"Aku ini kamu anggap istri bukan sih mas! Pulang kerja tidak pernah menyapaku, langsung main HP sampai lupa waktu, waktu sholat pun kau lupa" sentak Andin. "Diam kau! Aku ini lelah bekerja, pulang2 malah denger kau ngomel? Tak tau diri! Ini rumahku! Ini kehidupan ku, kau cuma numpang tak usah mengatur ku" jawab Firman tak mau kalah.
Deg
Andin terkejut dengan penuturan suaminya. Apa dia bilang? Ini rumahnya? Hah yang benar saja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuma Utari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Tap tap tap
suara langkah kaki yang semakin dekat itu seakan-akan menguliti Laura secara hidup-hidup. Ia fikir ia akan mendapatkan balasan yang sama berumah guyuran minuman. Namun, Sret. Bukan guyuran yang ia dapat, melainkan sebuah jas mahal yang bertengger di atas pundak Andin.
Yang sukses membuat mata Laura, Jessica, Sisca dan beberapa karyawan membelalakkan mata.
"P pak Alex" ucap Laura dengan terbata-bata.
Alex yang merasa namanya dipanggil tak sedikitpun menggubrisnya. Ia malah fokus membantu Andin untuk berdiri dari tempat duduknya.
Andin yang mendapat perlakuan seperti itu bukannya senang, jujur ia malu saat mendapat guyuran es tadi, namun, saat ini ia lebih malu karena sang boss besar malah sudi untuk turun tangan membantunya.
Andin hanya bisa pasrah saat Alex membawanya menjauh dari kerumunan. Sebelum Alex menjauh ia sempat berhenti dan berbalik menghadap Laura dan gengnya.
"Setelah ini ambil surat peringatan mu di bagian HRD"
"Tapi pakk. saya tidakk"
"Tidak ada penolakan. masih untung kamu tidak langsung saya pecat. Mengingat kamu pekerja lama dan lumayan berkompeten" setelah mengucapkan itu, Alex segera memapah Andin untuk menjauh dari kantin. Namun sebelum itu ia berbicara pada Tomi sang asisten pribadi untuk memerankan makanan lagi. Karena ia melihat jika Andin tadi belum sempat makan.
Sesampainya di ruangannya Alex segera melepaskan pelukannya.
"Terimakasih atas bantuannya pak" ucap Andin sambil menundukkan kepalanya.
"Kenapa sih kamu begitu formal sama aku. Kita kan temen dulu" protes Alex.
"Tidak bisa pak, bagaimanapun anda adalah atasan saya. Oh iya kalau boleh, saya mau izin ke toilet sebentar. saya mau bersih-bersih lebih dulu sebelum kembali bekerja"
"Hmm, bersih bersihkan, setelah itu kamu kembali ke sini, karena saya sudah memerankan makanan untukmu juga"
"Baik Pak terimakasih"
*
*
"Rumah apa ini Lan, kamu sengaja mencari rumah kontrakan jelek kaya gini? " protes Mbak Retno yang begitu risih melihat rumah kontrakan yang adiknya itu carikan
"Ini udah bagus mbak. Udah ada 3 kamar. Kata mas Firman aku suruh cari yang rada murah"ucap Mulan yang tak mau disalahkan oleh mbaknya itu.
"Mana nggak ada AC. Ini kipas juga rusak! " gerutu Retno begitu melihat kondisi dalam rumah yang Arghhh menurutnya lebih mirip kandang ayam.
"Udah sayang, kita syukuri aja dulu sekarang" ucap Sugeng sok bijaknya.
"Aaaaaaaaa" teriak Bu Winda dari dalam kamar mandi. Ia tadi sangat kebelet sehingga langsung masuk saja ke dalam rumah dan mencari dimana letak kamar mandi.
"Ada apa bu? " tanya Firman menghampiri ibunya.
"Ada tikus segede kucinggg. Hiiiiiii" jawab Bu Winda sambil menggoyangkan pundaknya kegelian.
