NovelToon NovelToon
How To Say " I Love You"

How To Say " I Love You"

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Cinta Beda Dunia / Mengubah Takdir / Romansa / Office Romance
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: malisanovena

Rena adalah gadis yatim piatu yang bekerja keras untuk membangun karirnya di kota dan selama berjuang untuk membangun karir dan hidup nyaman nyatanya banyak tantangan yang terjadi, dan akhirnya Rena bertemu dengan Sean malaikat maut dan malaikat pelindung Allan. selama ini Rena tidak mengetahui kalau dia berteman dengan dua malaikat yang hidup seperti manusia dan mereka sedang berusaha untuk kembali ke dunianya. apakah akan ada cinta yang bersemi dan siapakah yang akan dipilih Rena menjadi malaikat pelindungnya?


Silahkan dibaca, dilike, comment and support ya.
terima kasih

Tolong dibaca dan like juga novel lainku ya.🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon malisanovena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep. 6

Rena terlihat sangat kesal sampai-sampai Anna tidak berani untuk mengganggunya. Jam makan siang pun dilewatinya karena target Rena adalah menyelesaikan tugas yang diberikan padanya agar tidak bertemu dengan Sean. Jam makan siang sudah berakhir dan Rena masih terlihat sibuk dengan laptopnya.

"Ren, kamu gak istirahat dulu? Jam makan siang sudah berakhir, aku bawain kamu makanan dan aku taruh di pantry tadi. Istirahat dulu 10 menit, Ren." ucap Anna

"Iya, sebentar lagi.. Aku harus menyelesaikannya." ucap Rena

"Ya sudah, jangan lupa dimakan ya makanannya." ucap Anna kembali

Anna tidak berani untuk mengganggu Rena karena Anna tau Rena tidak akan berhenti jika tugasnya belum selesai.

"Eh, tau gak ada yang cari muka lagi nih sama boss baru?" ucap Gabby

"Siapa tuh? yang mana orangnya??" tanya Sella

"Tuh.." ucap Gabby sambil menunjuk ke arah Rena

Rena yang biasanya cuek dengan gangguan dari Gabby dan Sella kali ini Rena benar-benar kesal. Rena bangkit dari tempat duduknya lalu menubruk Gabby yang menghalangi jalannya.

"Heh?? Dimana matamu?" ucap Gabby marah

Rena menatap Gabby dengan tatapan malas lalu tersenyum dan pergi. Tapi bukan Gabby namanya kalo gak membalas orang itu sampai minta maaf padanya. Gabby menarik rambut Rena sampai Rena kaget dan kesakitan, lalu Rena membalas dan mereka bertengkar sampai satu divisi itu melihat mereka.

"BERHENTI!!!" ucap seseorang dengam suara beratnya

Mereka menghentikan pertengkaran itu dan melihat ke arah sumber suara itu dan ternyata Sean dan manager sudah kembali ke kantor. Rena dan Gabby dipanggil ke ruang CEO.

"Kalian pikir ini taman bermain?! Kalian pikir bisa seenaknya bersikap seperti itu??!" tanya Sean dengan suara sedikit kesal

Rena dan Gabby tidak menjawab dan mereka tertunduk.

"JAWAB!!" bentak Sean sehingga membuat mereka berdua kaget

"Ma..maaf pak Sean, Rena yang mulai.. dia sengaja menabrak saya saat jalan." ucap Gabby mencoba menyalahkan Rena

"Apa itu benar, Rena?" tanya Sean

Rena menghela nafas dan mencari jawaban yang tepat agar bisa keluar dari ruangan ini.

"Rena!?" panggil Sean

"Terserah apa kata Gabby pak, kalo dia bilang begitu ya sudah." ucap Rena

Sean keluar dari ruangannya tanpa bicara apapun, lalu beberapa menit kemudian Sean kembali dengan wajah yang benar-benar marah. Gabby berpikir akan selamat dari kemarahan bossnya dan Rena yang akan dimarahi habis-habisan.

"Saya tidak suka dengan orang yang sok berkuasa dan saya muak lama-lama melihat wajahnya. Sekarang keluar dari ruangan saya." ucap Sean

Mereka saling memandang, bingung siapa yang dimaksud. Rena berpikir sepertinya itu untuk dirinya karena pagi ini membuat Sean jengkel, Rena membungkuk dan melangkah untuk keluar tapi tiba-tiba..

"Kamu keluar sendiri atau saya minta keamanan untuk seret kamu keluar, Gabby!!" ucap Sean dengan nada marah

Gabby segera keluar dan Rena masih tetap dalam ruangan itu. Sean melihat wajah Rena terlihat sedih, kesal dan marah, dan Sean melihat luka di tangan Rena.

"Duduklah, dan obati luka..," Sean belum selesai dengan ucapannya Rena bangkit berdiri dari sofa.

"Maaf pak, saya harus melanjutkan pekerjaan saya." ucap Rena

"Rena, ini juga perintah. Kalo kamu sakit bagaimana kamu bisa menyelesaikan tugasmu?" ucap Sean

"Itu urusan saya pak. Maaf atas kejadian tadi dan terima kasih untuk perhatiannya." ucap Rena lalu pergi dari ruang kerja Sean

Rena tidak kembali ke meja kerjanya, tapi Rena memilih untuk menenangkan dirinya di rooftop gedung. Disana Rena melampiaskan kesedihan, kesal dan marahnya dengan menangis. Ternyata Sean mengikuti Rena dan memperhatikan Rena yang menangis tersedu-sedu.

