NovelToon NovelToon
Dikhianati Suami, Dinikahi Mantan Kemudian

Dikhianati Suami, Dinikahi Mantan Kemudian

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Mengubah Takdir / Penyesalan Suami
Popularitas:104.1k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

Tidak selamanya jodoh itu Datang sendiri, terkadang juga sepaket sama anak nya.

Di usinya yang sudah matang, Arjuna belum juga menemukan tambatan hatinya. Padahal Arjuna di kenal sebagai playboy di masa remajanya dulu.

Namun siapa sangka, takdir mempertemukannya kembali dengan sang mantan kekasih yang kini telah menjadi janda beranak satu.

Akankah mereka bersatu kembali dan hidup bahagia untuk selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pengertian

"Kamu gak kerja Mas?"

Rinjani terbangun saat Ryan hendak mengecup keningnya.

"Gak Rin, mas udah ambil cuti kerja kok. Mas mau jagain kamu dan bayi kita disini"

Jawab Ryan di akhiri dengan senyuman.

Mata Ryan menatap wanita yang telah melahirkan anaknya itu dengan penuh cinta, seperti saat awal mereka menikah dulu.

Tapi Rinjani merasa tidak nyaman dengan tatapan itu.

Apalagi jika mengingat perlakuan pria itu pada dirinya selama mengandung.

"Gak usah Mas, kan ada ibu sama bapak yang jagain kami" Tepis Rinjani.

Jujur saja saat ini Rinjani merasa canggung berdekatan dengan suaminya sendiri.

"Mereka pasti repot kalau cuma berdua saja mengurus kalian berdua sayang"

Balas Ryan sembari membelai rambut panjang Istrinya. Rinjani pun terdiam, karna tak lagi ingin melanjutkan perdebatan di antara mereka.

"Seandainya kamu tidak pernah berubah dan selalu pengertian seperti ini. Mungkin sekarang kita akan menjadi keluarga yang paling bahagia mas"

Batin Rinjani dengan wajah pilunya.

***

Pagi itu Ryan merasa sangat bahagia. Ryan masih tak percaya jika kini ia sudah menjadi seorang ayah. Seakan tak pernah bosan pria itu terus memandangi wajah menggemaskan bayi kecilnya.

Bahkan Ryan sudah berani menggendong bayi yang belum genap satu hari itu sekarang.

"Pegang bagian leher belakang dan kepalanya dengan benar, Iya begitu"

Beritahu Bu Dewi. Ryan sedang diajarkan cara menggendong bayi baru lahir oleh ibu mertuanya sendiri.

"Oh iya bu, terima kasih sudah mengajarkan. Ternyata gampang-gampang susah ya"

Ucap Ryan sembari menimang bayi itu dengan sangat hati-hati.

"Iya sama-sama. Tapi jangan di gendong terlalu lama ya, takut bau tangan bayinya. Kalau sudah bau tangan nanti bayi kalian minta di gendong seharian. Bisa repot kita"

Beritahu Bu dewi lagi, merekapun terkekeh bersama.

"Oh ya sayang, Bayi kita mau di beri nama siapa?"

Tanya Ryan pada Rinjani.

"Alena Nada Anjani. aku sudah mempersiapkan nama itu dari jauh-jauh hari" Balas Rinjani.

"Aku juga udah minta pendapat kamu sebelumnya, tapi saat itu kamu selalu sibuk mas. Mana ada waktu untuk membahasnya"

Rinjani menumpahkan semua gundah di hatinya.

Deg!

Hati Ryan terasa seperti dicubit saat mendengar pengakuan dari Rinjani.

"Maafin mas ya Rin. Mas janji, mulai sekarang akan selalu ada buat kalian berdua?"

Ujar Ryan penuh rasa sesal.

Ryan sadar jika akhir-akhir ini, Ia lebih sering menghabiskan waktunya dengan Laura daripada Rinjani.

***

***

"Kamu kenapa gak angkat telepon dari aku Ryan?!"

Laura membanting ponselnya dengan kasar di atas Ranjang. Rajang yang sama dengan semalam, ketika Laura melebur bersama suami orang itu.

Ranjang yang berantakan itu menjadi saksi, betapa panas pelepasan mereka semalam.

Tok tok tok

Laura menghapus air matanya dengan kasar ketika pintu kamar hotel itu di ketuk.

"Ryan? Pasti dia datang untuk menjemputku"

Ucapnya sumringah sembari berlari kecil untuk membukakan pintu.

Ceklek

Senyum di wajah Laura meremang saat menyadari yang mengetuk pintu itu ternyata bukanlah Ryan. Melainkan salah satu pelayan hotel.

"Selamat pagi mbak, Maaf waktu sewa kamar ini sudah habis. Anda harus cek out sekarang"

Beritahu pelayan itu dengan ramah.

"Atau anda bisa memperpanjang sewa kamarnya? kalau iya silahkan urus dulu administrasinya di meja resepsionis"

Kata pelayan itu lagi, dia bertindak sesuai SOP hotel.

