NovelToon NovelToon
THE CHEF STORY

THE CHEF STORY

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Cintamanis / Konflik etika / Fantasi Wanita / Transmigrasi / Orang Disabilitas
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Delia Ata

Bagaimana jika jiwa seorang Chef dari dunia moderen abad 25 yang cantik, kaya-raya, berstatus lajang, serta menguasai banyak tehnik beladiri, terbangun ditubuh seorang gadis diera dinasti kuno 3000 tahu lalu.

Liu Liyan, gadis cantik yang amat dimanja oleh ayah & kedua kakak lelakinya. Kadang suka berbuat sesuka hati, keras kepala & juga urakan.

Tapi setelah menikah, ia harus menjani hidup miskin bersama suaminya yang tampan tapi cacat.

Belum lagi ia harus dihadapkan dengan banyaknya konflik keluarga dari pihak suaminya.

Beruntung ibu mertua & adik ipar amat baik serta begitu menyayanginya, mendukung juga mempercayai.

Apakah ia bisa menggunakan keterampilannya didunia modern, untuk membantu keluarga suami juga keluarga kandungnya sendiri..?

Bagaimana lika-liku kehidupannya didunia yang serba kuno tanpa internet & listrik..?

Mari ikuti kisah Chef Claudia diera dinasti Song & menjadi Liu Liyan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delia Ata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merk Dagang

"Sayang..!" seru Liu Liyan, begitu masuk paviliun pribadinya membawa tumpukan kertas minyak.

Xiao Yun yang sedang membaca dimeja belajar, langsung menutup bukunya.

"Ada apa..?" tanyanya.

Liu Liyan duduk dibangku sebelah sang suami, menaruh bawaannya kemeja.

"Tulisan tanganmu sangat bagus, aku ingin membuat merk dagang untuk abon kita, tolong bantu aku menulisnya disini." katanya menunjuk bagian permukaan kertas pembungkus.

"Apa merk dagangnya..?"

"Xiao Bak Hu."

Satu alis Xiao Yun naik tinggi.

"Kenapa..?" tanya Liu Liyan bingung.

"Jangan memakai nama Xiao, kau tahu kan bagaimana keluarga utama..?"

Liu Liyan terdiam.

Benar juga, kalau dimasa depan mereka menuntut royalti, bahaya.

"Lalu apa merk dagangnya..?"

Xiao Yun berfikir "Liyu Bak Hu. Gabungan dari nama kita berdua, Liyu."

Senyum rupawan Liu Liyan mengembang, ia pun menggangguk tegas. "baik, Liyu Bak Hu. Dibagian bawahnya tulis lebih kecil juga jenis abonnya."

"LIYU BAK HU"

"sapi"

Contoh tulisan pada kertas kemasan.

Xiao Yun melakukan tugasnya, menulis dengan seni kaligrafi diatas lembaran kertas yang Liu Liyan pesan khusus.

Satu jam berlalu, tugas mulia Xiao Yun rampung dan langsung ia antarkan kedapur produksi.

Tiga jenis abon pun dikemas, sesuai dengan tulisannya. Jadi kelak tidak bingung memilah kalau menjual.

Dari lima puluh jin daging, menjadi tiga puluh lima jin abon.

Modal satu produk kira-kira dua puluh lima wen dan Liu Liyan akan menjualnya dengan harga seratus wen.

Lima Jin dari masing-masing prodak Liu Lian antarkan kekedai ayahnya untuk toping roti.

Lu Liyan mengumpulkan Xiao Yong, Jinu dan teman-temannya.

"Setelah makan siang, kalian jual abon-abon ini. Harga dariku sembilan puluh lima wen, kalian jual seratus wen. Yang lima wen adalah upah untuk kalian."

"Yan niang, kau serius satu bungkusnya kami mendapat lima wen..?" tanya antusias Jinu.

"Tentu saja, untuk urusan uang aku tidak pernah bercanda."

"Baik kami akan menjualnya."

