zahra seorang wanita cantik yang sederhana menikah dengan alif. mereka menikah bukan dari hasil perjodohan namun mereka menikah karena mereka saling mencintai.
zahra pikir suami nya ialah suami yang setia, padahal ia menyembunyikan sesuatu dari nya.
bagaimana kelanjutan rumah tangga zahra dan alif, apakah zahra masih mau mempertahankan rumah tangganya demi anak nya atau lebih memilih pergi?
selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon isy_yuli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
pagi hari nya seperti biasa zahra membantu sang ibu di dapur sedangakan sisil pergi keluar bersama bapak nya.
"bu kayak nya aku mau ambil karyawan lagi deh bu kasian ria keteteran. menurut ibu gimana? tanya zahra menanyakan pendapat kepada sang ibu.
"ide bagus itu nak. gimana kalau anak nya wak yono , kayaknya dia lagi nyari kerja " kata bu wati memberi pendapat
"anaknya wak yono? bukannya dia masih sekolah bu? " tanya zahra sambil menggoreng ikan. bu wati menganggukkan kepala nya
"iya, tapi berhenti karena kendala ekonomi" jawab bh wati
"yaudah. anak nya wak yono saja kalau dia mau kerja di warung. " ucap zahra.
"yaudah nanti ibu ke rumah wak yono. biar amel langsung bisa kerja" kata bu wati.
.
zahra sedang berada di warung bersama sang anak. amel yang mau kerja di warung nya sudah datang ia sedang lagi diajarin oleh ria.
Zahra tidak menyangka bahwa ia sampai ke titik seperti ini. ia akan berjuang untuk membahagiakan putrinya.
"mama... " teriak gadis kecil mungkin lebih muda dia daripada sisil. gadis kecil itu berlari memeluk kaki zahra.
zahra sendiri kaget dengan apa yang terjadi. sisil mengkerutkan keningnya melihat anak kecil memanggil sebutan mama kepada mamanya.
"kamu capa? kenapa meluk mamanya cicil? " tanya sisil menyipitkan matanya melihat gadis kecil yang memeluk sang mama
"aku alina. " cicit Alina menunduk melihat tatapan sisil. zahra menghela nafas dengan pelan. ia mengusap rambut anaknya dengan sayang.
"sayang. kasian loh adiknya liat kamu dengan wajah garang nya hem" ucap zahra tersenyum.
"cicil gak galang kok ma. " elak sisil. zahra tersenyum kecil lalu ia berjongkok menghadap Alina
"hey nama mu Alina ya. boleh tante tanya Alina ke sini sama sapa? kok bisa sendiri di sini" tanya zahra dengan lembut.
"alina cama papa. tapi Alina tinggal habicnya papa lelet yang jalan" ucap polos Alina sambil merucutkan mulutnya.
"Alina" panggil seorang laki laki berjalan ke arah mereka.
"papa" gumam Alina berbinar melihat papanya yang menuju ke arah mereka
"papa lihat , Alina cudah dapat mama balu untuk kita" ucap riang Alina , zahra dan sisil melongo mendengar nya. sedangkan si laki laki tersebut malu dengan kelakuan sang anak.
"hey ini mama ku. enak caja acal bilang" kata sisil memeluk zahra. Alina berkaca kaca
"tapi Alina pengen puna mama. " sedih Alina menundukkan matanya. laki laki tersebut menghela nafas dengan pelan..
sisill yang mendengar itu mengerutkan keningnya. kenapa harus mamanya, kan bisa mamanya sendiri.
"emang mama mu kemana? " tanya sisil penasaran. zahra yang tau anaknya kepo melarang untuk bertanya lebih lanjut karena itu bersifat pribadi.
Tapi namanya anak anak pasti penasaran walaupun sudah di kode.
"mama Alina cudah ada di culga waktu Alina bayi kata papa. " ucap polos Alina. sambil memilin tangannya
"Alina. ayo katanya mau belanja. " ajak laki laki tersebut yang tak lain papa nya bernama dafi.
Alina tidak menghiraukan ucapan sang papa nya. ia masih menempel ke zahra
sisil merasa kasian kepada gadi tersebut. pasti dia pengen ketemu sama mamanya.
"ayah ku juga cudah ada di culga. huff yaudah deh gak papa anggap mama ku mama mu. kamu juga boleh bilang kakak kepada ku " kata sisil tersenyum. Alina langsung berbinar dengar perkataan sisil.
"maafkan anak saya. dia memang sering sering ini mengatakan bahwa ia kangen dengan mamanya" ucap dafi tidak enak hati
Bersambung..
kl aku mah ogah banget sih. pak yusuf yg selengki pun gk kena karma. ttp hidup tenang.
hrse mereka kena calcel culture biar mnderita lahir batin hidupnya. kl lngsung metong enak men.
aku ae janda masih menjaga martabat kok. amit amit. apapun alasannya pelakor ttp salah. kecuali pak yusuf dah duda la wong masih laki orang dng bangganya jd istri ke dua. murah sekali harga dirinya.
aku saja janda punya harga diri kok, drpd jd istri ke 2 mending jd janda terhormat.
jangan kan di jadikan istri ke 2, di dekati lelaki yg sdh punya pacar saja aku tak mau kok.
krn prinsip ku kuat, jadilah janda terhormat jng ngambil laki wanita lain. itu harga mati.
bagus zahra gk mau dekat ma elies, dafi pun sama cuek ma elies. bgitu bangga ya elies di jadikan istri ke dua smp punya anak.