NovelToon NovelToon
PEMBALASAN Di KEHIDUPAN KEDUA

PEMBALASAN Di KEHIDUPAN KEDUA

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Putri asli/palsu / Chicklit
Popularitas:30.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Reina, seorang siswi yang meninggal karena menjadi korban buly dari teman temannya.
Di ujung nafasnya dia berdoa, memohon kepada Tuhan untuk memberikan dia kesempatan kedua, agar dia bisa membalas dendam pada orang orang yang telah berbuat jahat padanya.

Siapa sangka ternyata keinginan itu terkabul,
dan pembalasan pun di mulai.
Tetapi ternyata, membalas dendam tidak membuatnya merasa puas.
Tidak membuat hatinya merasa damai.
Lalu apa yang sebenarnya diinginkan oleh hatinya?

Ikuti kisahnya dalam

PEMBALASAN DI KEHIDUPAN KEDUA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28

Jam pelajaran dimulai. Pak Yogi, guru Bahasa Inggris yang terkenal dengan julukan Mr. Hitler, duduk tegak di kursi kebesarannya. Ia mulai mengabsen siswa satu per satu, suaranya lantang menggema di kelas. Tatapannya tajam, mengamati setiap siswa yang menyahut.

"Aisyah..."

"...Hadir, Pak!"

...dan seterusnya hingga...

"Ibrahim!"

Baim, yang duduk di samping Reina, mengangkat jari kanannya. Ia menjawab dengan tenang seperti biasanya.

Pak Yogi mengerutkan kening. Ia memperhatikan kelas. "Di mana Baim?" tanyanya, suaranya sedikit meninggi. "Dan kamu, maju ke depan! Apakah kamu murid baru? Kenapa tidak melapor dan memperkenalkan diri lebih dulu!"

Baim berdiri dari tempat duduknya lalu maju ke depan. Posturnya tegap, dengan aura tegas yang terpancar darinya berbeda dari biasanya, bukan lagi pendiam dan malu menunduk. Rambutnya disisir rapi ke belakang, tak seperti biasanya yang selalu terlihat belahan tengah.

"Saya Baim, Pak," jawabnya, suaranya masih tenang, namun kini terdengar lebih berat.

Sontak, seluruh perhatian tertuju padanya. Bisikan-bisikan memenuhi kelas. Pak Yogi menatap Baim dari atas sampai bawah. Ia mengerutkan kening semakin dalam. Penampilan Baim sangat berbeda.

"Kamu adalah Baim? Jangan bercanda!" seru Pak Yogi, suaranya terdengar tak percaya. "Di mana Baim? Kenapa kamu yang menggantikannya?"

Baim menghela napas panjang. Ia berjalan kembali ke bangkunya, mengambil sesuatu dari dalam tasnya, sebuah kacamata berbingkai tebal. Dengan tenang, ia mengenakannya. Kemudian, dengan satu gerakan cepat, ia mengacak rambutnya, menariknya ke depan, dan membelahnya di tengah. Membuat dua sisi rebah ke samping. Semua gerakannya menjadi perhatian.

Setelah itu, ia menatap Pak Yogi dengan tatapan yang berbeda. Tatapan yang lebih tajam, lebih percaya diri, dan sedikit menyimpan misteri.

"Jika seperti ini, apakah Bapak sudah bisa mengenali saya?" tanyanya, suaranya terdengar lebih dalam dan berwibawa. Suasana kelas hening seketika. Semua mata terbelalak, takjub dan tak percaya.

“Baim adalah Tuan Muda Ibrahim?”

“Ya Tuhan, aku tak percaya ini.”

“Tolong cubit tanganku!”

Berbagai cuitan bernada tidak percaya terus berdengung, membuat suasana kelas menjadi riuh.

“Tenang…! Kalian semua tenang!” Pak Yogi berteriak sambil menggebrak meja.

Suasana kelas yang tadinya riuh karena terkuaknya identitas asli Baim, kini hening. Sebagian menatap takjub, sebagian lagi sedang menelan ludah, mencoba berhitung seberapa banyak dosa pernah mereka lakukan pada teman yang sebelumnya terlihat culun. Bagaimana kalau Reina dan Baim melakukan pembalasan?

Hanya Reina yang duduk tenang mengamati. Melipat dua tangan di depan dada, bersandar pada bangku dengan menaikkan satu paha di atas paha lainnya.

