Sagara devano Pradipta, pemuda 18 tahun yang hidup bergelimang harta hingga menjadikannya seorang ketua geng motor paling di segani, sikapnya yang dingin dan tak tersentuh siapa sangka akan luluh oleh seorang Bidadari tak bersayap yang tak sengaja menolongnya saat kecelakaan terjadi.
Mampukah Saga mempertahankan wanita itu saat ia tahu jika dirinya jauh dari kriteria yang di inginkan?
Atau justru Saga akan berjuang dan merubah dirinya menjadi lebih baik?
Yuk, ikuti kisah cucu Daddy Riko dan Mommy Ameera disini 😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 35
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Rasa dingin dirasakan Sagara padahal kali ini ia tidur di kamar Mas Fatih, tak seperti dulu yang hanya tidur di ruang tengah dengan beralaskan kasur lantai saja. Sakinh tak kuatnya ia sampai mengeratkan pelukannya pada sebuah bantal guling tapi semua masih saja tetap sama.
"Minum teh enak nih," gumamnya pelan lalu bangun dari baring.
Sagara keluar dari kamar dengan menutup pintu berwarna coklat itu dengan sangat pelan karena kamar yang sedang ia tempati malam ini tepat bersebelahan dengan kamar Aisyah.
"Udah nyenyak kayanya, lampunya juga mati," gumamnya lagi sembari berjinjit untuk melihat keatas pintu kamar wanita incarannya tersebut.
Tak ingin menganggu, Sagara pun langsung melanjutkan langkahnya menuju dapur sebagai mana niatnya barusan saat merasa kedinginan.
Langkah demi langkah pria itu tapaki hingga sampai ke meja makan untuk mengambil gelas di atasnya.
Sagara yang cukup bisa apa-apa sendiri tentu untuk hanya teh saja bukan perkara sulit baginya yang seorang pewaris utama kerajaan bisnis Pradipta yang masih di bawah kuasa Rahardian Group tapi meski begitu kekayaan Sagara tak di ragukan lagi, dan itu semua sudah ia dapatkan sejak masih di dalam Rahim Sang Mama dan telah ia kuasai sendiri sejak hampir setahun lalu tepatnya saat menginjak usia 18 tahun.
Saat teh celup dan gula pasir sudah masuk kedalam gelas kini saatnya Sagara menuang air panas yang sudah ia masak di panci kecil tapi entah apa yang merasuki pikirannya sampai tiba-tiba air yang mendidih tersebut justru tersiram ke tangannya sendiri.
Aaaaaaaargh..
"Astaghfirullah, Sagara!" pekik Aisyah yang kaget saat mendengar jeritan pemuda itu.
Aisyah yang panik dan khawatir serta baru turun dari tangga benar-benar berlari menuju kearah Sagara yang tersungkur di lantai dengan ranjang yang sudah merah serta panci kecil di deketnya.
"Kamu-- Ya Tuhan, Sagara! ini--, ini kenapa? kamu lagi apa? kenapa bisa kaya gini?" Rasa panik Aisyah membuat wanita itu malah memberondong Sagara yang sedang menahan sakit dengan banyak pertanyaan yang membuat Aisyah bingung sedang apa pemuda tersebut di tengah malam seperti ini.
"Aku--, aku mau bikin teh," jawab Sagara yang baru sadar jika bidadari dunianya tak berhijab dan tak bercadar.
Sagara yang diam karna terpesona dengan bukti nyata jika Aisyah begitu cantiknya seolah membuat dunianya sedang berhenti berputar.
Sedangkan Aisyah yang tak ingat apa-apa kecuali ingin menolong Sagara yang jelas terluka di depan matanya langsung membantu Sagara untuk bangun, ia bawa pemuda itu kearah wastafel untuk di dinginkan lukanya di bawah air keran kurang lebih 20 menit.
"Masih sakit?" tanya Aisyah dengan suara parau dan matanya yang biasanya teduh dan sendu justru kini terlihat berkaca-kaca.
"Hem, rasanya sangat perih," jawab Sagara yang tak lepas menatap Aisyah yang nampak khawatir melihat keadaannya saat ini yang memang cukup menyedihkan.
"Aku akan memberimu obat tapi biarkan lukamu dingin terlebih dahulu ya," ujarnya masih dengan nada bicara yang sama seperti saat di awal, Aisyah yang terbangun dan ingin mengambil air minum tentu tak menyangka jika akan melihat Sagara tertimpa musibah lagi tepat di depan matanya.
"Kurasa cukup, kamu tunggu disini, aku akan ambilkan obat untukmu," Aisyah yang melepas tangan Sagara dan baru mau melangkah mengurungkan niatnya saat Sagara berbisik jelas di telinga gadis itu.
"Sekalian, pakai lagi hijab dan cadarmu jangan sampai aku---,"
.
.
.
Astaghfirullah....
Bnyk faktor lain Dan agam lah calon imam yg memenuhi
Di kata in anak kecil
Buju buneng, beberan maharnya segitu?
Top maroktop sagara
Bukan pakaian hitam yg kesannya krg sreg di lihat..
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Aku juga mencintaimu Aisyah istri'Ku 😍😍😍😍
tembulu nie yeee...
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