NovelToon NovelToon
Alika Bidadari Surgaku

Alika Bidadari Surgaku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.5
Nama Author: Miena

Alika Khumairoh gadis berjilbab nan tangguh yang berubah menjadi gadis diam seribu bahasa karena kecelakaan yang menimpa adiknya. Kesedihan yang mendalam ia rasakan ketika adik satu-satunya terbaring koma karena kecelakaan tersebut.

Dan ketika dia harus bertemu dengan Farel Adiputra Wijaya, manusia menyebalkan menurut Alika.
Farel sendiri adalah putra dari pemilik perusahaan Wijaya Group.

Kehidupan mereka yang berubah drastis karena sifat di antara keduanya yang bertolak belakang.

Sampai akhirnya mereka memulai untuk melakukan kerjasama di perusahaan ayah Farel agar mengetahui siapa dalang di balik runtuhnya perusahaan Wijaya Group.

Akankah mereka dapat memahami satu sama lain?

Dan bisakah keduanya mengungkap siapa yang berkhianat pada perusahaan Wijaya Group?

IG : miena_checil

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Demo Perusahaan

Desi dan Nadia berjalan beriringan memasuki kantor pusat Wijaya Group. Banyak karyawan yang baru saja datang berlalu lalang menuju tempatnya bekerja. Obrolan ringan pun terjadi di antara keduanya saat Nadia yang berada di posisi depan berhenti seketika lalu diikuti Desi yang menabrak Nadia karena berhenti berjalan dengan tiba-tiba.

"Apaan sih lu Nad, pake acara berhenti mendadak segala?" tanya Desi dengan nada agak tinggi karena kepalanya terbentur dengan kepala Nadia.

"Des coba pukul aku, aku pasti mimpi kan?" Nadia berkata tanpa melepas pandangannya ke depan.

Tanpa di komando pun Desi langsung memukul keras bahu Nadia seketika pula Nadia mengaduh kesakitan. "Emang kenapa sih, pakai acara suruh mukul segala?" tanya Desi yang bingung dengan sikap Nadia.

"Lihat tuh, aku gak salah liat kan? Alika bener-bener masuk kerja?" Nadia berkata sambil menunjuk meja kerja Alika.

Seketika Desi melihat arah tangan Nadia menunjuk. "Benar-benar susah dibilangin nih anak." Desi lalu segera menghampiri Alika. "Kenapa lu masuk kerja? emang Abizar udah baikan? gila ya lu ninggalin Abizar gitu aja? entar kalo ada apa-apa gimana?" berkata dengan sedikit emosi, kenapa harus ninggalin Abizar ketika dia koma. Begitu mungkin yang ada di pikiran Desi.

Bukannya marah karena sikap Desi yang bawel, Alika justru mengulas senyuman. "Udah ngomelnya?" dibumbui dengan sedikit tawa bahkan Nadia pun ikut tertawa. Tapi sepertinya tidak dengan Desi, meski bawel Desi merupakan teman yang sangat peduli dengan sahabatnya. "Abizar baik-baik saja, disana aku sudah nyewa perawat untuk menjaganya," jelas Alika.

Meskipun agak berat hati Desi dan Nadia menerima penjelasan dari Alika, tapi bagaimanapun juga Alika juga harus bekerja demi bisa membiayai pengobatan Abizar.

***

Terik matahari yang sudah berada di puncaknya menandakan jam makan siang telah tiba. Para karyawan ada yang pergi ke kantin perusahaan ada pula yang pergi ke restoran luar perusahaan.

Setelah menyelesaikan sholat dhuhur Alika dan kedua temannya sepakat untuk makan siang di kantin perusahaan saja. Menu yang sederhana dan pastinya tidak merogoh kocek yang dalam.

"Kalian udah denger belum tentang gosip Direktur kita?" Nadia memulai pembicaraan di sela-sela makan siangnya.

Alika dan Desi terlihat saling melirik satu sama lain. "Memangnya ada apa dengan Direktur?" tanya Alika yang memang tidak tau perihal mengenai atasannya itu.

"Menurut gosip yang beredar Direktur kita tengah melakukan korupsi di perusahaan ini," kata Nadia sedikit berbisik karena dia tidak mau di bilang jadi penyebar gosip jika memang berita itu tidak benar.

"Hahaha" tawa Desi saat selesai menaruh gelas jusnya. "Lu dapat kabar darimana? masak iya Direktur korupsi di perusahaannya sendiri?" kali ini tawanya semakin keras.

"Ihh Desi, aku serius nih." Sekali lagi Nadia berkata sambil memanyunkan bibirnya ketika harus berbicara dengan Desi.

"Udah-udah gak usah di bahas, lagian kalau berita itu tidak benar nanti jatuhnya su'udzon. Kalian gak mau kan nambah dosa dengan menyebar berita yang gak benar". Lagi-lagi Alika menengahi pembicaraan kedua temannya itu.

"Iya..." jawab Desi dan Nadia serentak.

Disaat yang bersamaan ada karyawan yang menghampiri temannya, saat duduk di meja sebelah dimana Alika dan teman-temannya berada.

"Gawat ini benar-benar gawat, para pemegang saham datang dalam keadaan marah." Kata karyawan yang baru saja datang.

"Maksud lu apa sih?" tanya salah satu karyawan.