“Kau… kau Baim?” tanyanya, memastikan sekali lagi. Dan baim hanya menjawabnya dengan anggukan kepala.

Pak Yogi mengamati Baim lebih saksama. Penampilan yang bertolak belakang. Baim yang biasa mengenakan pakaian serba kedodoran, wajah yang terkesan culun. Kini semua itu tak nampak lagi. Bahkan aura cowok itu nampak gagah dan berwibawa.

“Baiklah,” putus Pak Yogi setelah beberapa saat. “Silakan kembali ke tempat duduk Anda, Tuan Muda…”

“Ibrahim.” Baim memotong ucapan Pak Yogi. “Jika di dalam kelas, Saya adalah Ibrahim. Tanpa Tuan Muda.”

Pak Yogi tersenyum. “Saya suka pribadi Anda. Duduklah kembali, Baim!”

Pak Yogi melanjutkan absen, lalu pelajaran pun dimulai. Suasana tegang sedikit mencair. Tapi Tak sedikit yang masih saling berbisik dan melirik ke arah Baim dan Reina

***

Sementara itu di kelas lain.

“Apa tidak ada yang ingin kau jelaskan pada kami, Starla?” Sonia berdiri bersedekap di depan bangku tempat duduk Starla, diikuti enam orang teman lainnya yang juga sedang menatap Starla penuh tanya. Guru pengajar belum masuk ke dalam kelas, dan itu memberi mereka kesempatan untuk masih bisa bergerak bebas.

Starla mendengus kesal. “Apalagi yang mau dijelaskan? Bukankah kalian sudah mendengar semua dengan jelas?” Starla sangat tidak senang dengan situasi itu.

“Jadi, sebenarnya Kamu bukan putri Nyonya Sumitra?” Siska bersedekap menatap datar.

“Apa itu akan membuat kalian berputar haluan!” Starla mengedarkan pandangan pada genk nya yang sedang berdiri mengelilinginya. “Ingatlah satu hal. Aku tetap Putri Adiguna. Aku masih bisa melakukan apapun yang aku mau!”

Tak ada yang menjawab. Tapi pandangan mereka tak lagi seperti sebelumnya yang penuh hormat dan memuja. Ada sorot meremehkan di mata mereka.

Dan bahkan ada yang berpikir, “Sepertinya aku harus mulai menentukan langkah, di sisi mana aku akan berdiri.”

***

Suasana kantin di jam istirahat, tak seperti biasanya. Kali ini lebih heboh. Berita tentang Reina adalah putri Adiguna telah tersebar luas. Semua siswa membicarakan nya.

Sudut kantin, tempat Reina dan Baim duduk menunggu pesanan, kini dikerumuni oleh teman-temannya. Mereka adalah teman sesama penerima beasiswa, yang tak pernah membuly.

“Rei, aku tidak menyangka, ternyata Kamu putri Adiguna? Apa itu artinya Kamu bersaudara dengan Starla?”

“Iya, dan Tuan Ibrahim…”

“Kalian bisa tetap memanggilku Baim!”

Teman-teman mereka saling pandang. Tapi sekejap kemudian wajah mereka penuh senyum.

“Rei, Im, apa setelah ini Kalian masih mau berteman dengan kami?”

“Rei, apakah…?”

“Rei…ini… “

“Rei…anu…?”

“Kami tidak akan berubah!”

Satu kalimat yang meluncur dari mulut Reina menghentikan semua pertanyaan mereka. Ya, pada teman yang baik, Reina akan tetap bersikap baik.

“Yeeeee… Reina dan Baim memang ter the best..!” sorak mereka kemudian. Apalagi saat Baim mengatakan akan mentraktir mereka semua, bebas, apapun yang dipesan.

“Halo, Rei…!” Kesenangan mereka tiba-tiba terjeda oleh kedatangan geng Starla.

Reina menoleh dan menatap datar pada Sonia yang menyapanya. Untuk apa mereka mendekat? Apa ingin membuly nya lagi seperti dulu?

“Boleh tidak kami bergabung?” Rani ikut mendekat. “Kalian, minggir!” Rani menatap teman-teman Reina yang sudah lebih dulu bergabung.

