Mafia Cantik Penakluk Gus Tampan

******

Pesta begitu meriah dihadiri lebih dari seribu tamu undangan, itupun yang di undang hanya sebagian dari relasi bisnis mereka didalam negeri bukan yang di luar negeri.

Gus Alzam dan Quenna tampak seperti Ratu dan raja, banyak sekali pujian pujian buat mereka, walau Queena mengenakan cadar namun tidak mengurangi kecantikannya

.

"Queen,,, Sorry gue baru datang sekarang." ucap Ella yang baru datang.

"Sahabat macam apa lo, gue tungguin lo dari pagi tapi gak nongol nongol." balas Queena ketus, dia sedikit marah sama sahabatnya ini.

" Ya,, gue kan masih menguatkan hatiku, buat lihat pujaan hati gue menikah dengan sahabat sendiri." ujat Ella sok dramatis, mendapat tatapan tajam Queena.

"Slow bestie udah kayak ninja Hatori aja lo masih galak, Haha,,, " lanjut Ella membuat Queena ingin sekali mencekik Ella.

" Tapi lo cantik banget loh kalau begini," puji Ella.

Gus Alzam tersenyum melihat sang istri dengan sahabatnya yang sedikit abnormal itu,kadang akur kadang sudah seperti tom and jerry.

"Happy wedding ya buat buat kalian semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah, dan cepat diberi momongan, titip sahabat gue ya Gus jangan pernah sakiti dia, sayangi dia, bahagiain dia ya." ucap Ella matanya sudah berkaca-kaca, baginya Queena bukan hanya sahabat , mereka sudah seperti saudara.

Queena memeluk Ella," Makasih lo mau jadi sahabat gue, bahkan lo satu satunya orang yang mau jadi sahabat gue," ucap Queena.

Memang hanya Ella satu satunya sahabat Queena, bukan tidak ada yang mau jadi sahabatnya tapi Queena memang tidak mau memiliki sahabat selain Ella.

Ella ingat bagaimana perjuangan dia mendekati Queena, walau terus ditolak namun dia tetap mengikuti Queena hingga Queena mau jadi sahabat nya, Queena adalah orang yang sulit didekati,terlihat angkuh, dan sombong bahkan terkesan kejam, namun saat sudah mengenalnya semuanya berubah.

"Selamat bro,,!" ucap Arvin pada Gus Alzam.

"Terimakasih sudah hadir vin." balas Gus Alzam.

Arvin menatap Queena," Selamat ya lo berhasil dapetin Gus Alzam!" ujar Arvin dengan ketus.

Queena tersenyum miring dibalik cadarnya, terlalu malas menjawab ucapan Arvin yang menurutnya itu tidak ada gunanya.

Gus Alzam menatap istri dan sahabat nya itu bergantian," Humaira jawab dulu ucapan Arvin ya,, setidaknya ucapkan terimakasih." nasehat nya pada sang istri.

" Bocah gila ini kan tidak memiliki sopan santun pada yang lebih tua, mendingan Ning Fatimah kemana mana." ucap Arvin membandingkan dengan Ning Fatimah.

Queena menatap sengit Arvin, ada masalah apasih sama dia , pakai membandingkan dengan si J***** segala, belum tahu aja seberapa j***** nya dia.

Gus Alzam yang melihat istrinya itu emosi memegang tangannya mengusap dengan lembut menenangkan Queena.

Ella yang tidak terima ada yang menghina sahabatnya langsung membalasnya," Heh,, lo!" tunjuknya pada Arvin.

" lo itu hanya bawahan Gus Alzam tandanya bawahan Queena juga dong secara mereka sudah menikah, secara tidak langsung lo udah menghina bos lo dong, lo itu harusnya sadar diri lo itu hanya babu ,,BABU" tekan Ella.

Arvin menggeram marah dengan Ella.

"Apa lo mau marah?" tantang Ella.

Queena tersenyum miring , sahabat ini kalau urusan merendahkan orang memang jagonya.