"Saat ini sedang di adakan rapat dadakan yaitu Rapat Umum para Pemegang Saham. Sepertinya gosip yang beredar itu benar. Bagaimana jika perusahaan ini benar-benar bangkrut? Bahkan Direktur kita masih sesantai itu menangani masalah ini. Sepertinya sebelum ada PHK besar-besaran kita harus mencari pekerjaan lain sebelum kita keluar dari perusahaan ini" ucap karyawan tadi.

Dari tadi Alika, Desi dan Nadia juga ikut mendengarkan apa yang di sampaikan karyawan tersebut.

Bagaimana jika itu benar terjadi? jika terjadi PHK besar-besaran, bagaimana aku bisa membiayai pengobatan Abizar? batin Alika

Sebelum kembali ke tempat kerjanya Alika pamit akan pergi ke toilet sebentar.

***

Satu jam kemudian...

Terlihat di lobby kantor sedang terjadi demo para karyawan. Ada yang berteriak kembalikan hak kami, ada juga yang berteriak berhentilah memakan gaji karyawan.

Desi menarik lengan Alika yang baru saja kembali dari toilet. "Lu darimana aja sih? ke toilet lama banget?" tanya Desi

"Aku..." jawab Alika menggantungkan kalimatnya. "Tunggu, sebenarnya ini ada apa? kenapa para karyawan melakukan demo?" tanya Alika yang memang tidak mengerti dengan situasi tempatnya bekerja.

"Kita juga tidak tau, tiba-tiba aja sebagian karyawan melakukan demo," jawab Nadia.

Benar, dilihat dari situasi memang karyawan tidak sepenuhnya melakukan aksi demo. Hanya terlihat beberapa karyawan yang melakukannya, sisanya hanya melihat dan berbisik kesana kemari.

"Kalian tetap disini dulu, aku mau ke atas ke ruangan Direktur." Alika berkata sambil sedikit berlari meninggalkan temannya. Meskipun Desi dan Nadia berteriak memanggil Alika tapi Alika tetap pada pendiriannya ingin menemui sang pemilik perusahaan.

Sesampainya di depan ruangan Direktur Alika mematung antara ingin mengetuk pintu dan tidak, tapi akhirnya dia memberanikan niatnya tersebut. Setelah beberapa saat muncullah Doni sekertaris sang Direktur di balik pintu.

"Saya ingin menemui Direktur" kata Alika.

"Saat ini Direktur tidak bisa ditemui," jawab Doni yang langsung ingin menutup pintu tapi di cegah oleh tangan Alika.

"Ada sesuatu hal penting yang ingin saya bicarakan, ini mengenai penghianatan yang terjadi di perusahaan kita pak," ucap Alika yang ditanggapi ketegangan dimata Doni.

Tak lama kemudian Alika sudah berada di dalam ruangan sang Direktur. Untuk pertama kalinya dia berhadapan langsung dengan Herlambang Wijaya yakni pemilik perusahaan.

Di usia yang memasuki kepala enam, Herlambang Wijaya bahkan tidak bisa menyembunyikan raut kekhawatirannya ketika tau perusahaan sedang goyah.

"Siapa kamu? Doni bilang kamu tau penghianat yang sudah melakukan kekacauan di perusahaan?" tanya Herlambang.

"Saya Alika Khumairoh pak dari divisi personalia," jawab Alika yang berdiri di depan sang Direktur.

"Apa yang ingin kamu sampaikan, cepat katakan. Direktur tidak mempunyai banyak waktu untuk mendengarkan hal yang tidak penting." Tandas Doni yang sudah tau atasannya jengah karena masalah perusahaan.

"Seberapa setia anda pada Direktur, Pak Doni?" Alika menjawab kata-kata Doni dengan pertanyaan.

Tidak tau sudah raut wajah Doni yang sudah menahan geram atas pertanyaan yang di lontarkan Alika. Namun tidak dengan sang Direktur, beliau bahkan tertawa dengan pertanyaan Alika.Dan pada akhirnya satu persatu rahasia perusahaan terungkap.

Bersambung

1
Raini
pemilik jam tangan itu adalah Alika.
secara ga langsung, ia mengungkapkan cinta buat Alika🤭
Rina Kurniawati
tau dong
Rina Kurniawati
aduh jadi sedih banget
Muh Kamal
ceritany menarik
Styvn rzk
mampir thor
Hera
ceritanya menarik
Hera
udah salah sangka aja alika ya 😊
VERALI
Pavoritkan dulu ah bari mampir..
yune hemawan
ini kok sedih bngt
Mia Ijaya
awal dh tabur bawang thorr
Mia Ijaya
smg bcaany gk mmbosankan
.
Happyy
😘😘😘
Jumadin Adin
jgn sampai farel kenapa napa ya thoorr
Jumadin Adin
harta menjadikan buta om hendra,kasian orang tuanya yg mewariskan...membuat saudara jd berantakan
Jumadin Adin
emak2 ganjen...ingat umur bukkk
Jumadin Adin
pria misterius suruhan om hendra ya...pamannya fatel
Jumadin Adin
posesif apa cemburu ya si farel
Jumadin Adin
semoga bahagia trus
Silvia Karim
yg suami mikir kekanan yg istri mikir kekiri.pemikiran yg bertolakbelakang tp bikin ngakak😂
Silvia Karim
kasian banget dr Roni
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!