NovelToon NovelToon
Deritamu Bukan Deritaku

Deritamu Bukan Deritaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Saudara palsu
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Osmanthus

Perjalanan hidup sebuah nyawa yang awalnya tidak diinginkan, tapi akhirnya ada yang merawatnya. Sayang, nyawa ini bahkan tidak berterimakasih, malah semakin menjadi-jadi. NPD biang kerok nya, tapi kelabilan jiwa juga mempengaruhinya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Osmanthus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Demi keluarga

"Tidak usah menginap di rumah sakit." ujar pak Guntur kepada bu Tere, "Biayanya kita tidak sanggup bayar."

"Tapi sayang, kalau ada sesuatu kan cepat ditangani." bu Tere berkeras agar pak Guntur tinggal untuk dirawat di rumah sakit.

"Tadi aku dengar kok, kata dokter ngga ada masalah lagi. Ya sudah, begitu infus ini habis maka kita pulang." tegas pak Guntur.

"Coba aku konsultasi dulu dengan dokter nya." saran pak Randy cepat mencari jalan tengah.

Lalu pak Randy bergegas mencari dokter jaga tadi dan menanyakan apakah pak Guntur bisa pulang.

"Dokter, apakah memungkinkan untuk pak Guntur pulang?" tanya pak Randy.

"Bisa saja pak, tapi sebaiknya dilanjutkan pemeriksaannya ya pak. Memang biayanya cukup lumayan, tapi tidak ada salahnya diperiksa. Minimal jaga emosi dan jaga pola makan pak, kalau seandainya belum bisa dilakukan pemeriksaan lanjutan." jelas dokter.

Dokter ini paham, kebayakan masyarakat pada masa itu lebih memilih segera pulang karena biaya berobat yang mahal, untuk masyarakat menengah ke bawah menjadi hal yang mewah ketika dirawat di rumah sakit. Di tambah mereka tidak punya asuransi, bahkan jika punya tabungan pun, jumlah uang tabungan tidak cukup untuk berobat. Makanya sering kali banyak yang memaksa meminta pulang.

"Baik dokter. Kira-kira apa pantangannya dokter?" tanya pak Randy.

"Saya curiga ada penyempitan pembuluh darah, tapi mengingat ini kejadian pertama, bisa jadi..ini baru dugaan ya pak, penyempitan mungkin tidak terlalu parah. Jadi kurangi makan makanan berlemak, bersantan, berminyak. Perbanyak makan yang dikukus atau direbus. Boleh makan yang digoreng, tapi jangan berlebihan." jelas dokter lagi.

"Ditambah, jangan biarkan pak Guntur emosi nya meledak-ledak, ini juga salah satu pemicu."

"Baik dokter, saya akan sampaikan nanti ke pak Guntur dan istrinya.

"Sehabis infus, pak Guntur akan saya cek lagi, jika sudah normal semua, maka pak Guntur boleh pulang." jawab dokter.

"Baik dokter, terimakasih banyak." jawab pak Randy.

"Ada yang mau ditanyakan lagi pak?" tanya sang dokter

"Tidak ada lagi pertanyaannya dokter. Kalau nanti ada pertanyaan lagi, biar kami yang cari dokter lagi." jawab pak Randy sungkan.

"Baiklah pak." jawab sang dokter dan pergi menangani pasien yang baru datang dari pintu masuk UGD.

Pak Randy pun bergegas kembali ke tempat pak Guntur berbaring, dia lalu melirik sekilas ke arah infus yang sudah tinggal setengah dan melihat Nita yang tetap diam di tempatnya tapi dengan pandangan mata yang sukar ditebak.

Anak belasan tahun, tapi memiliki pandangan mata yang bahkan tidak dimiliki anak seusianya. Seakan dia sendang merencanakan sesuatu.

Perhatian pak Randy kembali teralihkan ke pak Guntur yang mendehem mengejutkan nya.

"Ehm...gimana kata dokter pak Randy?" tanya pak Guntur.

"Setelah infusnya habis, dokter akan kembali mengecek keadaan mu, jika kondisimu baik-baik saja maka sudah boleh pulang."

"Tapi, dokter menyarankan untuk melakukan perawatan lanjutan karena dikhawatirkan mungkin saja bukan jantung yang bermasalah tapi pembuluh darah ke jantung. Jika ada penyempitan juga bisa seperti ini kejadiannya." jelas pak Randy lagi sembari sesekali melihat ke bu Tere yang tampak cemas.

"Halah, kan baru dicurigai. Belum tentu juga benar. Lagian cek-cek begitu biayanya luar biasa." jawab pak Guntur cepat.

Dia sadar, semakin lama di rumah sakit, biaya yang dikeluarkan semakin banyak. Belum pasti juga penyakit yang diderita nya separah itu.

Pak Randy tidak membantah ataupun mengiyakan dia hanya melanjutkan," kata dokter sebaiknya dikurangi makanan berminyak, bersantan dan lebih banyak ke kukus atau berkuah"

"Baiklah, kalau sekedar jaga makan masih bisa. Tapi untuk periksa lanjutan mending tidak usah. Buang-buang uang." tegas pak Guntur.

