NovelToon NovelToon
Pembalasan Atas Penghianatan Mu

Pembalasan Atas Penghianatan Mu

Status: tamat
Genre:Tamat / berondong / Beda Usia
Popularitas:28.7k
Nilai: 5
Nama Author: hermawati

Mengetahui pacarnya berselingkuh, membuat Diandra patah hati, tanpa sengaja malah meniduri keponakan pacarnya.

Karena kejadian itu, sang keponakan memaksa Diandra untuk memutuskan hubungannya, demi kedamaian keluarga, Diandra memilih meninggalkan kota itu bersama sahabatnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hermawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permintaan Denis

Diandra mulai menyajikan masakan, yang baru saja dia hangatkan, di meja makan, setelahnya dia duduk menatap hidangan didepannya, dia kembali merutuki ke kebodohannya, kenapa dengan mudah dia menyerahkan mahkotanya yang berharga pada keponakan tunangannya?

Dia butuh solusi, setelah kejadian hari ini, hubungannya dengan Dimas, jelas akan berbeda, tak lagi sama, apalagi Denis sepertinya menyukainya.

Diandra mengirim SMS, memastikan jika dua kawan karibnya, besok bisa bertemu dengannya.

"Mbak, kirim SMS buat siapa?" bisik Denis tepat ditelinga Diandra.

Diandra terkejut, bagaimana bisa dia tak mendengar langkah dari remaja SMP itu?

"Siapa Aditya?" Denis membaca nama daftar SMS.

Diandra mematikan ponselnya, dan memasukannya ke dalam saku dasternya, "Dia salah satu temenku," jawabnya, "Duduk situ, kita makan bareng, aku ambilkan, kamu mau yang mana?" tawarnya, sembari berdiri hendak mengisi piring milik keponakan tunangannya itu.

Denis menahan piring yang ada dihadapannya, "Temen kamu lelaki? Apa kamu mau ketemu dia?" Tanyanya, nada suaranya terdengar dingin.

Diandra berdehem, "Besok aku ketemu dia, ada yang harus kami bicarakan," jelasnya.

"Hanya berdua? Kamu mau bertemu lelaki lain setelah apa yang tadi kita lakuin?" Denis mulai meninggikan suaranya.

Diandra yang sedang mengambil nasi untuk dirinya sendiri, menghentikan kegiatannya, dia menatap remaja tampan yang sedang memasang wajah dingin, Dia menghela nafas, "Ya nggak berdua, ada Talita juga, mereka temenku dari jaman SMP, udah kayak saudara, Dimas juga kenal mereka." entah mengapa Diandra harus menjelaskan, padahal kalau dipikir-pikir, Denis tidak berhak melarangnya bertemu dengan siapapun.

"Kalau gitu aku ikut,"

"Ya nggak bisa lah, udah stop ngobrol, siniin piring kamu, aku ambilkan nasi," Denis memberikan piringnya, dan Diandra mulai mengisi piring itu dengan nasi dan lauk hasil masakannya.

"Masakan mbak enak ya!" Denis memuji makanan yang sedang dia nikmati.

"Enggak ah, enakan masakan mbok Nah," wanita itu merendah.

"Tapi beneran masakan mbak Dian enak, benar-benar istri idaman,"

Uhuk....uhuk.... Diandra tersedak mendengar perkataan laki-laki itu, Denis segera memberikan gelas berisi air kepada wanita di hadapannya. "Pelan-pelan mbak, aku ga bakal minta bagian mbak kok,"

"Apaan sih kamu?" Mereka melanjutkan menyantap makanan hingga habis.

Mereka menonton televisi, setelah mencuci piring bersama, "Aku nginep sini ya mbak, udah malem," ucap Denis,

"Baru jam delapan Denis, masih sore,"

"Tapi aku maunya nginep sini gimana dong," jawab Denis dengan wajah yang menurut Diandra, cukup menyebalkan.

Malas berdebat, Diandra hanya menganggukkan kepalanya, "Tapi kasih tau mbak Dessy dulu, entar beliau bingung cariin kamu,"

"Udah mbak," jawab laki-laki itu, "Mbak elusin kepala aku mbak," Denis merebahkan kepalanya di pangkuan Diandra.

"Kamu ternyata manja juga ya, kirain kamu orangnya dingin, ga peduli sama sekitar,"

"Aku cuman begini sama mbak, sama mama aja dulu terakhir waktu masih kecil, sebelum mama sama daddy pisah." Laki-laki itu senang sekali, di manjakan oleh wanita yang di sukai nya, "Mbak pacaran sama aku aja ya?"

