NovelToon NovelToon
KASIH TIADA BATAS

KASIH TIADA BATAS

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikahkontrak
Popularitas:225.2k
Nilai: 5
Nama Author: Liliana *px*

Ibu,,, aku merindukanmu,, airmatanya pun berderai tatkala ia melihat seorang ibu dan anaknya bercanda bersama. Dimanakah ibu saat ini,, aku membutuhkanmu ibu,,,

Kinara gadis berusia 18thn yang harus menjadi tulang punggung keluarga semenjak kepergian kedua orang tuanya yang mengejar bahagia mereka sendiri, hingga ia harus merelakan harga dirinya yang tergadai pada seorang CEO untuk kesembuhan sang adik,,apakah bahagia akan hadir dalam hidupnya atau hanya derita dan derita,,,,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Liliana *px*, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 pernikahan dadakan

"Tuan,,, lepaskan saya,,, saya mohon,,,"

Pinta Nara yang terkukung oleh Raffi dengan mengatupkan kedua tangannya di dada.

Dengan nada yang bergetar menahan takut, marah dan jijiknya pada pria yang menghimpit tubuhnya sekarang.

Raffi yang menyadari jika Nara ketakutan hanya tersenyum tipis, niatnya untuk mengerjai Nara semakin menjadi. Ia bukannya menjauhkan tubuhnya dari Nara malah semakin mendekatkan wajahnya kearah wanita yang telah diambil kegadisannya semalam secara brutal olehnya sendiri.

Ia berusaha mencium bibir Nara, namun dengan spontan Nara menghindar dengan memalingkan wajahnya hingga Raffi hanya bisa mencium pipi Nara.

"Kau ingin bermain main denganku sayang,,,"

Bisik Raffi di telinga Nara hingga hembusan nafasnya terasa hangat di leher Nara. Sekilas otak mesum Nara tak bisa menetralisir hasratnya, ia sempat terhanyut saat Raffi menyusuri leher jenjangnya hingga meninggalkan bekas kissmark disana.

Raffi yang mengetahui Nara menggigit bibir bawahnya untuk menahan desahannya hanya bisa tersenyum penuh kemenangan.

" Kenapa sayang,,, bukannya tadi kau memintaku untuk melepasmu, tapi sekarang justru kau sangat menikmati sentuhanku."

Ucapnya sambil terus mengabsen seluruh wajah dan leher Nara.

"Tuan,,, saya mohon, lepaskan saya saat ini, saya tidak mau berbuat zina lagi, jika anda menginginkan anak dari saya, maka nikahi saya secara agama."

Dengan nada serta tubuh yang gemetaran, Nara berusaha menyadarkan Raffi yang kini masih mengabsen wajah Nara.

Mendengar ucapan Nara, Raffi pun menghentikan aksinya, ia menatap tajam kearah Nara, seakan ingin sekali memakan wanita itu hidup hidup. Sedangkan Nara yang mendapat tatapan membunuh seperti itu semakin menciut nyalinya.

Ia hanya bisa meremas sprey dengan kuat untuk menghilangkan rasa takutnya.

Cukup lama mereka saling pandang, hingga Raffi membenamkan bibirnya di bibir Nara, mengabsen tiap inci dalam bibir Nara, membuatnya hanya bisa mencengkram sprey dengan kuat saat ia hampir kehabisan nafas, Raffi pun melepas ciumannya, memberi ruang Nara untuk bernafas.

Setelah melihat Nara bisa mengatur pernafasannya, ia ingin mencium Nara lagi, entah kenapa bibir itu sudah menjadi candu baginya, niat yang mulanya ingin mengerjai Nara justru membuatnya tak bisa mengendalikan hasratnya. Saat ia ingin memulai percintaan mereka terdengar suara pintu diketuk dari luar. Namun Raffi tak merasa kesal sama sekali kegiatannya terganggu, justru ia tersenyum tipis lalu bangkit dari tubuh Nara.

"Rapikan bajumu, dan bersiaplah dalam satu jam kita akan menikah."

Ucapnya seraya berjalan membuka pintu kamarnya.

