NovelToon NovelToon
Villain'S Mother Change

Villain'S Mother Change

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:858.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: eka zeya257

Zella, gadis bar-bar yang baru berumur 19 tahun, sekaligus pemilik sabuk hitam karate. dia terkenal di kalangan anak seusianya karena memiliki sifat ceria dan blak-blakan serta tak kenal takut.

Hingga suatu hari saat dia hendak berangkat ke tempat latihannya, dia tersandung batu dan membuat tubuhnya nyungsep ke dalam selokan dan meninggal di tempat.

Zella kira dia akan masuk ke dalam alam baka, namun takdir masih berbaik hati membiarkan dia hidup meski di tubuh orang lain.

Zella bertransmigrasi ke dalam novel yang sudah lama dia baca, dan menjadi tokoh antagonis yang selalu menyiksa anaknya.

Akankah Zella mampu mengubah sebutan 'Penjahat' pada dirinya? dan meluluhkan hati anaknya yang sudah di penuhi dendam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eka zeya257, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 6

...Menyerah? No, gue terlalu keren buat kalah....

...>Zella <...

.......

.......

...☠️☠️☠️...

Teriakan Zella membuat semua orang terkejut, termasuk Arzen. Dia sama sekali tidak menyangka akan melihat ibu tirinya di sana, terlebih keringat yang masih menetes di pelipis Zella semakin membuat Arzen terheran-heran.

Zella mendekat ke arah pria yang sedang menyandera Arzen, langkahnya sangat tegas tidak ada raut ketakutan di wajah Zella, yang terlihat hanya guratan emosi di wajahnya.

"Lepasin tangan lo dari anak gue!" perintah Zella begitu sampai di hadapan pria tersebut.

Pria itu tak menjawab, justru Arzen yang menyahuti ucapan Zella.

"Ini pasti ulah anda, anda ingin membuat saya mati secara perlahan, kan."

Zella menatap sosok Arzen yang kini menguarkan aura kebencian padanya, "Kalau pun aku berniat membunuhmu, aku tidak akan meminta bantuan mereka tapi aku akan melakukannya dengan tanganku sendiri, bukankah kamu tau seperti apa sifatku, Arzen Naraga."

Degh.

Skakmat, Arzen tak bisa mengelak jawaban Zella. Sejak dulu memang Zella selalu bekerja sendiri, dia tidak suka jika mainannya di sentuh orang lain.

"Wow sepertinya hubungan kalian tidak baik, bagaimana kalau kau juga ikut bersenang-senang dengan kami, Nona." Cetus pria berewok itu memecahkan ketegangan di antara anak dan ibu tirinya.

"Berani bayar berapa lo ngajak gue hah? Muka mirip badak aja belagu," ejek Zella.

Sifat bar-barnya kembali muncul, sudah lama sekali Zella tak merasakan perasaan ingin menghajar seseorang seperti saat ini.

Pria berewok itu menggeram marah, hingga tiba-tiba dia mendorong tubuh Arzen ke arah temannya yang berdiri tidak jauh dari pria itu.

"Kurang ajar! Berani-beraninya jala** sepertimu mengejek ku hah!" teriak pria itu.

"Berani lah, lo cuma menang badan sama berewok doang! Soal tekad gue lebih tinggi." Sahut Zella dengan percaya diri.

"Brengsek! Kau harus membayar penghinaan ini padaku jala**!"

Tanpa aba-aba pria itu langsung mencekik leher Zella, baru beberapa detik tangan pria tersebut menyentuh leher Zella sebuah tinjuan melayang tepat di wajah pria itu, hingga membuat cekikan di leher Zella lepas.

BUUGH.

"Aarrghh!" tubuh pria itu mundur beberapa langkah, dia memegangi hidungnya yang mulai mengeluarkan darah.

Senyum smirk terlihat di wajah Zella, dia kembali mendekati pria tersebut dan menarik kerah bajunya.

Sreeett.

"Tadi gue lihat tangan lo nyentuh tubuh anak gue, kan?"

"Bac**, kau hanya beruntung karena berhasil memukulku sekali! Jangan banyak omong sialan." Sentak pria itu melepas paksa tangan Zella.

"Aish, lo jangan main kasar dong! Kalo kaya gini, kan, gue jadi enak mukulnya hehe."

