NovelToon NovelToon
IRENE ( Wanita Pemuas Presdir )

IRENE ( Wanita Pemuas Presdir )

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Mafia / CEO
Popularitas:12.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Tessa Amelia Wahyudi

Irene, Sebuah nama yang entah sejak kapan menjadi pemuas Presdir nya sendiri, Hidup hanya dengan ayah nya, Dan ibu nya adalah mantan Pelacur, Hingga akhir hayat nya terus di kucilkan dan di rendahkan.

Bahkan sampai pada kehidupan Irene sendiri, Dia sekolah dan kuliah dengan biaya nya sendiri, Sampai bisa menjadi sekertaris pribadi seorang pemilik perusahaan Terbesar di kota yang baru di datangi nya.

Namun nasib tidak adil pada nya, Dia terpaksa menjadi pemuas bagi dahaga birahi nya sang Presdir.

Dario Max Anderson.

Presdir sekaligus pemilik perusahaan besar, Yang sangat membenci yang nama nya wanita. Namun tetap menjerat wanita dengan berbagai pesona nya, Hingga dia memilih wanita bernama Irene untuk menjadi pemuas hasrat nya, Dan setiap kali dia menginginkan nya, Irene harus datang dan siap melayani diri nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Harus Bisa

Irene benar benar tak habis pikir, Entah terbuat dari apa manusia bernama Dario Max Anderson itu,.

Dan kenapa pula dia harus terikat disini ? Dia sudah menandatangani kontrak selama 2 tahun, Jadi bingung apa yang harus di lakukan nya.

" Tuan, Anda ada meeting jam 3 siang setelah makan siang bersama Internal Group, Dan--" Irene tidak berani menatap wajah Bos nya yang saat ini tengah menikmati makan siang nya.

Dia tidak sadar, Jika saat ini Max tengah makan siang, Karena Hal yang baru di ketahui nya lagi, Bahwa Bos nya itu paling pantang yang nama nya membahas soal pekerjaan saat dia tengah makan.

Dan Irene melakukan kesalahan nya.

" Maaf Tuan, Saya tidak sadar jika anda tengah makan siang. Karena ini sudah lewat jam makan siang "

Tak !

Max meletakan peralatan makan siang nya begitu saja, Dia langsung meminum air mineral dan menatap tajam pada Irene yang masih berdiri di depan nya.

Cukup jauh dati jangkauan nya, Max jadi berpikir, Apa saat ini wanita itu menjaga jarak aman dengan nya ?

Irene mulai kalang kabut saat Max berdiri dari duduk nya dan potongan daging yang di tusuk dengan garpu di tangan nya.

" Tuan, Apa yang anda lakukan ??" Max langsung membuka mulut Irene dan memasukan potongan daging tadi ke dalam nya.

" Makan !"

" Tapi Tuan, Saya sudah---Makan..." Jawab Irene dengan sedikit takut, Apalagi posisi kedua nya sangat dekat, Jika pun Max kembali melakukan nya, Irene tidak akan bisa lari lagi.

" Kau mau memakan nya atau aku akan--" Mata nya sudah memicing menatap Irene yang seperti tengah berada di posisi yang salah.

Mendapati ancaman dari Max, Irene pun mulai memakan daging yang di berikan Max pada nya tadi, Melihat bagaimana bibir tipis nan seksi milik Irene yang mulai mengunyah daging nya, Membuat Max pun segera melahap bibir itu.

" Hhhmmmpghh...." Nasib mu Irene, Nasib mu sudah selalu mendapatkan perlakuan seperti itu dari bos mu, Kau harus kembali menerima hal itu lagi.

Jika orang lain, Dengan senang hati dan suka rela naik ke ranjang nya seorang Max Anderson, Maka tidak bagi Irene.

Karena entah apa yang di rasakan nya, Marah dan benci pada diri nya sendiri yang tidak bisa melawan bos nya saat ini itu lah yang paling di sesali nya.

