Di era teknologi virtual yang semakin berkembang pesat, muncullah fenomena baru yang mengguncang dunia hiburan: Virtual YouTuber. Mereka bukanlah manusia sejati, melainkan karakter digital yang dihidupkan oleh teknologi canggih. Namun, pesona dan daya tarik mereka tidak kalah dengan para selebritas dunia nyata.
Aldira, seorang karyawan kantor biasa tidak pernah menyangka bahwa ambisi terhadap pekerjaan dan laki-laki pujaannya membuat dia harus terjun ke dunia maya sebagai vtuber dengan menggunakan akun youtube orang lain yang tidak pernah ia ketahui sosok asli di baliknya. Seiring berjalannya waktu, rahasia di balik pemilik akun asli tersebut satu per satu mulai terkuak sehingga menimbulkan konflik yang dapat mempertaruhkan cinta sejati sekaligus karirnya. Pada akhirnya dia tetap harus memilih antara sepak terjangnya sebagai vtuber atau merelakan semuanya demi kisah cintanya yang rumit.
Temukan jawabannya, hanya di Terpikat Cinta Vtuber.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Van Waku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
06 - Pergi Tanpa Pamit
Seisi kantor dihebohkan oleh pesan yang datang pagi-pagi sekali di email. Seluruh karyawan ricuh membaca isi pesan tersebut dan membicarakannya tiada henti.
“Ini tidak salah? Salma mengundurkan diri?” Aldira memasang muka kaget saat membaca pesan yang dikirimkan oleh Salma ke seluruh karyawan.
“Tidak ada yang menduga sama sekali. Bahkan kabarnya, dia tidak memberitahu HRD sebulan sebelumnya.” Kata Meimei yang sama syoknya.
“Kenapa mendadak sekali? Kemarin saja dia menghilang dari kantor dan sekarang tiba-tiba mengirimkan surat perpisahan seperti ini.” Sambung Aldira.
“Padahal selama ini dia tidak ada masalah sama sekali bekerja di sini. Aku penasaran apa yang membuatnya mengundurkan diri.”
Aldira menengok ke arah meja kerja Tony. Di sana Tony hanya duduk terpaku memandangi layar komputer. Wajahnya terlihat pucat dan gelisah, sepertinya dia juga sedang membaca pesn tersebut. Ekspresinya juga menunjukkan bahwa dia tidak tahu-menahu tentang pengunduran diri rekannya itu.
“Sepertinya Tony sama terkejutnya dengan kita.” Ucap Aldira.
“Benar juga. Pasti dia kaget menerima pesan perpisahan tiba-tiba dari teman akrabnya.” Jawab Meimei.
Ada yang mengganggu pikiran Aldira. Tampaknya dia mencoba untuk menghubungkan kejadian beberapa hari ini dengan resign-nya Salma. Rafi yang selalu mencari Salma dan Tony, serta Tony yang terlihat bertengkar dengan Salma menjadi alasan yang cukup kuat dibalik pengunduran diri temannya tersebut.
Tony dengan muka kesalnya berjalan keluar ruangan. Aldira yang tidak bisa tinggal diam segera menyusulnya untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Wanita itu mengikutinya hingga menuju ke taman di dekat gedung kantor. Pria itu duduk di salah satu kursi taman dan menopang mukanya dengan kedua telapak tangan. Ia terlihat sangat depresi dengan pesan Salma yang dikirim ke email.
“Hei.” Sapa Aldira yang turut duduk di sebelahnya.
“Oh, hai.” Jawab Tony sambil mengangkat mukanya.
“Kamu sudah membaca email dari Salma?” Tanyanya perlahan.
“Iya.” Katanya mengangguk.
Aldira tampak ragu untuk melanjutkan pertanyaannya. Dia takut mengganggu privasi pria tersebut, namun dia juga tidak tahan untuk tidak bertanya.
“Salma pindah kerja?” Tanya Aldira tanpa basa-basi.
“Aku tidak tahu.”
“Dia buka usaha sendiri?” Lanjut Aldira bertanya.
“Aku juga tidak tahu.” Kata Tony.
Keheningan muncul di tengah-tengah mereka. Terlihat jelas jika Tony tidak nyaman untuk menjawab pertanyaan dari Aldira.
“Eh, ngomong-ngomong kemarin ada yang mencarimu.” Kata Aldira mengalihkan pembicaraan.
“Siapa?”
“Dia mengaku bernama Rafi.”
Tony terdiam tanpa memberikan reaksi apa-apa. Tampaknya usaha Aldira untuk mengalihkan topik tidak berjalan dengan mulus.
“Hmmm… Terkait obrolan kita waktu itu untuk bekerja sama dengan Deepvoice, apakah bisa aku lanjutkan?” Tanya Aldira mengenai topik lain karena canggung dengan suasana yang ada.
Tony menghela napasnya panjang. Dia masih belum terlihat nyaman melanjutkan obrolan dengan Aldira. Kesunyian kembali menghampiri mereka berdua.
Merasa suasana belum membaik, Aldira memutuskan untuk mengakhiri pembicaraan, “Sebaiknya aku kembali ke kantor. Maaf jika mengganggumu.”
“Tunggu sebentar! Perihal Rafi, dia sebenarnya adalah manajerku di Face Me Agency.” Kata Tony.
“Rafi manajermu?” Aldira terperangah.
“Ini kartu namanya, kamu hubungi saja dia untuk membahas kerja sama kita.” Lanjut Tony sambil menyerahkan secarik kartu nama.
