SuamiKu Angry Birds

Maria berjalan menelusuri lorong rumah sakit,setelah kembali dari menebus obat untuk Tuan Aaron.

Maria melihat, Dokter dan suster berlarian kearah kamar dimana Tuan Aaron di rawat.

"Sus,apa yang terjadi ?" Tanya nya menarik seorang suster yang ikut berlari.

"Pasien di kamar melati mengalami syok,dan detak jantung nya berhenti,menurut pemeriksaan Dokter pasien itu punya riwayat penyakit jantung !" Jelaskan suster itu segera berlalu dari hadapan Maria.

"Papa..!"Gumam nya ikut berlari kearah kamar Tuan Aaron.

"Dokter apa yang terjadi ?" Tanya nya saat berada di dalam kamar pasien

"Nona,silahkan tunggu di luar,biarkan Dokter memeriksa nya dulu !" Seru seorang suster menyuruh Maria untuk keluar.

Sebelum meninggalkan ruangan Tuan Aaron,Maria melirik kearah layar TV yang berada didalam ruangan tersebut.

Maria melihat berita yang mengumumkan, perusahaan Deasy Garden mengalami kebangkrutan.Karena pihak bank menolak untuk memberi pinjaman kepada perusahaan tersebut.

Satu - satunya penjamin,yang menjamin kan perusahaan Deasy mendapat pinjaman adalah D & G.Perusahaan milik keluarga Bagaskara.

"Apa yang terjadi ? Kenapa Bank menolak memberi pinjaman,apa yang berlaku terhadap hal ini !apa yang Aku lewati,apa yang tidak Aku ketahui ?"Gumam Maria masih berdiri di dalam ruangan inap Tuan Aaron.

"Nona,silahkan tunggu di luar ruangan !" Suster menyuruh Maria agar menunggu di luar.

Maria berdiri diluar ruangan Tuan Aaron,melihat sang Papa lewat kaca kecil yang terdapat di pintu kamar.

"Pah..!Kamu harus bertahan,Aku tidak memiliki keluarga selain diriMu..!" Gumam Maria menempelkan tangannya di kaca pintu kamar pasien .

Ceklek ..!

Beberapa menit kemudian,Dokter dan dua orang suster keluar dari kamar Pasien.

"Dok,bagaimana keadaan Papa saya ?" Maria bangkit dari duduknya menghampiri Dokter.

"Kami sudah berusaha yang terbaik,tapi takdir berkata lain,maafkan Kami,Nona Maria,Kami turut berduka sedalam - dalam nya kepada Tuan Aaron !"Ucap Dokter itu menggelengkan kepala nya.

Brukk..!Tubuh Nya ambruk dilantai,mencerna perkataan Dokter yang baru saja di dengar nya,Maria tidak bisa berpikir lebih jernih,Dia beharap kalau ini cuma mimpi saja.

***

Maria membuka mata nya perlahan,menatap langit - langit yang ada di ruangan dimana ia terbangun.

"Ini kamar Ku ?" Gumam Maria

Setelah sadar dari pingsannya,Maria mengingat lagi,seperti nya Wanita ini melewatkan sesuatu.Dia segera turun dari ranjang nya dan keluar dari kamar dan turun kelantai dasar.

Maria melihat kearah ruangan tamu,sedang ada suara seseorang yang membahas kan perusahaan milik Tuan Aaron.

"Nona,Maria,Saya turut berduka cita atas meninggalnya Tuan Aaron,Saya benar - benar tidak menyangka Beliau pergi begitu cepat !" Ucapan belasungkawa terdengar dari bibir Pria itu,membuat Maria mengingat kembali kejadian sebelumnya.

"Dimana Papa Ku ?" Tanya Maria menatap kearah Ratu Cameron sang ibu tiri.

"Sudah berada di tempat yang seharusnya !" Jawab wanita tersebut duduk di sofa dan menyilangkan kaki nya.

"Kenapa ? kenapa Kau tidak membangun kan Aku ?" Tanya Maria setengah berteriak.

"Kenapa Aku harus repot - repot membangun kan Mu ?Kau sedang menikmati tidur Mu ! " Jawab Wanita itu,menatap kuku cantiknya yang baru saja di warnai. "Oh..ya !Aku sampai lupa,sekarang Kamu sudah bangun,Aku meminta Mu segera pergi dari sini !Karena rumah ini dan seisi nya sudah menjadi milik Ku !" Titah Wanita itu menatap kejam kearah Maria yang berdiri tidak jauh dari tempat Mereka duduk.

"Tuan Ronald apa ada yang ingin Anda jelaskan kepada Saya ?" Tanya Maria menatap kearah pengacara keluarga Tuan Aaron .

"Maaf Nona Maria,yang di katakan Ibu Anda benar,Rumah dan se isinya sudah menjadi milik Nyonya Cameron !" Jawab pengacara itu menatap Ratu Cameron.