Berharap saja bos nya ini akan segera bosan pada nya, Dan melepaskan nya, Setelah itu Irene akan menyelesaikan kontrak pekerjaan ini, Dan pergi dari jangkauan nya.

Setidak nya itu lah yang di pikirkan Irene saat ini, Selain ayah nya yang utama.

Menikah ? Irene tidak tertarik sedikit pun untuk menikah, Karena dia tidak ingin nanti nya semua akan di ungkit oleh pria yang akan menjadi suami nya jika dia sudah tidak dalam keadaan suci lagi saat menikah.

Maka pilihan nya saat ini, Itulah yang terbaik menurut versi seroang Irene.

" Hhhmppphh,..." Irene kembali bergumam dalam ciuman Max, Apalagi saat merasakan lidah Max yang seperti mendorong daging tersebut masuk ke dalam tenggorokan nya dan tertelan oleh nya.

" Uhuk...Uhuk...Uhuk...." Irene terbatuk saat merasakan potongan daging tadi seperti tersangkut di tenggorokan nya.

" Pergi dan siapkan bahan meeting nya !" Lagi lagi seperti ini.

Max pergi meninggalkan nya, Setelah apa yang di lakukan pria itu pada nya.

Irene pun langsung berlari ke ruangan nya untuk mendapatkan air mineral, Tidak mungkin dia meminta air dari pria itu kan ?

Bisa bisa dia kembali di hajar oleh Max.

Melihat Irene yang berlari tunggang langgang keluar dari ruangan nya membuat Max hanya menatap datar ke arah nya.

Jadi kalian mau berharap apa dari nya ? Berharap Max kasihan pada Irene ? Merasa prihatin ?

Itu tidak akan mungkin bestie !

Manusia itu, Tidak Max bukan manusia, Dia alah predator, Seroang predator ranjang yang selalu menginginkan sebuah kepuasan batin nya, Tidak untuk hal apapun lagi.

Setelah kejadian di ruangan kerja Max untuk yang sekian kali nya, Irene tidak ingin melakukan kesalahan apapun lagi saat ini.

Maka dia harus benar benar menyiapkan diri nya, Lebih baik menunggu di luar saja, Dari pads harus masuk ke dalam ruangan pria menyeramkan itu, Lebih baik sedia payung sebelum hujan bukan ?

Dan itu yang di lakukan nya saat ini, Berdiri di depan ruangan Max.

Saat mendengar ruangan Bos nya terbuka, Irene hanya bisa menundukan pandangan nya saja.

Melihat Irene berdiri di depan ruangan kerja nya tidak berpengaruh apapun bagi nya, Karena menurut Max, Irene bukan lah hal yang harus masuk dalam daftar pikiran nya.

Maka dia langsung saja melanjutkan langkah nya, Melihat Max yang sudah berjalan lebih dulu membuat Irene langsung bergegas mengikuti Bos nya, Dia juga menekan tombol lift untuk bos nya masuk.

Selama di dalam lift, Irene tak henti henti nya berdoa agar Max tidak melakukan hal apapun pada nya.

Keluar dari lift, Max langsung memakai kacamata hitam milik nya yang mahal.

Kini, Kedua nya sudah berada di dalam mobil yang sama dan Irene harus mulai terbiasa untuk itu, Bersyukur sangat Irene pada Tuhan, Karena Max tidak melakukan hal apapun lagi pada nya di dalam mobil ini.

Hotel Four Season, Nama hotel ini tidak asing bagi nya, Kapan dia kesini ya ??

Dan ternyata dia baru ingat, Ini adalah hotel yang sama, Yang di masuki nya bersama Max waktu itu saat ada pesta.

Dan kenapa ada Foto pria itu di sana ? Apa ini juga milik nya ?

Brugh...

" Maaf Tuan, Saya tidak sengaja. "

" Gunakan mata mu saat berjalan. Bukan hanya kaki mu saya !" Gerakan tangan Irene yang tengah mengusap kening nya akibat menabrak punggung kokoh Max terhenti seketika saat mendengar suara menyeramkan dari pria yang di tabrak nya tadi.

