Semalam Bersama Hidden Rich

"Hy" sapa Elster dengan berani.

Glenn yang di sapa itu melirik Elster, dia melihat jika di lorong ini tak ada orang lain selain dirinya.

"Kau lagi" Glenn masih mengenal gadis berkacamata itu.

Entah kenapa dia juga merasa tak asing dengan parfum yang Elster pakai, dia merasa pernah mencium aroma itu di gadis lain.

"Ya aku, bolehkah aku minta di antar ke rumah sakit" ucap Elster tanpa malu.

"Tidak, tanggung jawab ku sudah selesai" jawab Glenn tegas.

Elster mengangguk lalu pergi tanpa memaksa, dan Glenn yang melihat itu menjadi bingung hingga membuat dia mengikuti Elster.

Elster masuk ke dalam perpustakaan dan Glenn juga ikut masuk ke dalam nya.

"Ada apa lagi? bukan kah kamu tak mau tanggung jawab pada ku?" Elster menatap heran Glenn yang duduk di samping nya.

"Apa kau masih merasakan sakit?" tanya Glenn.

Ehk..

Seorang Glenn perhatian pada nya.

Jantung Elster rasanya tak bisa berdetak pelan malah dia rasa semakin cepat perdetik nya.

"Kamu mengkhawatirkan ku?" tanya Elster melihat Glenn.

Glenn menggelengkan kepala nya pelan.

"Aku pernah mendengar jika ada seseorang mati karena kecelakaan, semula kepalanya tidak apa bahkan tak berdarah tapi satu bulan kemudian dia mati karena pecah pembuluh dari di kepalanya" jelas Glenn.

"Lalu?" tanya Elster.

Glenn diam, kenapa dia malah menjadi pria yang aneh seperti ini, jelas ini bukan dirinya.

Glenn tak menjawab dan langsung berdiri, tanpa mengatakan apa-apa Glenn pun akhirnya pergi meninggalkan Elster yang tersenyum meski agak bingung.

"Dia mencemaskan ku, ya ampun jantung ku berdetak kencang" Elster tersenyum sambil membaca.

Tapi belum sampai beberapa menit tiba-tiba Elster merasa rambutnya di jambak seseorang.

Awww!

Elster mendongak melihat siapa yang melakukan nya, dan matanya membulat sesaat melihat sosok yang begitu dia benci.

"Queena lepaskan!" kata Elster.

"Tidak akan, kau benar-benar memiliki hobby menjadi jala*g ya! apa uang beasiswa itu belum cukup untuk membayar tagihan kuliah mu hah!" kesal Queena dengan wajah marah nya.

Elster mencoba melepaskan tangan Queena, dan ya dia bisa tangan nya tak sengaja membuat kalung berlian milik Queena lepas.

"Hey kau merusak barang kesayangan ku!" Queena melihat kalung berlian kesayangan nya lepas.

"Aku tidak sengaja, itu bukan salah ku" Elster menyimpan buku nya.

Dengan gerak cepat Elster yang memiliki kesempatan menghindar langsung pergi, dan Queena melihat itu tak tinggal diam memilih mengikuti Elster dari belakang.

Elster Berjalan cepat hingga di lorong sepi dia memelihat circle Glenn, dia tersenyum dan melewati Glenn.

Queena dari kejauhan itu melihat hal itu jelas semakin geram, dan alasan dia menjambak rambut Elster tadi pun karena ada salah satu mahasiwi yang melapor pada nya.

"Tidak akan aku biarkan dia mengambil Glenn, dia milik ku!" tegas Queena sambil berjalan.

Bruk!

Elster terjatuh karena kepala nya di lempar heals.

"Dasar jala*g!" Queena membentak.

Elster meraba lantai mencari kaca mata bulat nya, salah satu teman Glenn bernama Reki mengambil nya dan memasangkan kaca mata bulat itu pada Elster.

"Terimakasih" kata Elster.

"Sama-sama" balas Reki tersenyum.

Dia melihat Elster dari dekat, tersenyum karena Elster terlihat lebih cantik saat kaca mata bulat itu di lepaskan.

Queena berniat menarik tangan Elster, tapi di hentikan oleh suara Glenn yang membuat gerakan kaki Queena terhenti.

"Berhenti atau kita putus" kata Glenn terlihat serius.

"Oh baby ayolah tidak mungkin kamu membela nya? dia hanya gadis miskin upik abu yang hina" kata Queena mencela Elster.

"Aku tidak main-main, cepat pergi atau aku akan benar-benar memutuskan hubungan kita" ancam Glenn masih dengan wajah yang terlihat serius.

Sial!

Queena mengumpat kesal, dia menatap tajam pada Elster yang nampak seperti mengejek nya.

"Lihat saja aku akan membalas mu" begitulah kata-kata yang Queena ucapkan sebelum dia pergi.

Elster berdiri di bantu Reki, dia akan pergi tapi langkah nya terhenti oleh suara Glenn.

"Kirim rekening mu aku akan mengirimkan sejumlah uang untuk berobat kepala mu" kata Glenn dengan wajah dingin nya.

Elster melirik Glenn, dia menggelengkan kepalanya.

"Tidak perlu, aku bisa sendiri" balas Elster lalu pergi dengan wajah senyuman tipis yang hampir tak terlihat oleh siapapun.

Reki mendekati Glenn dan teman-temannya, dia penasaran akan sosok gadis berkacamata bulat itu.

"Kau mengenal nya Glenn?" tanya Reki.

Glenn menggelengkan kepalanya.

"Tidak, tapi kemarin aku menabrak nya dan kepalanya di jahit karena kejadian tabrakan tadi malam" jelas Glenn masih dengan wajah dingin nya.

🌹

Jangan lupa like coment and vote ya❤🙏🤗