Arzen yang melihat tingkah ibu tirinya merasa aneh, sifatnya sangat jauh berbeda bahkan yang lebih mencengangkan ibu tirinya bisa beladiri, entah sejak kapan Arzen mulai merasakan perubahan-perubahan kecil terus terjadi pada ibu tirinya.

Kembali pada Zella, dia mulai memasang kuda-kuda bersiap untuk menyerang. Selang beberapa detik Zella berlari menerjang pria itu, dia menendang perut pria tersebut namun pria itu tak terjatuh bahkan masih berdiri dengan tegak seolah tak merasakan sakit sedikit pun.

"Haha, cuma segini kemampuanmu heh?" ejek pria itu.

Zella menarik sudut bibirnya ke atas, tanpa menjawab dia kembali memberikan tendangan memutar hingga mengenai kepala pria itu dan membuat tubuhnya jatuh ke lantai.

BUUAAGH.

Bruuuk.

Seketika pria itu pingsan setelah kepalanya mendarat sangat keras menghantam lantai, Zella tersenyum puas pemanasan yang dia lakukan barusan membuat tubuhnya sedikit lemas.

Zella menunduk, dia meraih tangan kanan pria berewok itu lalu menarik dan memutarnya hingga berbunyi 'Krek' menandakan kalau tangan pria itu telah patah.

"Ini bayaran karena lo berani menyentuh anak gue." Ucap Zella dingin.

Baru saja dia hendak berbalik, sebuah pukulan menghantam tengkuknya hingga membuat dia jatuh tersungkur ke lantai.

Bruk.

"Ssstt," Zella mendesis pelan.

Tengkuknya terasa mau patah, pukulan barusan membuat kepalanya ikut pusing.

"Ck bedebah sialan, berani sekali gadis kecil seperti dia membuat teman kita pingsan!" dengus pria yang memiliki tato di bagian lengannya.

"Sudahlah, bawa saja mereka bertiga! Kita harus keluar dari gedung ini secepat mungkin." Ajak rekan pria tersebut.

Mendengar hal tersebut, sahabat Arzen yang bernama Orvie Evander menjadi ketakutan. Tubuhnya bergetar hebat, keringat dingin mulai menetes di kening pemuda tersebut.

"Zen, g-gue takut." Cicit Orvie.

"Maaf gara-gara gue, lo jadi ikut terkena masalah, Vie."

Orvie menoleh, dia melihat wajah Arzen berubah sendu, "Gue nggak nyalahin lo, Zen. Gue cuma takut mereka bakal menyiksa kita, ini bukan salah lo jadi lo nggak perlu minta maaf."

Belum sempat Arzen menjawab, dia kembali melihat sosok Zella berdiri dengan susah payah. Arzen terdiam, begitu juga dengan Orvie yang tercengang melihat Zella bersiap melawan mereka kembali.

"Udah cukup main-mainnya! Anak gue harus pulang, besok mereka sekolah." Zella meregangkan lehernya sebentar, meski masih sakit namun dia berniat membereskan kedua pria di depannya secepat mungkin.

"Wah dia nantangin kita, lebih baik kita habisi dia di sini! Toh dia tidak berguna jika di biarkan hidup." Usul pria bertato itu.

Rekan pria itu mengangguk, mereka berdua menyerang Zella secara bersamaan. Beberapa pukulan berhasil Zella berikan pada mereka, namun perbedaan tinggi serta tenaga membuat Zella kewalahan.

BUAGH.

BRAAK.

Tubuh Zella terlempar hingga menabrak tembok, merasa belum puas kedua orang tersebut mendekati Zella dan langsung menarik rambutnya hingga dia mendongak ke atas.

"Bagaimana heh, apa kau menyukai permainan kami?" tanya pria bertato.

"Kalian kira ini sudah selesai? Sayangnya kita baru mulai brengsek." Sahut Zella.

Zella mengepalkan kedua tangannya, sesaat kemudian sebuah tinjuan mendarat di rahang pria itu hingga membuat dua giginya patah.

BUAAGH.

Tak ingin membuang waktu, Zella memberikan tinjuan kedua di dagu pria itu.

BUGH.

"Aarrghh, sialan." Pria tersebut menggeram marah.

