Beetwen Love And Religion

Beetwen Love And Religion

Prolog

Kannita Gabriella. Merupakan sosok gadis berwajah yang cantik selalu disertai senyuman manis yang teduh mampu mencairkan hati siapa pun yang melihatnya. Sifatnya yang riang mampu membuat suasana yang ada di sekitarnya, akan tetapi kadang kala sifat egois muncul secara tiba-tiba membuat suasana hatinya naik turun. Dia adalah perempuan yang penuh warna, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Namun, di balik pesona wajahnya yang ramah, tersimpanlah sebuah perasaan yang rumit dan tak terungkapkan. Perasaan yang berusaha dengan keras ia tekan dan ia tutupi sangat baik di depan semua orang. Menutupi perasaannya dengan canda tawa yang palsu, namun tak ada seorang pun yang menyadari perasaan tersebut. Membuat dirinya semakin tidak percaya diri.

Mencintai, kata yang seringkali diucapkan tapi sulit untuk dijalani dengan mulus. Begitulah yang dirasakan oleh Bunga. Baginya, cinta bukanlah sekadar kata-kata manis yang terlontar dari bibir, melainkan sesuatu yang lebih dalam, sesuatu yang mampu mengubah segalanya. Namun, apa daya, takdir seringkali memainkan perannya dengan begitu kejamnya. Mencintai seseorang memang membutuhkan bukan hanya usaha dan waktu, namun juga membutuhkan dukungan serta keberanian, agar cinta yang hinggap di relung hati bisa di apresiasi.

Dalam perjalanan mencari jawaban, Kannita belajar bahwa cinta bukanlah hanya soal memilih antara dua orang, tetapi juga soal menghormati perasaan sendiri dan orang lain. Dia belajar bahwa terkadang, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah mengikuti hati dan mempercayai takdir.

Kisah Kannita bermula di sebuah acara perayaan di salah satu temannya yang bernama Vira. Vira, yang mengadakan pesta di sebuah hotel ternama di kota tersebut mengundang seluruh teman sekolahnya dan teman sekolah tetangga. Membuat suasana di pesta itu kian meriah. Suasana riang gembira menyelimuti semua orang yang hadir. Musik yang riuh rendah menggema di udara, sementara lampu-lampu berwarna-warni menerangi langit malam. Di tengah kerumunan, Kannita tak sengaja bertemu dengan seseorang yang membuat detak jantungnya berdegup lebih kencang.

Pemuda itu, seorang pria muda berwajah tampan dengan senyuman yang memikat, menarik perhatian Kannita sejak pandangan pertama. Namun, kebahagiaan Bunga pupus saat menyadari bahwa pemuda itu tampaknya memiliki ketertarikan pada teman dekatnya, Wulan. Karena ternyata teman sekelasnya memiliki hubungan yang begitu dekat dengan sang pujaan hatinya. Kannita merasa hancur melihat kedekatan mereka yang semakin hari semakin intens, namun dia tak bisa membendung perasaannya yang semakin dalam.

Dalam diamnya, Kannita menyimpan perasaan yang tumbuh subur di lubuk hatinya. Setiap kali melihat senyuman manis pemuda itu, Bunga merasa dunianya berputar dengan cepat, dan dalam hatinya, hanya ada satu nama yang terus terucap: Fais Alfiansyah, nama pemuda itu.

Namun, apa yang tidak Kannita ketahui adalah bahwa di balik senyum Fais, tersembunyi rasa yang sama pada dirinya. Fais diam-diam jatuh cinta pada Bunga sejak pertama kali mereka bertemu, yakni di parkiran sekolahnya. Namun, karena takut akan reaksi orang-orang di sekitarnya, terutama keluarga mereka yang kental dengan tradisi agama, Fais memilih untuk menyimpan perasaannya sendiri.

Perbedaan agama, begitu kental dan begitu mengakar di antara mereka. Kannita, seorang gadis yang tumbuh dalam keluarga yang taat beragama Kristen, dan Fais, seorang pemuda yang berasal dari keluarga Islam yang juga konservatif dalam menjalankan keyakinannya. Bagi mereka, cinta bukanlah sekadar persoalan hati, melainkan juga persoalan keyakinan dan kepercayaan.