Nara segera merapikan bajunya yang hampir terlepas dari tubuhnya. Sesaat ia tertegun mencerna ucapan dari Raffi. Namun belum sempat ia berpikir lebih jauh lagi, suara khas orang gemulai sudah membuyarkan lamunannya.

"Nona cantik,,, ayo kita make up dulu,,"

Dengan gaya khas seorang pria tulang lunak, yang membuat Nara menahan tawanya.

"Maaf Kak,,, tapi bolehkah aku membersihkan diriku dulu?"

Tanya Nara dengan menatap sendu kearah MUA tersebut.

"Tentu saja cantik, tapi jangan lama lama, kita di kejar waktu juga, OK."

MUA itu pun mengerlingkan sebelah matanya dengan gaya yang gemulai, membuat Nara tersenyum tipis sambil melangkah ke kamar mandi.

Sepuluh menit kemudian Nara sudah keluar dari kamar mandi, segera MUA itu melakukan pekerjaannya memake up wajah Nara, meski dengan make up yang tipis dan natural Nara sudah terlihat sangat cantik.

Dibalut dengan kebaya putih modern membuat Nara semakin anggun dengan penampilannya sekarang, siapa saja yang melihatnya pasti tak menyangka jika wanita itu bukan dari kalangan berada.

Setelah Nara siap, MUA itu pun membawa Nara ke ruang tengah dari ruangan istirahat Raffi, disana sudah menunggu Raffi bersama seorang penghulu juga asisten Raffi, bersama dengan seorang pengacara.

Mereka pun menoleh kearah Nara, saat ia memasuki ruangan itu, Raffi sungguh terpesona dengan kecantikan Nara, ia pun tersenyum penuh arti.

MUA pun menyuruh Nara duduk di sebelah Raffi, setelah itu acara ijab qobul pun dimulai. Dalam sekali tarikan nafas, Raffi sudah menyelesaikan ijab qobulnya, kini Nara sah secara agama serta hukum menjadi istri Raffi.

Nara hanya bisa tertegun saat mengetahui dirinya kini menjadi istri kontrak seseorang, dan yang lebih menyakitkan hatinya tak ada cinta diantara mereka, karena pria itu menikahinya hanya untuk seorang keturunan saja.

Tak terasa air matanya mengalir saat ia mencium punggung tangan suaminya. Sebagai tanda bakti seorang istri pada suaminya.

Dalam sekejap dunianya telah berubah hanya dalam waktu sehari semalam. Kebebasan hidupnya kini telah terampas untuk membayar pria yang telah membiayai kesembuhan adiknya.

"Kalian boleh pergi sekarang,,"

Usir Raffi pada asisten dan pengacaranya.

Setelah mengangguk hormat pada Raffi, asisten, pengacara , penghulu serta MUA artis itu pun meninggalkan ruang peristirahatan Raffi.

Kini tinggallah mereka berdua, Nara nampak canggung, ia tak tau harus berbuat apa, dia hanya duduk terpaku di tempatnya semula.

Raffi pun menatap lekat istri kecilnya,"karena kau sudah jadi istriku, maka kau harus patuhi semua kataku, mulai hari ini kau akan tinggal denganku, soal adik adikmu, mereka juga akan ikut denganmu."

Raffi mengangkat dagu Nara hingga mereka saling tatap. Namun tatapan mereka terputus saat ponsel Raffi bergetar, ia pun segera menerima tlp tersebut.

"Iya, aku tahu,,,"

Setelah sambungan terputus ia pun memasukkan ponselnya ke saku jasnya.

" Ikut denganku sekarang,,,"

Dengan sedikit menarik tangan Nara hingga ia bangkit dari duduknya, Nara tak berani membantah, ia hanya mengikuti langkah kaki Raffi yang membawanya ke lift.

Di dalam lift, Raffi menarik lembut pinggang Nara hingga mereka tak berjarak sama sekali, di rengkuhnya leher Nara, lalu mencium istri yang baru saja ia nikahi itu.

Ciuman mereka berakhir saat pintu lift terbuka," kau selamat hari ini, namun tidak untuk malam nanti, persiapkan dirimu,"

Ucap Raffi sambil melangkah keluar diikuti oleh Nara, sepanjang jalan Nara hanya menundukkan wajahnya, ia takut jika ada orang yang melihatnya dengan dandanan pengantin kayak gini, namun ia heran kenapa rumah sakit itu nampak sepi seakan tak berpenghuni.

