Awalnya aku percaya kalau cinta akan hadir ketika laki laki dan wanita terbiasa bersama. Namun, itu semua ternyata hanya khayalan yang kubaca dari novel novel romantis yang memenuhi kamar tidurku.
Nyatanya, bertetangga bahkan satu sekolah hingga kuliah, tidak membuatnya merasakan jatuh cinta sedikit saja padaku.
"Aku pergi karena aku yakin sudah ada seseorang untuk menjagamu selamanya," ucap Kimberly.
"Sebaiknya kita berdua tidak perlu bertemu lagi. Aku tidak ingin Viera terluka dan menderita karena melihatmu."
Secara bersamaan, Kimberly harus meninggalkan cinta dan kehilangan persahabatan. Namun, demi kebahagiaan mereka, yang adalah tanpa dirinya, ia akan melakukannya.
"Tak ada yang tersisa bagiku di sini, selamat tinggal."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PimCherry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENINGGALKANKU
"Yeay!!!"
Teriakan memenuhi area terbuka di Universitas Intercon. Di area terbuka, terlihat beberapa papan pengumuman yang menempelkan beberapa kertas penerimaan mahasiswa baru.
"Aku berhasil!" teriak Kimberly sambil memeluk William yang mengantarkan Kimberly untuk melihat pengumuman penerimaan mahasiswa.
* Flashback on *
"Besok temani aku ya," pinta Kimberly.
"Kemana?" tanya William.
"Besok pengumuman penerimaan mahasiswa baru Intercon. Aku tidak mau pergi sendiri. Kalau nanti aku tidak diterima, aku tidak punya tempat untuk menangis. Kalau diterima, aku juga butuh tempat untuk meluapkan kegembiraanku."
"Kamu seperti anak kecil saja."
Kimberly merebahkan dirinya di atas tempat tidur milik William.
"Ayolah, temani aku. Bukankah kamu juga sudah jadi mahasiswa di sana. Jadi, kamu bisa melihat lihat," rayu Kimberly.
"Jam berapa?"
"Jam 10," ucap Kimberly sambil merentangkan jari jarinya.
"Baiklah, aku akan menemanimu. Tapi setelah itu, kamu harus menemaniku mencari hadiah untuk Mommyku."
"Ya ampun, Aunty mau ulang tahun ya? Hampir saja aku lupa. Baiklah, aku pasti akan menemanimu."
"Kalau begitu, sekarang pulanglah. Aku mau main game," ucap William sambil memegang ponsel di tangannya.
"Terima kasih!!" Kimberly memeluk William dari belakang, "Aku pulang dulu."
* Flashback off *
"Lihat Wil, aku berhasil. Sekarang aku sudah jadi mahasiswa," Kimberly memegang tangan William.
"Akhirnya kamu lolos juga, kirain bakalan ngulang SMA lagi," goda William.
"Ihh jahat banget. Aku kan nggak bodoh bodoh amat," gerutu Kimberly.
"Iya, nggak bodoh kok, cuma nggak pintar aja," William mengacak acak pucuk kepala Kimberly.
Apa yang mereka lakukan saat ini tidak luput dari pandangan Anthony. Anthony berada di kampus karena ia mendapatkan tugas untuk menempelkan kertas kertas tersebut di papan pengumuman. Bahkan ia sudah memeriksa apakah nama Kimberly ada di dalam daftar tersebut, karena itulah ia sedari tadi berada tak jauh dari area papan pengumuman.
Saat melayangkan pandangannya, William melihat gadis yang sudah memenuhi pikirannya belakangan ini.
"Viera?" batin William. Secercah senyum muncul di wajahnya, "Aku menemukanmu."
"Ayo!" ajak Kimberly sambil menarik tangan William.
"Sebentar, kamu tunggu disini ya. Aku mau ke toilet dulu," ucap William berbohong.
"Baiklah, aku tunggu di parkiran saja ya. Jangan lama lama," pinta Kimberly.
Kimberly melangkah ke arah parkiran, sementara William mencari Viera yang sekilas tadi ia lihat.
"Viera?" sapa William saat ia tepat berada di belakang Viera.
"Ahh, William. Maaf waktu itu aku belum sempat berterima kasih dengan baik. Terima kasih ya," ucap Viera sambil menggenggam tangan William.
Hati William sangat senang karena Viera masih mengenalinya, bahkan menggenggam tangannya saat ini.
"Sama sama. Lalu bagaimana keadaan Mamamu?"
"Kami pulang dulu ya Vi," pamit teman temannya. Viera melambaikan tangan pada mereka.
"Maaf," ucap Viera saat kembali berhadapan dengan William, "Mamaku sudah sehat sekarang. Terima kasih atas bantuanmu."
William tersenyum, "Kamu diterima di jurusan apa?"
"Aku ambil jurusan manajemen bisnis," jawab Viera.
"Wah, kita sama," kembali William tersenyum mendengar hal itu. Kini ia punya banyak waktu untuk bisa bersama Viera.
"Benarkah? Baiklah, kita akan mulai bertemu senin nanti. Sekarang aku harus pulang dulu, Mama pasti sedang menungguku."
"Aku antar ya," ucap William sambil meraih tangan Viera, tanpa menunggu jawaban dari gadis itu.
Sesampainya di tempat parkir, William langsung membukakan pintu di samping kemudi, setelah menekan kunci jarak jauh yang berada di sakunya.
"Kamu sudah siap?" tanya William sambil menoleh ke arah Viera.
Viera tersenyum dan menganggukkan kepalanya. William pun menjalankan mobilnya, meninggalkan area parkir Universitas Intercon.
Sementara itu, Kimberly yang baru saja kembali dari toilet karena terlalu lama menunggu William, mendapati mobil William yang sudah tidak ada di tempatnya.
"Ihhh, masa ditinggal sih? Segede gini masa kelupaan," gerutu Kimberly sambil memanyunkan bibirnya.
Ia berbalik mencari tempat teduh di bawah pohon, kemudian mengeluarkan ponselnya dari dalam tas kecil yang ia selempangkan di bahu ke arah pinggang. Mengutak atik ponselnya, kemudian meletakkannya di telinga.
"Kok nggak diangkat sih?" ucap Kimberly, kemudian ia mencoba sekali lagi untuk menghubungi William, tapi tetap saja tidak diangkat.
Kimberly menghentakkan kakinya kesal, sambil memanyunkan bibirnya, "Lihat saja nanti, berani sekali dia meninggalkanku disini."
"Kamu diterima?" tiba tiba terdengar suara tak jauh dari tempatnya duduk.
"Kakak pengawas," ucap Kimberly sambil tersenyum dan menunjuk ke arah Anthony.
"Namaku Anthony, bukan kakak pengawas," ujarnya, "Sedang apa kamu disini? Tidak pulang?"
"Temanku meninggalkanku. Masa aku sebesar ini bisa ketinggalan coba," ucapnya kesal.
"Bagaimana kalau kuantar?" tanya Anthony.
"Kakak mau mengantarku?"
"Tentu saja, tidak masalah bagiku. Justru aku yang harus bertanya apa kamu mau kuantar atau tidak."
"Kalau ada yang nawarin, nggak boleh ditolak kan," ucap Kimberly sambil tersenyum.
"Kalau begitu, ayo kuantar."
Mereka berjalan bersama menuju mobil yang di parkir tidak jauh dari posisi mereka duduk.