NovelToon NovelToon
Tawanan Sang Mafia Kejam

Tawanan Sang Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / CEO / Lari Saat Hamil / Cinta Paksa / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:23.6k
Nilai: 5
Nama Author: Winter Zumi

"Kau meminta bantuanku, kan?" Tanya Marco dan wajah Aruna berseri-seri saat Marco mendekat.
"Senangkan aku, dan aku akan menolong mu"
_____________________

“Tapi aku tidak punya uang membalas mu” ucapnya Aruna.
“Aku tidak memintamu membayarku dengan uang” Marco bersandar di meja. Wajahnya hanya berjarak beberapa senti dari Aruna.
“Kau bisa membayarku dengan hal lain, selain uang” ucapnya Marco.
"Apa?" Tanya Aruna.
“Jadilah milikku” Aruna tersentak dan matanya membelalak kaget.
____________________

“M-Marco” ucap Aruna terbata-bata.
“Call me Master. Mulai hari ini dan seterusnya, kau akan memanggilku Master"
_____________________

Aruna Arindita seorang gadis berusia 21 tahun itu, baru saja lepas dari tangan kejamnya sang Ayah, dia diselamatkan oleh Marco Dewata Alaska. Namun siapa sangka jika sang penyelamat nya adalah seorang iblis.

Bahkan satu hal yang baru Marco ketahui, bahwa Aruna adalah teman masa kecilnya, gadis kecil yang paling Marco sayang.

IG: @winterzumi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Winter Zumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25: Kembali ke masa kini

KEMBALI KE MASA KINI (Di Rumah Presiden)...

“Jangan salahkan dirimu atas semua yang terjadi 15 tahun lalu, paman” Marco menghiburnya ia tidak ingin melihat ayahnya Bastian itu bersedih karena mengingat masa lalu kelam yang mereka alami.

“Kau bukan ayah yang buruk... Bastian tidak akan menjadi seperti sekarang ini jika bukan kau adalah ayah yang baik baginya. Yang terjadi saat itu semua salah Bili Martinus” Matanya menyala karena amarah bahkan ia mengepalkan tinjunya seolah ia siap untuk memukul wajahnya Bili Martinus.

“Dan aku tahu cara membalas dendam, karena aku tahu cara menghukum dia” David mengerutkan keningnya bingung.

“Apa maksudmu?” David bertanya sambil menatap Marco dengan alis berkerut.

“Aku tahu dia ada dimana, aku menemukannya. Tapi kita harus berhati-hati, karena ada seseorang yang mendukungnya” Marco menyeringai.

“Bagaimana kau menemukannya?” tanya David dan Marco menyeringai.

“Anggap saja.. langit membuka pintunya dan ini menguntungkan bagi kita”

“Apa? Aku tidak mengerti” tanya David.

“Tidak usah khawatir, paman. Tapi kali ini, aku ingin menambah keamanan untukmu. Aku tahu paman punya keamanan yang diberikan oleh pemerintah, tapi aku ingin menambahkan lebih banyak dari pasukanku. Mungkin akan terjadi perang besar, dan aku tidak ingin kau terlibat” Marco tersenyum meyakinkan.

“Marco, aku sudah terlibat ketika mereka mengambil keluargaku dan membunuh keluargamu lima belas tahun yang lalu. Jadi biarkan aku terlibat” Marco meletakkan gelasnya di atas meja dan memegang bahu pamannya.

“Kau adalah presiden negara ini.. dan satu-satunya keluarga Bastian. Biarkan aku yang melakukan pekerjaan kotor ini” Marco mengertakkan gigi, siap membalas dendam.

“Aku ingin membalas dendam untuk orang tuaku, untuk bibi Bella.. dan Emilia” David merasa tersentuh dengan kata-kata Marco dengan tatapan matanya yang melembut.

“Biarkan pemerintah menemukannya dan menegakkan keadilan, Nak. Kau tidak perlu mengotori tanganmu” ucapnya David dengan ekspresi tegas di wajahnya, tapi Marco menggelengkan kepalanya.

