Azila Anastasya dipaksa oleh keluarganya untuk menikah dengan seorang pria bisu dia adalah Fathaan Biantara Balinda.
Seorang pria sangat kaya raya, tampan serta menjadi idola para wanita, namun kekurangannya membuat semua orang selalu meremehkan dan menghinanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dihina
Jam 6 pagi.
Dimana Azila bangun kesiangan untuk pertama kalinya, mungkin karena tidak ada yang membangunkan dirinya. Azila mencoba membuka matanya perlahan-lahan.
Saat dia membuka semua matanya, Azila melihat kearah sampingnya ternyata dia tidak lagi melihat Fathaan disana. Azila bangun dari tidurnya dia merenggangkan semua ototnya.
Setelah itu dia turun dari tempat tidurnya serta berjalan mengarah kamar mandi untuk membersihkan dirinya, pikirannya tertuju dimana Fathaan?
Mengapa dia sudah tidak ada lagi ditempat tidurnya? Azila sangat penasaran dengan hal itu akan tetapi dia harus membersihkan dirinya terlebih dahulu.
****
Setelah 15 menit kemudian.
Azila sudah selesai dengan semuanya, kini dia keluar dari kamar mandi serta berjalan menuju arah pintu keluar kamar dia masih kepikiran tentang dimana Fathaan.
Saat dia membuka pintu kamarnya baru setengah keluar tercium bau aroma yang begitu enak sekali, arahnya ada didapur.
Azila pun langsung keluar dan berjalan mengarah dapur, sebenarnya siapa yang sedang memasak?
Azila berjalan pelan-pelan melihat kearah dapur, terlihat punggung seseorang pria berbadan tinggi menjulang yang sedang menggunakan celemek siapa lagi kalau bukan Fathaan.
Karena merasa penasaran apa yang dimasak Azila mendekat kearah Fathaan. Dia begitu sangat fokus sekali dengan masaknya sehingga membuatnya tidak sadar bahwa Azila ada didekatnya.
Tuk. Tuk.
Seketika Fathaan menoleh saat merasa pundaknya ditepuk, saat dia menoleh dia pun tersenyum kepada Azila.
" Mengapa tidak membangunkanku?" tanya Azila kepada Fathaan
Fathaan tersenyum lalu dia mengangkat kedua tangannya.
" Kamu terlihat sangat nyenyak sekali, sehingga membuatku tidak tega untuk membangunkanmu" jawab Fathaan dengan bahasa isyaratnya
Azila memiringkan kepalanya karena dia tidak paham apa yang dikatakan oleh Fathaan, namun saat melihat wajah Azila sangat kebingungan Fathaan tertawa kecil sambil mengeluarkan buku kecilnya serta langsung menulisnya.
" Aku melihat kamu tidur begitu nyenyak sekali, sehingga membuatku tidak tega untuk membangunkanmu"
Azila membaca tulisannya Fathaan.
" Tetapi setidaknya banguni saja aku, seharusnya aku yang membuatkan sarapan untukmu"
Fathaan menggelengkan kepalanya lalu kembali menulis.
" Tidak apa-apa, aku memang suka memasak jadi kamu tidak perlu repot-repot dan sekarang duduklah sebentar lagi akan matang"
Azila hanya bisa mengganggukkan kepalanya, dia pun melangkahkan kakinya kearah meja makan serta duduk dan menunggu Fathaan selesai memasak.
Azila tidak menyangka dirinya diperlukan seperti itu, padahal saat dirumahnya Azila yang selalu menyiapkan sarapan tetapi sekarang sangat berbeda sekali.
Setelah beberapa menit kemudian, Fathaan tiba membawa dua piring yang berisi sarapan. Dia menaruh didepannya Azila lalu memberikan sendok dan garfunya.
" Selamat makan sayang"
Dug!
Jantung Azila berdebar begitu kencang sekali saat membaca tulisannya Fathaan, dia tidak menyangka bahwa Fathaan akan memanggilnya seperti itu.
" S-selamat makan juga" jawab Azila dengan gugupnya
Azila langsung melahap sarapan yang ada didepannya karena dia begitu sangat gugup sekali, Fathaan hanya bisa tersenyum saja saat melihat Azila yang sedang gugup itu.
Mereka pun mulai melahap sarapannya, hanya terdengar suara sendok dan garfu saja.
