NovelToon NovelToon
Istri Paviliun

Istri Paviliun

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dendam Kesumat / Pihak Ketiga
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rifat Nabilah

Raisa harus merasakan kehilangan kedua orang tuanya setelah kecelakaan yang dialaminya, dia ditemukan dalam keadaan luka-luka oleh seseorang yang dia anggap sang penolong.

Untuk membalas budi sang penolong itu, dia merelakan dirinya dijadikan istri agar mewujudkan kemauan ayah dari sang penolongnya mendapatkan keturunan laki-laki.

Pernikahan itu berlangsung begitu cepat, Raisa mendapatkan ruangan tersendiri untuk menjalankan kehidupannya sehari-hari selama menjadi seorang istri. Sedangkan dia berpikir menjadi istri satu-satunya yang tidak lain ratu dalam kehidupan suaminya, ternyata tidak. Ternyata, Raisa tidak mendapatkan itu dari suaminya, bahkan dia dikurung layaknya tahanan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifat Nabilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6. Rumah Besar

Lelaki yang berjalan ke arah kamarnya merasa diikuti oleh seseorang yang dari tadi sejak dirinya keluar dari ruangan kerjanya.

"Keluarlah!"

Seseorang yang mengikuti Erik menghentikan langkahnya juga setelah ketahuan oleh Erik, dia mulai berani menunjukkan dirinya.

"Mas Erik, kamu dari mana beberapa hari selalu datang larut? Tadi aku mengikuti kamu dari ruang kerja untuk memberikan kamu kopi, tapi aku takut kamu marah kalau diganggu," kata seseorang yang ada di belakang lelaki yang sekarang masih dibuat jengkel oleh penghuni Paviliunnya.

Erik menoleh ke belakang untuk lebih memastikan lagi walaupun dia sudah mengenali suara yang bicara padanya.

"Tidurlah Elisa, kamu tidak perlu mengkhawatirkan aku. Banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan, toh aku juga tidak harus mengatakannya sama kamu," jawab Erik ketus.

Elisa sebagai istri Erik tidak bisa selalu diam di saat suaminya pulang larut. Dia harus mempertanyakan dari mana dan kemana suaminya pergi?

"Mas Erik harus menghargai aku sebagai istri, aku hanya ingin tau kamu dari mana selalu pulang malam bahkan kemarin lusa kamu pulang subuh, apa susahnya kamu bilang dulu, aku tidak akan marah kalau masih urusan pekerjaan," balas Elisa masih ingin mencari tau suaminya dari mana.

Erik tentu tidak akan membiarkan siapapun mengaturnya, apalagi hanya wanita yang dijodohkan padanya, tidak ada cinta di dalam rumah tangga yang sudah berlangsung cukup lama ini.

"Kamu pikir aku tidak tau segala kegiatan kamu di luar sana? Kamu masih suka bertemu dengan pria lain kan!"

Elisa seperti tersudut dibilang seperti itu, dia memang masih bertemu dengan mantannya yang dulu pernah menjalin hubungan cukup lama, secara mereka berdua memiliki hobi yang sama dalam membaca buku.

"Maaf mas. Aku bertemu dengannya tidak sengaja di toko buku, tapi mas tenang ya, aku tidak sedekat dulu, kami hanya saling bersapa, tidak ada yang lain."

Erik tidak langsung percaya, sudah jelas dalam video yang dikirimkan oleh orangnya Elisa sampai makan siang bersama pria itu.

"Bohong! Sudah berani mengaturku pulang larut, sekarang kamu bohong padaku! Apa kue tart lebih manis makan bersamanya dan tertawa riang itu belum cukup membuktikan kamu ada main dengannya? Sudah berapa lama kalian berhubungan?"

Elisa naik pitam, dia tidak merasa seperti itu. Wanita yang biasanya lembut pada Erik sejak masuk ke dalam kehidupan lelaki itu sudah memberanikan diri untuk melawan sang suami.

"Mas, jaga bicara kamu. Aku tidak seperti yang kamu tuduhkan, lagian kamu juga kenapa membayar orang untuk mengikuti aku? Kamu cemburu sama aku sampai kamu tidak rela aku dekat dengan pria lain? Atau jangan-jangan kamu memang sudah mencintai aku sejak kita menikah mas?" wanita itu percaya diri bertanya tentang perasaan suaminya.

Erik berdecak, sudah malam begini harus meladeni Elisa yang sudah jelas hanya istri yang ditunjuk untuk keperluan bisnisnya.

"Dengarkan aku baik-baik Elisa, aku tidak pernah mencintai kamu," jawab Erik menjauh dari Elisa pergi masuk ke dalam kamar.

Elisa yang mendengarnya sakit hati, sejak lama dia kagum dengan sosok Erik sehingga meminta pada kedua orang tuanya untuk menikah, tetapi kenapa dia selalu bersikap dingin dan tidak mau menerima dirinya?

"Salah apa aku sama kamu mas? Hanya mengakui perasaan saja tidak bisa," tuturnya membalikkan badan ke arah kamar lain yang ada di sebelah milik suami.