Liu Liyan membagi rata bungkusan abon dan memberikan taster untuk dicicipi para pembeli.

"Abon ini awet sampai satu tahun, kalau dipindahkan ketoples atau botol guci bisa sampai dua tahun."

Usai makan siang, keenam pemuda langsung melesat pergi, sedangkan Liu Liyan berkunjung keJiao Tong untuk mengambil pembayaran susu dan saus.

"Jaga matamu, aku ini wanita bersuami." sengit Liu Liyan berkancah pinggang.

Jiang Yulin berdecak "aku memperhatikan model pakaianmu bukan tubuhmu. Darimana kau membelinya..?"

Dahi Liu Liyan mengernyit "kau mau membeli untuk kekasihmu..?"

Bola mata Jiang Yulin berputar-putar bak gangsing.

Kekasih, apa itu...

"Kau ini cerewet sekali." ketus pemuda berambut perak itu, mengibaskan kipasnya.

"Cih, jangan-jangan kau...

Mata Liu Liyan refleks turun kebagian bawah perut Jiang Yulin.

"Yaa, matamu..! tidak tahu malu, wanita macam apa kau ini..?" teriak Yulin menutupi naganya dengan tangan.

Sudut bibir Liu Liyan naik keatas mencibir "Aku memesannya dari penjahit Hou Lee, ini rancanganku sendiri."

Mata Jiang Yulin seketika saja berbinar, iblis itu langsung memasang wajah manis menggoda.

Liu Liyan menggigil ngeri.

"Kau mendesain pakaiannya, aku tempat, bahan dan biaya produksi. Mau..?"

"Dasar iblis penggila harta..!" umpat Liu Liyan.

"Jadi kau tidak mau..?"

"Tentu saja mau, siapkan kontraknya." Liu Liyan duduk santai, menunggu kontrak yang dibuat manager Lu.

"Pakai penjahit Hou Lee, walau tempatnya sepi tapi jahitannya rapi dan yang terpenting orangnya jujur." titah Liu Liyan.

"Oke...!"

"Mau khusus desain untuk wanita atau pria juga..?"

"Semuanya, pria, wanita, anak-anak."

"Jubah dan pakaian hangat, mau..?"

"Apa pun yang kau punya, kita produksi."

Penjahit Hou Lee, berada didekat toko percetakan langganan Liu Liyan.

Tempatnya memang kusam dan sepi pengunjung, karena kalah dengan toko-toko besar lainnya.

Pemiliknya seorang pasangan empat puluhan dengan dua anak, yang salah satunya menderita sakit kelainan jantung.

Tapi untuk kualitas jahitan sangat memuaskan, terlebih pemilik dan putri bungsunya juga berbakat dalam bidang desain pakaian.

Kontrak sudah ditandatangani, besok mereka akan bersama-sama mendatangi penjahit Hou Lee.

Setelah mendapat uang, Liu Liyan pun pamit, tapi ketika sampai dilantai bawah, wajah berbinarnya berubah hitam kebiruan.

Suaminya yang tadi menunggu direstoran bersama Wei Jian dan Wang Yu, kini malah duduk bersebelahan dengan seorang gadis yang sangat ia kenal.

Xiao Yun yang merasakan hawa membunuh tertuju padanya, langsung berbalik.

"Sayang..!"

Liu Liyan acuh, menatap garang sang suami yang sedang berjalan mendekatinya.

"Sudah selesai..?" tanya lembut Xiao Yun tersenyum, mengambil telapak tangan Liu Liyan untuk digenggam.

"Yan niang..!" panggil Wei Jian dan Wang Yu ikut mendekat dengan wajah gugup tak enak.

Mereka tahu betul background istri sahabatnya ini. Jangan sampai gadis itu dihajar ditempat.

Dahi Liu Liyan mengernyit, kemudian menerbitkan senyuman ramah. "Jian gege, Yu gege..!"

