Senson 1. Pernikahan Marcell dengan Gracella.
Senson 2. Pernikahan Markus dengan Caroline
Senson 3. Pernikahan Marcella dengan Jonathan
Marcella mengalami kecelakaan dan hilang ingatan hingga dirinya menikah dengan pria yang mengaku menolong dirinya. Namun di malam pertamanya dirinya tidur dengan pria asing dan melahirkan sepasang anak kembar.
Suaminya mau menerimanya walau bukan Ayah kandungnya namun di usia pernikahan menginjak 2 tahun suaminya selingkuh dan membawanya untuk tinggal bersamanya. Belum lagi Ibu mertuanya mendukung anaknya untuk menikah lagi membuat Marcella meminta cerai.
Apa yang terjadi selanjutnya? Yuk ikuti novelku
Noted :
Tolong jangan di boom like / lompat baca / nabung bab. Diusahakan baca setiap kali update agar novel ini dapat bab terbaik. Terima kasih banyak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebakaran Di Rumah Sakit
"Ternyata kebakaran di rumah sakit sudah diselidiki ternyata ada segerombolan pria berpakaian serba hitam sengaja menyiram bensin kemudian membakarnya." Jawab dokter Maria.
"Apa? Bukankah di depan lobby ada beberapa penjaga dan banyak orang?" Tanya Gracella dengan wajah terkejut.
"Memang benar tapi semua penjaga, perawat, pasien dan pengunjung yang di temui mereka di tembak dengan brutal." Jawab dokter Maria.
"Apa?? Benar - benar tidak punya hati. Apakah pelakunya sudah tertangkap?" Tanya Gracella sambil mengusap wajahnya dengan kasar.
"Belum. Mereka sangat licin seperti belut dan sepertinya kita harus pergi dari sini sampai Kakak dan ke dua anak Kakak agak besar barulah kita membalas perbuatan mereka." Jawab dokter Maria.
"Tapi putriku di culik oleh orang yang tidak kita kenal dan Aku sangat yakin pasti pelakunya mereka." Ucap Gracella sambil mengusap wajahnya dengan kasar.
"Bukankah Kakak bisa meretas cctv? Siapa tahu kita tahu kemana mereka membawa anak Kakak." Ucap dokter Maria memberikan usulan.
"Kenapa Aku melupakan itu." Ucap Gracella sambil berjalan ke arah kamarnya.
Sampai di kamar Gracella melihat Perawat yang bernama Putri sedang menangis membuat Gracella berjalan ke arahnya.
"Ada apa?" Tanya Gracella penasaran.
Putri hanya memeluk Gracella kemudian menangis membuat Gracella membalas pelukan Putri. Setelah rasa sesaknya berkurang mereka melepaskan pelukannya.
"Maaf." ucap Putri.
"Tidak apa - apa. Ada apa?" Tanya Gracella dengan nada lembut.
"Selama ini Aku mengirim uang untuk orangtuaku untuk membantu perekonomian keluarga." Ucap Putri kemudian menghembuskan nafasnya dengan berat dan kembali mengeluarkan air mata.
"Aku tadi iseng - iseng membuka medsos dan Aku melihat ada postingan calon suamiku menikah dengan adik tiriku. Di mana Aku melihat dua lembar foto orang tuaku, calon suamiku dan adik tiriku saling berpelukan dan tersenyum bahagia." Sambung Putri dengan tubuh gemetar.
Gracella yang melihatnya langsung memeluknya untuk mengurangi rasa sesak di hatinya. Gracella mengusap punggung Putri berulang kali.
"Selama bertahun - tahun Aku kerja dan mengirimkan uang ternyata sia - sia saja." Ucap Putri dengan wajah penuh kecewa teramat sangat.
"Aku tahu apa yang kamu rasakan saat ini karena Aku pernah mengalaminya begitu pula dengan adik sepupuku yang bernama dokter Maria dikhianati kekasihnya." Ucap Gracella.
"Aku ingin membalas perbuatan mereka." Ucap Putri sambil menahan amarahnya.
"Untuk saat ini kita harus bersabar dan menahan diri untuk membalas dendam terhadap orang - orang yang menyakiti kita sampai kita kuat barulah membalas mereka satu persatu." Ucap Gracella.
"Baik. Aku setuju. Aku akan membantu Nyonya untuk membalas perbuatan orang - orang yang sudah menyakiti Nyonya." Ucap Putri.
"Panggil Aku Kak Gracella. Kita sama - sama saling membantu untuk membalas perbuatan mereka berkali - kali lipat." Ucap Gracella.
Putri hanya menganggukan kepalanya kemudian Gracella mengambil laptopnya lalu keluar dari kamarnya sedangkan Putri menemani kedua anak kembar Gracella.
"Kok lama?" Tanya dokter Maria ketika melihat Gracella datang.
"Putri habis menangis dan ternyata nasib Putri sama dengan kita." Jawab Gracella.
