Mantan Tapi Menikah ?

2 jam kemudian

Jingga baru saja selesai melakukan operasi , dia begitu shok setelah mengecek ponselnya terdapat banyak panggilan dari Senja dan Bumi.

"Kenapa mereka kompak sekali menelpon ku? " gumam Jingga.

"Wait wait wait bukan kah kak Nja bilang dia mau ketemuan sama kak Bumi, terus kenapa dua-duanya malah menelpon ku?"

"Ada apa ini kenapa perasaan ku mendadak nggak enak, semoga saja kak Nja baik-baik saja"

Jingga mencoba menelpon Senja namun tidak di angkat, tidak biasanya Senja seperti ini, biasanya dia akan selalu mengangkat telepon nya dimana pun dan kapanpun itu.Jingga semakin khawatir.

"Perasaan ku semakin tidak enak saja"

Jingga terus menelpon nomor Senja namun tetap saja tidak ada jawaban. Saat Jingga sedang frustasi tiba-tiba saja Bumi menelpon nya.

"Hallo dek apa Senja bersama mu?" kata Bumi di seberang telpon.

"Tidak kak, adek baru saja selsai operasi. 2 jam yang lalu kakak memang dari sini tapi cuma sebentar katanya mau ketemuan dengan kak Bumi"

"Terus kemana dia? kakak sudah menunggu Senja dari 2 jam yang lalu tapi dia belum datang juga, nomor nya juga kakak hubungi tapi tidak di angkat" Bumi semakin khawatir tidak biasanya Senja tidak memberi nya kabar.

Diseberang sana Jingga semakin gelisah takut terjadi apa-apa dengan kakak kembarnya, apalagi kalau mengingat Senja itu sangat penakut dan hatinya yang lembut selembut sutera itu sangat gampang untuk di bodohi dan itu yang paling Jingga khawatirkan Jingga takut kakak nya diculik orang dan di jual organ tubuh nya.

"𝘈𝘴𝘵𝘢𝘨𝘢 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘶 𝘧𝘪𝘬𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯" 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘑𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢.

"Kalau begitu adek akan mencarinya, kakak kabari aku kalau kak Nja ada mengabarimu"

"Adek juga segera kabari kakak ya begitu ada kabar"

...----------------...

"Hallo Jin tolong cek lokasi nomor ponsel kakak ku saat ini, aku kasih waktu 5 menit"

Tut

Jingga menelpon seseorang yang merupakan anggota mafia klan lion white. Dia adalah Jin orang kepercayaan Jingga.

"Dasar nona kurang ajar seenaknya saja memerintah ku " Jin mengumpat Jingga yang seenaknya saja memberikan perintah, namun tetap saja Jin melaksanakan perintah nona nya itu.

5 menit kemudian Jin berhasil menyelesaikan tugasnya dan dia sudah mendapatkan lokasi ponsel Senja, tidak sulit untuk Jin karena dia merupakan hacker terbaik. Jin kemudian menghubungi Jingga dan memberikan informasi yang Jingga inginkan.

"Jin memang yang terbaik" gumam Jingga memuji anak buahnya.

Jingga pun bergegas ketempat yang Jin beritahukan sampai-sampai Jingga tidak menyadari kalau Kaisar berdiri tidak jauh darinya sedang memanggil namanya.

"Sayang... " Kaisar memanggil Jingga namun Jingga melewatinya begitu saja tanpa berniat sama sekali untuk menoleh ke arah Kaisar.

"Apa dia marah padaku, kenapa dia melewati ku begitu saja, masa iya aku yang setampan ini tidak terlihat olehnya ?" gumam Kaisar tidak habis fikir.

"Tapi kenapa dia seperti sedang mengkhawatirkan sesuatu dan mau kemana dia? aku harus mengikutinya"

Kaisar yang hendak memanggil Jingga pun urung karena Jingga sudah melesat dengan mobil sport miliknya. Kaisar pun akhirnya mengikutinya menggunakan mobilnya sendiri.

"Loh itu mobilnya kak Nja kan? "

Jingga yang melihat mobil senja terparkir sembarang di tepi jalan pun akhirnya menepikan mobil yang di kendarai nya kemudian turun dari mobilnya dan mendekati mobil Senja.

Jingga shock begitu mendapati mobil Senja dalam keadaan pecah kaca jendela nya. Jingga juga melihat ponsel dan dompet Senja tergeletak di jok depan mobilnya.

"Berarti ini bukan perampokan, buktinya dompet kakak di tinggal disini gitu aja"

Jingga kemudian menelpon seseorang, tak lama kemudian orang yang Jingga telpon pun datang menghampiri Jingga.

"Kalian kemana aja? bukankah kalian aku tugaskan untuk menjaga kakak ku? " bentak Jingga.