“Tidak, Paman. Seharusnya dia dimasukkan ke penjara dan dianiaya. Dia tidak pantas mendapatkan jalan yang mudah. Kematian terlalu baik untuknya, dan kau tahu itu” David menghela nafas kekalahan.

“Baiklah, jika itu yang kau inginkan” ucap sang Presiden mengangkat bahu pasrah.

“Tapi jangan lupa beritahu aku begitu kau menangkapnya” tambahnya David.

“Aku akan melakukannya, Paman, jangan khawatir” Marco menyeringai.

“Ngomong-ngomong, Bastian mana?” Tanya David dan suasana hati Marco berubah.

“Dia.. dia ada di tempat persembunyian. Aku memberinya tanggung jawab karena aku sedang dalam perjalanan bisnis. Tapi jangan khawatir, dia akan segera mengunjungimu. Setelah aku kembali dari kerja”

‘Aku tidak ingin kau mengkhawatirkan kami, Paman. Maafkan aku jika belum menceritakan apa yang sebenarnya terjadi tentang Bastian. Lagi pula, dia aman sekarang’ pikirnya.

“Kau sepertinya selalu sibuk akhir-akhir ini. Apa kau tidak ingin berumah tangga? Maksudku, aku belum pernah mendengarmu berkencan dengan siapa pun, kecuali rumor tentangmu di berita, seperti berkencan dengan model dan aktris” David terkekeh.

“Aku bahkan belum pernah melihatmu memperkenalkan siapa pun kepadaku. Aku semakin tua. Kau harus cepat menikah” Tambahnya setengah menggoda Marco.

“Nah, itu bukan tujuan ku saat ini. Aku sedang sibuk dengan urusanku. Selain itu, aku ingin menyelesaikan balas dendam pada Bili. Menikah dengan seseorang akan mengganggu rencanaku, dan aku tidak mau menikah dalam keadaan yang sedang rumit” ucapnya sambil menggeleng.

“Oh baiklah, aku hanya khawatir kau dan Bastian akan menjadi bujangan selamanya. Aku ingin punya cucu” ucapnya bercanda hingga membuat Marco tertawa.

“Jangan khawatir, Paman. Kita akan menemukan pasangan kita suatu hari nanti. Tapi tidak sekarang” Marco memasukkan tangannya ke dalam saku jaketnya dan menemukan sesuatu yang menggores jarinya. Marco mengeluarkannya untuk melihat apa itu. Dan ternyata, itu adalah gelang yang terbuat dari manik-manik dengan liontin hati, gelang yang sama yang diberikan Emilia untuk ulang tahunnya.

Marco selalu membawanya kapan pun ia pergi dan memperlakukannya sebagai jimat keberuntungannya. Marco tidak bisa memakainya lagi karena talinya terlalu kecil untuknya.

‘Kuharap aku bisa memutar kembali waktu, Emilia’ Marco menghela nafas, melihat gelang itu.

“Apakah itu gelang yang diberikan putriku padamu?” David bertanya setelah memperhatikan perhiasan di tangan Marco.

Wajahnya bersinar. “Iya, paman” jawabnya dengan senyuman di wajahnya.

“Ini adalah kenangan terakhirku darinya” dan senyumnya Marco memudar.

“Aku berjanji, kita akan mendapatkan keadilan yang kita dambakan. Tunggu dan lihat saja”

*****

DITEMPAT PERSEMBUNYIAN MARCO

“Marry, terima kasih” ucap Aruna dengan senyum kecil di wajahnya yang sembab.

Bertengkar dengan Anna membuat ia semakin banyak memar dan cakaran di wajah dan lengannya. Marry telah membantunya membersihkan, mencuci tubuhnya, dan mengoleskan salep pada memarnya dan menempelkan plester pada lukanya.