****
5 menit kemudian.
Mereka telah selesai sarapan, dimana Azila membantu Fathaan untuk membersihkan sisa mereka sarapan tadi. Lalu dimana Azila mencoba berbicara kepada Fathaan karena hari ini dia sedang berjanjian bersama teman-temannya untuk bertemu.
" A-apakah nanti aku boleh keluar?" tanya Azila kepada Fathaan
Fathaan langsung menoleh, dia pun langsung mengambil buku kecilnya serta menulis.
" Kemana kamu akan pergi?"
" Hari ini aku ada janjian bersama teman-temanku untuk bertemu disebuah Caffe yang baru buka itu"
" Oh boleh, jam berapa kamu berangkat kesana?"
" Mungkin sekitar jam 9, sebentar saja kok gak begitu lama karena teman-temanku nantinya akan kerja"
" Baiklah nanti aku antar ya sekalian aku mau ke Perusahaan"
" Eh, tidak usah aku bisa pergi sendiri kok"
" Aku tidak suka ditolak, aku akan mengantarmu nanti"
Azila hanya bisa diam saja saat Fathaan mengatakan tidak suka ditolak, dimana Fathaan berjalan melewati Azila serta sambil mengacak-acak rambutnya Azila.
Setidaknya Fathaan bersikap lembut kepadanya tidak kasar, kini Azila berjalan mengarah kamarnya untuk bersiap-siap pergi bersama Fathaan.
****
" Apa kamu tidak ikut turun?" tanya Azila kepada Fathaan
Setelah siap-siap tadi mereka langsung berangkat, dimana kini mereka telah tiba di Caffe.
Fathaan mengambil buku kecilnya serta menulisnya.
" Baiklah aku akan ikut bersamamu"
Azila tersenyum, dia sebenarnya ingin memperkenalkan Fathaan kepada teman-temannya. Itulah mengapa mereka ingin bertemu walaupun sebentar.
Kini Azila dan Fathaan berjalan masuk kedalam Caffe tersebut, saat mereka masuk terlihat teman-teman Azila.
" Azila sini" teriak Bunga
Azila tersenyum, lalu berjalan mengarah mereka. Fathaan yang sedikit posesif kepada Azila dia menggenggam tangannya Azila dengan begitu erat sekali.
Saat mereka tiba, betapa terkejutnya teman-teman Azila melihat Azila bersama Fathaan.
" Siapa dia?" tanya Kellyn
Azila tersenyum saat temannya mulai bertanya.
" Teman-teman dia adalah suamiku, perkenalkan dia Fathaan Biantara Balinda"
Fathaan tersenyum saat Azila memperkenalkannya, namun mereka semua sangat terkejut karena mereka tau siapa sebenarnya Fathaan.
" Azila, bukannya dia adalah Ceo Perusahaan Balinda?" tanya Bunga
Tiba-tiba.
" Apa yang harus dibanggakan walaupun dia seorang Ceo Perusahaan?" ucap Sherly
Mereka semua langsung menatap kearah Sherly.
" Sherly" tegur Kellyn
" Apa? Aku berbicara dengan kenyataan, apa yang harus dibanggakan bahwa dia adalah seorang pria bisu dan tuli"
Azila langsung menoleh kearah Fathaan, dia hanya tersenyum saja namun itu membuat Azila merasa tidak enak sekali.
" Sherly" tegur Kellyn kembali
" Apa sih?"
Kellyn dan Bunga merasa tidak enak sekali kepada Azila, dimana raut wajah Fathaan sangat sedih namun dia berusaha untuk senyum didepan mereka semuanya.
Baginya itu sudah biasa dihina didepan umum, sebenarnya memang benar apa yang dikatakannya apa yang harus dibanggakan walaupun dia seorang Ceo?
Yang mereka tau dia adalah seorang pria bisu dan tuli.
tiada angin tiada hujan tiba2 dateng berkata kpd fathaan meminta menceraikan azila....
Dulu aja menolak mentah2 dijodohkan dgn fathaan krn fathaan bisu dan tuli.....
makanya jd org sangat belagu dan sombong suka menghina org lain....
Kini tidak ada bisa menghina fathaan lagi bisa berbicara.....
smg awal yg baik bagi fathaan bisa berbicara lagi....