Dia jadi berpikir, Terbuat dari apa tubuh pria ini, Hingga bisa sekeras itu ?

Sudah seperti menabrak tembok saja pikir Irene dalam hati.

" Siapa Rekan ku hari ini ??" Irene kembali tersadar saat Bos nya bertanya.

" Tuan Delson, Dari Gentleman's Group Tuan. " Langkah Kaki Max terhenti saat hendak memasuki Ruangan meeting di Hotel milik nya ini.

Delson ? Max sangat membenci nama itu, Delson Hill, Dari Gentleman's Group.

" Cepat selesaikan meeting ini ! Aku tidak ingin berlama lama di dalam. " Irene mengangguk dan membuka kan pintu ruangan tersebut untuk bisa arogan nya...

Max langsung duduk di kursi nya saat Irene yang telah menyiapkan nya.

Bahkan Max duduk dengan tenang karena Irene telah menyiapkan nya.

Dia menyiapkan laptop milik Max dan beberapa Berkas lain nya lagi, Dia duduk pas di samping Tuan nya.

Meeting mulai berjalan sebagaimana mesti nya, Tapi satu hal yang di tangkap oleh Max saat ini.

Delson terus saja menatap sekertaris nya, Irene.

Dan Irene pun sadar akan itu, " Apa sebegitu mengagumkan nya kah sekertaris ku hingga Tuan Muda Hill terus menatap kearah nya ??" Irene tidak Berani menatap siapa pun saat ini

Dia hanya bisa menundukan pandangan nya, Dia benar benar tidak ingin berada di situasi seperti saat ini.

Benar benar tidak ingin sama sekali.

" Apa Nona ingin pindah dari perusahaan Tuan Max ? Jika iya saya bersedia membayar biaya pinalti dari denda nya tersebut. " Irene seperti mendapatkan angin segar.

Tapi dia tidak ingin gegabah, Jika pun dia menerima nya, Apa Max akan menerima nya ? Dan lagi pula, Apa pria itu bisa lebih baik dari Max ? Belum tentu bukan ?

" Terima kasih untuk tawaran nya Tuan, Tapi seperti nya meeting sudah selesai, Jadi permisi " Irene begitu lugas mengatakan hal berbentuk penolakan tersebut, Dan Max memberikan senyum mengejek nya pada Delson yang selalu menjadi rival nya.

...🔥🔥🔥...

1
Dwi Nur
Luar biasa
Sariahbb Sataihh
klo gk ada niat kabur mau smpe kapan hidup dln penderitaan reeeen.udh sih kabur aj nekat jngn makan cinta .... menderita reeeeen
Sariahbb Sataihh
Thor bikin jek thor biar iren pergi kabur ninggalin max.
Avril
rasa*
Windi Astuti
cerita.y sky sama celline dmn yah thor
Vera Atika
Luar biasa
Siti Rahayu
malah Irene kelihatan murahan bgt ..dah dilecehin masih aja kerja ..dn max nggk ada rasa bersalah sama sekali..KL nikah SM Irene yakin nggk selingkuh secara belalai gajah max jg murahan
solehatin binti rail
👍👍👍👍👍🤩
solehatin binti rail
bagus ceritanya .,.AQ suka💪
tariusgilrs♐
sekalinya mencair hati max langsung mendidih wkwkwkwk
Tanisha Almahyra
lanjut lagi dong Thor,,,lucu rumah tangga mereka ini
Tanisha Almahyra
wkwkwkkwk. ..ngambek dy
Tanisha Almahyra
beda emang sultan mah,,,
Tanisha Almahyra
wkwkwk.....lucu bgttt reyden
Tanisha Almahyra
wkwkwk.... saking pasrahnya itu,,
Tanisha Almahyra
keren thor
Tanisha Almahyra
bagus thor,,
uswatun hasanah
kenapa gk dilanjut cerita Celine Thor
chue
kak novel celine uda ada belum yhh
Risna Tanjung
/Curse//Curse//Curse/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!