Aldira mengambil kartu nama tersebut dan melihat nama Rafi dan nomor teleponnya tertera di sana. Dia masih kebingungan dengan apa yang sebenarnya terjadi. Mukanya jelas menampilkan seribu tanda tanya.
“Jangan bertanya apa-apa dulu padaku! Maaf, aku ingin menyendiri sebentar.” Sela Tony seolah mengetahui pertanyaan yang ingin diutarakan oleh rekannya tersebut.
***
Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Seperti biasa, Aldira meneruskan pekerjaan kantornya di rumah. Lalu dia membuka akun youtube milik Tony alias Deepvoice dan memperhatikan konten video yang ada di sana.
“Lagi-lagi tidak ada konten yang diunggah hari ini.” Gumam Aldira.
Sejak keanehan yang terjadi antara Tony dan Salma, akun Deepvoice tidak menunjukkan adanya penambahan konten. Jumlah subscriber juga terlihat tidak ada peningkatan yang berarti. Mungkin memang dikarenakan tidak adanya konten baru sehingga akun Deepvoice tidak lagi menarik minat penonton.
“Jika Tony tidak menunjukkan pergerakan yang berarti, sulit juga untuk membuat campaign dengannya. Bisa-bisa campaign-ku flop.”
Kekecewaan menghiasi wajah Aldira. Padahal dia berniat menggunakan kesempatan kerja sama ini untuk mendekatkan dirinya pada Tony. Masalahnya, jika akun Deepvoice tidak update kembali, manajemen tidak akan setuju untuk menjalin kerja sama dengan Deepvoice.
Aldira yang mulai tidak bersemangat hanya bisa membuka video konten Deepvoice satu per satu untuk menghilangkan kebosanannya. Perhatiannya lalu teralihkan oleh komentar yang ada di video-video tersebut.
“Suaranya seksi sekali. Aku penasaran wajah asli dari vtuber ini.” Tulis salah satu penonton di kolom komentar.
Tangan Aldira bergerilya menggulirkan kolom komentar dan membaca seluruhnya satu demi satu. Rata-rata penontonnya adalah orang-orang yang tergila-gila dengan suara beratnya yang seksi hingga menimbulkan rasa penasaran, terutama bagi penonton wanita.
“Centil sekali mereka. Tapi tetap saja aku selangkah lebih maju karena sosok asli Deepvoice adalah rekan kerjaku. Mereka hanya bisa berandai-andai, tapi aku sudah berbicara langsung dengannya hampir setiap hari.” Ucap Aldira bangga.
Namun, di komentar paling bawah terdapat tulisan yang berbeda dari yang lain. Kali ini bukan komentar centil yang penuh rasa penasaran, melainkan sebuah komentar yang terlihat halu.
“Aku mencintaimu.” Tulisnya.
Aldira tercekat. Dia membaca nama pengguna yang menuliskan komentar tersebut. CuteX, itu namanya.
“Siapa orang ini? Bertemu saja belum, seenaknya bilang kata cinta.” Protes Aldira.
Semakin dia membaca komentar-komentar yang ada di sana, semakin gerah dirinya. Padahal dia sudah menyalakan AC dengan suhu terendah. Tapi rasa cemburunya tidak mampu meredam panasnya emosi yang membakar hatinya.
“Ayo, fokus kerja! Masih banyak vtuber lainnya yang bisa menggantikan Tony.” Katanya menyemangati diri sendiri.
Aldira membuka kembali daftar vtuber yang sudah dirisetnya. Dia teringat akan salah satu vtuber wanita bernama alias Pretty Cute Case yang sempat mencuri perhatiannya. Ia membuka kanal akun tersebut untuk menyelami kontennya lebih dalam.
“Hmm. Tidak ada konten yang diunggah juga rupanya dari beberapa hari lalu. Kenapa vtuber pilihanku tiba-tiba tidak aktif?” Tanya Aldira.
Belum sempat mengganti kanal youtube lain, dia melihat tanda live tiba-tiba muncul di kanal Pretty Cute Case.
“Nice timing! Aku kira dia hiatus. Live streaming apa, ya vtuber ini?” Ucapnya sambil mengklik profil vtuber misteri tersebut.
Animasi seorang cewek berkimono dengan rambut pink-nya muncul di layar komputer. Karakter tersebut hanya diam dan tak banyak bergerak. Bahkan tidak ada suara yang terdengar.
“Kenapa tidak ada suara? Speaker ku tidak rusak, kok.” Kata Aldira sambil memeriksa speakernya yang ada di atas meja.
Setelah menunggu agak lama, terdengar suara napas yang berhembus dari vtuber tersebut. Entah apa yang ingin disampaikannya, suaranya terdengar gemetar.
“Halo teman-teman! Huft…” Katanya sambil disela hembusan napasnya yang berat, “Begini, aku mau berterima kasih atas semua dukungannya selama ini. Semoga konten-konten yang pernah aku buat memiliki tempat khusus di hati kalian.”
Vtuber itu kembali terdiam beberapa saat.
“Aku pamit dulu, ya. Aku tidak akan membuat konten lagi karena satu dan lain hal yang tak bisa aku utarakan. Tapi aku senang pernah mengenal kalian semua.” Sambungnya.
Aldira tercengang dengan pernyataan tersebut. Matanya tidak berkedip melihat karakter virtual yang tampak tidak bersemangat di layar. Kesan yang terasa hanyalah kesedihan dan putus asa dari suara vtuber itu.
“Terima kasih. Semoga harimu menyenangkan.” Tutupnya. Lalu siaran langsung tersebut terputus.