Issabel adalah wanita yang tidak pernah merasakan cinta, tetapi dia tidak single. Malah dia sudah menikah dengan seorang pria konglomerat bernama Jonathan selama tiga tahun. Dan selama itu juga Jonathan tidak ingin disentuh karena memilih untuk berhubungan dengan kekasihnya. Makanya Issabel kerap memuaskan dirinya sendiri.
Hingga seorang pria menjadi tetangga sebelahnya. Pria yang baru saja pulang dari Australia itu bernama Dominic. Hal itu menarik perhatian Issabel. Dan kebetulan Dominic adalah sahabat Jonathan. Pertemuan demi pertemuan akhirnya membuat mereka berdua semakin dekat.
Apakah ini waktunya Issabel membalaskan dendam dengan Jonathan?
Walaupun konsekuensinya bahkan bisa lebih buruk.
Tapi mungkin ini juga saatnya Issabel tidak lagi memuaskan dirinya sendiri, tapi bersama tetangga sebelahnya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PRINCE_R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6: PENUH GAIRAH
DI SEBUAH kamar hotel, terlihat sepasang kekasih tengah asik berpelukan dibawah selimut tanpa busana. Pakaian mereka berserakan di lantai. Serta beberapa alat kontrasepsi yang telah habis dipakai.
Selena adalah seorang wanita dengan tubuh bertato dan bertindik yang sudah menjalani hubungan dengan Jonathan selama lima tahun. Dia memeluk pria yang telah beristri itu sambil meminum secangkir wine.
"Jo, apa kau ingin tambah lagi?" tawar Selena dengan lembut.
"Aku sudah sangat lelah sayang. Bisa tidak kita istirahat dulu," balas Jonathan malas sembari menambah erat pelukannya.
Selena malah mendecakkan lidah. Dia kesal karena malam ini hanya bermain dua ronde. Wanita itu tidak puas dan ingin bermain cinta lagi dengan Jonathan. Namun pria tersebut menanggapinya dengan santai. Jonathan hanya memberi kecupan bibir yang begitu panas dan Selena tersenyum kembali.
"Nah, kalau senyum begitu kan cantik. Akhir-akhir ini kan kita sudah melakukannya beberapa kali. Masa kamu tidak puas?"
"Aku tidak bisa puas, Jo. Kalau aku belum bisa memilikimu seutuhnya."
"Sayang, berapa kali aku harus bilang. Aku butuh waktu untuk itu. Aku juga tidak bisa seenaknya menceraikan istriku. Reputasi yang sekarang bergantung dengan hubunganku bersama Issabel. Aku juga sudah berusaha membuat wanita itu tidak betah denganku."
"Tapi ini udah tiga tahun lebih loh. Masa tak ada sedikitpun pertanda bahwa hubungan palsu kalian akan selesai? Aku sudah lelah menunggu." Selena muak.
"Iya, tapi ini tidak semudah yang kamu pikirkan. Aku tak tau hati Issabel terbuat dari apa. Bagaimana pun cara aku menghinanya, bahkan melarang dia menyentuhku pun wanita itu masih sabar. Tidak seperti kamu."
"Oh ... sekarang kamu berani membandingkan aku dengannya yah. Terserah Jo, tapi jangan salahkan aku bila hubungan gelap kita terbongkar ke semua orang." Selena sangat kesal. Dia sekarang ragu, apakah alasannya memang benar karena Jonathan mengkhawatirkan reputasinya? atau sang kekasih malah mulai mencintai istrinya. Selena tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Jonathan adalah miliknya, bukan orang lain.
"Jangan coba-coba mengancamku sayang. Itu tidak akan pernah terjadi. Jika terbongkar pun, aku sudah memiliki rencana agar reputasiku selamat dan hubungan kita juga."
"Rencana seperti apa yang kamu pikirkan?"
Jonathan tersenyum licik lalu memalingkan wajahnya. Dia tidak akan membiarkan siapapun merusak kehidupannya dan ... jauh di dalam hatinya tersimpan rasa keraguan untuk benar-benar berpisah dengan Issabel. Jonathan malah berpikir untuk mempertahankan kedua hubungan percintaannya itu.
DERRRRTTTT
Ponsel Jonathan bergetar di atas nakas. Dia mengambil ponselnya dan melihat sebuah nomor asing mengirim foto berulang kali.
"Foto apa ini?" kata Jonathan dalam hati.
Saat pria itu membuka pesan misterius tersebut. Terlihat lima foto seseorang sedang bercinta di dalam sebuah kamar dengan cahaya remang-remang. Sosok prianya sedang membelakangi kamera, sedangkan si wanita hanya kaki saja yang terlihat. Namun wanita dalam foto itu sangat Jonathan kenal.
"Issabel?!" Seru Jonathan sangat terkejut saat menyadarinya.
