NovelToon NovelToon
Talak Aku!

Talak Aku!

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen Angst / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:662.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Arion Alfattah

Ig : @ai.sah562

Bismillahirrahmanirrahim

Diana mendapati kenyataan jika suaminya membawa istri barunya di satu atap yang sama. Kehidupannya semakin pelik di saat perlakuan kasar ia dapatkan.

Alasan pun terkuak kenapa suaminya sampai tega menyakitinya. Namun, Diana masih berusaha bertahan berharap suaminya menyadari perasaannya. Hingga dimana ia tak bisa lagi bertahan membuat dirinya meminta.

"TALAK AKU!"

Akankah Diana kembali lagi dengan suaminya di saat keduanya sudah resmi bercerai? Ataukah Diana mendapatkan kebahagiaan baru bersama pria lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arion Alfattah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bully

"Kau punya mata tidak, hah? Ganti rugi! Baju mahal ku kotor karena ulahmu," lanjutnya.

Gadis manis dengan rambut dikucir memakai kacamata itu mencoba berdiri. "Maaf, saya tidak sengaja. Saya buru-buru mau ke kelas," ucapnya begitu lembut penuh kesopanan.

"Hei cupu, kau pikir aku tidak sedang buru-buru? Aku juga sama. Gara-gara kau bajuku basah. Kau harus ganti sebesar 500 ribu."

Gadis itu mendongak, "Saya tidak punya uang sebesar itu."

"Ck, orang miskin seperti mu tidak mungkin memiliki uang. Berhubung saya baik hati, kau terbebas ganti rugi uang. Tapi, kau harus mau aku suruh selama satu Minggu atau kau menggantinya tiga kali lipat!" Prisil memberikan penawaran kepada gadis itu. Dia juga melihat name tag nya. 'DIANDRA MAHESWARI' namanya.

Diandra berpikir, "Darimana aku mendapatkan uang sebanyak itu? Ibu dan Diana tidak mungkin memiliki uang sebesar itu. Aku sekolah di sini saja dari beasiswa. Apa aku terima saja?" batinnya.

"Satu Minggu kau jadi pelayan ku." Prisil kembali berlari setelah berkata seperti itu.

Dari sanalah Prisil menjadikan Diandra pelayanannya. Dengan hati ikhlas, Diandra menerima segala macam perintah Prisil. Dia sampai sering di permalukan di depan semua murid, di jadikan kacung olehnya. Tidak ada yang berani melawan karena mereka tahu jika Prisil anak orang berpengaruh.

Kelakuan Prisil yang semena-mena terhadap orang tidak pernah di ketahui orangtuanya di karenakan kesibukan masing-masing. Tidak ada murid yang mau menjadi teman Prisil. Mereka menjadi takut dan tidak mau berurusan dengannya.

Para guru pun tidak berani bertindak sebab orangtuanya merupakan donatur terbesar di sekolah itu. Guru juga takut pekerjaannya terancam akibat berurusan dengan Prisil.

Sampai suatu hari, Diandra tidak merasa kesal atas perlakuan Prisil yang terus saja menindasnya. Dia tidak lagi menahan diri untuk tidak melawan kelakuan Prisil yang semakin hari semakin semena-mena terhadap dirinya dan orang-orang di sekitar.

Brak!

Prisil menggebrak meja kantin.

"Hei cupu. Lap sepatuku, buruan!" perintah Prisil menaikkan kakinya ke pangkuan Diandra yang tengah makan.

Diandra menghelakan nafas berat. Rasa sabarnya sudah tidak ada lagi. Dia manusia memiliki kesabarannya masing-masing. Dia juga memiliki harga diri yang harus Diandra bertahan kan. Dia tidak ingin lagi terus-menerus mengikuti setiap perintah Prisil anak sekolah yang sombongnya luar biasa suka semena-mena.

"Aku tidak mau!"

Prisil mengernyit. "Kau bilang tidak mau? Kalau kau menolak k ..."

Diandra menghempaskan kaki Prisil yang ada di pangkuannya.

"Apa? Mau melaporkanku ke orang tuamu? mau melaporkanku ke pihak sekolah dan mengeluarkan ku? Aku sudah tidak peduli lagi dengan semua ancaman mu itu. Aku tidak peduli jika beasiswa ku dicabut oleh sekolah. Aku memiliki harga diri dan aku akan terus membela harga diriku daripada terus-menerus mengikuti setiap perintah mu. Kau pikir siapa? Anak pejabat, anak orang kaya anak presiden? Kau itu cuman manusia biasa sama seperti aku. Kita ditakdirkan oleh Tuhan dalam bentuk yang sama namun nasib yang berbeda. Ngapain aku harus takut kepadamu? Sudah cukup harga diriku kau injak-injak. Aku tidak ingin lagi berada di bawah kuasa mu." Dengan suara lantang Diandra berdiri menghadapi Prisil.

"Kau ..." Prisil mengepalkan tangannya marah ada orang yang berani melawannya.

"Lihat dirimu, kau sampai tidak memiliki satu teman karena sifat inilah yang menyebabkan dirimu tidak memiliki teman. Kau sombong, kau angkuh, kau sok kaya, kau sok berkuasa padahal di luaran sana masih banyak orang yang jauh lebih tinggi di bandingkan dirimu." Diandra semakin gencar mengingatkan Prisil jika apa yang di lakukan nya salah.

Banyak pasang mata mulai berbisik-bisik membicarakan Prisil. Prisil yang di tatap seperti itu merasa terintimidasi karena dia berpikir tidak ada orang yang memihak nya. Dia merasa tatapan orang begitu jijik kepadanya.

