirinya sendiri. miko sholat subuh pasti dibangunkan oleh amak dan orang yang pernah tinggal bersama dirinya.
Rdn Medy: miko bukan guru ngaji ya kak 😇
dia hanya menyukai anak-anak dan sekedar meberikan ilmu mengaji pada anak-anak... untuk masalah cinta, masih belum bisa saya jelaskan seiring berjalannya update chapter
total 2 replies
Seki kun
dua nggk tuh😸
cloud blue
hayo gimana ntu tanggoan si amak wkwkw
Octavia
makin sulit ditebak aj alur certany😌
Spino29
👣👣👣
Nur Layla
up min
cloud blue
wawww (O_O)
Octavia
elya gaje bet sumpah
Spino29
no comment dh😶‍🌫😶‍🌫😶‍🌫
Nur Layla
astaga malah dua2nya
Seki kun
wah wah wah main raup aja ntu si miko... bagi-bagi napa ಠ_ಠ
Seki kun
kukira akan menghilang gitu aja🥲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!