"Tidak usah, saya akan cek out sekarang juga"

Jawab Laura dengan muka masamnya.

Jam sudah menunjukan pukul 10.00 pagi, Laura belum beranjak dari kamar hotel itu karna berharap Ryan akan kembali untuk menjemputnya.

Namun sepertinya itu tidak mungkin terjadi sekarang.

"Aku tidak terima diperlakukan seperti ini, awas kamu Ryan!" Rutuk Laura sembari mengepalkan tangannya.

Sudut mata wanita itu bahkan mulai mengeluarkan cairan bening.

***

Tak kehabisan akal, Laura mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi seseorang.

"Hallo? Kamu tau dimana Ryan sekarang?"

Laura mencari informasi tentang Ryan dari Bobby teman kerja pria itu.

Laura tidak peduli lagi jika hubungan rahasia diantara dirinya dan Ryan akan diketahui oleh semua orang nantinya.

Selain rekan kerja Ryan, Bobby juga salah satu pengunjung yang sering datang ke bar tempat Laura bekerja, jadi mereka sudah saling mengenal.

"Ryan?" Untuk sejenak Bobby merasa bingung, "untuk apa Laura menanyakan pria itu?" Tanya Bobby dalam hatinya.

"Kenapa diam saja Bob, jawab!" Desak Laura.

"Istrinya baru saja melahirkan. Mungkin dia dirumah sakit sekarang" Jawab Bobby akhirnya.

"Kamu tahu rumah sakit mana?" Tanya wanita itu lagi.

"Gak tau, emang kenapa? ada perlu apa kamu dengan Ryan?"

Bobby menodong Laura dengan begitu banyak pertanyaan.

"Gapapa kok"

Tuuut!

Laura memutuskan sambungan telponnya dengan Bobby begitu saja.

"Hem. Jadi Ryan sedang sibuk mengurus istrinya yang baru melahirkan, tidak apa. Aku akan menunggu" Lirih laura.

***

Tiga hari berlalu, tak sekalipun Ryan menghubungi Laura lagi.

Dengan nekat Laura pun mendatangi Rumah Sakit tempat Rinjani di rawat, ia mendapatkan informasi tentang rumah sakit itu dari Bobby. Walaupun tidak secara langsung.

Kebetulan Laura melihat unggahan IG Bobby di akun sosial medianya.

Ketika pria itu dan teman-teman kerjanya yang lain menjenguk Rinjani di rumah sakit. Bobby menandai nama rumah sakit itu  di foto unggahannya. Jadilah Laura tahu, dimana rumah sakit tempat Rinjani di rawat sekarang.

Laura memperhatikan kamar rawat inap tempat Rinjani di rawat dari kejauhan, wanita itu duduk di kursi tunggu yang memang sudah di sediakan pihak rumah sakit di setiap koridor depan kamar rawat inap disana.

Sudah berjam-jam Laura duduk di kursi berbahan besi itu, hingga bokongnya terasa panas seperti akan terbakar saja.

Namun dia tak juga melihat sosok Ryan yang telah di tunggunya sedari tadi.

"Itu dia si Ryan, akhirnya dia muncul juga"

Senyum bahagia mengembang dari wajah cantik Laura ketika melihat Ryan berjalan ke arahnya.

"Laura? Sedang apa kamu disini? Apa kamu sudah gila? Bagaimana jika ada yang melihat!" Hardik Ryan pada kekasih gelapnya itu.

Grep

Wanita berpakaian sexy itu memeluk Ryan dengan begitu erat. Namun Ryan segera melerai pelukan mereka dan membawa wanita itu ke tempat yang lebih sepi.

"Laura, sedang apa kamu disini?!"

Ryan mengulang pertanyaannya dengan suara yang lirih, berharap tak ada yang akan mendengar percakapan mereka.

"Kamu kenapa ninggalin aku gitu aja sih sayang?"

Tanya Laura dengan raut muka sedihnya, kedua netranya juga mulai berkaca-kaca.

"Semua telepon aku juga gak ada yang kamu angkat!" umpat wanita itu lagi.

"Maaf Laura, aku sibuk mengurus Rinjani, dia baru saja melahirkan, jadi tolong mengertilah!"

Ryan menarik pinggang wanita itu dan membawanya ke dalam dekapannya.

"Aku bisa mengerti, asalkan kamu tetap mengabariku dan tidak menghilang begitu saja!"

Ucap Laura sembari terisak. Tangisnya pecah begitu saja.

"Maafkan aku, tapi untuk sekarang kamu pulang saja dulu. Pasti aku menemui kamu nanti, kalau keadaan sudah memungkinkan"

Ucap Pria itu seraya menenangkan kekasih gelapnya.

"Benarkah, kamu tidak sedang berdustakan sayang?"

Tanya Laura ragu.

"Tentu saja tidak, potong telingaku jika aku berdusta."

Ryan mencoba meyakinkan Laura.