"Yaudah cuma tikus Bu, sekarang mending kita istirahat aja. Terus nanti sore kita cari makan lagi. Firman mau ke tempat Shela"
"Kamu ini Fir malah menghindar dari rumah ini" protes Mbak Retno yang merasa bahwa Firman sengaja meninggalkan mereka dengan rumah yang keadannya begitu buruk.
"Udah deh Mbak. Lan mas nebeng ya, ke rumah Mbak iparmu"
"Gini nih kalau punya bini dia. repot" omel Mulan.
"Kamu juga sama lann"
Sesampainya di kos-kosan Shela, Firman segera mengetuk pintu berharap si empunya segera membukakan pintu.
Tok Tok Tok
Ceklek
"Loh mas, kok, eh mana mobilmu? kok aku nggak denger suara mobil" sambut Shela yang sudah siap dengan pakaian tipisnya.
Firman yang disuguhi pemandangan menakjubkan di depannya langsung gelap mata. Segera saja ia masuk ke dalam dan mengunci pintu.
"Ahh mass pelan-pelan hahaha" racau Shela begitu mendapat serangan bertubi-tubi dari bibir Firman.
Dua gundukan kenyal yang menggantung itu tak luput dari serangan Firman.
"Ahh mass" racau Shela yang sudah terkapar lemas di atas tempat tidur. Ia membiarkan saja suaminya itu bereksplorasi di atas tubuhnya.
Tanpa banyak mengulur waktu, Firman segera melepas semua pakaian yang melekat pada Shela maupun dirinya. Begitu sama-sama polos, firman segera memposisikan j*niornya ke dalam sawah sepetak Shela.
Blasss
"Ahhhh" Racau Firman kenikmatan. Tanpa babibu ia segera memompa j*niornya dengan ritme yang beraturan.
"Argghhh mass ini nikmat bangetttt"
"Iya sayang, mas juga kenikmatan, arghhhhh"
15menit berlalu, Firman mulai memompa dengan ritme yang cepat dan tak beraturan, pertanda ia akan segera sampai.
"Arghhhhh sayangggg" teriakan Firman yang tertahan menandakan ia telah klimaks di atas tubuh Shela.
Setelahnya, ia segera mencabut j*niornya dan pergi ke kamar mandi. Ada banyak hal yang akan ia bahas bersama Shela.
"Sayang kok tumben langsung bersih-bersih?" tanya Shela yang masih terkapar di atas tepat tidur.
"Ada hal penting yang mau aku bicarakan sama kamu. Duduklah" perintah Firman.
"Ada apa? " tanya Shela penasaran.
"Rumah yang aku tempati, udah dibeli sama orang lain"
"Hah? tunggu-tunggu, aku nggak faham mas. Dibeli? maksudnya gimana? sejak kapan kamu menjual rumah itu? " cerca Shela.
Firman pun menghembuskan nafas panjang dan mulai menceritakan semua masalah yang baru saja ia alami. Mulai dari rumah yang telah dibeli orang lain hingga mobil yang baru saja dibegal.
"Hah hah hah, kamu nggak bercanda kan mas? kau sekarang miskin? " tanya Shela to the point.
"Siapa bilang aku miskin? Kamu lupa aku ini manager? "
"Ya nggak lupa mas. Tapi kalau kamu nggak punya rumah dimana kamu dan keluargamu tinggal? "
"Ibu, Mbak Retno, mas Sugeng dan chika tinggal di kontrakan kecil yang Mulan carikan"
"Terus Andin? "
"Itulah, dari tadi pagi aku coba hubungi tapi nomernya nggak aktif"
"S*alan! katamu istrimu itu sekarang kerja. Kerja di mana dia? "
"Aku nggak tahu Shela"
"Aduhh masss, kamu tuh b*go banget sihh, besok kita cari istrimu itu. Katamu tadi rumah itu dibeli sama ayah mertuamu. Berarti istrimu itu tahu dong rumah itu punya siapa"
"Iya sayang, dan sekarang kita cari makan yuk. Mas udah nggak punya uang"
"Dasar kereee!!! " omel Shela yng langsung berdiri dari tempat tidur dan masuk ke dalam kamar mandi. Ia tak peduli jika dirinya masih dalam keadaan b*gil.