"Benar kata Diandra, kamu jangan semena-mena sama kita. Sama-sama manusia saja sombong minta ampun. Cantik wajah tapi hati dan kelakuan sungguh jelek."

"Iya, bener. Seharusnya dia tidak sekolah di sini. Sekolah lain saja, mentang-mentang kaya seenaknya memperlakukan orang."

Karena tidak bisa berkata apa-apa dan malu juga semua orang menyerangnya, Prisil meninggalkan kantin.

"Brengsek, beraninya si cupu itu mempermalukan ku di hadapan semua orang. Aku tidak terima semua ini. Dia harus di beri pelajaran." Prisil mengepalkan tangannya dengan sorot mata memerah marah.

Sehabis bel pulang sekolah, Prisil berniat membalas atas perlakuan Diandra. Dia menunggu Diandra keluar sekolah di luar tidak jauh dari sekolahnya.

Nampak Prisil melihat Diandra keluar dari sekolah mengenakan sepeda. Prisil pun mengikutinya. Merasa jalanan cukup sepi, Prisil langsung menghadang Diandra.

Gadis berkacamata itu langsung terjatuh dari sepedanya. Prisil membuka pintu mobilnya, kemudian menyeret paksa Diandra.

"Kamu mau ngapain? Lepaskan saya! Saya mau pulang." Diandra mencoba melepaskan cekalan Prisil.

"Saya tidak akan melepaskanmu sebelum saya memberikan pelajaran. Kau sudah membuatku malu di hadapan semua orang, kau sudah membuat mereka bully aku. Aku tidak terima itu!" Sentak Prisil mendorong keras tubuh Diandra ke tengah jalan.

Diandra terjatuh, Prisil kembali mendekatinya dan mencengkram kuat pipi Diandra.

"Hei cupu, aku peringatkan kepadamu, jangan pernah kau coba-coba mengusik ku atau ku habisi kamu!" ancamnya penuh amarah.

Prisil berniat memberikan ancaman saja, dia tidak seberani itu menghabisi seseorang.

Diandra mencoba melepaskan tangan Prisil yang ada di wajahnya, "Aku tidak pernah mengusik mu, kau yang selalu berbuat sesuka hatimu. Seharusnya kamu sadar, apa yang kamu lakukan salah." Diandra segera berdiri setelah berhasil melepaskan cengkraman Prisil.

Kedua gadis remaja kelas 11 itu bersitegang di tengah jalan.

"Halah, kau jangan banyak bicara. Aku tidak terima kau bully ku di sekolah." Prisil mengambil ponselnya kemudian memotret Diandra begitu saja.

"Kau mau apa memotret wajahku?" Diandra ingin mengambil ponselnya namun, di tepis oleh Prisil.

"Aku akan menyebarkan jika wajah mu ini wajah tukang bully." Prisil sekuat tenaga mempertahankannya. Dia mencoba mengetikkan sesuatu dan mempostingnya.

Diandra seorang tukang bully. Berhati-hatilah! Sudah banyak korban yang ia bully termasuk Prisillia Fakhri.

"Lihat, sudah ku sebar di media sosial. Hahahaha."

"Prisil, kau sangat keterlaluan. Hapus!" Diandra mencoba mengambil ponsel Prisil ingin menghapus foto dirinya.

"Tidak akan!" sentak Prisil mempertahankan ponselnya.

Mereka berdua bertengkar di tengah jalan sepi. Tanpa di sadari mereka, ada sebuah kendaraan oleng ugal-ugalan melaju kencang ke arah keduanya.

Prisil mendorong keras tubuh Diandra ke pinggir kanan.

Pengendara mobil dalam keadaan mabuk berat, mobil itu mencoba membanting stir ke kanan di saat matanya samar-samar melihat mobil. Namun, apa yang terjadi.

Brakkk ....

1
Norhayati Yusoff
sudah jadi bayi BKN titik lagi
Safa Almira
haha
Dyah Oktina
makanana kali d panaskan baik2 saja... 🤭✌️🤪
Dyah Oktina
kenapa ngak bayar orang u melindungi diana... duit banyak...hais...
Dyah Oktina
lah ...mau pergi..kan masih wajib lapor seminggu 1x... gemana tuh thor
Dyah Oktina
kla.sdh 5 bln ....sdh tdk berupa titik lagi thor.. tp sdh berupa bayi mungil yg lengkap walaupun masih sangat kecil
Dyah Oktina
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Dyah Oktina
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
boleh pula nikah paksa.. pertama kali tau.. mcm2😂😂😂
Dasiyah Arie
mereka kembar ya
Anthy Fahrul
awalnya ceritanya saya suka Tpi setelah sampai di bab ini saya jadi jengkel kenapa bisa langsung nikah paksa, langsung tutup dan pindah dijudul yg lain
Ani Maryani Naryani
dasar laki gak tau malu istri sendiri di tuduh selingkuh padahal tidur sama dia sendiri sabar diana bls lah suami kamu supaya menyesal sebera berat nya buang saja masih banyak yg menyukai mu pasti
Ani Maryani Naryani
diana kamu yg sabar mungkin ini cobaan masa depan akan menanti kebahagiaan buat diana dan ada yg lebih menyayanimu melebihi suamimu yg jahat lanjut thor
Ibu negara
Luar biasa
Rizma
visual pemeran memang tidak ada ya
Rizma
visual dari mereka mana
MakBarudakh
bagus ceritanya
MakBarudakh
laaahana orng suruhan rio?
MakBarudakh
mewek bacanya...
Heni Yuhaeni
aku g rela diana balikan sama danu, biarin si danu jdi gila
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!