Mereka kembali menyerang Zella, pukulan demi pukulan mereka berikan satu sama lain. Zella mulai merasa tubuhnya lemas, serta kepalanya pening. Dia tetap berusaha menjaga kesadarannya, selang beberapa menit Zella berhasil menumbangkan kedua orang tersebut, sayangnya Zella tak menyadari kalau salah satu di antara mereka masih tersadar.

"Hah.... Hah... Sialan, mereka menguras tenagaku habis-habisan." Dumel Zella.

Dia mendekat ke arah Arzen dan juga Orvie, "Kalian berdua nggak papa?"

Arzen tak menjawab, dia hanya diam sambil mengamati memar di wajah Zella. Terlihat sudut bibirnya robek dan pelipisnya berdarah.

"Nggak papa, Tan, makasih udah nolongin kita." Ucap Orvie dengan tulus.

Arzen mendengus sebal, "Buat apa lo bilang makasih sama iblis kaya dia? Paling ini juga rencana dia dan sekarang dia lagi pura-pura menyelamatkan kita!"

"Zen, nggak boleh gitu! Dia ibu lo dia udah nolongin kita, kalo nggak ada Tante Zella kita pasti udah di apa-apain sama mereka." Cetus Orvie.

Dia tak setuju dengan pendapat Arzen, sebenci apa pun Arzen pada ibunya. Orvie merasa tak pantas jika Arzen berkata terlalu kejam seperti itu, meski dia sendiri tau sikap asli Zella sebelumnya namun bagaimana pun bagi Orvie, Zella telah menyelamatkan nyawa mereka.

"Lo jangan termakan sama iblis itu, Vie! Dia cuma-"

"Udah, nggak usah di perpanjang yang penting kalian baik-baik aja," Zella menatap ke arah Orvie. "Makasih udah belain Tante, tapi ucapan Arzen benar Tante itu iblis dan Tante memang nggak pantas dapat ucapan seperti itu dari kalian."

Meski ucapan Arzen di tunjukan pada Zella yang asli, tapi tak di pungkiri sudut hatinya sedikit terluka.

'Nggak papa, Zel, lo harus semangat.' Batin Zella menyemangati dirinya sendiri.

Arzen dan temannya berjalan lebih dulu beberapa langkah dari Zella, namun baru saja Arzen tiba di depan pintu Zella melihat rekan pria bertato tadi hendak melempar belati ke arah putranya.

Sontak kedua bola mata Zella melotot saat belati itu melayang ke arah putranya, dengan mengerahkan tenaga yang tersisa Zella berlari ke arah Arzen.

Drap.

Drap.

Drap.

"ARZEN! AWAS..."

1
Mary Randaging
aku tidak suka dengan akhir ceritanya.knpa zela mati di tangan silla yg tidak punya kekuatan?
Zee✨: hehe mf ya, pas bikin ini lg gak mood makanya endingnya kurang memuaskan hehe
total 1 replies
kalea rizuky
males ma endingnya tau
kalea rizuky
langsung dor selesai arvie tolol/Curse//Curse/
kalea rizuky
males klo ceritanya muter
kalea rizuky
wah jalang di rebutin dih najia
kalea rizuky
halah lu aja doyan kan
kalea rizuky
wih jd suami nya selingkuh bentar kok baru kuliah umurnya brp
kalea rizuky
arzen cwek kah
kalea rizuky
visual arsen mana
Annisa Feby
Luar biasa
Nana Nana
sungguh membagongkan mati diselokan 🫣🫣🤣🤣
Tri Haryanto
Luar biasa
Nana Niez
kl season 1 aja sdh sad ending,, mau lanjut season 2 terasa berat
Nana Niez
baru ini pemeran cewek nya kuat tapi berakhir mati,, pengaruh banget lhow Thor sm mood yg bc,, bs jdi sad seharian
Nana Niez
apa zella mati,, jdi ikut parno sblm bab akhir
Nana Niez
lha kok malah penulisnya ikutan jugaaaa
Nana Niez
bukan gw yg bunuh dia jatuh sdri,,, 🤣🤣🤣🤣🤣bnr bnr deh
Nana Niez
lha siapa lagi itu,,, knp banyak yg masuk novel yaaaa,, jgn jgn si bapak yg anaknya ditolong
Nana Niez
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣memang out of the box,,, kl zella mah
Nana Niez
jdi penasaran apa rahasia keenanyg dipegang zella,, jgn2 Keenan,, pipis sembarangan 🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!