NovelToon NovelToon
CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)

CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Menikah Karena Anak
Popularitas:13.2k
Nilai: 5
Nama Author: Marica

Cinta yang terhalang restu dan rasa cinta yang amat besar pada kekasihnya membuat Alea Queenara Pradipta mau menuruti ide gila dari sang kekasih, Xander Alvaro Bagaskara. Mereka sepakat untuk melakukan hubungan suami istri di luar nikah agar Alea hamil dan orangtua mereka mau merestui hubungan mereka.

Namun di saat Alea benar-benar hamil, tiba-tiba Xander menghilang begitu saja. Bertemu lagi lima tahun kemudian, tetapi Xander telah menikah.

Lalu bagaimana nasib Alea dan anaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awal Kisah

Alea Queenara Pradipta, gadis yang memiliki paras cantik, tubuh tinggi semampai, berkulit putih dan mulus tanpa cela, rambutnya yang panjang bergelombang di atas pinggang, terlihat sehat terawat, tergerai indah. Gadis itu berdiri di depan seorang pria paruh baya bernama Romi Pradipta. Pria itu merupakan ayahnya.

Mereka berada di ruangan kerja sang ayah. Suasana di ruangan itu begitu tegang. Alea menunduk, tidak berani menatap wajah sang ayah. Ingin bernapas pun Alea merasa kesulitan Bagaimana tidak, sang ayah menatap dirinya dengan tatapan tidak bersahabat seolah dirinya adalah musuhnya.

Beberapa saat yang lalu Alea memberanikan diri untuk bicara pada ayahnya mengenai hubungan dirinya dengan seorang pemuda, Xander Alvaro Bagaskara. Namun, respon ayahnya benar-benar tidak sesuai harapannya.

"Pi —" Alea bahkan belum menyelesaikan perkataannya, tetapi sang ayah sudah lebih dulu memotongnya.

"Tidak akan, Alea," tukas Romi. Suaranya pelan, tapi penuh tekanan.

"Tapi Alea cinta sama Xander, Pi," ucap Alea.

"Papi tidak peduli!"

"Kenapa, Pi?"

"Kau masih bertanya alasannya pada Papi?" Bentak Romi membuat tubuh Alea tersentak karena kaget. "Kau tahu keluarga kita dan keluarga anak itu bermusuhan dari dulu!"

"Pi --- tapi —" Lagi-lagi ucapan Alea dipotong oleh Romi.

"Tidak ada tapi-tapian, Alea! Kau cari laki-laki lain saja!" perintahnya.

"Tidak bisa, Pi. Aku cintanya sama Xander. Dan akan selalu seperti itu," tolak Alea.

"Papi tidak peduli! Sampai kapanpun Papi tidak akan merestui hubungan kalian!" hardik Romi.

"Tapi —"

"Jangan mengajak Papi berdebat lagi Alea!" tukas Romi. "Papi akan carikan pemuda yang melebihi anak sialan itu!"

"Alea tidak mau," tolak Alea. "Papi harus dengar ini! Alea tidak akan pernah menikah jika bukan dengan Xander. Titik!" Setelah mengatakan kalimat ancaman itu, Alea langsung meninggalkan ruangan itu, mengabaikan panggilan dari sang ayah.

Di tempat lain dan pada waktu yang sama.

PLAK

Yang terjadi pada Alea juga terjadi pada Xander. Pemuda itu juga memberi tahu hubungannya dengan Alea, tetapi respon ayahnya, David justru di luar dugaannya. Pipinya ditampar oleh David. Hanya saja Xander tidak terlalu peduli dengan itu. Tamparan sang ayah tidak ada apa-apanya.

"Jangan berharap Papa akan merestui hubungan kalian!" Suara tegas David terdengar sampai ke luar ruangan itu.

"Terserah, Papa. Tapi aku tetap akan terus berhubungan dengan Alea," tantang Xander.

"Dengar ini, Xander! Papa akan carikan perempuan yang lebih cantik dan baik dari si jalang kecil itu."

"Namanya Alea bukan jalang kecil," geram Xander, matanya menatap tajam ayah kandungnya sendiri. Tidak suka kekasihnya dihina.

"Papa tidak peduli siapapun namanya. Yang Papa mau saat ini adalah kau putuskan hubunganmu dengan dia!" perintah David.

"Never!"

"Xander!"

"I'm not a kid anymore, Pa."

"You are my son."