"Kenapa tidak tertulis nama Ku didalam wasiat Papa,Aku adalah Anak kandung nya ?seharusnya Aku juga mendapatkan bagian apa yang seharusnya menjadi milikKu,Karena Rumah dan Perusahan Deasy adalah peninggalan keluarga Mama Ku..!" Maria berusaha meminta warisan kepada Ratu Cameron.Namun,Wanita jahat ini mengabaikannya .

" Security ...!"Teriak Ratu Cameron dengan keras,masuklah dua Orang keamanan kedalam rumah,berdiri diambang pintu.

"Seret wanita ini keluar ! Dia bukan bagian dari keluarga ini lagi !Seterusnya jangan biarkan Dia masuk kedalam sini !" Titah Ratu Cameron bangkit dari duduk nya,kedua security itu saling pandang satu sama lain,karena Mereka mengenal dengan Maria.

"Kalian tidak perlu repot - repot,Aku bisa keluar sendiri..!"

Maria segera berjalan kearah pintu utama,dan keluar dari sana,meskipun perasaan nya berat meninggalkan keluarga ini.Namun,untuk sementara Dia tidak akan bisa melawan Ratu Cameron sekarang,Dia akan datang kembali lagi,di waktu yang tepat.

Maria berjalan menelusuri jalan raya,dengan berjalan kaki,ditangannya hanya ada sebuah ponsel,Dia saja bingung siapa yang harus di hubungi nya,Dia tidak memiliki siapapun,bahkan teman nya pun berkhianat kepada nya.

"Tuan,seperti nya Aku melihat Nyonya Muda !" Seru Aros yang sedang menyetir.

"Sedang apa Wanita itu disini,bukannya mengurus Nyonya Dia malah berkeliaran !" Victor mengintip dari balik spion mobilnya yang melewati Maria.

"Tuan,apa Kita perlu berhenti ?" Tanya Aros lagi.

"Seperti nya Nyonya sedang ada masalah !" sambung Asisten nya lagi.

"Sejak kapan Kamu jadi banyak bicara? " Victor menyempitkan mata nya melihat kearah kaca yang memantul kan bayangan Aros.

"Maaf Tuan ..!"

"Berhenti..!Mundur kan mobilnya !" Titah Victor.

"Hah,Baik Tuan ..!" Aros segera memundurkan mobilnya,dan berhenti tepat di samping Maria.

Maria melirik kearah mobil yang berhenti dengan sengaja di sebelah nya.

Victor menurunkan kaca mobilnya,menatap kearah Maria.

"Masuk ..!" Titah nya tanpa melihat kearah Maria.

Tapi Wanita ini terus saja berjalan,mengabaikan ucapan Victor barusan.

Aros mengikuti langkah kaki Maria,dengan menyetir mobil begitu pelan.

"Kau tidak mendengar nya ? Aku menyuruh Kamu masuk !" Sambungnya lagi yang masih di abaikan oleh Maria.

Brakk..!

Maria menoleh kebelakang,melihat Victor yang sudah turun dari mobilnya.

"Aku meminta Mu untuk masuk!kenapa Kau terus saja mengabaikannya!" Victor mencengkram kuat lengan Maria,Wanita ini hanya menatap kearah Victor dengan datar nya,tanpa ada satu kata pun yang keluar dari mulut nya.

"Aku tidak ingin ikut dengan Mu !" Maria menunjukan dada Victor dengan jari telunjuk nya.

"Mulai sekarang berhenti mengurusi diriKu..!Aku muak dengan perjodohan ini,lebih - lebih Aku muak dengan Kamu,Pria Arogan dan yang suka memerintah ..!"Sambung Maria lagi,berusaha melepaskan tangan nya dari genggaman Victor,lalu berjalan meninggalkan Pria tersebut.

Braak..!

"Jalan ..!" Titah Victor saat sudah kembali masuk kedalam mobilnya,meninggalkan Maria sendirian dijalan.Victor bukan lah Pria yang belas kasian kepada Orang lain,siapapun yang melanggar aturannya akan berakhir trangis.Tidak terkecuali Maria,berani menyinggung nya akan mendapat kan konsekuensinya.

Sesampai di depan garasi mobil,Aros menoleh kebelakang,melihat Victor yang membukakan kancing jas nya.

"Tuan,hari ini Tuan Aaron telah meninggal,Nyonya Maria pasti sangat sedih untuk saat ini,makanya Dia berbicara begitu kasar kepada Tuan !" Aros segera memalingkan wajahnya seketika saat Victor menatap nya dengan ujung mata.

"Apa yang terjadi ?kenapa Aku baru mengetahui nya ?" Tanya Victor kepada Aros yang mencoba membuka pintu mobil nya .

"Menurut berita yang saya lihat pagi ini,Tuan Aaron mengalami syok berat,karena bank tempat Dia meminjam uang membatalkan memberi pinjaman,dan itu membuat perusahaan nya bangkrut !" Aros kembali menjelaskan.Namun,Victor tidak memberi komentar melainkan meninggalkan Aros di tempatnya.