NovelToon NovelToon
Mission In Disguish

Mission In Disguish

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Lita

Dua anak kembar yatim piatu yang dipisahkan sejak mereka dilahirkan. Gayatri dibesarkan oleh keluarga angkatnya yang kaya raya sedangkan Gayathi diberikan kepada keluarga miskin.
Gayatri yang dinikahkan oleh keluarga yang sederajat dengan orang tua angkatnya mengandung anak perempuan sedangkan posisi untuk mewarisi kerajaan bisnis keluarga suaminya terancam karena istri kedua suaminya mengandung seorang bayi lelaki. Gayatri dan Gayathi sepakat untuk menukar kedua bayi mereka yang dilahirkan pada hari yang sama. Bayi lelaki Gayathi yang berparas mirip dengan anak bayi perempuan Gayatri ditukar demi menyelamatkan posisi keturunan Gayatri yang nyaris direbut oleh madunya. Apakah misi mereka berhasil? Dapatkah keturunan Gayatri mewarisi harta keluarga ayahnya? Menjadi pewaris tahta kerajaan bisnis ayahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Lita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Being Rich

Gayathi merasa takjub dengan apa yang dialaminya. Hanya dengan bertukar tempat dengan saudara kembarnya. Hidupnya berubah seketika.

Rumah mewah, uang melimpah, kemudahan hidup karena tidak harus melakukan semua sendiri.

Putra mendatangi istrinya di kamar. Mengabarkan bahwa dirinya akan keluar kota mengurus bisnisnya yang ada di luar kota.

"Maafkan aku, sayang. Aku harus ke Jawa Tengah selama dua minggu. Kau juga sedang mens. Akan sering menghabiskan waktumu bersama Satria." Putra mengecup kening istrinya dengan mesra,"moodmu kurang bagus selama mens. Memang sebaiknya kau beristirahat dari seluruh kegiatanmu. Di luar negeri mereka sudah membiasakan memberikan cuti pada wanita yang sedang menstruasi. Menyadari bahwa saat tersebut wanita tidak bisa diandalkan untuk mengambil keputusan penting. Tidak dapat berpikir dengan baik karena dikuasai emosi, perasaan dan mood mereka dikarenakan pengaruh perubahan hormon. Daripada nanti (hubungan) bisnis kita menjadi kacau sebaiknya gunakan waktumu selama tenggat waktu tersebut bersama anak kita dan berkumpul dengan circlemu. Biarkan kegiatan bisnis dan sosialmu digantikan Raka untuk sementara waktu."

Gayathi memandang suami kembarannya yang sangat tampan. Sikapnya yang spontan dan agresif sekaligus juga perhatian. Membuatnya menjadi sosok yang menarik.

Keberuntungan Gayatri semakin lengkap dengan sosok suami yang sangat menarik. Dia benar-benar beruntung...

Dirinya membatin di dalam hati.

"Aku harus berangkat! Aku pergi bersama Jejen dan Maman. Raka akan mengurus semua urusan disini menggantikan kau dan aku."

Pintu kamar bayi diketok dan ternyata Raka.

"Bagaimana? Apakah kau sudah siap?" Tanya Raka.

"Ya, aku sudah siap. Kau sudah menyiapkan jet pribadiku?"

"Sudah."

Kediamannya yang sangat luas membuatnya memiliki lapangan untuk jet serta helikopter pribadinya. Jet dan helikopter miliknya dan milik istrinya masing-masing satu. Sebuah jet dan helikopter digunakan Raka bersama yang lainnya. Jadwalnya yang padat dan seringkali mendadak tidak memungkinkannya mengikuti jadwal penerbangan biasa yang selalu berusaha menyesuaikan jadwal dengan semua penumpang secara umum.

Putra mencium anak dan istrinya sekali lagi.

"Aku akan merindukan kalian berdua." Ujarnya bergegas keluar kamar setelah mengecup keduanya dengan penuh kasih sayang.

"Aku memiliki dua istri tetapi tetap saja aku tidak bisa menyentuh keduanya." Keluh Putra sambil menuruni tangga diikuti Raka yang tertawa geli di dalam hatinya.

"Maafkan aku tidak bisa menggantikan mu. Hal ini perintah dari ayahmu. Kau harus melakukannya sendiri. Pekerjaan ini termasuk yang tidak bisa diwakilkan."

"Aku mengerti. Kau tidak perlu menjelaskan padaku. Ayahku mendidikku sangat keras. Bahkan mengirimku keluar negeri untuk kuliah dan bekerja. Mengajarkanku pekerjaan yang bisa diwakilkan dan tidak." Jawab Putra," aku sudah membaca laporanmu. Terima kasih hal itu sangat membantuku untuk mengenali perkembangan bisnis keluargaku di sana saat ini. Aku titip bisnis keluargaku dan istriku disini dan kegiatan sosialnya. Selama menstruasi sebaiknya, dia beristirahat dan tidak mengurus hal yang dapat memicu kekacauan hormonnya."

"Baiklah, aku akan mengurus bisnis keluargamu dan istrimu serta kegiatan sosialnya juga menjaga Miranti."

"Ah ya! Miranti! Kupikir itu satu-satunya tugas yang tidak perlu diingatkan dan kau selalu siap sedia untuk menjaganya!" Sahut Putra. Terselip nada cemburu di dalam suaranya.

