hanya dengan melihat mu satu kali pertemuan dalam pesta itu membuat hatiku berdetak dan aku tidak bisa melupakan mu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mbak mel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bermain di taman.
sore harinya Sersan telah selesai mandi dan sekarang ingin mengajak Najwa juga ke halaman belakang menikmati sore hari dan dengan pakaian casual di baluti kaos putih dan celana pendek selutut berwarna moga membuat sersan bertambah tampan berkali kali lipat.
"mommy udah selesai nyusu Najwa mom.." ucap sersan yang memang melihat adiknya lagi bersama Aminah.
"udah kak, tolong adek nya di bawa bermain dulu, ini mommy belum selesai masaknya" jawab Mirah dengan menoleh kebelakang pasalnya Mirah sedang mengaduk masakannya.
"iya mom, sersan juga mau ngajak Najwa biar mommy gak kerepotan.."
"boleh kak...jangan lupa ajak Arum yah kak, biar Arum gak bosan di rumah kita"
sersan hanya mengangguk kan kepalanya tanpa menjawab dan segera pergi dengan menggendong Najwa.
Najwa berceloteh entah apa yang ia katakan kepada kakaknya sersan dan sersan hanya sesekali menjawabnya sesuai yang ia mengerti.
tok..tok..tok..
"assalamualaikum" salam sersan dengan mengetuk pintu kamar Arum.
"wa'alaykumussalam..eh kak ada apa" tanya Arum gugup melihat kedatangan sersan yang sedang menggendong Najwa apalagi dengan penampilan sersan membuat Arum sedikit terpesona.
"astaghfirullah.." gumam Arum yang seketika langsung sadar telah menatap sersan lebih dari lima detik.
"kalau kamu bosan kamu bisa ikut saya ke taman belakang bermain dengan Sean dan Ethan" ujar sersan menatap datar ke arah Arum yang sedang menundukkan kepalanya.
"boleh kak, kebetulan Arum lagi gak ada kerjaan" jawab Arum.
Najwa yang melihat Arum jadi heran sesekali ia menggelengkan kepalanya dan lalu menatap sersan seolah bertanya siapa wanita yang berada di depan mereka sekarang.
"siapa namamu aku lupa" tanya sersan.
"a-arum kak"
"nama kakak ini Arum udah dengar kan" ucap sersan kepada Najwa seketika Najwa merentangkan tangannya kepada Arum dengan tersenyum hingga menampakkan mulut Najwa yang belum di tumbuhi gigi itu.
"ehh adek mau sama kakak yah sini.." dengan senang hati Arum menyambut bayi mungil cantik itu yang di baluti oleh hijab berwarna maron membuat Najwa begitu cantik.
Najwa berceloteh ria karena Arum menggendong nya seolah mengatakan bahwa ia senang di gendong oleh Arum.
"ayo.." ajak sersan dan ikuti oleh Arum yang bersenda gurau dengan Najwa, bayi cantik itu memang bisa membuat orang seperti terbius akan kecantikan nya apalagi Najwa begitu pintar seolah ia sudah mengerti dengan perkataan dewasa hanya saja ia tidak bisa mengatakan nya.
lagi lagi Arum terkagum melihat taman yang begitu cantik dan di tengah nya ada sebuah gacebo.
"eh kak Arum.." sapa Sean dengan tersenyum tampan dan membenarkan rambutnya.
"oh hai Sean.." balas Arum pula.
"sini duduk kak.." pinta sean dengan menggeser tempat duduk nya dan tak lupa ia menaruh Ethan di sampingnya yang sudah jelas ia tahu kalau Arum tidak akan mau kalau mereka duduk berdua an dan itu sudah di ajar kan oleh mommy nya kepada dirinya.
"terimakasih Sean.."
"eh kak kok bisa barengan sama kak sersan.." tanya Sean sedikit melirik ke arah sersan yang malah cuek bebek dengan sibuk bermain dengan Ethan.
"kak sersan yang ajak, jadi sekalian aja aku ikut, apalagi aku gak ada kerjaan juga" jawab Arum tapi sesekali ia menanggapi coletehan Najwa yang berada di pangkuannya.
membuat Sean langsung menatap curiga sang kakak.
"mommy yang bilang" sahut sersan tanpa melihat ke arah nya.
"nih makan melon nya" sersan memberikan buah melon yang sudah di potong potong karena si twins sangat suka buah melon.
tidak itu juga sersan juga memberikannya kepada adik bungsunya juga.
"ethan.." panggil Sean dan Ethan yang merasa namanya di panggil langsung menoleh.
"gak jadi.."
"nananana..." ucap Ethan seperti memarahi sang kakak.
"biasa aja lah cil.."
membuat Arum jadi tertawa melihat betapa lucunya Ethan yang berbicara tidak jelas apalagi wajah ethan langsung berlipat.
sersan sedikit tertegun mendengar tawa Arum yang begitu indah di pendengaran nya dan ia lalu menatap Arum.
"lucu banget yah.." gemas Arum. ia yang notabene nya anak tunggal jadi sangat menyukai anak anak.
"oh kak kenapa datang ke Amerika" tanya Sean memang sedikit heran pasalnya sang mommy hanya mengatakan kalau kiyai rayyan dan sekeluarga akan datang tapi tidak mengatakan tujuan apa.
"Alhamdulillah kakak disini mau kuliah" jawab Arum dengan tersenyum walaupun tidak terlihat tapi sangat jelas dari matanya yang menyipit.
"hah Kakak mau kuliah disini yakin kakak gak mau kuliah disini atau enggak kuliah di Kairo seperti kak sersan"
"iya kenapa Sean"
"gak ada sih tapi kan di Indonesia juga banyak universitas.."
