NovelToon NovelToon
Krisan Merah Muda

Krisan Merah Muda

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Konflik etika / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mizzly

Seruni adalah seorang gadis tuna wicara yang harus menghadapi kerasnya hidup. Sejak lahir, keberadaannya sudah ditolak kedua orang tuanya. Ia dibuang ke panti asuhan sederhana. Tak ada yang mau mengadopsinya.

Seruni tumbuh menjadi gadis cantik namun akibat kelalaiannya, panti asuhan tempatnya tinggal terbakar. Seruni harus berjuang hidup meski hidup terus mengujinya. Akankah ada yang sungguh mencintai Seruni?

"Aku memang tak bisa bersuara, namun aku bisa membuat dunia bersuara untukku." - Seruni.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mizzly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wedding Day

POV Author

Runi menatap rumah besar di depannya. "Megah sekali," batin Runi. Dirinya merasa kerdil sekali saat tahu kalau akan berbesan dengan orang kaya pemilik rumah megah tersebut.

"Bu, ayo!" Kavi mengulurkan tangannya pada Runi dan menggandengnya dengan erat. Tangan Runi dingin sekali, menampakkan kegelisahan hatinya yang berusaha ia sembunyikan.

Kedatangan Kavi disambut hangat keluarga Sisil, namun tidak dengan Sisil yang nampak diam saja dan sesekali tersenyum tipis kalau ditegur Mommy Ayu. Keluarga Dio memperkenalkan dirinya satu persatu, semua nampak ramah, tentu saja tidak dengan Sisil.

Kini tibalah waktunya memperkenalkan keluarga Kavi. "Terima kasih atas sambutan baik dari keluarga Bapak Dio. Hari ini aku datang bersama Ibuku." Kavi memegang tangan Runi dan menatapnya dengan penuh kasih sayang. "Ibu Runi."

Runi mengatupkan kedua tangannya di dada lalu tersenyum ramah. Hari ini Runi nampak cantik sekali dengan sapuan make up tipis Rose. "Ibuku ... tuna wicara."

Sisil yang semula acuh terkejut mendengar pengakuan jujur Kavi. Keluarga Dio juga.

Kavi kembali tersenyum dan menatap Runi dengan bangga. "Meskipun tuna wicara, Ibu berhasil mendidikku dengan kerja kerasnya selama ini."

Sikap Kavi membuat Aki dan keluarga Dio ikut tersenyum bangga. Tanpa sadar Sisil juga ikut tersenyum tipis.

"Aku dibesarkan Ibu bersama majikan, sahabat dan juga Mama angkatku, Mama Rose." Kini Kavi menggandeng tangan wanita di sisi sebelahnya sambil menatap wanita tersebut dengan penuh kasih. "Mereka dua wanita hebat, berkat mereka aku bisa tumbuh meski tanpa Bapak."

Dio makin yakin dengan pilihannya untuk Sisil. Kavi begitu mengistimewakan dua wanita dalam hidupnya, pasti Sisil juga akan diistimewakan nanti.

"Salam kenal untuk kedua Ibu hebat Kavi. Sejak mengenal Kavi, saya merasa Kavi adalah anak yang mendapat didikan baik dari keluarganya karena itu saya ingin Kavi menjadi bagian dari keluarga ini." Dio kembali mengambil alih pembicaraan. "Boleh saya minta pernikahan mereka dilakukan secepatnya ini?"

Permintaan Dio membuat Runi terkejut. "Boleh saya tanya, kenapa pernikahan Kavi dan Sisil harus dilakukan dalam waktu dekat?"*

Kavi mengartikan ucapan Ibu-nya. "Ibu bertanya, kenapa pernikahannya harus dalam waktu dekat?"

Dio kembali tersenyum. "Saya mau Sisil memiliki suami yang bisa membimbingnya. Alasan lain, saya mau menikahkan Sisil, anak perempuan satu-satunya saya, saat saya sehat. Saya tidak tahu kapan penyakit saya akan kumat lagi, bisa saja saya akan-" Senyum Dio berganti suara serak menahan tangis. "Selagi saya masih bisa menikahkan anak saya dalam keadaan sehat, saya ingin melakukannya."