"Kenapa? Ada apa dengan wanita bodoh itu?" tanya Selena sama terkejutnya. Tapi Jonathan malah mengacuhkan sang kekasih. Entah kenapa sekarang dia merasa panik. Pesan itu ditutup dan menyuruh Selena untuk tidak bertanya terus-menerus.
Jonathan bangkit dari ranjang. Memakai celananya dan Berdiri mondar-mandir sambil menghubungi nomor istrinya.
Apakah benar wanita yang di foto itu adalah Issabel? Tapi bersama siapa? Jonathan sangat panik dan merasa gundah.
Pria itu tahu Issabel adalah sosok istri yang penyabar dan sangat polos. Dia juga bukan wanita yang berani serta penuh emosi. Hal itu membuatnya tidak mungkin untuk melakukan perselingkuhan. Tapi ... bagaimana jika itu benar?
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Issabel berbaring di ranjang sambil memeluk Dominic, berbaring santai di atas lengan berotot lelaki tersebut. Dia tersenyum mendengar ponselnya terus bergetar akibat Jonathan tanpa henti menelponnya.
"Dasar tidak tau diri. Kenapa dia terus meneleponku?"
"Mungkin dia sudah sadar ketika melihat foto yang kita kirim."
"Cih, tidak mungkin. Dia tidak akan sadar dengan kesalahannya," gerutu Issabel sembari mendorong ponselnya hingga jatuh ke lantai. Kemudian dia kembali mencium bibir Dominic dengan penuh gairah.
Dominic membalas ciuman itu sama bergairahnya. Memainkan ujung dada Issabel sambil menikmati lidah mereka bertaut. Dominic sudah tergila-gila dibuatnya sampai tak peduli lagi dengan sahabatnya. Tunggu, sahabat? Mungkin ... bukan lagi.
Setelah mengetahui perselingkuhan Jonathan, dia sudah tidak menganggapnya sebagai sahabat. Sekarang Dominic memberi gelar baru untuk Jonathan, yaitu saingan.
Tak lama ponsel Issabel berhenti, giliran ponsel Dominic yang bergetar. Dan si penelfon itu tidak lain adalah Jonathan. Namun lelaki brewok itu langsung mengangkatnya, berbeda dengan Issabel yang sedari tadi mengabaikan telpon sang suami.
"Halo, Jo? Ada apa?" tanya Dominic tenang sembari melirik ke arah Issabel yang senyam-senyum.
"Nic, kamu lagi dimana? Apa setelah kamu makan malam, Issabel tidak pergi kemana-mana?"
Dominic menyempatkan untuk mencium kening Issabel. Sebenarnya dia sangat ingin mengatakan kalau istri yang diabaikannya itu kini sedang dia puaskan.
"Maaf Jo, saya tak tau. Soalnya saya langsung pulang setelah makan malam."
"Kemana yah dia? Aku telpon dia tak diangkat-angkat, Simbok Darmi juga. Emang kamu tidak liat dia keluar?"
"Tidak. Memangnya dia bilang apa sebelumnya sama kamu?" Dominic berusaha senormal mungkin.
"Sudahlah, kalau kamu tidak tau. Kalau begitu aku tutup telponnya yah," balas Jonathan dengan nada kesal lalu menutup telponnya tanpa ada rasa keraguan.
Issabel langsung menatap Dominic ketika lelaki itu selesai menyimpan ponselnya di atas nakas. "Kenapa kamu menjawabnya? Itu kan bisa bahaya sayang."
"Santai aja kali. Aku lakukan itu agar dia tidak mencurigai ku."
"Kamu memang pria yang cerdik sekaligus licik yah Nic," puji Issabel sambil memeluk tubuh Dominic yang sama-sama tanpa busana.
Lagi-lagi mereka berdua malah bergairah. Dominic pun naik menindih tubuh Issabel dan bercinta kembali untuk kesekian kalinya.
Issabel benar-benar tidak puas jika hanya melakukannya sekali atau dua kali sehari. Dia baru saja merasakan gairahnya dipuaskan oleh seorang pria. Kini tak ada lagi kesempatan atau harapan untuk Jonathan. Dipikirannya sekarang adalah balas dendam atas semua perlakuan pria itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Malam ini, sudah lewat pukul dua belas malam, namun Jonathan belum ada tanda-tanda bahwa dia telah pulang.
Issabel yang masih terus berjaga-jaga akhirnya tidak mempunyai rasa kekhawatiran lagi tentang Dominic yang terus memeluknya sepanjang malam. Dia tidak mungkin menyuruh pria itu pulang selarut ini, lagipula Dominic sudah sangat lelah karena beberapa kali memuaskan gairahnya.
Dia memandang wajah Dominic yang sangat polos saat terlelap. Issabel langsung merasa bersalah karena membawa lelaki baik tersebut ke dalam masalah pernikahannya. Namun percuma juga menyuruhnya mundur. Sekarang dia akan menjadikan Dominic sebagai alat pembalasan dendamnya.
...BERSAMBUNG...
kenapa gk updet2 ni novel ????😧😑