(Sedang dalam proses perbaikan kata)
Ketika semua teman-temannya sudah menikah dan memiliki keluarga, Aldo seorang pria yang usianya hampir mencapai 30 tahun masih berjuang dalam urusan percintaannya. Ia telah bergonta-ganti pasangan lebih dari 100 kali dengan hubungan yang hanya berjalan selama beberapa Minggu dan tidak pernah lebih dari 1 bulan.
Di tengah sakit hatinya ketika kembali diputuskan oleh pacarnya yang entah sudah ke berapa kalinya, sebuah system kemudian datang untuk membantunya.
[Saya adalah system yang akan membantu Anda untuk menjadi seorang pria sejati, anda terpilih oleh system karena anda merupakan orang paling menyedihkan di dunia ini.]
Kedatangan system dengan banyak kemampuan spesial yang bisa ia dapatkan dengan mudah memanglah mengubah kehidupan Aldo 360 derajat, tapi misi yang diberikan oleh system juga sangatlah tidak masuk akal.
[Menikah dan membuat 10 anak. Hadiah: 1 miliyar Poin System, 1 miliyar Poin Kemampuan, 100 Miliyar Dollar, 100 tahun t
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chp 6: Tempat Tinggal (Revisi)
Polisi mendatangi kedai makan Pak Suman tak lama setelah Aldo berhasil mengalahkan seluruh anggota geng Death Metal.
Mereka sangat terkejut dengan apa yang mereka saksikan—tidak menyangka bahwa seorang pria mampu menangkap buronan kelas kakap seperti mereka.
Selama ini, geng Death Metal terkenal sulit ditangkap karena pergerakan mereka yang gesit dan lokasi persembunyian yang selalu tak terlacak oleh polisi.
Karena itu, kehadiran Aldo yang berhasil melumpuhkan mereka adalah kejutan besar sekaligus bantuan yang tak ternilai.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan Anda, Tuan Aldo. Kami memiliki sejumlah penghargaan yang pantas diberikan kepada seorang pemberani seperti Anda. Jika berkenan, maukah Anda berkunjung ke kantor pusat kami nanti?” kata seorang pria yang tampaknya merupakan kepala polisi, berbicara dengan penuh hormat.
“Terima kasih, saya akan mempertimbangkannya,” jawab Aldo singkat.
“Kami akan menyambut kedatangan Anda kapan pun Anda siap,” balas kepala polisi sebelum pergi bersama anggota lain yang sibuk meringkus geng tersebut.
Namun, Aldo tidak berniat terlalu dekat dengan kepolisian atau pemerintahan. Ia tahu betul bahwa urusan semacam itu hanya akan merepotkan dirinya. Maka, ia memilih menjaga jarak.
Saat puluhan mobil polisi perlahan meninggalkan tempat itu, seseorang tiba-tiba memeluk Aldo dari belakang. Aldo terkejut dan menoleh. Di sana, ia melihat Myra memeluknya erat dengan air mata yang mengalir.
“E-eh? Apa yang kau lakukan?” tanyanya bingung.
“Dasar bodoh! Kenapa kau tidak mendengarkan nasihatku?” Myra membentaknya dengan nada kesal.
Sebelumnya, Myra sudah memperingatkan Aldo untuk tidak mencari masalah dengan geng Death Metal. Namun, Aldo mengabaikan peringatannya, dan kini Myra tidak bisa menyembunyikan rasa khawatirnya.
“Aku baik-baik saja sekarang. Tenanglah,” kata Aldo sambil ragu-ragu mengusap rambut Myra.
Meskipun bersikap dingin, Aldo memiliki hati yang rapuh. Ia tahu dirinya mudah jatuh cinta, meski sadar bahwa cinta sering kali membawa luka. Oleh sebab itu, ia memilih menutup pintu hatinya.
“Myra, jangan ganggu dia lebih dari ini,” kata Pak Suman dengan suara hati-hati, takut menyinggung Aldo. Namun, rasa terima kasihnya jauh lebih besar dari rasa takutnya.