"Kenapa?"

"Karena aku suka mbak Dian, kita juga udah ngelakuin lebih kan?"

"Gimana sama Dimas?"

"Putusin Abang lah,"

"Ga semudah itu Denis, aku sama Dimas udah tunangan,"

"Tinggal di putusin, apa susahnya, balikin cincin dari Abang, terus mbak pakai cincin dari aku,"

"Tapi sayang cincinnya, pasti mahal deh,"

"Entar aku beliin cincin berlian yang matanya gede,"

"Apaan sih kamu, emang kamu punya uang, kamu kan masih SMP mana mungkin punya uang buat beli cincin berlian, mbak Dessy itu cerita, kalo uang jajan kamu sehari cuman lima puluh ribu, cincin berlian itu harganya bisa puluhan hingga ratusan juta, ngarang kamu,"

"Ya udah besok pagi, mbak ikut aku ke toko perhiasan, aku beliin cincin berlian paling mahal,"

"Udah ah, ga usah ngada-ngada, awas aku mau ke kamar mandi," Diandra bangkit menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, wanita itu berniat untuk tidur, setelahnya dia langsung masuk kamar, mendapati kamar sudah rapih dan sprei sudah diganti, ini pasti kerjaannya Denis, batin Diandra

Diandra baru saja menutup matanya, ketika pintu kamarnya di ketuk, "Ada apa sih Denis? Aku mau tidur,"

"Aku masuk ya mbak?" Denis menyelonong masuk sebelum mendapat jawaban dari Dian.

"Kenapa? Aku mau tidur," Tanya wanita itu.

Denis senyum-senyum lalu menaiki ranjang itu dan tidur di sebelah Diandra, "Loh.. kamu ngapain di sini?"

"Aku tidur sama mbak aja,"

"Ga boleh Denis,"

"Kenapa? Kan cuman tidur bareng mbak, nggak ngapa-ngapain, kecuali kalo mbak yang minta, melakukan hal lain,"

Malas menanggapi, "Terserah kamu, yang penting jangan ganggu aku,"

Denis memeluk Diandra dari belakang, "Denis lepas nggak,"

Wanita itu berusaha melepaskan pelukan remaja itu, "syutt... Diem mbak jangan berontak, entar punya aku bangun dan kita bisa ngulang yang tadi," bisikan Denis membuat wanita itu merinding, dan akhirnya Diandra hanya bisa pasrah.

****

Keesokan harinya, Diandra bangun dan tidak mendapati Denis di sampingnya, mungkin sudah pulang, batin Wanita itu.

Tetapi Diandra mendapati Denis berdiri dihadapannya setelah wanita itu keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang melilit tubuhnya. "Loh, kirain kamu udah pulang," wanita itu berlalu menuju kamarnya untuk berganti pakaian. "Kamu ngapain ngikutin aku?" Dia kaget Denis berdiri tepat di belakangnya.

"Mbak seksi banget, aku jadi mau lagi mbak!" Laki-laki itu memeluknya dari belakang.

"Jangan macem-macem kamu, pulang sana, entar di cariin sama mbak Dessy, kamu kan harus sekolah," ucap Diandra sambil melepaskan pelukan itu.

"Aku tinggal nunggu pengumuman aja, ga perlu Dateng ke sekolah, kita bobo lagi yuk mbak,"

"Nggak bisa Denis, hari ini aku mau janjian sama temenku, yang kemarin aku ceritain,"

"Ya udah aku ikut,"

Diandra memutar bola matanya malas, "Ga bisa Denis,"

"Kenapa nggak bisa?"

"Karena ini obrolan anak SMU, nanti kamu nggak nyambung,"

"Aku kan udah dewasa Mbak, buktinya kemarin aku udah nidurin mbak,"

"Denis please ya, gini aja, gimana kalo kamu aku anterin pulang, kasihan mbak Dessy sama Oma, pasti khawatir kamu ga pulang semalem,"

"Abang aja jarang pulang mereka biasa aja,"

"Apa kamu bilang, jadi Dimas beneran, astaga.... " Wanita itu kaget, mengetahui fakta bahwa pacarnya tidak sebaik yang ia pikirkan. "Udah tau Dimas nggak bener kenapa kamu ikutin,"

"Aku ga pulang kan karena sama mbak, ga mabok sama main cewek kayak Abang,"

"Astaga Dimas, kirain cuman main cewek doang," fakta baru lagi yang membuat Diandra terkejut, ternyata dia tak benar-benar mengerti tunangannya.