Namun, di balik segala rintangan yang menghadang, cinta mereka terus berkembang, membara di dalam hati masing-masing. Meskipun hanya bisa bertemu dalam diam dan menyimpan perasaan secara rahasia, Kannita dan Fais percaya bahwa cinta mereka adalah takdir yang telah ditentukan oleh Tuhan.

Kisah cinta mereka menjadi semakin rumit ketika orang-orang di sekitar mereka mulai mencurigai kedekatan mereka. Desas-desus tentang hubungan terlarang antara seorang nambah Allah dan seorang anak Tuhan mulai menyebar di antara teman sekolah mereka beruda. Kannita dan Fais merasa tertekan oleh tekanan dari lingkungan mereka, namun mereka tetap bertahan, memilih untuk mempertahankan cinta mereka meskipun dihantui oleh ketakutan dan keraguan.

Dibalik semua perbedaan dan hambatan yang mereka hadapi, Kannita dan Fais terus berjuang untuk mempertahankan cinta mereka. Mereka tahu bahwa jalan menuju kebahagiaan tidak akan mudah, namun mereka juga percaya bahwa cinta sejati akan selalu menemukan cara untuk bersinar meskipun dalam kegelapan yang paling gelap sekalipun. Dibalik gemerlap itu, ada sepasang mata yang mengamati Kannita dengan intens, Ia melihat dan mendengar dengan jelas bahwa Kannita menyukai laki-laki lain dari sorot matanya yang terus saja melihat kearah laki-laki itu tanpa mengalihkan pandangan seincipun. Hatinya seperti diremas, sangat sakit menerima kenyataan pahit itu.

Sosok laki-laki itu adalah sahabat yang menyukai Kannita tanpa sadar. Sahabat yang selalu ada untuknya di kala suka maupun duka. Ia harus dihadapkan oleh kenyataan yang menghantam hatinya. Karena me dapati sangat pujaan hati ternyata malah menyukai orang lain. Rasa itu adalah cinta diam-diam yang telah tumbuh dalam hatinya sejak mereka pertama kali bertemu.

Asher mencoba menyembunyikan rasa patah hatinyadi balik senyuman semanis madu yang palsu. Dia mencoba untuk berpura-pura seolah tidak terpengaruh, akan tetapi setiap kali melihat Kannita bersama anak laki-laki itu, rasa sakit itu kembali datang dengan lebih kuat. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Apakah dia harus mengungkapkan perasaannya kepada Kannita, namun disisi lain Ia takut mengungkapkannya karena takut perasaannya bertepuk sebelah tangan dan hubungan persahabatan yang sudah terjalin begitu lama menjadi renggang? Ataukah dia harus tetap memendamnya sendiri hingga waktu yang tak diketahui? Apakah hatinya akan tetap kuat melihat sosok gadis itu bersama tertawa yang lain?

Malam itu, Asher memutuskan untuk pulang terlebih dahulu dan langsung duduk di meja belajarnya dengan buku catatan terbuka di depannya, tetapi pikirannya jauh dari materi pelajaran. Dia terus memutar pertanyaan-pertanyaan dalam kepalanya. Apakah Kannita benar-benar bahagia dengan anak laki-laki itu? Apakah cinta yang dia rasakan hanyalah ilusi belaka?

Lantas, akankah Kannita tetap bersama Fais ataukah memilih dengan sahabatnya?

Inilah prolog dari kisah cinta segitiga yang penuh liku-liku yang dialami oleh seorang Kannita, seorang insan yang merasa bingung akan takdir cintanya. Bisakah mereka mengatasi segala rintangan dan menjalani cintanya agar ia bisa hidup bahagia? Hanya waktu yang akan menjawabnya.

Yang pasti, kisah cinta segitiga ini akan mengajarkan mereka tentang pengorbanan, keberanian, dan kepercayaan diri. Dan meskipun jalan menuju kebahagiaan mungkin penuh dengan rintangan dan hambatan, mereka percaya bahwa cinta sejati akan selalu menemukan jalan untuk bersinar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!