Gayathi mulai hafal dengan seluruh ruangan yang ada di dalam rumah. Sebuah kamar yang berfungsi sebagai brankas dibukanya dengan pin yang diberikan Gayatri.

Kedua bola matanya nyaris terloncat keluar melihat tumpukan uang dari mata uang berbagai negara, emas batangan, kotak-kotak beludru berwarna biru, hitam dan merah, saat dia membukanya, perhiasan yang sangat berkilau dengan batu berwarna warni. Ada yang putih bening seperti kristal, merah, merah muda, hitam juga biru dan setumpuk buku berwarna hijau. Belum surat-surat lain yang dia tidak mengerti. Dia mengambil setumpuk uang rupiah senilai 10 juta rupiah. Sepertinya uang tersebut lebih dari cukup.

"Ayo kita jalan-jalan keluar!" Ajaknya pada Karina.

"Jalan-jalan keluar?" Tanya Karina.

Gayathi tidak melewatkan kesempatan untuk menikmati kehidupan mewah saudara kembarnya.

"Aku ingin berbelanja!" Ujarnya menyebutkan aktifitas yang disukai para wanita apalagi jika budget tidak menjadi masalah bagi mereka.

"Baiklah, bu. Aku akan menyiapkan Satria." Ujarnya merasa keheranan,"biasanya ibu malas kemana-mana kalau tidak perlu jika sedang menstruasi?"

"Kupikir moodku akan lebih baik jika aku berbelanja."

"Ya, ibu benar. Memang mood booster ibu berbelanja, berkumpul dengan circle ibu dan meluangkan waktu dengan tuan Satria."

"Circleku?"

"Teman-teman dekat ibu. Yang sudah sangat memahami ibu sehingga tidak akan ada salah paham saat hormon ibu sedang terganggu."

"Ah ya! Sirkelku! Mengapa aku melupakan mereka?"

"Karena memang fokus ibu saat menstruasi hanyalah tuan Satria. Kesibukan ibu membuat ibu hanya mau meluangkan waktu untuk tuan Satria saat ada waktu luang. Bukan berarti ibu melupakan circle ibu atau tidak menyukai berbelanja."

"Kita akan ke pasar. Membeli semua yang kita inginkan. Jajanan pasar, daster, pakaian pesta, sepatu, sendal, tas, perhiasan..."

"Pasar? Ah, maksud ibu mall? Pusat perbelanjaan. Aku hampir saja berpikir ibu mau ke pasar tradisional. Berbelanja bahan makanan mentah. Tidak mungkin kan ibu membeli daster, pakaian pesta, perhiasan dan sebagainya di pasar?" Ujar Karina tertawa geli.

"Hmm ya mall." Gumam Gayathi yang baru mendengar istilah pasar yang lain.

Mereka memasuki kendaraan milik Gayatri yang dia kendarai saat mereka bertukar peran. Kendaraan tersebut tentu saja sangat mewah dan nyaman.

Jok mobil ya sangat nyaman karena dilapisi kulit asli. Interiornya juga sangat mewah. Dilengkapi dengan interior yang sangat luxury.

Sesampainya mereka di mall. Gayathi semakin terkejut melihat kemewahan yang ada dan tanpa sengaja terceplos dari bibirnya,"ini pasar?"

"Iya Bu." Karina menurunkan troli milik Satria. Mendorongnya di belakang Gayathi.

"Mengapa kau berjalan di belakangku?" Gayathi menjejer tubuhnya di samping Karina. Apalagi dia tidak tahu apa pun mengenai mall tersebut.

"Hormon memang bisa membuat orang menjadi berubah." Gumam Karina, "ibu mau beli apa?"

"Aku belum tahu. Kita lihat-lihat saja dulu."

"Tidak mau ke toko langganan ibu?"

"Boleh!"

Karina menuntun Gayathi ke toko langganannya. Dan betapa terkejutnya melihat harga yang ada di toko tersebut.

"Sepertinya uangku kurang. Kita ke toko yang lain saja." Bisik Gayathi.

"Ibu kan memang malas memegang cash banyak-banyak. Gunakan saja debit atau credit card ibu."

"Kartu yang pake pin seperti pintu kamar brankas?"

Karina menganggukkan kepalanya.

Gayathi berkeliling toko melihat-lihat pakaian yang tidak pernah dilihatnya seumur hidupnya. Mencobanya satu per satu sebelum memutuskan untuk membelinya.

"Aku bingung menawar pakaian ini." Bisik Gayathi membuat Karina tertawa.

"Ibu bisa aja becandanya!" Karina masih tergelak,"mana bisa menawar pakaian di sini memangnya ini di pasar."

"Apa maksudmu tidak bisa menawarnya?"

"Ini harga pas Bu! Itu kan ada label harganya. Tidak bisa ditawar. Kalau mau harga yang lebih miring, beli yang harganya sedang diskon tapi setauku, ibu tidak suka barang diskon. Ketinggalan model. Barangnya juga kadang memiliki cacat walaupun tidak begitu terlihat."

"Hmm, apakah aku akan jatuh miskin jika membeli pakaian disini?" Tanyanya lugu. Membuat Karina tidak dapat menghentikan tawanya.

1
Salsabila Arman
lanjut
Eka Lita: Terima kasih kakak...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!