Pengawal Istimewa
"guru aku harus pergi, aku tidak mau menjadi tua di tempat ini" teriak Andika melompat dari sebuah bukit kecil dengan tergesa-gesa.
"dasar murid sialan beraninya kamu mengambil pakaianku di mana kamu sembunyikan" teriak seorang kakek tua dari sebuah danau kecil menyadari pakainya sudah tidak ada di pinggir danau.
Kakek tua itu adalah guru dari Andika yang bernama Satria. Mereka tinggal di sebuah rumah yang terletak di atas bukit tanpa ada satupun tetangga di sekitarnya. Dahulu kakek tua menemukan seorang anak laki-laki yang sedang terluka parah tidak sadarkan diri di sebuah jurang pinggiran hutan. Kemudian kakek yang tidak mempunyai keluarga mulai merawatnya dan melatihnya hingga sekarang. Anak laki-laki itu bernama Andika dan sekarang sudah tumbuh menjadi seorang pria dewasa.
Andika kini juga sudah berusia 25 tahun setiap hari yang dia kerjakan hanyalah berlatih dan terus berlatih. Sehingga dia ingin sekali merasakan indahnya kehidupan dunia luar. Andika tidak berani mengatakan niatnya ini kepada gurunya karena takut tidak di ijinkan dan justru akan di hajarnya.
Ketika gurunya sedang mandi di sebuah danau kecil Andika seketika menemukan kesempatan yang bagus untuk dapat pergi. Andika segera mengemas beberapa pakaian nya dan memasukkan ke dalam ranselnya. Kemudian Andika langsung menyembunyikan pakaian milik gurunya yang ada di pinggir danau. Dengan tujuan gurunya tidak akan mengejarnya yang pergi dalam kondisi telanjang bulat.
Setelah itu Andika langsung segera pergi akan tetapi sebelum Andika pergi terlalu jauh gurunya telah menyadarinya dan langsung marah.
Sebuah tongkat kayu melesat cepat ke arah Andika yang sudah berada di bawah bukit. Seketika Andika menangkis tongkat kayu itu dengan menggunakan telapak tangannya. Sehingga Tongkat kayu itu berbelok arah dan menghantam sebuah batu besar.
"dar" batu itu meledak hancur berkeping-keping.
"dasar kakek tua sialan apa dia hendak ingin membunuhku" ujar Andika merasakan tangannya bergetar hebat setelah menangkis serangan tongkat itu.
Jika tongkat itu mengenai nya mungkin dia akan mengalami luka parah dan beberapa tulangnya pasti patah pikirnya. Andika tau walaupun gurunya sudah tua tapi kekuatannya sangat luar biasa sehingga Andika sudah biasa babak belur di buatnya karena sering salah dalam melakukan latihan. Kemudian Andika menambah kecepatan berlarinya agar bisa segera pergi dari sana.
Sementara gurunya tampak sedang berdiri di atas bukit dengan hanya menggunakan dedaunan guna menutupi tubuh bagian bawahnya. Wajah marah gurunya perlahan mulai tersenyum sendiri.
"Andika jaga dirimu baik-baik semua sudah aku ajarkan kepadamu, tinggal tergantung dirimu sendiri untuk berkembang" ujarnya.
Gurunya juga tahu suatu saat pasti Andika akan pergi meninggalkannya sehingga gurunya merasa sedikit sedih akan tetapi dia juga mengerti tentang keinginan Andika ini. Kemudian kakek tua ini kembali kesal karena Andika menggunakan cara memalukan menyembunyikan pakaiannya ketika dia sedang mandi untuk dapat pergi dari sini.
Kembali ke Andika setelah beberapa waktu dia berlari kini Andika telah tiba di sebuah desa yang cukup ramai. Di mana di desa ini terdapat sebuah stasiun kereta api yang menghubungkan desa dengan beberapa kota besar. Andika memutuskan untuk pergi menuju ke kota menaiki kereta api.
Di dalam gerbong kereta di mana kursi penumpang nya saling berhadapan satu sama lain. Andika duduk di sebuah kursi di mana di depannya ada seorang wanita cantik duduk sendirian.
Wanita itu tampak begitu cantik dan modis dengan rambut panjang di ikat. Pakaian begitu rapi yang menandakan bahwa wanita itu berasal dari kota. Andika melirik secara diam-diam dan mengagumi kecantikan wanita tersebut. Andika merasa menyesal karena baru bisa bertemu dengan wanita cantik setelah 25 tahun tinggal di hutan bersama seorang kakek tua.