Teman-teman Reina saling pandang, dan nyaris bersiap berdiri. “Kalian, lanjutkan makan Kalian!” Seruan tegas Reina menghentikan gerakan mereka.

Reina lalu menatap datar ke arah geng Starla. “Apa hak kalian mengusir mereka?”

Sonia dan Rani saling pandang. Menyadari telah salah langkah. “Ah, itu. Kami hanya ingin bergabung. Sedangkan mereka sudah bersamamu sejak sebelum nya. Harusnya mereka sudah puas, kan?” Siska angkat bicara.

“Apa-apaan kalian ini?” Starla yang melihat anggota geng nya merengek pada Reina merasa kesal.

“Kenapa sih? Memangnya kenapa kalau Kita berteman dengan Reina juga?”

Reina tersenyum menyeringai. Ia tak menyukai geng Starla. Tapi jika menerima mereka bisa membuat darah Starla mendidih,mungkin tak ada salahnya melakukannya.

Starla mengepalkan tangannya erat. Gigi gerahamnya saling beradu. Kemarahan dan kebencian menguasai hatinya. Teman-temannya mulai berkhianat. Apalagi dia baru saja mendengar, bahwa Tuan Ibrahim adalah Baim. Kemarahan semakin memuncak. Jika begini, akan sangat sulit baginya untuk mendekati Baim. Baim pasti membencinya, karena dulu dia sering membully dan menghina nya.

Belum selesai Starla dengan segala pikirannya, datang Sena, yang juga baru mendengar fakta tentang identitas Reina dan Baim.

“Reina…!” Semua mata menoleh ke sosok Sena yang baru datang. “Rei, aku ingin bicara!” ucapnya.

“Bicara saja!” Reina menatap Sena datar.

Sena sedih melihat perubahan sikap Reina yang semakin asing baginya. Reina yang dulu memujanya benar-benar sudah tidak ada. Tatapan Sena beralih pada Baim. Sena menelan ludahnya saat mata keduanya berserobok.

Pantas saja rencananya untuk mencelakai Baim selalu gagal. Kini ia tahu alasannya. Ternyata Baim memiliki identitas yang tak sederhana. Kini hati Sena diliputi ketakutan. Bagaimana jika Baim membalasnya

1
🌞MentariSenja🌞
teman ada guna??? apa ini??
🌞MentariSenja🌞
kok aku jd begidik ngeri bayanginya... astaghfir
kalea rizuky
hahaha anak hasil jebakan tuh kelakuan kek jalang
sabil abdullah
luar biasa novel mu torrr sangat keren 👏👏👏
sabil abdullah
lha ini masih penasaran aku torrr
siapa mereka torrr
〈⎳ FT. Zira
masih bocah padahal.. tapi ngancemnyaa...🤧🤧
〈⎳ FT. Zira
0ak??/CoolGuy/
〈⎳ FT. Zira: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: burem/Casual//Casual//Casual//Casual//Casual//Casual//Casual//Casual/
total 2 replies
sabil abdullah
pohon akasia ikut tampil 🤣🤣🤣
sabil abdullah: laku di jual kalo harum torrr
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: ha ha , habisnya gak tahu mau pilih pohon apa. yg ada sekitar rumah itu, ya itu lah yg aku ingat/Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Tiah Fais
baru kapok dah starla lagian jahat si jadi manusia
Diyah Pamungkas Sari
lg tor lg...!! ❤️❤️💪💪
yanah
memang sopir nggak laporan kalau rena di cilik, kok semua santai di rumah
🌞MentariSenja🌞
8tu???
🌞MentariSenja🌞
mrmbangunkan
🌞MentariSenja🌞
ponsel ponsel baim???
sabil abdullah
memang ngeri yang namanya wulan
sabil abdullah
mewek aku torrrr
sabil abdullah: terbaik /Good//Good//Good/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: ehh, aduh. aku gak punya tisyuu...
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
tendang 🐍nyaaa/Awkward/
〈⎳ FT. Zira
Syarat rubah kecil ini ke atas ranjang... errrr
syarat... /Drowsy//Drowsy//Drowsy/
〈⎳ FT. Zira: /Facepalm//Facepalm/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: seretttttt/Smug//Smug//Smug/
total 2 replies
sabil abdullah
keren👏👏👏
sabil abdullah
wah bersekutu bener kah tor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!