"So." Xander nampak tidak peduli dengan ucapan ayahnya. Laki-laki itu lantas menjatuhkan tubuhnya di sofa, menatap acuh pada kemarahan sang ayah.

David menarik napas dalam-dalam lantas menghembuskannya kembali untuk meredam amarahnya. Dirinya dibuat kewalahan dengan sikap pembangkang sang putra.

"Dengar, Xander! Kau tahu dari dulu hubungan keluarga kita dengan si Pradipta itu tidak baik," ucap David.

"Lalu?"

David ingin sekali mengumpat pada putra kandungnya, tetapi ia hanya bisa menahannya. Saat ini lebih David lebih memilih menunjukkan sikap tenangnya. Ia tahu seberapa keras putranya. Xander tidak bisa dibantah ataupun dikendalikan oleh siapapun.

"Jaga jarak dengan gadis itu," ujar Romi.

"Kalian yang musuhan. Kenapa aku juga harus memusuhi anaknya," balas Xander.

Xander lantas berdiri, memungut tas punggungnya yang tergeletak di lantai.

"Kau ke ke mana, Xander?" tanya David sambil berteriak, berhasil menghentikan langkah Xander.

"Menemui kekasihku," jawab Xander tampa menoleh ke arah David.

"Jika kau berani melangkah satu langkah lagi bahkan pergi dari rumah ini untuk menemuinya, Papa tidak akan segan-segan mencabut semua fasilitas yang Papa kasih!" ancam David.

Xander tersenyum sinis lantas berbalik, menatap sang ayah. "Do it." Xander kembali berbalik melangkah meninggalkan ruangan kerja sang ayah.

Persetan dengan kemarahan ayahnya.

David sendiri masih berdiri di tempat yang sama, berdiri sambil memandang punggung putranya dengan napas yang tersengal-sengal. Kali ini David benar-benar kehilangan kata-katanya. Xander benar-benar menjadi keras kepala, juga berubah menjadi pembangkang handal setelah dirinya memutuskan untuk menikah lagi, enam tahun yang lalu, setelah ibu kandungnya meninggal.

******

Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam, Alea sedang menunggu kedatangan Xander di salah satu cafe langganan mereka. Ia sengaja memilih tempat duduk outdoor cafe, menikmati pemandangan malam, kendaraan yang berlalu lalang sedikit bisa mengobati suasana hatinya yang buruk.

Setelah menunggu beberapa saat Xander terlihat turun dari mobil, mengayunkan langkah ke tempat Alea. Pemuda itu membungkuk, membubuhi kecupan di kening Alea.

"Sorry, aku telat," ucap Xander lantas duduk berseberangan langsung dengan Alea.

"Hmm," gumam Alea.

Raut wajah Alea terlihat tidak bersemangat, Xander sudah bisa menembak apa yang terjadi.

"Keluargamu juga menentang hubungan kita," tebak Xander dibalas anggukkan oleh Alea.

"Keluargamu juga?" tanya Alea. Giliran Xander yang menganggukkan kepala.

Tangan Xander terulur, menyelipkan rambut Alea ke belakang telinganya. "Kita makan dulu, terus cari tempat untuk bahas ini," ujar Xander.

"Hmmmm." Alea bergumam untuk merespon perkataan Xander.

Setengah jam kemudian makanan Alea masih belum habis. Gadis itu hanya mengaduk-aduk makanannya. Ia makan beberapa suap itupun Xander yang menyuapi.

"Al, makan yang benar," suruh Xander.

"Ck." Alea berdecak lantas menaruh sendok di atas piring. "Aku tidak napsu makan."

"Ya sudah. Ayo kita pergi," ajak Xander. Laki-laki itu lantas mengangkat tangannya, memanggil salah satu waiters. "Bill-nya."

Waiters itu membawa bill yang Xander minta. Setelah membayarnya, Xander mengajak Alea untuk pergi dari tempat itu. Keduanya mengayunkan langkah menuju tempat mobil Xander terparkir. Sepanjang perjalanan tangan Xander berada di pergelangan tangan Alea.

Sampai di samping mobilnya, Xander membukakan pintu untuk Alea lantas berjalan memutar ke sisi lain, masuk ke dalam mobil dan duduk dibangku kemudi.

"Kita mau ke mana?" tanya Alea.

"Ke apart aku mau?" tawar Xander. "Kita ngobrol di sana," sambungnya.

"Ayo." Alea menganggukkan kepala.

Xander melajukan mobilnya meninggalkan cafe. Mengarahkan laju mobil itu menuju apartemen pribadinya.

