KASIH TIADA BATAS
Dalam derasnya air hujan, seorang gadis berlari dengan baju yang compang camping tak karuan.
Airmatanya terus mengalir membasahi pipi yang hilang tersapu tetesan hujan. Hatinya terasa tercabik cabik, sepanjang jalan ia terus mengingat apa yang baru saja dialaminya. Beberapa saat yang lalu, saat ia menerima tawaran dari sahabatnya, bekerja disebuah club malam terbesar dan ternama di kota S.
Biaya hidup yang cukup besar tak mencukupi gajinya yang hanya seorang pelayan toko di sebuah mini market. Karena ia harus menanggung kebutuhan kedua adiknya yang masih kecil, setelah kepergian kedua orang tuanya.
Yang hanya mementingkan ego mereka sendiri sendiri. Ayahnya menikah lagi dengan wanita yang masih muda, sedangkan ibunya kembali pada kekasih pertamanya setelah mengetahui perselingkuhan suaminya, mereka meninggalkan tanggung jawab pada putri sulung nya yang harus menghidupi kedua adiknya.
Saat itu Kinara merasa hidup ini tak adil untuknya, namun karena rasa cinta dan sayangnya pada ibu, ia merelakan kepergian ibunya meraih kebahagiaannya sendiri.
Meninggalkan mereka dalam kemiskinan yang tak berujung.
Dan kini ia harus berjuang melawan takdir untuk kesembuhan adiknya yang bungsu. Tanpa mereka sadari, ternyata Kirana gadis cilik berusia 8 tahun ini mengidap penyakit leukimia stadium akhir, dan Kinara tak mau kehilangan untuk kedua kalinya, karena rasa sayangnya, ia rela melakukan apa saja untuk kesembuhan adik tercintanya. Termasuk bekerja di club malam yang tak pernah ia inginkan.
Dan hari ini begitu naas baginya. Sebenarnya ia hanya jadi tenaga bantuan di Club Night. Karena malam ini ada pesta pemilik Club tersebut, yang membutuhkan tenaga kerja bantuan, Kinara yang membutuhkan uang cukup banyak untuk berobat adiknya pun menerima tawaran dari teman kerjanya yang bekerja di mini market bersamanya.
Mulanya ia ragu untuk mengambil pekerjaan itu, namun temannya bisa meyakinkan dirinya akan baik baik saja jika Kinara berbuat sopan juga, karena tugas mereka hanya memberkan minuman pada pelanggan saja, bukan menemani mereka untuk minum dan bersenang senang.
"Gimana, kamu mau kan, ini kesempatan yang bagus Nara, kapan lagi dalam semalam kita dapat uang sebesar 5juta, kamu juga butuh uang banyak bukan untuk pengobatan Rana?"
Bujuk teman Rana yang bernama Risma.
"Tapi Ris, aku takut, ini pertama kalinya aku bekerja di tempat itu, aku takut buat kesalahan."
Tuturnya sambil menata barang dagangan di rak toko.
"Kita hanya bertugas memberikan minuman pada tamu yang datang, itu saja, bukan menemani mereka, ayolah ,, temani aku juga, kan ini juga yang pertama buat aku, meski kekasihku bekerja disana."
Setelah berpikir sesaat akhirnya mereka sepakat dan berangkat bersama ke Club Night.
Setelah bertemu dengan Manager Club dan diijinkan untuk bekerja, mereka pun mengganti pakaian mereka dengan seragam karyawan Club Night.
Kinara sedikit tak nyaman, baju seragam itu terlalu ketat dan menunjukkan tiap lekuk tubuhnya, ya,,,meski tanpa polesan make up, ia memang sudah terlihat cantik, kulitnya yang putih bersih dengan tinggi badan 160cm, rambut hitam lurus tergerai indah, hidungnya yang mancung, mata yang teduh dan bibir yang merah merona menambah pesona cantiknya.
Banyak teman sekolahnya yang jatuh cinta padanya, juga pelanggan toko dimana tempatnya bekerja, namun gadis berusia 18 tahun itu hanya cuek menanggapi mereka. Cinta baginya sudah mati untuk pria, setelah pengkhianatan ayah pada ibunya, karena ia tau dulu mereka saling mencintai dan memilih untuk menikah meski tanpa restu kakek dan neneknya.
"Nara,,, ayo kita sudah ditunggu temen yang lain."
Ucapan Risma membuyarkan lamunan Nara. Ia pun mengangguk dan mengikuti langkah Risma bergabung dengan rekan kerja yang lain dan memulai pekerjaan mereka.
Akhirnya pesta pun berlangsung dengan meriah, semua tamu undangan nampak terhibur dengan pesta ini, berbeda dengan Nara yang seperti berada di dalam neraka. Berulang kali ia beristighfar melihat ulah para tamu dengan wanita penghibur disana, yang tak malu justru terang terangan mengumbar nafsu mereka.