"Aku hanya ingin kerja dengan tenang, kenapa banyak sekali orang yang menyusahkanku. Memangnya apa salahku? Aku hanya ingin fokus bekerja untuk hidup yang nyaman." keluh Rena dengan air mata terus mengalir

"Kenapa aku harus bertemu dengan boss kejam? kenapa rekan kantorku hanya bisa iri dan menindasku??" protes Rena kembali

"Kenapa aku harus menjaga perasaan orang lain, sedangkan perasaanku terus tersakiti. Aku gak mau seperti ini lagi, aku harus lebih berani dan peduli pada perasaanku, semangat Rena!!" ucap Rena lalu karena terbawa perasaan Rena tidak sengaja memukul dinding dan..

"Aa..aauuuwhh..sakit!!" ucap Rena sambil menahan sakit luka ditangannya.

Sean yang sejak tadi memperhatikan Rena, sesekali tersenyum mendengar ucapannya dan akhirnya Sean tersadar untuk apa dia berada di rooftop dan tersenyum seperti itu. Sean langsung pergi kembali ke ruangannya.

"Ren, kamu gak apa-apa?" tanya Anna cemas

"Gak apa-apa kok, aku baik-baik saja, Ann." ucap Rena

"Tapi kamu lama sekali di ruangan pak Sean, sedangkan Gabby sudah dari tadi kembali ke meja kerjanya, serius kamu gak apa-apa, Ren?" tanya Anna kembali

"Iya, aku gak apa-apa. Oh iya, makasih ya untuk makanannya. Aku lanjut selesaikan tugas dulu ya." ucap Rena lalu kembali fokus dengan laptopnya

Sean bisa mendengar semua isi pikiran bahkan pembicaraan seseorang dengan jarang yang cukup jauh, jadi apa yang dipikirkan dan dibicarakan Rena dan orang lain, Sean bisa mengetahuinya. Kali ini Sean terusik dengan sikap Rena yang mencoba tegar dan bangkit kembali walaupun sikapnya dan rekan kantornya menyebalkan, Rena tidak pernah menyerah demi cita-citanya.

"Apa yang sedang aku pikirkan? Bukan urusanku nyamuk itu terluka, sedih ataupun lainnya. buatku dia sama saja dengan manusia lainnya dan satu hal lainnya dia adalah nyamuk nakal yang selalu membuatku kesal." ucap Sean

Tok..tok.. Seseorang mengetuk pintu ruangan Sean dan Sean tau siapa orang yang berada dibalik pintu itu.

"Masuk!!" ucap Sean

"Maaf mengganggu pak, ini tugas yang pak Sean berikan, silahkan bapak cek dahulu.., bila ada yang harus diperbaiki akan segera saya lakukan." jelas Rena

Sean hanya terdiam dan menatap wajah Rena yang terlihat lelah dan berusaha untuk tegar. Seolah tersihir dengan kehadiran Rena, Sean lupa kalo dia baru saja bicara untuk tidak peduli tapi ternyata dia bersikap berbeda saat ini.

"Taruh saja disini dan terima kasih atas kerja kerasmu, Rena." ucap Sean tiba-tiba

Rena terlihat kaget dan tersenyum dengan ucapan Sean.

"Sama-sama pak. Tolong segera beritahu saya kalo ada yang perlu saya perbaiki." ucap Rena lalu pamit keluar dari ruangan Sean

Sean sadar apa yang dia ucapkan benar-benar tidak seperti dirinya, Sean mengalihkan pikiran untuk segera memeriksa dokumen yang dikerjakan Rena tadi.

"Tunggu.." ucap Sean lalu menutup dokumen yang sedang diperiksanya.

"Kenapa nyamuk itu tersenyum padaku? Bukankah seharusnya dia bersikap dingin dan biasa saja? Atau apakah ada yang salah dengan otaknya, karena aku selalu memberi tekanan dalam pekerjaannya?? Ahh.. Bukan urusanku!!" ucap Sean kesal

Di hari yang melelahkan ini Rena berhasil membereskan pekerjaannya tepat waktu dan tidak melakukan kesalahan.

"Akhirnya week end.., aku mau pulang dan membeli beberapa makanan untuk di rumah." ucap Rena lalu pergi meninggalkan meja kerjanya lalu berpamitan dengan Anna

"Hujan? Hmm, aku lupa membawa payung lagi." ucap Rena

Rena mencoba lari untuk sampai di halte dan tiba-tiba seseorang memayungi Rena dan itu adalah Sean. di tengah hujan, mereka berdiri dan saling memandang satu sama lain.

"Payungku.." ucap Rena

Sean hanya menatap mata indahnya Rena dan baru kali ini ada manusia membuatnya seperti ini. Dan Sean tersadar, lalu menarik payung dan tiba-tiba pergi begitu saja serta kembali membawa payung Rena, sedangkan Rena kebasahan dan mencoba mencari pelindungan

"Heii, itu payungku, kembalikan!!" teriak Rena ditengah hujan deras

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!