“Sama-sama” Marry tersenyum, tapi senyuman itu memudar dan berubah menjadi kerutan.

“Tapi kenapa dia menyakitimu? Apa yang terjadi? Semua ruangan di sini kedap suara, jadi kami tidak mendengar apa yang terjadi di lorong” kata Marry.

“Maaf kalau aku datang terlambat” matanya Marry berair, namun Aruna menggeleng.

“Tidak, itu bukan salahmu” Aruna tersenyum meyakinkan.

“Tenang saja, aku baik-baik saja. Yah, selain lebam dan cakaran yang kuterima, semuanya baik-baik saja” Aruna tertawa gugup hingga membuat Marry tersenyum.

“Aku akan memberitahu Tuan tentang kejadian ini. Anna perlu dihukum atas perbuatannya padamu.” Mata Aruna membelalak.

“Tidak! Jangan bilang padanya! Aku tidak ingin Anna dihukum. Aku tahu dia menyakitiku, aku tidak ingin melihat wanita lain babak belur karena aku tahu perasaan itu” cegahnya Aruna.

Aruna tahu bagaimana rasanya disiksa dan mendapatkan hukuman, rasanya tidak bisa ia gambarkan, yang jelas ia tidak ingin ada orang lain yang merasakan hal itu seperti dirinya.

Kemudian Marry memegang tangan Aruna di pangkuannya dan menatap lembut gadis itu.

“Baiklah, kalau itu maumu, aku tidak akan memberitahukan hal ini kepada tuan” Marry tersenyum lemah dan pasrah.

“Tetapi jika dia melakukannya lagi padamu, aku akan memberi tahu tuan, dan kamu tidak bisa menghentikanku” ucap nya Marry dengan sungguh-sungguh.

“Baiklah” jawabnya Aruna dan mengerucutkan bibirnya.

“Dan tolong beritahu bos Bastian untuk tidak memberitahu Marco tentang kejadian itu” Aruna mengingatkan Marry, yang sekaligus membuat Marry ingat bahwa ia harus kembali ke kamar Bastian.

“Baiklah, dan dia mungkin menungguku. Aku harus kembali ke kamarnya sebelum dia memberitahu tuan” ucapnya Marry dan Aruna menganggukkan kepalanya.

“Aku akan tidur siang. Terima kasih banyak” Marry berdiri dan mengangguk.

1
Mauraa Olshoop
marconya dari awal terlalu lengah sama benalu seperti ana,, jadi ya gini🙄 hancur berantakan
Sakura 💚🤍
pengen banget ini Anna si kasih pelajaran
Sakura 💚🤍
pasti si Anna si ular bulu
aq ngasih bunga mawar 🌹 lagi ya Thor
Yulia Wati
ceritanya bagus,dan menarik untuk dibaca. baru mampir thor
Empi Hungkul
/Good//Good//Good/
Empi Hungkul
pasti st anna nh
Empi Hungkul
nanggung banget cerita nya lgi seru" nya msa gk ada lanjutn nya thorrr..... lanjut dong
Sakura 💚🤍
lanjut ya thor ku sayang
Sakura 💚🤍
bagus banget ceritanya lanjut ya Thor aq penasaran
Sakura 💚🤍
lanjut ya thor
𝕙𝕚𝕜𝕞𝕒𝕙
lanjutkan thorrr💞💞
Benny Citra Lestari
😅😅😅😅😅😅
Sakura 💚🤍
Emillia pasti Aruna ya Thor
Sakura 💚🤍
sadis banget Thor, pantasan Marco benci banget SM Billi,
Yayat Hendra
seruuuuuu
Winter Zumi
Aku update setiap hari guysss.... jangan lupa dibaca yahh😊
Gohan
Aku rela begadang buat baca cerita ini, wajib banget dicoba!
Melanie
merasa terhubung dengan tokoh-tokoh dalam cerita.
Xavia
Kalo ada season 2 nya pasti langsung aku baca. Udah suka banget sama karakternya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!