Sepanjang perjalanan keduanya hanya diam, berkutat dengan pemikiran masih-masing, tetapi memikirkan hal yang sama. Keduanya baru akan menyelesaikan pendidikan mereka di salah satu Universitas yang berbeda. Selama ini Xander dan Alea menjalin hubungan jarak jauh juga backstreet dari keluarga mereka.

Hubungan mereka sudah terjalin semasa keduanya masih duduk di kelas sebelas. Keduanya sudah tidak tahan untuk terus menjalin hubungan seperti itu. Mereka berencana untuk menikah setelah selesai study. Namun keluarga mereka masih kekeh untuk terus bermusuhan.

"Apa yang mau kita lakukan setelah ini?" tanya Alea lirih nyaris tidak terdengar..

Xander tidak langsung menjawab pertanyaan Alea, ia menoleh ke arah gadis itu sekilas, sebelum menepikan mobilnya. Pemuda itu menyandarkan tubuhnya sambil memejamkan matanya erat-erat. Rasanya Xander sudah berada dalam ambang frustrasi.

"Are you okey?" tanya Alea.

Xander melihat ke arah Alea, menatap gadis itu penuh arti. Cintanya pada gadis itu amat besar, hingga tidak sanggup untuk kehilangan.

"Ayo kita habiskan malam ini bersama!" ajak Xander disambut anggukkan oleh Alea. "Lebih dari biasanya."

"Hah … maksudnya?" tanya Alea bingung.

Xander lantas mengutarakan idenya, mungkin terkesan gila dan nekat, tetapi Xander sudah tidak lagi bisa menunggu, mungkin dengan apa yang akan mereka lakukan setelah ini, keluarga masing-masing akan setuju untuk menikahkan mereka.

"Tapi … Xander---?" Alea bingung untuk berkomentar mengenai ide gila sang kekasih. Pemuda itu ingin membuatnya hamil.

"Ini satu-satunya cara agar mereka mau menikahkan kita," bujuk Xander.

"Lalu bagaimana setelah kita melakukannya dan ternyata aku tidak hamil?" tanya Alea.

"Aku akan tetap bertanggung jawab, Alea," jawab Xander penuh keyakinan.

"Kau yakin?"

"Masih meragukan aku?"

Alea terdiam, masih ragu dengan ide gila sang kekasih. Sampai akhirnya Alea mengutarakan sebuah pertanyaan pada Xender.

"Xander … apa kau pernah melakukan hubungan itu di sana dengan wanita lain?" tanya Alea ragu.

"Ck, Alea. Kau wanitaku satu-satunya. Tidak ada yang lain. Dan ini juga akan menjadi pengalaman pertamaku."

Alea masih diam sambil terus menatap Xander, penuh arti.

"Alea, trust me!"

Alea menatap Xander, mencari kebohongan di mata pemuda itu. Selama ini Xander selalu meratukan dirinya, membuatnya menjadi prioritas utama, menjaga kesetiaan dalam hubungan jarak jauh mereka. Alea yakin Xander tidak akan meninggalkan dirinya begitu saja.

"Ayo," ujar Alea.

Xander tersenyum, tangannya terulur menyentuh sisi wajah Alea. "I don't want to lose you."

Alea meraih tangan Xander yang ada di wajahnya lantas mengecup telapak tangan pemuda itu. "Me too."

Setelah sepakat, akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke salah satu hotel, menghabiskan malam yang panjang bersama dengan bercinta.

"Aarght, Xander! Hentikan! Ini sakit." Alea memekik saat merasakan benda keras memasuki tubuhnya. Ia juga terisak saat kekasihnya terus memaksa memasuki dirinya. Tubuhnya terasa terbelah menjadi dua.

"Tidak bisa, Al. Milikku sudah sepenuhnya masuk," ucap Xander.

"Tapi ini sakit," rintih Alea. Tangannya mencengkram kuat pundak Xander, hingga kukunya yang panjang menggores punggung Xander.

Xander mengerang juga meringis merasakan nikmat dan sakit saat miliknya dicengkeram oleh milik Alea. Rasanya begitu sesak, sang kekasih benar-benar masih perawan.

Xander berdiam diri sejenak, sambil menciumi Alea, mencoba menenangkan sang kekasih. Saat Alea mulai tenang Xander mencoba memulainya. "Aku gerak ya."

"Hmmm," gumam Alea.