"Tapi, bagaimana kalau ternyata memang ada penyakit di pembuluh darahmu sayang?" tanya bu Tere cemas.

"Jangan khawatir. Selama menjaga makan dan beraktivitas yang cukup, aku rasa tidak akan ada masalah." pak Guntur menenangkan istrinya.

"Lagian, biaya berobat itu bisa jutaan. untuk kondisi kita sekarang, itu tidak mungkin. Ada 3 ANAK yang harus dibiyai." pak Guntur sengaja menekankan kata 3 ANAK, karena dia sadar dari tadi Nita hanya diam tanpa reaksi.

"Ya, tapi bagaimana kalau...." bu Tere tidak berani melanjutkan kalimatnya lagi karena disentuh tangannya oleh pak Randy.

"Kata dokter juga harus jaga emosi, jangan sampai meledak-ledak seperti tadi." lanjut pak Randy, seakan dia juga memperingatkan bu Tere jangan memicu amarah pak Guntur dulu.

"Jadi ini semua karena pagi tadi?" tanya bu Tere terkejut hingga menutup kedua mulutnya dengan tangan.

"Sayang, maafkan aku." bu Tere merasa menyesal sang suami sampai marah besar seperti itu. Dia lupa, pembuat masalahnya malah belum minta maaf. Malah bu Tere yang meminta maaf.

"Mengapa kamu yang meminta maaf? Kan bukan kamu yang berteriak-teriak di luar pagar." jawab pak Guntur dingin.

"Ah, ya. Tapi ada juga kesalahanku kan. Makanya aku minta maaf, sudah lah jangan diungkit lagi." bujuk bu Tere. Dia tersadar bahwa Nita bahkan tidak mendekati ranjang ayahnya dari tadi. Tapi demi membela Nita, bu Tere berusaha mengalihkan kesalahan ke dirinya sendiri.

"Aku sudah bilang, bukan kesalahan kamu!" suara pak Guntur mulai naik setengah oktaf.

Pak Randy dengan cepat mencolek lagi lengan bu Nita. Seakan memberi kode bahwa Nita yang harus maju dan minta maaf kepada ayahnya.

Yang berteriak kan Nita, yang mengatakan memaksa mengambil dia dari Ema kan Nita juga. Kok malah bu Tere yang disuruh minta maaf?

"Ayo Nita, kemari dulu." panggil pak Randy.

Dia melambaikan tangan ke arah Nita yang dari tadi sibuk dengan pikirannya sembari memandang tajam pak Guntur dan bu Tere.

Dengan sangat terpaksa dia melangkah dengan ogah-ogahan mendekati tempat tidur pak Guntur.

"Kamu sudah dengar kan, ayahmu tidak boleh marah-marah seperti tadi. Kamu mau ayahmu sakit?" tanya pak Randy cepat.

Nita hanya menggelengkan kepala nya dengan asal saja.

Dia paham, jika pak Guntur tidak bisa bekerja lagi, maka dia juga kesusahan. Daripada ke rumah kakek Simon, lebih baik dia tetap di rumah pak Guntur untuk saat ini. Apalagi masih ada abangnya Joni yang kalem dan ganteng. Meskipun Doni tidak kalah ganteng, tapi Doni sedikit usil. Ya, mana tau bisa menikah dengan salah satunya. Kedua saudaranya ini kan jadi rebutan cewek-cewek di sekolah bahkan satu kampung.

"Cepat minta maaf kepada ayahmu dan berjanji tidak akan melakukan hal memalukan begitu lagi. Kamu kan sudah tahu kebenarannya dari kakek Simon, jadi jangan salahkan ibumu lagi. Yang salah itu Ema, bukan ibumu." perintah pak Randy membuyarkan lamunan Nita.

1
Titin Sumarni Binti Iri
sangat sangat bagus.. semakin penasaran.. pembaca mo dibawa kemana nih kira kira?
Dewi Sri
Novel ini iklan nya luar biasa
gaby
Badai besar apakah itu??? Apakah konfliknya berat ka??? Karena bny kejadian perselingkuhan ayah tiri & anak perempuannya. Atau anak tiri di perkosa ayah tirinya.
gaby
Aq baru gabung ka, kayanya sih bagus. Mudah2an selalu bagus sampe ending. Upnya yg rajin ka & yg paling penting jgn hiatus d tengah jalan. Mau rating atau jumlah like ga memenuhi ekspektasi, yg namanya sudah memulai, maka harus di akhiri pula. Jgn putus d tengah jalan, ksian kami para reader setia yg kecewa
OSM: Terimakasih. Akan diusahakan tetap jalan terus karyanya. karena saya sendiri suka membaca juga.
total 1 replies
Renji Abarai
Ceritanya seru banget sampai aku lembur nge-baca, hehehe. 👍
OSM: Terimakasih kak🙏🏻😊
total 1 replies
Shoot2Kill
Keren banget nih cerita, authornya jago banget!
OSM: Terimakasih atas komennya yang pertama. Baru kali ini saya coba2 buat novel
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!