Hati Runi bergetar mendengar ucapan Dio. Keraguannya seolah hilang, setidaknya Kavi akan memiliki mertua yang baik dan menerimanya apa adanya.

Runi menatap Kavi dengan lekat lalu tersenyum. "Ibu setuju kamu menikah secepatnya."*

"Ibu bilang ... Ibu setuju aku menikah dalam waktu dekat," kata Kavi mengartikan ucapan Ibunya.

Dio menghela nafas lega. Mereka pun langsung merundingkan acara pernikahan yang akan dilangsungkan dua bulan lagi. Keluarga Dio tak mau menyusahkan keluarga Kavi. Kavi tak perlu memikirkan biaya, hanya perlu mempersiapkan diri, semua akan disiapkan oleh keluarga Dio.

****

Acara akad nikah berlangsung dengan lancar. Dengan satu tarikan nafas, Kavi sudah menjadi suami Sisil. Tanpa banyak kata, Sisil diam saja saat Kavi mengecup keningnya. Mata Sisil terlihat basah sehabis menangis, entah haru atau sedih, yang pasti bukan menangis bahagia karena ini pernikahan yang dijodohkan bukan karena kehendaknya.

Sikap dingin Sisil seakan menjadi tembok besar yang sulit Kavi tembus. Sisil tidak protes. Tidak marah. Tidak senyum. Ia pasrah dengan takdir hidupnya.

Acara dilanjutkan dengan pesta megah di sebuah ballroom hotel bintang lima. Tamu undangan sudah memenuhi gedung yang nampak agak sesak karena banyaknya tamu yang ingin mendoakan kebahagiaan keluarga Dio.

Saat pembawa acara sedang memberi kata sambutan, Kavi malah sibuk menatap bidadari cantik yang bersanding di sampingnya. Cantik sekali. Wanita tercantik di mata Kavi. Wanita yang membuatnya terpesona saat pertama kali melihatnya.

Kavi tak pernah bermimpi akan menikahi wanita cantik yang berasal dari keluarga kaya raya seperti Sisil. Meski wanita di sampingnya tak tersenyum sama sekali, tak membuat rasa kagum Kavi hilang. Sisil tetap cantik dan terlihat pangling dengan sapuan make up profesional dan gaun yang ia kenakan.

Sisil sadar dan merasa ada yang menatapnya. Ia mengangkat wajahnya dan tatapannya bertemu dengan Kavi. Kavi merasa ketahuan sudah menatap Sisil sejak tadi.

"Kenapa?" tanya Sisil dengan ketus.

"Ti-tidak apa-apa. Hanya ... kamu cantik," puji Kavi sambil menunduk malu.

Wajah Sisil tersipu malu. Ia ikut menunduk, menutupi wajahnya yang memerah. Kali ini ia tak memarahi Kavi yang sudah memuji kecantikannya. Hanya kali ini. Entah nanti. Kavi adalah lelaki pertama yang memuji Sisil cantik selain 'dia'.

Acara pernikahan diadakan dengan megah. Dio tak mau acara menikahkan anak perempuan satu-satunya berlangsung biasa-biasa saja. Banyak tamu undangan yang hadir, kolega bisnis dan kerabat dekat.

Kavi meminta satu undangan khusus untuk seseorang yang dianggap Kavi sangat spesial. Seseorang yang bisa dibilang membawa dirinya sampai bisa berhasil dengan pekerjaannya. Kalau bukan tanpa dukungan orang tersebut, mungkin sampai sekarang kemampuan Kavi hanya akan dipandang sebelah mata.

Ya, orang tersebut adalah Avian. Pengusaha muda yang hari ini khusus datang ke acara pernikahan Kavi dan Sisil dengan setelan jas terbaiknya. Ketampanan Avian membuat banyak wanita menoleh saat ia lewat. Sayangnya Avian tak datang seorang diri, ada perempuan cantik yang menggandeng tangannya sambil tersenyum bangga.

