NovelToon NovelToon
Takdir Mentari

Takdir Mentari

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Pena

Namaku Mentari Intania Putri. Seorang anak yang tumbuh di sebuah kampung kecil yang bernama Kampung Karet. Kehidupanku tidak seindah anak-anak lain. Hidup yang sederhana dengan didikan keras oleh kedua orang tuaku. Hidup dengan banyak orang di rumah.

Dengan backround pendidikanku yang hanya tamatan SMA aku mulai bekerja di usiaku yang baru menginjak 17 tahun. Mulai hidup mandiri di usia yang sangat muda.

Seperti wanita lain di luar sana aku juga memiliki kisah cinta yang menarik. Yang menyedihkan dan menegangkan. Aku juga merasakan yang namanya cinta pertama, aku juga merasakan yang namanya patah hati. Aku juga merasakan dicintai dan mencintai.

Hingga akhirnya takdir membawaku pada pernikahan di usia muda, aku menikah di usiaku yang belum genap 20 tahun. Aku yang hidup dengan bayang-bayang masa lalu. Aku yang berusaha menjadi wanita yang sempurna untuk suamiku. Aku juga menjadi seorang ibu, ibu muda yang harus berjuang dengan untuk membuat hidupnya sempurna dimata semua orang.

Takdir yang terus mempermainkanku dari masa kecil hingga dewasa. Aku tidak tahu dimana letak kesalahanku, aku bahkan tidak menyadari hal buruk apa yang telah aku lakukan sampai aku merasa takdirku adalah hukuman, akankah aku mendapatkan kebahagiaan yang aku dambakan. Inilah ceritaku ......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6. Mentari terakhir di Sekolah Dasar

Anak perempuan juga perlu sekolah

terima kasih Ibu RA Kartini

-Takdir Mentari-

Mentari diajak Pak Dana mencari makanan untuk kambing-kambingnya. Menggunakan sepeda buntut itu Mentari duduk di belakang menyusuri kebun di jalan kecil berbatu. Mentari hanya mengambil daun-daun yang di potong oleh Pak Dana dan mengumpulkannya di satu tempat.

"Pak besok bisa datang kan ke sekolah, mengambil ijasah kelulusan, harus dihadiri oleh wali murid" kata Mentari kepada Pak Dana sambil bapaknya sibuk mengikat ramban (makanan kambing dari daun daunan).

"Bapak sibuk kerja, apa nggak bisa ambil sendiri saja?"

"Tapi ini kan yang terakhir pak di SD, setiap tahun juga bapak nggak pernah ke sekolah menghadiri acara wali murid"

"Nah itu setiap tahun lewat juga kan tanpa bapak, udah ambil sendiri aja, atau nanti bapak akan minta kakekmu aja yang ke sekolah"

"Kenapa bapak nggak pernah mau ke sekolah?" Tari menghentikan langkahnya mendekati Pak Dana.

"Bapak bukannya nggak mau, tapi bapak memang nggak ada waktu untuk ke sekolah, kalau menyuruh ibumu ke sekolah sudah tidak mungkin, ibumu pasti menolak karena malu bertemu orang banyak di acara resmi seperti itu, kakek pasti bisa menjadi walimu" saut Pak Dana sambil menaikkan dedaunan itu ke motornya.

Mentari menghela nafas panjang, dan langsung duduk di atas ramban ramban di motor butut. Menyenangkan memang duduk di atas ramban itu tapi hati Mentari masih kecewa akan jawaban bapaknya.

...****************...

Suasana sekolah dasar itu sangat ceria, apalagi ditambah cuaca yang mendukung sangat cerah. Anak-anak bermain sambil menunggu acara di mulai. Ada yang berlarian di halaman sekolah, ada yang sekedar duduk-duduk mengobrol menikmati hari terakhir di sekolah. Ada juga yang bolak balik belanja di kantin.

Wali murid juga mulai berdatangan satu persatu. Mereka yang orang tuanya sudah datang langsung mengantarkan ke kelas tempat acara perpisahan dilaksanakan.

Mentari menunggu di depan gerbang sekolah, menyapa para orang tua murid yang datang. Dia juga berharap bapaknya kali ini bisa datang untuk mengambilkan raport dan ijasah SDnya. Tentu saja impian Mentari tidak akan terwujud dengan mudah. Mimpi tetaplah mimpi dan tidak akan pernah jadi kenyataan. Itulah yang selalu dirasakannya.

Seorang lelaki tua tergopoh-gopoh menuju gerbang sekolah. Sepertinya kakek Mentari adalah wali murid tertua yang datang. Orang tua murid sangat antusias menyaksikan anaknya tamat sekolah dasar. Tetapi bagi Mentari kakeknya adalah yang paling antusias melihat kelulusannya.

"Makasi ya kek, sudah mau datang ke sekolah" Mentari mengajak kakeknya memasuki kelas untuk berbaur dengan wali murid yang lain. Kakek hanya tersenyum mengangguk sambil mengusap kepala Mentari.

Acara perpisahan siswa kelas 6 itu segera dimulai. Seperti acara-acara yang sudah berlalu setiap tahun, diisi dengan acara pembukaan seperti tari-tarian dari anak-anak kelas 3, acara dance dari anak-anak kelas 4, penyanyi kur dan puisi dari anak-anak kelas 5.

Suasana sangat menyenangkan penuh haru dan juga tawa. Apalagi sempat ada drama pendek yang dimainkan anak-anak sanggar tari. Mereka menampilkan lawak yang lucu dan menyegarkan suasana.

Barulah dilanjutkan penampilan Mentari membacakan kata kata perpisahan untuk guru-gurunya disambut riuh penonton. Mentari juga menyumbangkan sebuah puisi terakhirnya. Ijasah diterima dan Mentari bersalaman dengan kepala sekolah.