"mau coba pengalaman yang jauh dulu kebetulan kakak lulus di universitas Harvard" jelas Arum.
"waduh kakak hebat.." puji Sean karena ia tahu bahwa universitas itu di penuhi oleh orang orang pintar.
"kakak udah cantik pintar lagi" lanjutnya.
Arum hanya menanggapinya dengan senyuman saja.
"tuan muda sersan dan yang lainnya di panggil untuk makan." ucap salah satu pelayan.
"iya bi terimakasih" jawab sersan.
"kak ayo makan.." ajak Sean dengan semangat seperti mencari cari perhatian dari Arum.
"iya ayo Sean.." jawab Arum.
sedangkan sersan hanya cuek bebek saja tidak memperdulikan nya dan hanya sibuk kepada Ethan saja tapi walaupun begitu ia selalu mendengar semua percakapan antara Sean dan Arum.
tapi itu semuanya hanya sebagai menutupi rasa gugupnya. semakin sersan sering melihat Arum semakin tak terkendali rasa yang ada di hati sersan.
"astaghfirullah ya Allah..aku tidak boleh seperti ini.." batin sersan.
sesampainya di dapur ternyata semua orang telah menunggu.
"mom Daddy belum pulang.." tanya Sean.
" udah kak Daddy lagi mandi mungkin sebentar lagi akan turun..' jawab Mirah yang sibuk dengan menata makanan di atas meja.
ternyata Adam bertemu pak kiyai rayyan menuju dapur sehingga Adam langsung menyapa rayyan.
Pak kiyai selamat datang ke rumah kami.." salam Adam dengan mereka yang saling menepuk bahu satu sama lain.
"maaf tidak bisa menjemput pak kiyai rayyan soalnya saya sedang mencari nafkah untuk istri dan anak anak saya" canda Adam.
"hahahaha saya yang seharusnya minta maaf sudah merepotkan sekeluarga dengan kedatangan saya.."
"tidak merepotkan pak kiyai saya justru senang anda telah berkunjung ke kediaman saya"
dengan beriringan menuju ruang makan dengan bercakap-cakap sesekali juga tertawa bersama.
"assalamualaikum..." salam Arum.
"wa'alaykumussalam.."
"ini Arum yah..." tanya Adam yang melihat Arum dengan pakaian serba tertutup.
"iya pak Adam ini putri kami namanya Arum"
"Arum om.." Arum langsung menyalim tangan Adam.
"mari duduk.." Adam mempersilahkan semuanya agar segera duduk.
"sersan pimpin doa nya nak.." pinta Mirah menatap putra sulungnya yang memangku Najwa karena Najwa selalu ingin berdekatan dengan sersan dan juga tidak mau jauh jauh darinya.
"baik mom.."
sersan memimpin doa yang di amin kan semua orang lalu semua nya makan dengan hikmat tanpa ada yang berbicara.
apalagi Arum beserta kedua orang tuanya tidak luput melihat sersan yang menyuapi Najwa dulu baru setelah itu ia makan seperti sedang menyuapi anaknya sendiri.
"Najwa jangan memuntahkan makanan nya kembali itu tidak baik, adek seperti sedang membuang makanan nya dan itu namanya mubazir" nasehat sersan karena adiknya Najwa suka sekali membuang makanan jika sudah sampai di mulutnya.
" kak sini adek nya sama mommy aja" ujar Mirah.
"gak usah mom, mommy makan saja dulu biar Najwa sersan aja yang urus" jawab sersan.
Mirah hanya mengangguk kan kepalanya sambil tersenyum.
setelah selesai makan akhirnya para perempuan membereskan meja makan termasuk Arum juga.
"Tante biar Arum saja yang mencuci piring nya" ujar Arum.
"tidak usah nak biar Tante aja, kamu kan tamu di sini"jawab Mirah dengan tersenyum.
"gak papa Tante biar Arum saja yah" paksa Arum tapi masih dengan nada halus dan lembut.
"biarin aja lah mir bentar lagi magrib" sahut Aminah.
"ini gak papa kak.." ucap Mirah tak enak hati.
"iya gak papa lagian Arum juga gak sholat.."
"yaudah kalau begitu, maaf yah merepotkan Arum.. "ucap Mirah sekali lagi.
Arum tersenyum dan hanya mengangguk kan kepalanya.
semua orang telah bersiap untuk melaksanakan ibadah magrib terutama sersan telah memakai pakaian jubah berwarna putih.
begitu Tampan nya mahkluk yang satu ini.
"widih calon ustadz "goda Sean melihat sang kakak.
"kenapa calon neraka.." jawab sersan dengan enteng.
membuat Sean langsung merengut kesal mendengar ucapan dari sersan.
"malah doain yang gak baik baik, dasar kakak kurang ajar" kesal Sean.
"terserah..."
karena ada tamu mereka langsung pergi ke musholla yang sudah di bangun oleh Adam atas permintaan sang istri. apalagi di Amerika lebih banyak mayoritas yang berbeda agama dari mereka sehingga Adam langsung mengabulkannya.
sedangkan si twins di jaga oleh Najwa dan bibi nari saat mereka sedang sholat.
"Hay twins.. assalamualaikum, kakak kalian yang tampan ini telah datang" ucap Sean dengan berteriak.
"wa'alaykumussalam.." jawab Arum.
sean langsung menggendong Ethan dan mengangkat nya ke atas membuat Ethan langsung tertawa.
"kak jangan berteriak..." tegur Mirah dari arah belakang.
" hehehe lupa mom"
Sean mengambil tangan Ethan lalu menyalimnya dan kemudian Sean juga melakukan sebaliknya dan begitu pula dengan Najwa.