Sekitar sepuluh menit berjalan, mereka sampai diruang perawatan VVIP, Nara tertegun sejenak saat pintu itu dibuka, nampak Rana yang terbaring dengan peralatan medisnya, dan di sampingnya ada Naya yang tertidur di sofa yang ada diruang itu.

"Masuklah, jaga adikmu saat ini, karena malam nanti kau tak bisa menjaganya, dan baju gantimu akan dibawakan kemari oleh asistenku nanti, sekarang aku ada urusan yang harus kuselesaikan."

Ucap Raffi sambil mengulurkan tangannya pada Nara, dengan sedikit canggung Nara pun mencium punggung tangan suaminya, Raffi tersenyum tipis lalu mencium kening Nara.

"Semoga kita bisa bersama selamanya Nara, itu doaku."

Bisik hati kecil Raffi yang melangkah meninggalkan Nara bersama kedua adiknya.

"Kenapa hatiku jadi berdebar tak karuan saat mencium tangannya, Ya Allah aku pasrahkan semuanya pada Mu, tuntun dan bimbing aku dalam mencapai ridho Mu."

.Nara pun berniat menutup pintu, namun terhadang tangan yang menahan pintu itu. Dan tatapannya kini beradu dengan mata yang memancarkan kemarahan, menatapnya tajam seakan ingin mencabik cabik tubuhnya.

"*Bimaa,,,"

bersambung🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹*

1
Ahwat Hijrah
akhirnya Raffi kembali
Ahwat Hijrah
thor ..keluarkan raffi ..kembalikan raffi ke naya thorr🙏🏻🙏🏻
Ahwat Hijrah
alhamdulilah raffi muncul thor
Ahwat Hijrah
chindy lg menuai apa yg ia tanam dl....
Ahwat Hijrah
thor ..ayok raffi keluarin ..pertemukan dg istrinya
Ahwat Hijrah
teryata raffi ...msh hidup thor
Ahwat Hijrah
thorrrrr...Rama itu Raffi kan....dia ilang ingatan..saat kecelakaan itu kan ....
Ahwat Hijrah
apa s raffi yg bersama kinan ya???
Ahwat Hijrah
Raffi ayok keluar Raffi......masa ..pemeran utama dh ilang gitu sj sih
Ahwat Hijrah
thor Raffi ...cepet keluarin..jg kau umpetin trs thor
Ahwat Hijrah
tuh kannnn...beneran Raffi msh hidup.....🤲🤗
Ahwat Hijrah
tuh kan bener raffi msh hidup...yg mengawasi naya..nara dan rana pasti raffi
Ahwat Hijrah
kaya yg wafat bkn c raffi....mungkin . raffi mau mengelabui mama nya....biar mama nya tidak jd penghalang rumah tangga mereka
Ahwat Hijrah
raffi itu teryata rasya ...
Amma🌹
,gpp tidur diluar nanti jg klo kangen nyusulin😅
¢ᖱ'D⃤ ̐𝙽❗𝙽 𝙶
astaga ngakak sama kelakuan Nara🤣🤣🤣🤣 kasiaaann tidur diluar ya kak Rafi nakal sih🤭
¢ᖱ'D⃤ ̐𝙽❗𝙽 𝙶
astaga kak si dia ini kapan kena azabnya sih empet banget deh sama kelakuan nya nggak ada habis2nya 😬
𝓡⃟⎼ᴠɪᴘ¢ᖱ'D⃤ ̐NuR❗☕𝐙⃝🦜
Akhirnya up juga thor setelah lama menghilang..semoga masalah nya cepet di selesaikan ya.....biar jelas anak siapa kah gerangan?
🇮🇩⨀⃝⃟⃞☯Ayodyatama🌹
wah B .....asik"...🏃‍♀🏃‍♀🏃‍♀
æ⃝᷍𝖒𖣤​᭄℃æͣ͢𝖒ᷘ𝅘 ͤ⸙ᵍᵏ
masih jahad aja ibu suri 😌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!