Sang Ratu Antagonis

Pembalasan Ratu Yang di Asingkan

...****************...

Malam hari Liu An bersiap untuk pergi ke kediaman perdana menteri Hua Yang, sesuai rencana dia akan mengambil buku keuangan milik perdana menteri itu.

"Xiao Lan, kau berjaga di depan kamar. Jika ada orang yang ingin bertemu denganku, katakan saja jika aku sudah tidur sejak tadi!" ucap Liu An.

"Yang Mulia, sebenarnya anda akan melakukan apa, dan kemana anda akan pergi malam ini?"

"Aku mempunyai sedikit urusan, dan akan segera kembali,"

"Tetapi Yang Mulia...."

"Xiao Lan, jika semua berjalan baik kita akan hidup dengan damai ke depannya!"

Xiao Lan hanya bisa melihat Ratu Yu, sebenarnya dia sangat khawatir dan takut akan terjadi apa-apa pada Ratu nya itu.

"Baiklah, aku harus pergi sekarang. Ingat untuk melakukan apa yang aku katakan!"

".... Baik Yang Mulia! Tolong berhati-hatilah,"

Liu An mengangguk, lalu dia pun segera pergi ke arah belakang untuk menghindari pengawal yang berada di depan istananya.

Setelah berhasil keluar dari istana, Liu An berjalan menuju kediaman perdana menteri Hua Yang yang berada di bagian barat, setelah melewati dua bangunan istana kecil.

"Nona, ini adalah kediaman perdana menteri Hua Yang?" ucap Xin Xin.

"Benar, sepertinya dugaanku benar. Keributan di keluarga menteri Hua Ling belum sampai ke telinga perdana menteri, jadi penjagaan pun belum di perketat!"

"Apa anda akan masuk kesana sekarang, nona?"

"Di dalam cerita, perdana menteri selalu pergi ke ruangan yang berada di belakang kediaman ini. Aku yakin itu adalah ruangan dimana dia menyimpan barang berharganya, termasuk buku keuangan itu!"

"Jadi kita akan langsung kesana?"

"Tentu, jika di lihat tidak ada penjaga yang berjaga disana, dan ruangan itu pun gelap seperti sengaja tidak di beri penerangan,"

"Seperti gudang!"

"Benar, perdana menteri pasti memanipulasi ruangan itu. Dia sengaja melakukan itu agar tidak ada yang tahu ruangan itu sebenarnya!"

Setelah melihat sekeliling dari atas pohon, Liu An melompat ke atas atap kediaman perdana menteri Hua Yang dan berlari dengan tenaga dalamnya.

"Untung saja aku bisa menggunakan tenaga dalam yang aku pelajari dari dunia misi sebelumnya disini, dan bisa di gunakan pada tubuh Ratu Yu ini!" ucap Liu An.

Sampai di depan sebuah ruangan paling belakang dan gelap, Liu An berhenti lalu turun dengan cepat dari atas atap.

Kriet!

Liu An membuka pintu ruangan itu, dan benar saja di dalam ruangan itu terdapat banyak benda yang biasanya terdapat di dalam gudang.

"Nona, apakah kita salah masuk? Ini.... Ini adalah gudang!" ucap Xin Xin yang juga melihat keadaan ruangan itu.

"Tidak, kita tidak salah masuk,"

Dengan menggunakan cahaya dari Xin Xin yang tentu saja tidak bisa terlihat oleh orang lain, Liu An berjalan melewati beberapa benda di depannya.

Liu An berhenti di depan sebuah meja yang ada di belakang tumpukan barang-barang itu.

"Ada sebuah meja di antara tumpukan barang-barang yang terlihat tidak terpakai. Ini cukup membuatku penasaran!"

Liu An mendekati meja itu lalu memeriksanya, "Bingo! Aku menemukannya!"

"Wah nona, anda berhasil!"

"Benar, kita lihat dulu untuk memastikannya!"

Liu An membaca sampul buku itu lalu membuka dan membaca isi dari buku yang dia temukan.

"Ini.... Ini memang benar buku keuangan milik perdana menteri Hua Yang itu!" seru Xin Xin.

"Ayo, kita sudah mendapatkan bukunya dan harus cepat kembali,"

Liu An menyimpan buku itu di dalam pakaiannya, lalu berjalan keluar dari ruangan gelap itu.

Karena ruangan itu berada di belakang dan juga gelap, itu memudahkan Liu An untuk menyelinap keluar masuk tanpa di ketahui oleh para penjaga yang berada di kediaman itu.

Dengan cepat Liu An berlari menuju istananya, dia memilih jalan memutar dan melewati rumah-rumah rakyat yang sudah sepi agar tidak menimbulkan kecurigaan.

...****************...

Xiao Lan benar-benar merasa takut dan juga khawatir, sebab sampai sekarang Ratu Yu belum kembali.

Bruk!

Tap tap tap

Suara derap kaki yang semakin lama semakin jelas terdengar di telinga Xiao Lan yang berdiri di depan pintu kamar Ratu Yu. Dengan cemas, Xiao Lan melihat ke arah datangnya suara langkah kaki itu.

"Yang Mulia Ratu, hamba mohon cepatlah kembali! Hamba takut jika itu adalah Yang Mulia Kaisar,"

Tubuh Xiao Lan gemetar saat langkah kaki itu terdengar semakin dekat, di dalam hati Xiao Lan terus berdoa agar Ratu Yu bisa cepat kembali dengan selamat.