Gus Alzam menutup mulut Queena saat Queena akan membuka mulutnya, dia tahu Queena akan ikut memojokkan Arvin dan dia tidak ingin istrinya merendahkan orang.

"Humaira,," tegur Gus Alzam.

"Apaaan sih gue itu mau balas tu manusia gak guna, enak saja membandingkan gue dengan si J*****." Queena melepaskan bekalan tangan suaminya.

"Humaira,, jangan pernah membalas orang kejahatan dengan kejahatan tapi balaslah dengan kebaikkan Allah SWT berfirman

..."وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ (34) وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ (35)...

“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.” (QS. Fushilat: 34-35)"

Jadi jangan pernah balas keburukan dengan keburukan biarlah Allah yang membalasnya mengerti Humaira."

"Aku tidak melakukan kejahatan Gus, cuma bicara fakta saja kok." ucap Arvin.

"Astaghfirullah Ar,, kejahatan itu bukan hanya kita memukul membunuh namun lisan kita jauh lebih mudah melakukan kejahatan contohnya ber ghiba, mencaci, menghina, men fitnah itu adalah kejahatan lisan.

Rasulullah SAW juga bersabda:

سلامة الإنسان في حفظ اللسان

"Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya manjaga lisan"

(H.R. al-Bukhari).

Jadi hati hatilah dengan lisan."

Terang Gus Alzam dengan tenang.

Arvin diam mendengarkan penjelasan Gus Alzam.

"Mampus lo,,! laki kok lemes " ejek Ella.

Queena menatap kagum suaminya dia begitu memukau saat menjelaskan sesuatu, dia begitu menjaga lisannya, tidak pernah berkata kasar apalagi mencaci orang, berbeda dengan dirinya.

"Lo,,! " geram Arvin.

Ning Syaqila yang sedari tadi memperhatikan mereka tersenyum kemudian berkata dengan lembut " Tidak ada satu pun ucapan yang luput dari catatan Malaikat, jadi berhati hatilah dalam perkataan kita seperti Firman Allah

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

"Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." (QS. Qaaf [50]: 18)"

Mereka menatap kagum Ning Syaqila pembawaan nya selalu tenang, seperti tidak oernah marah bibirnya selalu tetsenyum.

"Cantik banget sih lo Qil, coba aja kalau gue cowok pasti gue pacarin lo." ujar Ella.

"Haha,,, " Queena dan Ella tertawa melirik Arvin, membuat Arvin makin geram dengan tingkah keduanya.

Ning Fatimah dan Gus Azka menghampiri mereka" Sepertinya lagi seru nih " ucap Ning Fatimah.

Queena dan Ella langsung menghentikan tawa mereka melirik Ning Fatimah dan Gus Azka kemudian melanjutkan tawanya lagi, entah apa yang lucu.

"Haha,,,"

"Haha,,"

"Halo,,, calon suamiku" sapa Ella pada Gus Azka.

"Gak tahu malu." desis Arvin .

Ella melirik Arvin tersenyum miring " Iri lo, karena gak gue rayu." pd Ella.

"Apa kabar Ning kaos kaki ajaib, sudah siap belum di madu?" goda Ella pada Ning Fatimah.

"Seperti yang saya katakan sebelumnya suami saya tidak membuka lowongan istri kedua." balas Ning Fatimah.

"Tapi gue kan gak butuh lowongan, gue udah punya orang dalam kok ." balas Ella makin menjadi.

Gus Azka menggelengkan kepalanya, teman Queena ini benar benar pandai membuat istrinya emosi.

"Sudahlah sayang jangan anggap serius ucapan Ella, dia hanya becanda kok lagian aku cintanya cuma sama kok." ucap Gus Azka menenangkan Ning Fatimah.

"Emang enak ditolak!" ejek Arvin.

Ella tertawa"Haha,,, cinta di tolak setan pun bertindak , iya gak Queen? " ucap Ella menaik turukan alisnya menatap licik Queena, dibalas acungan jempol Queena.

'Queena kedua ini mah ' pikir Gus Alzam.

_

_

_

TBC

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 😘😘😘😘😘