Erik menghela nafas beberapa kali, dia sudah membentak juniornya ketika masih kuliah dulu, Elisa yang pernah menjadi seseorang yang dia cintai diam-diam. Namun, kecewa oleh kenyataan saat mendengar Elisa ternyata sudah menjalani hubungan sama seniornya yang tidak lain itu teman sekelas Erik sendiri.

"Wanita itu, dia tidak jauh beda dengan Raisa, sama-sama bikin pusing kepala aku. Entah bagaimana aku menyembunyikan perasaan ini ketika dekat dengannya, dia memang cantik dari dulu, sekarang dia menjadi istriku, aku tidak pernah sekalipun menyentuhnya setelah menikah," ucap Erik menaruh kemejanya di mesin cuci yang ada di kamar mandi.

Erik mencoba menghilangkan bayangan Elisa sejenak, apalagi Elisa pernah melukai hatinya saat acara perpisahan kampus waktu dulu, Elisa dengan pacarnya berciuman di depannya hanya untuk merayakan sebuah kemenangan lomba berpasangan.

"Sudahlah hilangkan apa pun yang ada tentang Elisa, biarkan dia juga tersiksa sama seperti ku dulu."

Lelaki itu menyalakan shower, kini dia bisa sejenak menikmati air mengalir dari atas kepalanya hingga bawah tanpa memikirkan dua wanitanya.

Lima menit berlalu, tiga kali suara ketukan pintu.

"Mas, boleh aku masuk?"

Elisa ternyata kembali lagi dan berani masuk ke dalam kamar Erik, dia mendengar suara air yang mengalir sampai dia mengetuk pintu kamar mandi suaminya. Rasa penasaran yang menguat membuatnya ingin tahu apa yang terjadi pada suaminya.

Clek.

Suara pintu kamar mandi membuat Erik melotot ke arah pintu, ternyata Elisa yang masuk melihat dirinya tidak menggunakan apapun juga.

"Ada apa?" tanya Erik tidak terkejut, tidak juga mengusir wanitanya.

"Mas Erik maafkan aku, tadi aku bicara kasar padamu, sungguh aku tidak berniat ada main sama dia lagi, hanya kamu yang aku cintai sekarang, kamu harus percaya sama aku," kata Elisa memperjelas kesalahpahaman yang terjadi.

Erik mematikan shower, dia mendekati Elisa yang sudah sangat berani sekarang. Dalam keadaan basah kuyup Erik memeluk Elisa dari depan.

"Benarkah? Aku sudah tidak kuat lagi membohongi perasaan ini sendiri, benar jika aku sudah mencintai kamu sejak dulu, bolehkan aku peluk kamu lama?" tanya Erik tidak bisa menahannya lagi.

Elisa sudah ikutan basah akibat dipeluk suaminya, hatinya berdebar mendengar pengakuan Erik yang juga mencintai dirinya.

"Iya mas, aku tau kamu mencintai aku, begitu juga aku yang sangat mencintai kamu, kamu bisa peluk aku berapa lama pun yang kamu mau," balas Elisa semakin mempererat pelukan suaminya.

Mereka saling bertatap sekarang, semua ini yang diinginkan Elisa dari awal pernikahan, begitu pun Erik yang juga menganggap pernikahan bisnisnya sebagai ajang dirinya menang mendapatkan Elisa dibandingkan temannya itu.

"Terima kasih sudah mau menjadi istriku sayang," katanya lembut.

Elisa tersenyum lebar, dia bahagia bisa mendapatkan suami Erik dalam hidupnya yang pasti ada di hatinya sejak dulu, tetapi dia juga mencintai seseorang yang selalu ada untuknya. Hati yang terbagi menjadi dua pada pria yang berbeda.

"Sama-sama mas, aku janji akan menjadi istri paling setia dan sempurna untuk kamu," kata Elisa mengumbar janjinya di depan Erik.

Erik menarik Elisa untuk mandi bersamanya, melakukan yang seharusnya mereka lakukan sebagai sepasang suami-istri.

Sedangkan di dalam paviliun terdengar rintihan kecil dari Raisa yang kelaparan, wanita itu lemas karena hanya dijatah satu hari makan oleh suaminya.

"Hiks, Erik. Aku lapar. Beri aku makanan Erik," rintihnya sendiri memegang perutnya yang semakin sakit sejak sore tadi.

1
Ema Kharisma
Ceritanya menarik, jadi penasaran kelanjutannya..
Rifat Nabilah: terimakasih kasih kak sudah mampir, iya ditunggu kelanjutannya yah
total 1 replies
Deka Satu
nice karya
Rifat Nabilah: terimakasih kak
total 1 replies
Deka Satu
erik kamu jahat, i hate you bgt
Rifat Nabilah: iya kak sama benci juga sama erik, terlalu jahat, terimakasih sudah mampir ya kak
total 1 replies
Violeta Itzae Gonzalez O.
Mengguncang perasaan
Rifat Nabilah: awww makasih kak, baca terus yah biar terguncang terus
total 1 replies
Xu xu
Terimakasih telah membuatku terbawa suasana, lanjutkan karyamu thor! ❤️
Violeta Itzae Gonzalez O.
Aku terbuai oleh alur ceritanya yang sangat baik, hebat thor!
Rifat Nabilah: terimakasih kak telah terbuai, jangan lupa baca terus kelanjutannya 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!