Good Night New York

Kauuu! " Teriak kuu. Lelaki itu adalah Wisnu, lelaki dingin dengan wajah tanpa ekspresi. Dengan cepat aku berdiri, dan kembali menarik tangan nya, lalu melakukan hal yang sama sepertinya. Yups aku membanting dia kembali.

Alhasil, dia terjatuh dan kesakitan. Yaa jangan meremehkan seorang Angel, karena dulu dia adalah seorang pelatih silat di salah satu perguruan. Jadi tentu saja dia tidak akan tinggal diam jika diperlakukan seperti itu.

" Kau!! Kenapa membanting tubuhku!? " Tanya ku kesal. Dia hanya menggerak-gerakkan tubuhnya dilantai menahan rasa sakit.

" Kau yang mengganggu ku duluan, kau mengagetkan ku " jawabnya santai.

Aku membolak-balik bola mataku. " Kau yang mengagetkan ku, kau membantingku tanpa alasan! " Ketus ku.

" Apa tadi itu bukan alasan? jelas-jelas kau yang mengagetkan ku " . Aku hanya diam tak memberi jawaban. Lalu pergi meninggalkan nya.

" Heii! Jangan lari dari kesalahan! " Triak nya menahan sakit.

Sepanjang jalan menuju pulang, aku menahan rasa sakit dan kesal. Tampan apanya! dasar pria tak berprasaan!. Batinku.

Tiba-tiba tangan ku ditarik oleh seseorang, hingga posisi ku sekarang berhadapan dengan nya. Deg Deg, jantungku berdetak kencang sekali Batin ku. Dia adalah Wisnu.

" Dasar wanita yang tak tahu tata krama. Lari dari kesalahan nya begitu saja "

" Apa?! siapa yang kau bilang tak tahu tata krama ha?!" Jawabku kesal.

" Kau " Ucapnya santai.

" Jelas-jelas kau yang tak tahu tata krama, membantingku tanpa alasan! " Bentak ku keras. Dia menggenggam pergelangan tanganku dengan keras.

" Aww sa.. sakit, le..lepas " Aku menahan sakit.

" Kau harus bertanggung jawab, sekarang badan ku sakit-sakit " Katanya santai sambil menarik tangan ku membawa aku pergi mengikutinya.

" Heii! Lepasss! " Aku memberontak sampai akhirnya genggaman itu terlepas.

" Akuu pikir, kau lelaki yang baik. Tapi nyatanya kau kssar! sangat kasar! " Aku berteriak sambil meneteskan air mata.

Wisnu hanya menatap Angel tanpa ekspresi. Dia melotot, pasalnya Angel meneteskan air mata. Dia menangis? batin nya.

" Pulanglah, aku sudah memaafkanmu " Ucapnya tanpa melihat Angel. Lalu pergi meninggalkanku.

Apa itu? dia lagi-lagi meninggalkan ku. batin ku tak percaya.

" Hufftt... " Aku menghela napas kasar. Dan bergegas untuk pulang, karena sudah mulai mendung.

Setengah jalan...

Ah hujan, aku berlari mencari tempat berteduh. Aku berteduh di depan sebuah Caffe Coffe. Dingin, batin ku. Aku menunggu hujan reda hingga 2 jam lamanya.

Aku menggosok kedua telapak tanganku, karena merasa dingin. Kenapa lama sekali hujan nya? Batin ku.

Dari kejauhan, aku melihat seseorang yang berjalan ke arahku, sambil membawa sebuah payung. Payung itu menutupi wajahnya. Jadi hanya dada sampai kaki yang terlihat.

Siapa? Batin ku bertanya-tanya.

Dan lagi-lagi dia adalah Lelaki dingin itu, Wisnu. Kenapa dia lagi?. " Cihh apa dia masih mau minta pertanggung jawabanku? " Gumamku pelan.

Dan sekarang lelaki itu sudah berada di depanku. " Ini, pakailah " Ucapnya sambil menyodorkan payung kepadaku.

" Tidak perlu, makasih " Jawabku ketus. Dia hanya meninggalkan payung itu di sisi ku, lalu pergi meninggalkan ku. " Datang, ngomong sedikit, terus pergi. Gitu aja terus, entah dia pun datang dari mana " Gumamku pelan.

Karena sudah basah kuyup, akhirnya mau tak mau aku pun memakai payung pemberian dari lelaki itu. " Terpaksa, harus pakai " Ucapku.

🍁🍁🍁🍁🍁

Saat di kos..

Sesampai di kos, aku pun langsung bergegas mengganti semua pakaian ku karena sudah basah kuyup.

Lalu merebahkan badan ku ke kasur. " Ahh, seperti habis kerja bangunan saja ". Aku merenggangkan semua badan ku ke kiri dan ke kanan.

Krekkk....

" Ahhh, sakit sekali " Ucapku sambil memegang pinggang. Aku berbaring menatap langit kamar. Susah ditebak, Dasar lelaki dingin Gumamku sambil tersenyum.

Entah kenapa rasanya dia lelaki pertama yang mengacuhkan ku dan dia juga lelaki pertama yang membuatku hampir gila.

Bersambung.....

🍁🍁🍁🍁🍁

Segini dulu ya Readers , nantikan lagi di episode selanjutnyaa.

Jangan lupa like,comment,and vote :)

Love u all and g.night ❤️❤️