Sementara wanita cantik itu sedikit ketakutan ketika melihat Andika memperhatikannya. Apalagi penampilan dari Andika yang hanya menggunakan kaos dengan robek di bagian ketiak dan juga celana jeans pendek. Andika yang menggendong sebuah ransel dan rambut panjang acak-acakan semakin membuat takut wanita cantik tersebut.
"semuanya diam jangan ada yang bergerak atau aku akan membunuhnya" tiba-tiba terdengar suara teriakan seseorang dari arah belakang wanita cantik itu.
Semua orang terkejut Ketika melihat tiga orang yang menggunakan topeng berwarna hitam dengan memegang parang di tangannya. Seketika semua orang menyadari bahwa ketiga orang ini adalah perampok sehingga membuat semua orang menjadi ketakutan.
"kalian cepat ambil barang-barang milik mereka" teriak pemimpin perampok itu kepada kedua rekannya.
Kedua rekannya langsung melucuti barang-barang penumpang satu per satu dari ujung gerbong. Di bawah ancaman parang para penumpang juga tidak berani melawan dan pasrah memberikan perhiasan dan barang berharga milik mereka.
Kemudian pemimpin perampok itu mulai berjalan ke arah wanita cantik dan Andika akan tetapi dia berhenti tepat di belakang wanita cantik dan menodong seorang pria tua.
"berikan barang berharga milikmu segera" ujar pemimpin perampok itu kepada pria tua.
Pria tua itu juga langsung memberikan jam tangan yang dia kenakan dan mengambil tas kecil miliknya serta mengeluarkan uang dari dalamnya.
"tuan hanya ini yang saya punya tolong lepaskan saya" ujar pria tua itu.
Melihat gelagat yang tidak beres dari pria tua itu pemimpin perampok juga langsung merampas tas kecil miliknya dan membukanya. Benar saja pemimpin perampok menemukan uang tunai puluhan juta masih ada di dalam tasnya. Seketika perampok menjadi marah karena telah di bohongi.
"sialan berani kamu main-main denganku" ucapnya.
"buk" pemimpin perampok itu memukulkan gagang parang miliknya dengan keras ke arah kepala pria tua tersebut.
Seketika pria tua itu menjerit kesakitan memegangi kepalanya. Darah mulai mengalir di kepalanya menetes ke lantai gerbong. Pria tua itu juga langsung berlutut memohon ampun kepada perampok.
"tuan tolong ampuni saya" ucap pria tua yang sangat ketakutan. Pria tua itu menyesal karena telah berani membohongi perampok itu.
"buk buk buk" pria tua yang sedang berlutut langsung di injak-injak oleh pemimpin perampok hingga membuatnya kesakitan dan pingsan tidak sadarkan diri.
para penumpang yang melihat itu menjadi semakin ketakutan karena kekejaman perampok yang tidak segan-segan menghajar mereka. Pemimpin perampok itu mulai berjalan kembali dan telah berada di samping wanita cantik. Seketika wanita cantik mulai ketakutan di buatnya.
Wanita cantik juga langsung mengeluarkan barang berharga miliknya termasuk ponsel uang dan perhiasan. Wanita itu tidak berani menyembunyikan barangnya apa lagi setelah melihat pria tua yang baru saja di hajar hingga babak belur dan pingsan. Wanita cantik juga langsung memberikan barang berharga miliknya kepada perampok.
Setelah menerima barang itu pemimpin perampok itu mulai menatap tubuh dari wanita cantik. Wajah perampok itu berubah menjadi mesum karena terpesona melihat kecantikannya.
Wanita cantik itu tampak ketakutan melihat dirinya yang di tatap oleh perampok. Pemimpin perampok itu mulai lebih mendekat ke arah wanita cantik dan membungkukkan wajahnya mendekat.
"apa yang kamu inginkan" wanita cantik yang ketakutan mulai menggeser kan tubuhnya ke arah jendela kereta api.
"kamu sangat cantik bagaimana jika kamu ikut dengan kami untuk bersenang-senang". Ujar perampok sambil tertawa mesum.
"tidak tolong lepaskan aku" tubuhnya wanita cantik mulai gemetaran dia ketakutan dirinya akan di mainkan oleh mereka dan di lecehkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
AbhiAgam Al Kautsar
salam pertemuan
2024-07-13
0
Anita Jenius
Salam kenal ya kak
2024-04-18
0