Alea merasa tubuhnya mulai terguncang bersama dengan setiap hentakan yang Xander berikan. Rasa sakit yang terasa sebelumnya mulai menghilang, berganti dengan rasa nikmat yang sulit untuk Alea jabarkan.

Kamar mewah dengan minim cahaya, menjadi saksi bisu pengalaman pertama keduanya. Rasa nikmat yang keduanya rasakan membuat keduanya lupa berapa kali mereka mendapatkan pelepasan. Hingga rasa lelah memaksa mereka untuk menyudahi pergulatan panas itu.

Alea mengerang panjang saat kembali mencapai pelepasan. Matanya terpejam merasakan sesuatu yang dingin mengalir dalam tubuhnya. Tidak terasa air matanya menetas, seperti ada penyesalan yang menghampiri.

Cup

Xander mengecup kening Alea dalam jeda waktu yang cukup lama.

"Terima kasih sudah menjadikan aku laki-laki pertamamu," ucap Xander dianggukki oleh Xander.

"Don't leave me, Xander!"

"Never!"

Hingga satu bulan kemudian, Alea berdiri di depan wastafel, dengan memegang satu benda berukuran kecil di tangannya. Dirinya telat datang bulan lebih dari dua minggu. Alea memutuskan untuk melakukan tes kehamilan dengan beberapa testpack. Cairan bening menetes dari matanya melihat semua benda itu menunjukkan garis dua, yang artinya dirinya positif hamil.

Tidak menunda lagi Alea langsung mengubungi Xander, meminta kekasihnya untuk datang sebelum pemuda itu kembali ke luar negeri. Setelah sepakat Alea pergi menemui Xander dengan mengendarai mobilnya sendiri.

Satu jam kemudian Alea sampai di tempat yang sudah disepakati dengan Xander. Ia keluar dari mobil, duduk di atas cup mobil sambil menunggu Xander. Detik, berganti menit, menit berganti jam, hingga lima jam lamanya Alea menunggu di tempat yang sama, selama lebih dari lima jam, sampai hari berubah menjadi gelap. Selama itu Xander tidak juga muncul. Telepon, chat pun sama sekali tidak direspon oleh pria itu. Bahkan nomornya pun sudah tidak aktif.

Alea sudah sangat putus asa juga lelah. Sekuat tenaga Alea menahan diri untuk tidak menangis dan tetap berpikir positif jika Xander tidak mengingkari janjinya. Hari semakin gelap membuat Alea memilih untuk pulang, berharap esok ada kabar dari Xander.

1
Nur Nuy
paling emank tirinya itu yang berbuat jahat
Nur Nuy
lanjut
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Adinda
Alea Sama bryan aja biar ada yang melindungi sedangkan xander sudah punya istri
Nur Nuy
up lagi Thor dasar David pea cucunya mau dibeli
Echa: siap kak
total 1 replies
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Echa: Terima kasih kakak sudah mampir
total 1 replies
Hasnawati Ammase
bagus
Nur Nuy
hah lu siapa tiba-tiba minta anak, mertua bukan wkwkwkwk. Thor lanjut makin seru, banyakin dong
Echa: siap kak, ini lagi revisi bab dulu.🥰🥰🥰

trimakasih kasih sudah mampir
total 1 replies
Yuli Yanti
kurang ajar si David main minta Jak
astaga kapan dapat karma dia
4U2C
senangya mau minta anak orang,,ingat anak manusia sama anak ayanm sukati saja mau minta🤣🤣🤣🤣🤣
Yuli Yanti
akhirnya bisa menjadi ayah yg baik buat Alea
Yuli Yanti
/Facepalm//Facepalm/ hukuman yg adil
penasaran dengan ortu Xander saat tau ada cucu nya
pasti seru
Adinda
satu kata mau kubilang padamu xander Mampusss
4U2C
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 bagus sekali,,kalau karma yang begini terjadi pada setiap insan yang saling menyakiti pasti semua tidak akan ada katanya sedih dan kecewa,,pasti semuanya takut akan karma,,tapi karma pasti ada..
Nana Meidian
aukurin karma. mudahan cuma alea pawang nya
Adinda
bodoh alea ini sudah ditinggalin malah luluh lebih baik sama brian
Adinda
Alea sama brian aja
Rosmayanti 80
lanjut
4U2C
jika boleh up yang banyak thor
Echa: ntar ya Kak, tetangga lg hajatan
total 1 replies
Rosmayanti 80
lanjut kk yg bnyk dong update gantung
Echa: siap kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!