"Vian, kamu senyum sedikit dong. Orang-orang menatap ke arah kita nih," bisik Aulia.

"Untuk apa? Aku tak kenal," jawab dingin Avian.

"Ya untuk pencitraan. Ingat, kamu yang mengajakku datang loh! Pasang senyum atau aku pulang!" ancam Aulia.

Avian menghela nafas kesal. "Iya, bawel. Aku mengajakmu tidak gratis ya. Aku sudah kasih slot promosi untuk perusahaanmu."

"Iya. Dasar laki-laki perhitungan. Untung saja aku tak jadi menikah denganmu. Bisa tak terurus tubuhku punya suami perhitungan macam kamu," cibir Aulia.

Avian tersenyum kecil mendengar keluhan Aulia. Sejak Pak Perdana meninggal dunia, Avian bebas menentukan hidupnya. Ia membatalkan acara pertunangannya dengan alasan ingin mengurus Nyonya Anita. Avian tetap menjaga hubungan baik dengan keluarga Aulia demi kelangsungan bisnis mereka.

Sementara itu di singgasana pernikahan, Runi dan Rose menyambut kedatangan tamu dengan senyum di wajah. Rose menemani Runi menggantikan posisi Bapak Kavi yang kosong.

"Rose, aku ke toilet dulu ya!"* pamit Runi. Rasa grogi bertemu banyak orang hebat membuat Runi ingin ke toilet. Rose mengangguk, ia yang akan menggantikan tugas Runi menyambut tamu yang datang

Runi pun pergi meninggalkan tempatnya. Setelah kembali dari toilet, tanpa sengaja Runi melihat seseorang yang sangat dikenalnya. Seseorang yang membuat tubuhnya tak bisa bergerak dan tenggorokannya terasa tercekik.

Avian yang baru saja tersenyum sehabis dipaksa Aulia juga terkejut saat melihat seseorang yang selama ini ia cari. Avian mematung di tempat. 20 tahun lebih ia mencari, siapa yang menyangka kalau di tempat ini ia akan bertemu dengan Seruni, wanita yang pernah ia goreskan luka yang amat dalam.

"Runi?"

****

1
yuliwiji
Luar biasa
anita dyah Juniarti
om Guntur yg dlu suka dg Ayu?
eh jd papa Dio dan mama Ayu...itu yg punya bisnis Ayu Furniture itu?...olala...😂😂😂
anita dyah Juniarti
Eh ada keturunan Kusumadewa yg lucu ituuuu...pantesan pinter bisnis..kangen papa Richard n mama Adel🥰🥰
anita dyah Juniarti
Hahaha....kak Mizzly..... endingnya mantap😂😂😂😂
sakura
....
yuliwiji
Luar biasa
𝐙⃝🦜🅝🅤🅡🅨ᵇᵃˢᵉ☪️🍻
🥰🤣🤣🤣
𝐙⃝🦜🅝🅤🅡🅨ᵇᵃˢᵉ☪️🍻
🤣🤣🤣🤣 sabar vi sabarr
Jessica
Luar biasa
dnr
ya Allah nangis aku kax mizz😭😭😭😭
Tuti Rusnadi
Kisah tragis yang berakhir bahagia....banyak belajar dari Seruni, dengan semua keterbatasannya namun dengan kegigihan dan kuasa Allah berakhir bahagia.

Kavi menjadi pemuda yang luar biasa, Seruni berhasil mendidiknya.
Capricorn 🦄
k
Rina Wijayani
Kecewa
Rina Wijayani
Buruk
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Hmm Nama Avian ...🤭🤭 Mirip Merek Cat AVIAN 😅😅
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Belajar Bahasa Isyarat, Tunarungu..🤔🤔
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Alhamdulillah...🤲🏻👍🏻
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Bagus Bgt Ceritanya 👍🏻👍🏻
Kamaria Bugis
pokoknya cerita miZzly is the best dech.
cerita nya GK prnah bertele2.smua novel miZzly sudah hbis AQ baca..kdang smpe d ulng2
gempi
l
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!