Bukan terjemahan ya gaes.
Lan mei seorang yang ceria, dia baru lulus dari fakultas ke dokteran. Dari kecil dia sudah belajar bela diri dari ayahnya yang seorang guru bela diri. Hanya saja sewaktu dia kecil ibunya meninggal karena sakit, jadi dia ingin belajar kedokteran takut ayahnya sakit seperti ibunya.
Tapi naas kekasih dan temannya punya niat buruk, mereka berselingkuh di belakangnya dan berencana membunuhnya di karenakan sang teman iri dengan nilai nilai Lan mei yang bagus dan sudah mendapat undangan masuk ke dalam tim rumah sakit ternama sebagai ahli bedah dan racun. Mereka berdua merancang kecelakaan mobil, dan di detik kematiannya dia mengetahui bahwa itu ulah mereka berdua.
Tapi Lan mei tidak pergi ke surga ataupun neraka, tapi dia pergi ke jaman kuno. Menjadi anak seorang Menteri sayap kiri, yang gemuk, bodoh dan tidak tahu apa - apa, wajah jelek penuh jerawat besar.
Tunangan putra mahkota, tapi adik tirinya ingin merebut tunangannya.
Ayah bajingan hanya.. lihat prolog
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 19
"Yen tang, apakah kamu pernah melihat bulu ayam liar?
Dia terdiam sebentar seolah memikirkan sesuatu.
"Ahh, ya aku ingat, di sebelah pohon bambu di sana, aku pernah lihat bangkai burung pagar. Bulu nya berserakan di sana"
"Bambu, kamu bilang ada bambu?" Mata Lan mei membulat.
'Ahh, capek - capek aku ngumpuli ranting ini, ternyata ada pohon bambu rupanya, ck' Batinnya.
"I.. iya nona, tapi itu bukan di dalam hutan kematian. Sebelah kanan rumah ini ada turunan di sana, seolah tanah rumah kita nih di atas bukit gitu kalau terlihat dari sana."
"Hah, di sana ada bambu dan bekas bangkai burung pagar."
"Ya sudah, kamu tolong ambilkan saya sebatang bambu itu dan bulu burung pagar tersebut."
"Baik nona" ucapnya riang dan berlari ke luar dengan membawa pisau batu tersebut.
Dengan semangat Yen tang menurunin bukit itu dan sampailah dia di sekitar pohon bambu, awalnya dia agak bingung bagaimana memotong bambu dengan pisau batu itu.
Tapi setelah dia berkeliling, dia menemukan bambu yang sudah terpotong.
"Ahh, kebetulan sekali nih bambu sudah tua dan sudah patah sendiri. tunggu, sepertinya ini bukan patah, tapi terpotong oleh benda tajam.
Ya sudahlah, mungkin ada orang iseng lewat dan memotong bambu ini."
Setelah Yen tang memgambil bambu yang panjangnya hampir dua meter. Dia pergi mencari bulu burung pagar yang beberapa hari lalu dia temukan.
"Nona, apakah ini cukup?" Ucap Yen tang saat sudah tiba di depan Lan Mei.
Lan Mei melihat apa yang ada di kedua tangan pelayannya itu.
"Ya, itu cukup"
Lan mei mengambil bahan - bahan yang di bawa oleh Yen tang.
Dia mulai membelah, menyerut dan melicinkan bambu.
Dia membuat anak panah dari bambu dengan panjang 60 cm dan harus memiliki berat 18 gram.
Ini sudah ukuran ideal untuk dirinya. Dia melancipkan ujungnya dan membuat bulu dari burung pagar di pangkal belakang sebagai penyeimbang ke tika di tembakkan.
Dia sudah membuat beberapa lusin anak panah. Kemudian dia membungkusnya dengan kulit kayu yang sudah dia bentuk menjadi tas panjang. Panjangnya hanya setengah meter.
Setelah dia menyelesaikan anak panah dia beralih ke Busurnya.
Tadi dia sudah membentuknya, ketika Yen tang pergi mengambil bambu, dan sekarang dia tinggal melicinkannya agar nyaman di gunakan dan tidak membuat luka pada tangannya.
Busur panah yang di buat Lan mei dengan memakai ukuran standar orang dewasa dengan Panjang busur : +- 140 cm (Unstring), Panjang Riser : +- 37 cm,
Panjang Limbs : +- 60 cm,
Lebar Limbs : +- 3 cm,
Berat tarikan : +- 28 - 30 Lbs
Akurasi 15 - 25 m
Jangkauan +- 100 m (tergantung tarikan pengguna).
Setelah menyelesaikan Arrow dan Busur, dia beralih membuat senarnya atau tali busur.
Dia membuatnya dari serat tumbuhan, dia mengikisnya dengan telaten sampai menjadi halus.
Dia menyesuaikannya dengan ukuran Busur agar mendapat Diameter tali busur.
Rumus panjang tali busur jika diketahui jarak tegak lurusnya terhadap pusat lingkaran adalah 2 x (√r² – d²).
Setelah selesai pembuatannya, dia langsung memasang ke busurnya.
Setelah selesai dalam pembuatan keseluruhan Panah, dia mulai mencobanya.
Ketika melihat hasilnya, dia sangat puas. Jadi besok dia mulai berburu ke Hutan kematian.
"Yen tang, besok kita bisa makan daging."
"Benarkah nona?"
"Tentu, lihat busurku telah selesai."
"Wah, bagus sekali nona"
"Coba ada pewarna saya pasti akan membuat panah ini lebih cantik."
Dia memperhatikan dengan puas panah yang ada di tangannya. Ini senjata pertama yang aku buat dengan tanganku sendiri.
Jika aku punya uang, nanti aku membeli anak panah dengan ujung terbuat dari besi bercabang.
Hanya ilustrasi.
semangat 💪💪♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️