"Selamat ya Tari, semoga kamu kelak menjadi orang hebat, dan berhasil meraih cita-cintamu"

"Makasi ya buk, maafkan kalau selama ini Mentari ada salah"

Mereka saling berpelukan, Mentari memang menjadi murid special di sekolah. Apalagi sekarang sekolah akan kehilangan murid yang berprestasi.

"Hai Tari, sampai ketemu di SMP 01"

seorang anak laki-laki menyapanya. Dia adalah Saka teman sekelas Mentari.

Tari hanya tersenyum mengangguk dan pergi, jantungnya berdetak tak beraturan setiap kali Saka mendekatinya. 2 tahun terakhir ini Saka menjadi begitu special di mata Tari. Anak baru pindahan dari kota, dia juga pintar, Saka sering dipasangkan oleh guru dengan Mentari jika ada perwakilan perlombaan untuk siswa lelaki dan perempuan. Mereka terlihat saling suka sejak pertama kali berkenalan.

Mungkin itu adalah perasaan akan ketertarikan dengan lawan jenis untuk pertama kalinya. Ya untuk anak seusia Mentari tidak terpikirkan olehnya untuk menjalin hubungan yang dinamakan oleh orang dewasa "Pacaran".

Saka hanya menjadi teman special, karena Saka membuat Mentari semakin rajin belajar. Dia tidak mau Saka mengalahkannya. Karena itulah bagi Mentari Saka hanyalah penyemangat belajarnya. Anggaplah hiburan dari kepenatan di rumah, dan membuatnya segar kembali ketika di sekolah.

Mentari ingat pertemuan pertamanya dengan Saka. 2 tahun lalu saat Tari menginjak kelas 4SD. Wali kelasnya mengajak seorang anak laki-laki. Anak itu bernama Saka Adi Putra. Cowok pertama yang disebut ganteng oleh cewek berusia 9tahun itu.

"Kenalin namaku Saka"cowok itu menyodorkan tangannya mengajak bersalaman.

"Mentari Intania Putri, bisa dipanggil Tari" jawab Tari ketus.

Sejak itulah mereka dikenal sebagai maskotnya kelas karena mereka berdua sama-sama pintar. Tidak jarang mereka dikira pasangan oleh teman-temannya.

Bagi Mentari Saka adalah teman yang baik, yang selalu menjadi penyemangatnya.

...****************...

"Pak, Mentari akan sekolah di SMP 01" kata Mentari siang itu kepada orang tuanya.

"Mending nggak usah sekolah Tari, SD aja cukup kan, itu banyak anak-anak kampung karet yang nggak sekolah. Kamu bisa membantu ibu di kebun" kata Ibu Murni sambil sibuk menyiapkan makanan babi peliharaannya.

"Mentari setidaknya harus sekolah sampe SMP, bapak aja tamatan SMP masak Mentari hanya sampe SD" Pak Dana membantah keinginan istrinya.

"Kak Made kenapa ibu sekolahkan?"

"Karena dia laki-laki Tari"

"Memang kenapa kalau Tari perempuan, anak perempuan apa nggak boleh sekolah, Tari mohon bu sampe SMP aja boleh ya" bujuk Mentari ke ibunya

"Ibu hanya bercanda, tentu saja kamu harus sekolah" Ibu Tari tersenyum walaupun dalam hatinya ragu apakah dia dan suaminya akan bisa menyekolahkan 3 orang anak.

"Makasi ya bu" Tari tersenyum sambil membawa jemuran ke dalam kamar.

...****************...

Tari tidak sabar untuk masuk SMP, pendaftaran akan segera dilaksanakan. Sambil menunggu hari itu tiba Mentari disibukkan dengan pekerjaannya seperti biasa. Liburan yang melelahkan tidak ada yang special ataupun bahkan tidak ada perayaan apapun di hari kelulusannya.

Memang siapa yang akan peduli adanya perayaan. Toh waktu akan tetap berjalan tanpa perayaan bukan?

Mentari 1999

1
Sweetmommy
Jangan lupa komentarnya ya teman-teman ☺️🙏
Sweetmommy
Semangat semangat update
Sweetmommy
🤣🤣🤣
Komang Arianti
sriningsih versi kampung karet😩😩
Sweetmommy
🥹🥹🥹
Sweetmommy
🙏🙏☺️☺️
Sweetmommy
Ikutin terus ya
Sweetmommy
Jangan menangis 😁
Komang Arianti
kasihan sekali mentarii . ini kapan dy bahagiaanya thor... kasi bahagia dlu biar ga menderita ajaa hidupnya
Komang Arianti
baperrrr akuhhh thor😭😭😭😭
Sweetmommy: Jangan nangis ya 🥰
total 1 replies
Komang Arianti
😂😂kerennnlahhh
Komang Arianti
😭😭😭😭syedihhh akuu thor.. kenapa hidup mentarii se merana itu🤔🤔
Komang Arianti
😢😢😢😥😥
Komang Arianti
kereennnnnnn😍😍😍😍😍mantapp poll thor
Komang Arianti
🥰🥰🥰seruuuu
Komang Arianti
😭😭😭😭syedihh akuu thor...
Komang Arianti
baperr bacanya..... 😭😭😭
Komang Arianti
baguas ceritanyaa... 🥰🥰🥰
Sweetmommy: Makasi kk ☺️☺️🥰
total 1 replies
Anita Jenius
3 like mendarat buatmu thor. semangat ya.
Sweetmommy: Makasi kk, sama sama semangat ya 🙏☺️
total 1 replies
Anita Jenius
Salam kenal kak.
Sweetmommy: Salam kenal kk ☺️☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!