Ingin sekali Nara meninggalkan tempat itu, namun perjanjian kontrak tak boleh keluar Club sebelum acara selesai kalau tidak denda 10jt, membuatnya mengurungkan niatnya.
Acara semakin meriah dan heboh setelah orang yang mereka tunggu tunggu sudah datang, pemilik Club Night yang merupakan pengusaha muda berusia 28 thn, yang sudah menjadi seorang Presdir di perusahaan ternama dan merupakan orang terkaya no 3 di negeri ini, perusahaan yang bergerak disemua sektor, hingga merajai pasaran dalam dan luar negri, yaitu PT ADITAMA GROUP.
Sekilas Nara terpesona oleh kharisma dan ketampanan CEO muda itu, hingga ia tak sadar telah menumpahkan minuman tepat di depan CEO itu saat sedang berjalan melewatinya.
Tatapan tajam membunuh terarah kepadanya.
" Maaf Tuan, maafkan saya, saya tidak sengaja."
Dengan wajah yang pucat pasi dengan bibir yang bergetar menahan takutnya Nara meminta maaf sambil menundukkan wajahnya.
Sejenak CEO itu melihat kearah Nara," cantik alami dan masih lugu," bisik hatinya.
Senyuman penuh kelicikan terbit di bibir CEO itu. Tanpa bicara apa pun ia pun pergi meninggalkan tempat itu menuju ruang VVIP miliknya.
" Matilah aku Ris, gimana kalau orang itu tidak memaafkan aku."
Bisik Nara pada Risma yang juga ikut takut jika Nara kenapa napa.
"Kamu pergi dari sini sekarang, soal 10juta itu nanti aku yang bayar, yang penting kamu selamat Nara."
Bisik Risma yang kemudian membawa Nara ke tempat ganti baju, setelah Nara mengganti bajunya mereka pergi lewat pintu belakang Club.
Namun belum sempat Nara keluar dari Club itu dua orang pria sudah menghadangnya, dan membawanya pada sebuah ruang yang cukup besar dan terlihat disana tempat tidur big size.
Hati Nara mulai menciut saat ia tau kamar siapa itu. Kakinya melangkah mundur, tubuhnya seakan lemas tak bertenaga melihat pria itu menghampirinya.
Dengan kode tangannya dua pria itu pun meninggalkan kamar itu dan menutup pintunya.
Nara ingin berlari keluar namun tangan itu sudah mencekalnya, menariknya hingga ia masuk dalam dekapan pria ini.
Tubuhnya menggigil ketakutan saat pria ini membelai wajahnya.
" Tuan, saya mohon, lepaskan saya, saya akan melakukan apa saja asal anda melepaskan saya, tolong maafkan saya."
Airmata sudah mengalir dari pelupuk matanya.
" Kau sendiri yang bilang akan melakukan apa saja asal aku melepasmu, baiklah sekarang aku melepasmu, pergilah, dan kau punya hutang janji padaku."
Tutur CEO itu sambil melepas Nara dari pelukannya.
Tanpa berpikir panjang Nara segera berlari menuju pintu dan membukanya. Namun sayang pintu itu tak mau terbuka. Dia semakin ketakutan setelah sadar dibelakangnya sudah berdiri CEO itu dan dengan cepat ia mengangkat tubuh Nara dan membantingnya diatas tempat tidur yang empuk itu lalu menindihnya.
" *Tuan jangan,,, saya mohon,, jangan,,, akh,,,,"
bersambung🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
æ⃝᷍𝖒𖣤᭄℃æͣ͢𝖒ᷘ𝅘 ͤ⸙ᵍᵏ
eh mo ngapain itu 😳 main tindih² aja 😑
2023-01-06
2
ʰᶦᵃᵗᵘˢ❦⃟𝐐_al𝐐haira🏠ર⃠
𝐲𝐚 𝐚𝐦𝐩𝐮𝐧... 𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡𝐚𝐧 𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐧𝐚𝐤𝟐... 𝐚𝐲𝐚𝐡𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡 𝐥𝐠... 𝐢𝐛𝐮 𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢 𝐤𝐞 𝐦𝐚𝐧𝐭𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚... 𝐚𝐩𝐚 𝐨𝐫𝐠 𝐭𝐮𝐚 𝐤𝐚𝐲𝐚𝐤 𝐠𝐢𝐭𝐮 𝐧𝐠𝐠𝐤 𝐢𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐚𝐧𝐚𝐤𝟐 𝐲𝐚... 𝐩𝐞𝐧𝐭𝐢𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐛𝐚𝐡𝐚𝐠𝐢𝐚𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐚𝐣𝐚 𝐥𝐨𝐡... 😔😔😔
2023-01-06
1
💜purple★Afrel🎯
tingalkan jejak dulu kak.
2022-10-04
2