Wanita cantik nan sexy itu pun tersenyum puas mendengar penuturan dari sang kekasih.

***

***

Hari ini Rinjani sudah diizinkan untuk pulang ke rumah oleh dokter yang menanganinya.

Bu dewi sibuk berkemas, memastikan tak ada barang yang tertinggal. Maya dan Mila juga sudah ada disana, mereka sengaja minta izin pulang kerja lebih awal hari ini agar bisa ikut menjemput Rinjani.

"Bu, aku mau pulang ke rumah ibu saja"

Ucapan Rinjani yang tiba-tiba itu cukup mengagetkan semua orang yang mendengarnya, termasuk Ryan.

"Kenapa sayang? Kenapa tidak pulang ke rumah kita sendiri?"

Tanya Ryan sembari mengerutkan dahinya.

"Iya nak, kenapa tiba-tiba mau pulang kerumah ibu?"

Bu Dewi tak kalah herannya dari Ryan.

"Masa cuti kerja aku masih panjang bu, aku belum terbiasa mengurus Alena sendirian"

Rinjani memberi alasan.

"Kalau di rumah ibukan aku tidak sendirian, ada ibu dan bapak yang selalu siap membantu Rinjani merawat Alena nantinya, iyakan mas?"

Ucap Rinjani lagi, Ia mencoba meyakinkan semua orang.

"I-iya"

Ryan mengangguk saja walau hatinya tak setuju.

"Rencananya aku juga mau mengadakan syukuran kelahiran Alena di rumah ibu nanti" tambahnya lagi.

"Ibu sih gak keberatan, malah senang kalau benar kamu mau pulang kerumah ibu. Tapi bagaimana dengan kamu Ryan? Apa kamu setuju Rin pulang ke rumah ibu?"

Tanya Bu Dewi pada menantunya.

"I-iya bu, saya setuju" Ryan menyetujui keputusan Rinjani walau dengan terpaksa.

***

Sesuai dengan keinginan Rinjani, Rinjani dan bayinya pulang kerumah Bu Dewi.

Mereka terbagi menjadi 2 rombongan.

Rinjani, Alena, Ryan, Bu Dewi dan Pak Sarif berada dalam satu mobil.

Sedangkan Maya, Mila dan Bagus mengekori dari belakang.

Setelah 1 jam perjalanan, akhirnya mereka tiba juga di rumah Bu Dewi.

Udara sejuk menyambut kehadiran mereka, pemandangannya juga masih asri disana.

Sejauh mata memandang yang terlihat hanya pemandangan yang menghijau. Membuat siapapun betah berlama-lama berada disana.

1
Atmita Gajiwi
/Smile//Joyful//Kiss//Rose//Heart/
Alisha Chanel
Betul kak
harwanti unyil
setulus" nya hati wanita tetep tak ada yg iklas di madu
Myra Myra
biar semua terbongkar ape yg mila n ibu ae wat kat ayang...lbih baik kamu g uruskan perceraian kamu
Cantika
bu lydia ini, udah main ilmu Hitam tapi masih bisa nyebut astagfirullah ternyata 😂
Machmudah
yg penting happy ending semua Thor, Dan ada pesan moral nya
Alisha Chanel: Siap kak 😊
total 1 replies
Tri Fera
lanjut terus ceritanya bagus
Alisha Chanel: Terima kasih kak 🙏💞
total 1 replies
Machmudah
wah kl ceritanya berbau2 mistis ya terserah othor aja mau dibawa kmn hubungan bagus AYANA, yg penting kasih karma sesuai porsinya masing2
Alisha Chanel: Siap kak. Terima kasih dukungannya 💞
total 1 replies
harwanti unyil
mending pergi lh dari pada menanggung sakit bagas jadi suami juga gk bisa tegas
harwanti unyil
semoga ayana cepet sehat dn bisa menggurus anaknya lagi soal suami tak usah terlalu di pikir lh yg lebih baik jaga lh mental mu dn anak mu
Machmudah
kasian banget AYANA, kl boleh buat Mila meninggal ayana gak mau balikan sm bagus...biar bagus gila sekalian gak dpt dua2 nya
Machmudah
kok jd lupa ya sapa bagus+Mila+AYANA......
Alisha Chanel: Sahabat Rinjani kak
total 1 replies
Shinta Dewiana
mungkin di ejek gendut ini...
Shinta Dewiana
kasihan maryam...kasihan juga rinjani enggak bisa bersama2 alena...
Shinta Dewiana
lho lho cobaan apalagi ini..
Shinta Dewiana
akhirnya maryam hamil semoga msh tetap syg sm.alena
Shinta Dewiana
bagus msh aja bisa nyembunyiin pernikahannya sm selingkuhan...
Shinta Dewiana
rangga baiknya hatimu....tp sayang mamamu jahat...jd emang enggak cocok km dg rinjani
Shinta Dewiana
hmmmm
Shinta Dewiana
udah balekan ajalah toh kalian emang msh suami istri...arjunapun msh setia udah 5 thn padahal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!