"Maksudnya? Sama - sama dikhianati kekasih?" Tanya dokter Maria yang bisa menebak maksud perkataan Gracella.
"Tepat sekali." Jawab Gracella.
"Laki - laki itu tidak bisa di percaya karena itu Aku tidak mau membuka hatiku untuk pria lain." Ucap dokter Maria.
"Jangan begitu, tidak semua laki - laki seperti itu, contohnya orang tua kita." Ucap Gracella sambil menyalakan laptopnya.
"Memang benar tapi saat ini Aku ingin kosentrasi dengan pekerjaanku dan melanjutkan kuliahku di S 2." Ucap dokter Maria.
"Aku akan mendukungmu dan Aku berdoa semoga kita dipertemukan dengan pria yang tulus mencintai kita." Ucap Gracella penuh harap.
"Amin." Jawab dokter Maria.
Gracella hanya tersenyum kemudian mulai mengotak atik laptopnya sedangkan dokter Maria mengotak atik ponselnya untuk melihat sosmed.
Hingga empat puluh lima menit kemudian Gracella tiba - tiba menangis membuat dokter Maria yang berada di sampingnya menatap dirinya.
"Ada apa?" Tanya dokter Maria sambil menggenggam tangan Gracella.
Gracella hanya menunjuk ke arah laptopnya sambil memberikan earphone yang dikenakan ke dokter Maria. Dokter Maria menerima earphone kemudian mengenakan di telinganya sambil menatap ke arah layar laptop.
Mata dokter Maria membulat sempurna dan ikut mengeluarkan air mata karena mobil yang di tumpangi penculik terjun ke jurang dan meledak.
"Hiks ... Hiks .... Hiks ... Putriku ... Hiks ... Hiks .... Hiks ... Maafkan Mommy karena tidak bisa melindungimu." Ucap Gracella sambil menangis.
"Sstttttt ... " Ucap dokter Maria sambil memeluk Gracella dan mengusap bahunya.
Tiba - tiba terdengar suara ke dua bayinya menangis membuat Gracella berlari menuju ke arah kamarnya untuk memberikan asi diikuti oleh dokter Maria.
"Bagaimana kalau besok pagi kita pergi ke luar negri negara Tiongkok? Karena Aku tidak ingin ada sesuatu yang menimpa dengan kedua ponakanku dan juga dengan Kakak." Ucap dokter Maria memberikan usulan.
"Kakak setuju untuk sementara kita pergi dari negara ini." Ucap Gracella.
"Aku ikut." Ucap Putri.
"Baik. Kalau begitu Aku akan menyiapkan semuanya agar besok pagi kita langsung berangkat." Ucap dokter Maria sambil keluar dari kamarnya diikuti oleh Putri.
Tanpa Gracella dan dokter Maria ketahui kalau mobil penculik sempat berhenti di tempat pembuangan sampah yang tidak ada kamera cctv.
Di mana salah satu penculik membuang bayi milik Gracella dan Marcell kemudian penculik tersebut kembali masuk ke dalam mobil.
Namun ketika mobil tersebut melewati jurang mobil tersebut hilang kendali hingga terjun bebas ke jurang yang sangat dalam.
xxxxxx
Di tempat yang berbeda sepasang suami istri yang bernama Sandra dan Michael habis pergi dari tempat panti asuhan dan kini mereka dalam perjalanan pulang.
Ketika mereka melintasi area pembuangan sampah Sandra dan Michael yang mempunyai pendengaran tajam mendengar suara tangisan bayi membuat sepasang suami istri tersebut saling menatap.
"Sayang, kok Aku mendengar suara tangisan bayi?" Tanya Sandra dan Michael dengan serempak sambil masih saling menatap.
"Berhenti!" Perintah Sandra dan Michael dengan serempak lagi.
"Baik, Tuan dan Nyonya." Jawab bodyguard yang merangkap sebagai sopir sambil mengurangi kecepatan mobil.
Mobil itupun berhenti dan tanpa menunggu pintu mobil di buka Sandra dan Michael keluar dari mobil dan berjalan ke arah sumber suara.
Mata mereka membulat sempurna ketika melihat bayi mungil perempuan yang masih merah tergeletak di tumpukan sampah.
Sandra langsung menggendong bayi tersebut sedangkan Michael menatap sekeliling tempat tersebut namun tidak ada satupun orang yang melintas.
"Bayinya demam, lebih baik kita bawa pulang dan panggil dokter pribadi." Ucap Sandra sambil berjalan ke arah mobil dan masih menggendong bayi.
Michael hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju kemudian mereka kembali masuk ke dalam mobil. Michael menghubungi dokter pribadi sedangkan Sandra berusaha agar bayi tersebut berhenti menangis.
'Kenapa wajahnya mirip Daddy, Mike dan Marcell? Jangan - jangan bayi ini anak Daddy atau Mike atau Marcell.' Gumam Sandra pelan namun Michael mendengar dengan jelas ucapan istrinya.