Pasalnya orang yang mommy Queen tugaskan untuk menjadi bodyguard bayangan Jingga, malah Jingga alihkan untuk menjaga Senja, karena Jingga merasa kejadian seperti ini akan terjadi dan ternyata benar saja, orang yang menculik Senja salah sasaran yang mereka mengira Jingga padahal dia menculik Senja.

"Maaf nona, kami di perintahkan untuk menjaga nona Jingga bukan nona Senja, dan yang bisa merubah keputusan itu hanya nyonya bos" kata salah satu bodyguard Jingga.

"Astaga... " Jingga pun tidak bisa berkata-kata lagi, karena mereka hanya menjalankan perintah nyonya bos nya yaitu mommy Queen.

...----------------...

Sementara itu di markas tempat penyekapan Senja . Entah sudah berapa kali Senja mendapatkan tamparan dari Friska terlihat dari sudut bibir Senja yang sudah mengeluarkan darah dan juga sedikit robek.

"Aku sudah bilang Angkasa itu milik ku, tapi kenapa kamu masih deket-deket sama dia? " teriak Friska.

"Dan sekarang aku sudah tidak menginginkan Angkasa lagi, tapi sebagai gantinya aku ingin Kaisar menjadi milikku" kata Friska lagi.

"Jangan mimpi kau wanita gila, bang Kai itu hanya milik Jingga" entah punya keberanian dari mana Senja berani mendebat Friska yang sudah kesetanan itu.

"Akhirnya kamu bicara juga wanita murahan" kata Friska menyeringai.

Sejak di bawa ke tempat penyekapan ini Senja memang tidak pernah membuka mulut nya, Senja ketakutan setengah mati apalagi diperlakukan seperti ini membuat Senja ingin menangis. Tapi ketika Friska terus mengatai Jingga dan dengan terang-terangan bilang ingin merebut Kaisar dari Jingga, Senja pun kehilangan rasa takutnya bahkan mampu berteriak pada Friska.

Friska yang awalnya curiga kalau yang di hadapan nya ini bukan Jingga , kini Friska malah berfikir Senja ini memang lah Jingga karena hanya Jingga lah yang berani mendebat nya.

"Siapa yang kau sebut wanita murahan? jangan sembarangan bicara kamu?" Senja semakin berani.

"Tentu saja kamu, kamu ingin Kaisar tapi kamu juga tidak mau melepaskan Angkasa"

"Astaga berapa kali aku bilang cuma bang Kai kekasihnya Jingga, kak Angkasa itu cinta sendirian sama Jingga, dengerin nih baik-baik bang Kai itu cinta sama Jingga dari kecil begitupun sebaliknya, jadi cewek gila kaya kamu jangan mimpi untuk bersaing dengan Jingga" cerocos Senja.

"𝘈𝘬𝘶 𝘢𝘫𝘢 𝘬𝘢𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘯𝘴𝘦𝘤𝘶𝘳𝘦 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘦𝘬" 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘚𝘦𝘯𝘫𝘢.

"Tutup mulut mu, kenapa kamu bicara seolah-olah kamu bukan Jingga? katakan siapa kamu sebenarnya? " bentak Friska.

"𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘵𝘢𝘶 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘑𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢, 𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘪𝘯𝘪? 𝘢𝘥𝘦𝘬 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘯𝘢 ? 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘵𝘢𝘬𝘶𝘵 𝘥𝘪𝘮𝘶𝘵𝘪𝘭𝘢𝘴𝘪 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘤𝘦𝘸𝘦𝘬 𝘨𝘪𝘭𝘢 𝘪𝘯𝘪" 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘚𝘦𝘯𝘫𝘢.

"Aku Jingga" kata Senja dengan bibir bergetar.

Senja merasa takut sekarang karena Friska mendekati nya sambil membawa pisau lipat kecil di tangannya.

"Jingga tidak banyak bicara seperti mu, katakan siapa kamu sebenarnya? " bentak Friska.

"𝘑𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘨𝘢𝘬 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘢𝘱𝘢𝘢𝘯 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘢 𝘫𝘢𝘨𝘰𝘯𝘺𝘢 𝘯𝘨𝘰𝘮𝘰𝘯𝘨" 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘚𝘦𝘯𝘫𝘢.

"Memang aku siapa kalau bukan Jingga, memangnya ada lagi yang punya wajah persis secantik aku?"

"Cukup! bersiap lah aku akan merobek mulut mu sekarang! " Friska semakin mendekatkan pisau nya pada wajah Senja.

Tiba-tiba....

Brakk

Brakk

Next

Jangan lupa tinggalkan jejak 👣

Like dan komen. Jangan lupa bintang 5 nya . Terima kasih.

Follow juga instagram aku ya 'Kikan dwi'