Liyan menatap Xiao Yun "sudah, kalau masih mau disini aku akan temani."

Xiao Yun menggeleng "mereka juga akan pergi setelah urusanmu selesai. Lagi pula kita mau keSheng-chu kan..?"

Liu Liyan mengangguk "oya, bagaimana dengan makanan yang gege berdua bawa pulang, apa keluarga kalian menyukainya..?"

Wajah tegang Wei Jian dan Wang Yu langsung mencair.

"Aku tidak kebagian, semua dihabiskan oleh ayah, ibu dan saudara-saudaraku." sungut Wang Yu.

"Aku hanya diberi sepotong daging----

"Rendang." sahut Liu Liyan.

"Ya itu..! ck, menyebalkan sekali."

"Em, Yan niang..! setelah ujian provinsi, orangtuaku akan mengadakan jamuan memperingati hari pernikahan mereka. Kau mau tidak menjadi juru masaknya..?"

"Gege Yu kerumah saja ya..? untuk membicarakannya." sahut Liu Liyan melirik gadis yang tadi duduk disebelah suaminya.

Wajah putih gadis itu tampak masam, dengan tangan mengepal erat.

"Baik, nanti aku akan berkunjung kerumahmu."

Mereka berempat pun meninggalkan Jiao Tong, tanpa melirik lagi gadis yang diketahui bernama Ming Gui.

Sesampainya diShen-chu, Yun dan Liyan membeli kuda berikut kereta, serta tiga jenis daging untuk abon dan sosis masing-masing dua ratus jin.

Tak ketinggalan jeroan juga ia beli.

Sesampainya dirumah, Xiao Yong dan kawan-kawan ternyata sudah kembali. enam puluh bungkus abon habis terjual.

"Yan niang, tadi masih banyak yang menginginkan abonnya. Kapan mau diproduksi lagi..?" tanya Jimin.

"Sekarang..!" tunjuk Liu Liyan pada daging dan jerohan yang sudah dibersihkan.

Semua bergerak cepat, membagi tugas.

Paman Su jatah mengurus kuda yang baru dan membersihkan kereta.

Saat matahari terbenam semua pekerjaan rampung.

Untuk pengemasan dilakukan setelah makan malam.

Liu Liyan menyiapkan tiga kotak makanan berisi nasi, sup paru babat dauban dan tumis kacang polong sosis, lalu diberikan pada Boqin, Shun dan Yance.

"Bawa pulang kerumah untuk keluarga gege semua, lanjutkan lagi kerjanya besok."

"Terimakasih nyonya muda, terimakasih..!"

Mulai besok selepas makan siang, Xiao Yong, Jinu, Jimin, Baozi, Boqin, Yance dan Shun. Akan berkeliling menjual tiga varian abon dan sosis.

Jika mendapat respon baik dari penduduk kota, Liu Liyan akan menambahkan produk abon ikan.

1
Lala Kusumah
crazy up dong Thor 🙏🙏🙏
Lala Kusumah
ngiler dendeng sapi sama jando uuuuhhhh sedapnya 🤤🤤🤤
Gedang Raja
Luar biasa
Lala Kusumah
wah tambah lagi bisnis mu Liu Liyan, kereeeeeennn 👍👍👍
Lala Kusumah
waaaah ada visual Liana ga ??? jadi penasaran pengen lihat 🤔🤔🤔
Lala Kusumah: ok deh 👍
total 2 replies
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
semangat buat karya nya
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
tetangga yang baik
Lala Kusumah
akhirnya mereka pindah, syukurlah 🙏🙏👍👍
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
mantap ceritanya 💪
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
keren banget
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
gak sabar sama konflik nya
Datu Zahra
Bagus dan seru 🫰
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
semangat buat karya nya 💪😍
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
heheheh Liyan untung banyak segera otw kaya💪😍
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
liyan keren banget, jadi ngiler deh
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
semangat Liyan💪💪💪
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
keren banget ceritanya 😍
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
seru banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!