“Orang-orang jahat itu sudah mengganggu kami selama bertahun-tahun. Mereka selalu merampas uang kami hingga membuat istri saya, ibu Myra, terbaring di rumah sakit. Saya sangat berterima kasih kepada Anda, Tuan Aldo.”
Bukan hanya Pak Suman, tetapi seluruh orang di kedai itu serentak menundukkan kepala, menunjukkan penghormatan dan rasa terima kasih yang tulus kepada Aldo.
“Dengan ini, wilayah kita akan bebas dari ancaman mereka.”
“Kami berutang budi kepadamu, Brother!” teriak beberapa orang.
Melihat semua orang berterima kasih kepadanya, Aldo merasa perasaan hangat yang tak tergambarkan. Ini adalah pertama kalinya ia mendapat penghormatan sebesar itu, membuat senyumnya merekah tulus.
“Untuk merayakan hari ini, aku akan membuat nasi goreng spesial gratis untuk semua orang!” seru Pak Suman dengan semangat. Sorakan bahagia mengiringi pengumumannya, kecuali Aldo yang tetap tenang.
“Maaf, aku harus pergi. Aku tidak bisa ikut,” ucap Aldo tiba-tiba, membuat suasana mendadak hening.
“Ke-kenapa harus buru-buru?” tanya Myra, tampak enggan berpisah.
“Aku baru saja diusir dari kosanku. Aku harus menemukan tempat tinggal baru sebelum malam tiba,” jawab Aldo dengan jujur.
Semua mata tertuju pada ransel besar di punggungnya, membenarkan ucapannya.
“B-bagaimana kalau kau tinggal di rumah kami?” tawar Myra dengan ragu.
“Kau serius?” Aldo menatap Myra tak percaya, lalu mengalihkan pandangan ke Pak Suman, yang mengangguk setuju.
Setelah berpikir sejenak, Aldo setuju. Selain tak perlu menyewa tempat tinggal, ia bisa membantu di kedai dengan keahliannya memasak.
Myra, tampak sangat senang, menggenggam tangan Aldo dan menuntunnya ke lantai atas rumah yang menyatu dengan kedai.
“Biar kuantar ke kamarmu,” katanya antusias.
Saat memasuki kamar, suara sistem tiba-tiba terdengar di kepala Aldo:
[Berhasil menyelesaikan misi pertarungan! Hadiah: 100 Poin Sistem, 100 Poin Kemampuan, +15 Kharisma]
'Sempurna,' batin Aldo.
“Ini kamar yang akan kau gunakan. Maaf, ukurannya kecil dan sempit,” ujar Myra.
“Ngomong-ngomong, siapa yang tinggal di kamar ini sebelumnya?” tanya Aldo penasaran.
Ekspresi Myra berubah muram. Aldo segera meminta maaf, “M-maaf, aku tidak bermaksud menyinggung.”
“Ini kamar kakakku yang menghilang 10 tahun lalu,” jawab Myra, walau terlihat enggan. “Polisi bilang dia mungkin sudah meninggal atau diculik. Tapi kami yakin dia masih hidup di luar sana.”
Mendengar cerita itu, Aldo sadar betapa berat beban keluarga Pak Suman: masalah geng, istri yang sakit, dan anak yang hilang. Semoga kehadirannya bisa membawa kedamaian bagi keluarga ini.
Myra pamit dengan ceria, “Aku mau bantu Ayah. Bye, Om!”
“Apa? Hei, aku masih 27 tahun!” teriak Aldo, tak terima dipanggil "Om."
Setelah Myra pergi, Aldo membuka lemari di kamar itu. Ia mendapati pakaian wanita muda, termasuk seragam sekolah dan beberapa bra merah muda.
'Ini akan jadi ujian berat selama aku tinggal di sini,' pikir Aldo sambil menutup lemari rapat-rapat.
kapan2 dukung karya abal2ku ya suhu...judule 'Psikiater, psikopat dan Pengkhianatan... trmksh...
itu pun kalau gak keikut arus 🤭🤭🤭
apa author gak tahu harga kos sederhana dan layak 😂😂😂🤣🤣
maaf thoor