NovelToon NovelToon
Beetwen Love And Religion

Beetwen Love And Religion

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Persahabatan / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: hellokyul

Mencintai memang tak selamanya akan berjalan dengan mulus, begitu pula dengan kisah Kannita Gabriella, yang secara tak sengaja menyukai sesosok pemuda yang terlihat menyukai teman dekatnya, namun ternyata justru diam-diam menyukai dirinya. Dan ada juga sahabatnya yang ternyata juga menyukainya sejak lama. Dibalik kisah tersebut, ia diambang dilema memilih untuk yang seiman atau tidak seiman. Bagaimanakah Kannita dalam menghadapi perasaan semunya itu? Kepada siapakah hatinya akan berlabuh?

Penasaran dengan kisahnya? Yuk kepoin ya 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hellokyul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 5

Di halaman parkiran motor sekolah, Kanita berjalan cepat menuju parkiran motor laki-laki untuk menghampiri Asher yang motornya biasanya terletak di paling ujung depan. Hari ini, dia tidak membawa sepeda motornya sendiri. Saat Kanita tiba di tempat, Asher sudah berdiri tegap di samping motor itu dengan senyum manisnya. Kedua tangannya menenteng helm yang akan digunakan.

Kanita terkejut melihat Asher di sana. "Loh, kok lo ada di sini sih? Kan motor lo udah..." ucap Kanita, belum selesai bicara, tampak kesal dan malu.

Asher, dengan wajah heran, bertanya, "Udah apa?"

"Enggak papa. Enggak jadi kok," ucap Kanita datar.

"Dih, enggak jelas banget sih. Oh iya, lo tetep mau berdiri aja atau mau naik nih?" tanya Asher.

'Kan makin nyebelin,' gumam Kanita dalam hati, dia menjawab dengan pelan, mencoba menyembunyikan rasa malunya, "iya-iya ini mau naik, tapi ya lo duluan naik abis tu gue baru naik. Oh iya, helm nya mana?"

"Nih helm nya di pake yang bener, bisa kan lo?" tanya Asher.

Sebelum Asher bisa bertanya lagi, ponselnya berdering. Dia segera menjawab teleponnya. Suara lembut dan cool Asher saat berbicara di telepon membuat Kannita tertegun.

'Aduh, jangan bilang lo malah suka sama temen dari orok lo ini, jangan bilang kalo gue suka sama dia sebagai pelampiasan karena rasa suka gue bertepuk sebelah tangan sama Fais,' ucap Kannita dalam hatinya.

"Asher, kemana lo? Gue udah nungguin dari tadi nih," kata suara di telepon.

"Ya, gue lagi di parkiran. Ada urusan sebentar, bentar lagi gue ke sana," jawab Asher sambil memandang Kanita.

Kanita terdiam, karena mendengar suara samar-samar di telepon Asher. Ia sebetulnya cemas ditinggal begitu aja sama Asher, karena takut tidak ada yang memboncengnya untuk pulang.

"Ok, jangan lama-lama ya," kata suara di telepon sebelum akhirnya menutup panggilan.

Asher menatap Kanita dengan senyuman. "Maaf ya Nit, ada urusan penting tadi. Jadi, lo apa tetep jadi ke bioskop?"

Kanita tersentak dari lamunannya. "Oh, enggak, gue mau langsung pulang aja deh, tolong anterin gue pulang ya, Asher," jawab Kanita, mencoba menutupi kebingungannya.

"Ayo, gue anter," tawar Asher ramah.

Kannita pun duduk di belakang jok motor Asher. Sepeda motor itu pun berjalan menuju gerbang  keluar sekolah. Di tengah-tengah perjalanan terkadang Asher mengajak Kannita untuk bercerita tentang sekolah, teman, dan hobinya. Kanita mendengarkan dengan seksama, sesekali tertawa atapun mengangguk mengiyakan.

Saat tiba di depan rumahnya, Kanita tersadar bahwa dia sudah sampai. "Eh, udah sampai ya. Makasih, Asher."

Asher mengangguk. "Sama-sama, kalau butuh bantuan lagi, langsung aja chat atau telepon gue, ya."

Kanita tersenyum, merasa hangat dengan tawaran pertemanan Asher. "Ok, terima kasih banyak, Asher. Sampai jumpa lagi!"

Kannita melambaikan tangannya sampai sosok Asher menghilang, lalu setelah itu memasuki kawasan rumahnya. Saat Kannita akan masuk ke rumahnya, tiba-tiba Nadine datang membawa banyak buku di motornya.

Kannita pun bergegas untuk membantu nya dengan membawa sebagaian buku milik Nadine.

"Buat apa buku sebanyak ini?" tanya Kannita bingung.

"Gue hari ini mau belajar di kamar lo," jawab Nadine dengan santainya.

Kannita terperangah, "astaga ngerepotin aja!"