"Udah tau Abang gitu, mbak masih mau sama dia,"

"Ya kali aja Dimas bisa berubah, semua orang kan wajib mendapatkan kesempatan kedua,"

"Kenapa nggak Sama aku aja si mbak?"

"Denis kamu masih kecil, nggak mungkin aku sama kamu,"

"Kenapa ga mungkin? kita udah ngelakuin kayak kemarin loh mbak, emang nggak ada artinya buat mbak, itu juga kan pertama kalinya buat mbak,"

"Gini ya Denis anaknya Mbak Dessy, dengerin omongan mbak Diandra baik-baik, pertama kamu masih terlalu muda buat aku, kedua kamu itu keponakannya pacar aku, biarpun dia udah khianati aku, tapi aku masih sayang sama dia, aku berharap dia bisa berubah, ketiga misalnya aku akhirnya putusin Dimas terus bareng kamu, apa kata ibu Dewi sekaligus Oma kamu, apa nggak canggung kalian nantinya, jadi kalo misal aku ga jadi sama Dimas, aku juga nggak mungkin sama kamu, sekarang kamu ngerti kan? Jadi sekarang kamu keluar, aku mau pakai baju," ucap wanita Masih dengan handuk yang melilit tubuhnya.

Mendengar itu, wajah Denis memerah, dia juga mengepalkan tangannya tak terima, tapi dalam sekejap, dia berhasil mengubah ekspresinya, "Kemarin kan aku udah lihat Mbak nggak pakai baju, ya udah pakai baju aja sekarang, apa perlu aku pakein," ucap remaja itu dengan senyum konyolnya.

Malas menanggapi, terpaksa Dian memakai baju dihadapan Denis, tanpa melepaskan handuknya.

Hari ini Diandra akan bertemu dengan sahabatnya, Talita dan Aditya di cafe dekat sekolah, Diandra memakai kaos lengan pendek biru muda yang dilapisi cardigan panjang berwarna hitam dan celana jeans, wanita itu melengkapi penampilannya dengan Sling bag berwarna hitam, serta sepatu sneaker senada dengan kaosnya.

Diandra keluar dari kamarnya diikuti Denis, menuju pintu cokelat tepat di samping ruang tamu, di sana ada mobil SUV keluaran pertama berwarna hitam yang terparkir dan juga motor bebek merk X.

1
Yunerty Blessa
susah kalau cinta tiga segi 🤦‍♀️
Yunerty Blessa
bagus menghilang kembali biar Denis nikah Dania....
Yunerty Blessa
Denis orang nya pemaksa 😏
Yunerty Blessa
Diandra di lema....
Yunerty Blessa
lebih baik kalian tidak pernah melakukan hubungan dulu.... sekarang tambah rumit.....
Yunerty Blessa
akhirnya, Diandra lihat juga..
Yunerty Blessa
astaga Diandra 🤦‍♀️ kau memang mencintai Dimas tapi kau nak letak Rainer ke mana apa lagi wajah Rainer sama dengan Denis, ayahnya... lebih baik jujur saja
Yunerty Blessa
Diandra, sepatutnya dari awal harus jujur ke Dimas bahawa kau punya anak dengan Denis.... kasian Dimas
Yunerty Blessa
Diandra jangan bagi Dimas harapan... gimana suatu saat Denis tahu dan minta kembali dengan mu....nah pasti kau akan bingung....
Yunerty Blessa
ingat tak dengan mi instan nya...
Yunerty Blessa
mula² ngak kenal lama²...... entah lah
Yunerty Blessa
Denis mengejutkan Diandra 🤭 jadi cam mana dengan tunangan mu...
Yunerty Blessa
begitu cepat nya hati mu berpindah Denis... sedangkan Diandra saja masih sendiri(berdua dengan anak mu) malahan mau tunangan... biar lah Diandra kembali lagi pada Dimas.....
Yunerty Blessa
makin menarik...entah seperti apa terkejutnya Diandra saat bertemu dengan Denis.....
Yunerty Blessa
siapa tahu Diandra balik kan dengan Denis....apa lagi ada putra nya....
Yunerty Blessa
entah seperti apa reaksi Dimas dan Denis ketika melihat Diandra....
Yunerty Blessa
beruntung kau Diandra kerana masih ada Aditya dan menjaga Rainer..kadang ada juga Talita....
Yunerty Blessa
tahniah buat kelahiran baby Rainer.... beruntung ada Aditya....
Yunerty Blessa
kasian Diandra di saat kehamilan nya tiada Denis di samping nya...
Yunerty Blessa
kalau memang Denis tu jodoh mu pasti akan menikah juga.. apa lagi kalian sudah bersama....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!