Lima tahun lalu saat usia lima belas tahun Naomi ditinggal kakak angkatnya dikampung.
Dua tahun pernikahan kakaknya, kakak angkatnya meninggal karena penyakit leukimia.
Naomi tergolong anak yang jenius, saat usia delapan belas tahun sudah menyelesaikan Sekolah Menengah Atas.
Saat diusia sembilan belas tahun masuk Universitas di kota kecil, kampungnya.
Dan saat memasuki tahun ke-dua Universitas, Naomi dipanggil suami almarhum kakak angkatnya, Jacob.
Jacob memanggil Naomi untuk tinggal dirumahnya, karena istrinya pernah berpesan padanya sebelum meninggal agar merawat Naomi.
Jacob pria dewasa berusia tiga puluh delapan tahun, masih menduda semenjak istrinya meninggal tiga tahun lalu.
Jacob dikenal pria yang dingin dan kejam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5. Rasa itu datang lagi.
Naomi terpaksa kembali lagi ke kamarnya, karena dia sudah tidak mengantuk lagi, Naomi membongkar kopernya yang belum sempat dia keluarkan semalam.
Dia menyusun pakaiannya kedalam lemari yang ada di walk in closet.
Dilemari ternyata sudah ada sebagian pakaian yang sudah digantung dan disusun rapi.
Dia tidak tahu itu pakaian siapa, dia tidak akan menggangu nya.
Dia menyusun pakaiannya disisi lain didalam lemari tersebut.
Setelah itu dia berganti pakaian, lalu berdandan apa adanya.
Dia melihat jam sepertinya sudah waktunya siap-siap untuk sarapan pagi.
Naomi memakai sepatu kets nya.
Kemudian Naomi turun untuk sarapan menuju ruang makan.
Sesampainya diruang makan ternyata Jacob telah ada duduk di kursi makan tengah membaca koran pagi.
Bibi koki dan dua pelayan wanita datang menyajikan sarapan pagi dimeja makan.
" Ini bekal anda Nona!" Bibi koki meletakkan bontot bekal Naomi diatas meja.
" Terimakasih Bi!" ucap Naomi.
" Sama-sama Nona!"
Kemudian ketiga pelayan tersebut bergegas pergi dari ruang makan kembali ke ruang belakang.
" Kenapa bawa bekal!" kata Jacob datar, melirik kearah bekal Naomi.
" Untuk makan siang dikampus kak!" kata Naomi tersenyum.
Jacob tidak bicara lagi setelah Naomi menjelaskan untuk apa dia bawa bekal.
" Sarapanlah!" kata Jacob.
Dia kemudian mulai sarapan, menyendok sarapannya dan perlahan mengunyah makanan tersebut.
" Baik kak!" jawab Naomi patuh.
Mereka pun sarapan dalam diam.
Jacob melirik kearah Naomi, melihat cara makan Naomi yang begitu cepat.
Dia heran melihat Naomi memiliki selera porsi makan yang banyak, tapi memiliki tubuh yang mungil dan ramping.
Dalam sekejap dia sudah menghabiskan sarapannya.
Meminum susu hangatnya dengan sekali teguk.
" Ayo, kuantar kekampus barumu!" kata Jacob.
Naomi mengikuti Jacob dari belakang.
Jalan dari ruang makan menuju pintu utama Mansion, rasanya sangat jauh menurut Naomi.
Naomi mengikuti langkah Jacob dari belakang, melihat langkah kaki panjang Jacob yang begitu gagah.
Jacob melangkah menuju mobil yang terparkir dihalaman Mansion.
Naomi pun tetap mengikuti langkah kaki Jacob tanpa melihat kekiri dan kanan, dia merasa perjalanan mereka sangat jauh menuju halaman Mansion.
Setelah sampai disamping mobil Jacob berbalik untuk melihat Naomi, tapi tiba-tiba...
Brukk!!
Naomi menabrak Jacob yang membalikkan badan menghadap kearahnya.
Naomi sangat terkejut, keningnya membentur dada Jacob yang kekar.
Dan membuat kening Naomi merasakan sakit, dia mendongak melihat kalau jaraknya dengan Jacob begitu rapat.
" Eh..!" Naomi sontak terkejut, dia tanpa sadar mencoba mendorong tubuh Jacob karena begitu kagetnya.
Dia merasa tidak sopan pada kakak iparnya, karena tubuhnya begitu rapat dengan tubuh Jacob.
Tapi malah dia yang oleng dan akan terjatuh terjerembab kebelakang.
Reflek tangan Jacob meraih pinggang Naomi, dan Naomi pun tidak jadi terjatuh.
Karena kejadian tak terduga itu membuat Naomi jadi masuk kedalam dekapan Jacob.
Tubuh Naomi sedikit jinjit akibat Jacob membawa Naomi kedalam dekapannya dengan berdiri tegak, itu untuk menstabilkan tubuh Jacob agar mereka tidak terjatuh.
Tubuh ramping Naomi terasa nyaman digenggam tangan Jacob yang besar.
Dan karena tubuh mereka yang merapat, Jacob dapat menciun aroma tubuh Naomi yang terasa begitu lembut.
Lagi-lagi tubuh Jacob bereaksi, sudah tiga tahun dia tidak merasakan perasaan ini.
Dan kedua tangan kecil Naomi yang bertengger didadanya membuat Jacob semakin bereaksi.
Oh, tidak! pikirnya, dia tidak percaya dengan apa yang telah dirasakannya saat ini.
Jacob mengerjapkan matanya, wajah Naomi yang merona semakin membuat dia hampir lupa diri.
Jacob melepaskan tangannya dari pinggang Naomi.
" Hati-hati kalau jalan, lihatlah sekeliling mu kalau lagi melangkah!" kata Jacob datar.
" Baik kak, maaf!" kata Naomi pelan, dia merasa bersalah.
" Masuklah!" Jacob membuka pintu mobil untuk Naomi.
Perlahan dengan wajah menunduk Naomi masuk kedalam mobil, dan kemudian disusul oleh Jacob.
" Jalan!" sahut Jacob pada sopirnya.
Mobil pun perlahan meninggalkan halaman Mansion.
Bersambung......
alasan biar gak jadi incaran musuh
tp mati muda juga istrimu kn
gak mati ditangan musuh mati ditangan mu krna u bingko
mau2 aja dicium didepan org
bayi kolol puber🤣