"Hehe... soalnya kalo belajar sendiri di rumah tuh bosen tau!" ucap Nadine sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal

Kannita meninggalkan Nadine yang masih sibuk menata buku-bukunya untuk membersihkan diri dan berganti pakaian. Setelah selesai Ia menghampiri Nadine.

Nadine duduk di samping Kanita, sementara mereka berdua menatap buku-buku pelajaran mereka di atas meja.

"Jadi, gimana ceritanya dengan si... dia?" tanya Nadine, mencoba menemukan kata yang tepat untuk menyebutkan nama Fais tanpa menyebutkan namanya.

Kanita menarik nafas dalam-dalam. "Jadi, gini deh, Nadine. Gue tuh udah suka sama dia dari lama, tapi..."

"Tapi apa?" potong Nadine, wajahnya penuh dengan rasa ingin tahu.

Kanita menatap jauh ke depan, menghindari tatapan Nadine. "Tapi, lo kan tau gue sama dia tuh beda agama, Nad. Dan... dan gue yakin dia gak bakal mau sama gue. Um... sebenernya, gue juga cerita ke Wulan soal ini kemarin."

Nadine menepuk keningnya pelan, merasa kebingungan, "Kannita sahabat gue dari orok, maaf ya, tapi itu kok kayaknya... lo kayak bodoh banget? Gue tau lo lagi patah hati, tapi kok lo malah cerita ke Wulan sih?"

Kanita menundukkan kepalanya, merasa malu, "ya, gue juga nggak ngerti, Nad. Tapi Wulan kan temen salah satu temen deket gue walaupun gak deket banget sih, gue pikir dia bisa ngasih saran gitu, gue juga penasaran kalo misalnya nanti apa endingnya sama kayak yang sebelumnya."

Nadine menggeleng-gelengkan kepala, tidak habis pikir dengan keputusan Kanita. Dia menepuk pelan keningnya lagi, mencoba menemukan cara untuk memberikan wejangan kepada sahabatnya yang terkesan kurang cerdas dalam masalah cinta.

"Nit, lo gak ngeliat, Wulan tuh bisa aja ambil kesempatan buat nyakitin lo. Dia kan dikenal suka mengambil pacar atau crush orang lain. Gue gak mau lo sakit hati lagi," ujar Nadine, mencoba menegaskan kekhawatirannya.

Kanita mengangguk pelan, menyadari kemungkinan buruk dari keputusannya kemarin yang memilih bercerita kepada Wulan, "tapi, Nad, gue bener-bener gak punya siapa-siapa lagi buat cerita. Lo tau kan, gue gak bisa nyeritain hal kayak gini sama orang rumah."

Nadine merasa iba pada Kanita, "iya, gue tau. Tapi, mungkin, gue bisa jadi pendengar lo selanjutnya, atau lo bisa cerita ke temen yang lebih dewasa kalo seandainya gue atau Kinan gak ada yang penting dia udah paham banget lah soal cinta, yang bisa kasih saran yang bener buat lo. Yang penting, jangan cerita ke Wulan lagi. Please?"

Kanita mengangguk, merasa bersyukur memiliki seorang sahabat seperti Nadine yang selalu peduli padanya, "iya, Nad, gue minta maaf. Gue ngerti sekarang. Gak akan gue cerita lagi ke Wulan. Dan... terima kasih ya, Nad. Lo emang sahabat terbaik gue."

Nadine tersenyum lega, merasa lega bahwa Kanita akhirnya mengerti. "Sama-sama, Kannita. Kita kan sahabat. Kita harus saling mendukung dan melindungi satu sama lain, kan?"

"Tapi lo udah ada cerita kan ke Kinan? Takutnya nanti dia tau dari orang lain, terutama si Wulan, ngerti kan maksudku?" tanya Nadine dengan tatapan menyelidik.

"Ngerti kok, lagian semalem gue langsung telepon si Kinan buat kasih tau soal ini," jawab Kannita tegas.

"Iya udah yuk, ikut gue belajar soal buat masuk PTN," ajak Nadine sembari mengambil salah satu bukunya.

Kannita hanya mengangguk, lalu ikut mengambil salah satu buku. Mereka berdua tersenyum, merasa lebih dekat satu sama lain setelah percakapan itu. Nadine merasa senang bisa membantu Kanita, sedangkan Kanita merasa bersyukur memiliki sahabat sebaik Nadine. Dengan hati yang lega, mereka kembali fokus pada buku-buku pelajaran mereka, meninggalkan masalah cinta Kanita di belakang.

1
Lah_
Ini bukan cerita lagi, tapi candu, tolong jangan terlambat update thor.
Julaikah: Serius kak? Yaampun aku terharu 🥺🙏
total 1 replies
Kiyo Takamine and Zatch Bell
Gagal fokus kerja karena kepikiran endingnya yang bikin penasaran.
Julaikah: serius kak? padahal ini baru awal loh astaga jd terharu aksksksk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!